"Leo, sebaiknya kita kembali ke jalan utama! Aku takut, Kau semakin kedinginan!"
"Aku tak selemah itu, Anna. Udara yang dingin, tidak akan membunuhku! Jika kau ingin lewat jalan utama, baiklah!" ujar Leo.
"Alasan saja Kau ini!"
Mereka kembali menyusuri jalan setapak tadi untuk pulang ke Panti. Belum jauh mereka meninggalkan tempat itu, mereka mendengar bunyi berisik. Ternyata kerumunan tupai sedang berebutan buah pir yang sudah aku rontokan sesaat tadi.
"Sssssssttttttt, lihatlah! Makhluk-makhluk kecil itu saling berebutan makanan! Hehehehe ... !" ucap Anna.
"Anna, Ayo pergi! Jangan ganggu mereka!"
Mereka pun pergi dari sana, kembali ke panti. Hingga sampai ke panti, mereka telah melewati makan siangnya. Meja makan sudah dibereskan oleh Ibu Panti. Namun sang Ibu menyimpan dua roti gandum dan pasta untuk Leo dan Anna makan. Setelah mencuci tangan, mereka berdua pun menikmati makanannya dengan lahap.
Setiap hari anak-anak panti makan seperti ini. Roti gandum dan pasta. Semuanya sudah diatur oleh pemilik panti. Dan tukang masak hanya bisa mematuhi sang kepala Panti.
Sebenarnya banyak sekali donatur yang menyumbang untuk panti ini. Ada yang berupa beras, bahan pokok seperti terigu, gula, susu, mentega, gandum, coklat dan lain. Ada juga yang menyumbang berupa uang. Tapi entah larinya kemana semua. Karena pada kenyataannya, panti yang aku tempati hanya bisa memberikan makan roti gandum dan pasta saja.
Leo, Anna dan teman-teman yang lain sedang bercanda ria di taman belakang sambil menikmati buah pir yang tadi siang kami petik. Tiba-tiba Ibu Marry datang memanggil Anna.
"Anna, Kau dipanggil Ibu Kepala Panti! Cepatlah!"
"Ada apa, Bu Merry?" tanya Anna polos.
"Ibu tidak tahu. Lebih baik, Kau langsung datang ke kantor!"
"Ehm, Baiklah!"
Anna menoleh ke arah Leo. Kemudian dia tersenyum, Leo membalasnya dengan senyuman juga.
Leo dan teman-temannya memutuskan mandi sore di sungai sepeninggal Anna ke ruangan Ibu kepala panti.
_____
_____
Dibelakang panti asuhan yang mereka tempati, ada sungai kecil yang airnya sangat jernih. Anak-anak panti sangat suka mandi di sungai itu. Bukan hanya bersih, airnya juga segar dan menyejukkan.
Hampir satu jam lebih Leo dan teman-temannya bermain air. Hingga Bu Merry datang dan menyuruh anak-anak panti menyudahi bermain air. Akhirnya mereka pun menyudahi bermain air.
Bergegas Leo mengganti baju. Karena hawanya mulai bertambah dingin, Ia juga sedikit menggigil. Leo keluar dari kamar, dan berpapasan dengan Anna. Dia berusaha memanggil Anna, tapi gadis itu tidak mendengar. Wajah Anna juga terlihat sedih.
Ada apa ya? hati Leo bertanya-tanya.
"Anna!" panggil Leo. Anna menoleh, menatapnya sejurus. Kemudian dia tersenyum dan kembali melangkahkan kaki masuk ke kamarnya.
"Apa yang terjadi?" batin Leo. Namun Leo tak terlalu menganggapnya serius.
____
____
1 Minggu Berlalu
Anna dijemput oleh seorang pria dan seorang perempuan. Sepertinya mereka pasangan suami istri. Leo bisa melihat cincin kawin yang mereka kenakan sama persis.Tentu di dalam hatinya banyak pertanyaan yang belum ada jawabannya. Leo sangat heran dengan sikap yang ditunjukkan oleh Anna.
Ada apa ini? Kenapa Anna membawa tas besar? Dan kenapa Anna berjalan diantara pasangan itu?
"Leo, Apakah kau tahu Anna diadopsi oleh pasangan keluarga Clark?" tanya Lukas teman sekamar Leo.
"Apa? Kau yakin?" Leo sangat terkejut.
"Iya. Kami dengar sendiri!" ucapnya.
"SHITT!" Leo berlari kencang keluar mengejar Anna yang baru masuk ke mobil keluarga Clark.
"Annaaaaaaaaa!" teriak Leo.
Mobil Anna mulai berjalan. Bu Merry memegangi tubuh Leo, dan berusaha menjelaskan semuanya. Kini Anna sudah memiliki keluarga yang lengkap. Keluarga yang selama ini dicarinya. Itu kata Bu Merry.
"Aku hanya ingin mengucapkan selamat tinggal, Bu!" akhirnya Bu Merry melepaskan tubuh Leo.
Leo berlari kencang mengejar mobil yang Anna tumpangi. Mobil itu melesat dengan cepat. Tapi dia berlari tidak kalah cepat, menyusuri bukit, turun bukit, dan naik lagi. Rasa capek dan lelah tak dia hiraukan. Dia hanya ingin melepaskan kepergian sahabatnya untuk yang terakhir kali. Apakah Leo salah?
"Annaaaaaaaaaaaaaaaaaa!"
°°°°°°®®®®®°°°°°°
BYURRR ...
Tubuh Leo diguyur dengan Air bekas cucian piring. Baunya sangat menyengat, bahkan dalam radius 10 meter saja bau itu menusuk sampai hidung. Leo mengerjapkan mata, saat anak-anak nakal itu kembali mengerjai tubuhnya.
Setelah disiksa, kaki dan tangan Leo di ikat di sebuah kursi kayu. Kemudian tubuh Leo diguyur dengan air cucian itu, membuat luka-lukanya terasa perih dan pedih.
"Dasar anak miskin! Figlio di puttana!" ejek anak-anak itu tertawa bahagia.
(Figlio di puttana : Anak pelacur)
"Lepaskan aku!" teriak Leo.
Hahahaha ...
"Kalau kau mau bebas maka kau harus melepaskan sendiri ikatan tanganmu!" ucap Brandon.
Leo benar-benar muak diperlakukan seperti itu. Brandon dan teman-temannya sungguh sangat keterlaluan. Hampir setiap hari Leo menjadi sasaran empuk geng berandalan itu. Karena memang anak-anak itu sangat suka mengerjai anak-anak panti atau anak-anak miskin seperti Leo.
Mereka tertawa terbahak saat melihat Leo berusaha melepaskan tangan dan kakinya. Namun karena ikatan yang sangat kuat membuatnya tidak bisa lepas.
"Ayo kita tinggalkan! Biarkan Leo sendiri di gudang!" ucap teman Brandon.
"Baik, Ayo!" mereka pun pergi meninggalkan gudang tua yang terletak di belakang sekolah.
"Toloooooooong!" teriak Leo, "Toloooooooong, aku!"
"Tolooooooong!"
Hampir dua jam Leo berteriak, sampai suaranya terdengar serak. Ia pun hanya mampu meneteskan air matanya kembali. Mungkin jika ada Anna, pasti dia tidak akan seperti ini. Anna akan melindunginya terus, dan Leo sangat nyaman jika berada di dekat Anna.
Tenggorokan Leo sangat kering, dia merasakan pusing di kepalanya. Jikapun Tuhan mengambil nyawanya detik ini, dia rela. Untuk apa dia hidup jika tidak ada yang menginginkannya. Tidak ada orang tua, tidak ada saudara, bahkan teman satu-satunya sudah tidak bersamanya lagi.
Hampir saja Leo menutup mata, samar-samar mendengar suara seseorang. Namun mata kecil itu mulai meredup, menutup dengan sendirinya. Rasa sakit ditubuh sudah tidak Ia rasakan lagi. Rasa perih sudah menghilang dengan sendirinya.
Ada seseorang yang mengangkat tubuhnya, entah siapa itu Leo sudah tidak sadarkan diri.
to be continued ...
Hey-hey, pembaca Cahyaning Fitri, maaf sebesar-besarnya karena karya ini sedang proses revisi.
Dan ini yang sudah direvisi ya!🙏
Maaf atas ketidaknyamanannya dalam membaca. Terus dukung karya ini, di manapun kalian berada.... Muuuuuuuuaaaaaaaccccchhhhhh.....😘😘😘
Ayo bantu like, komentar sebanyak-banyaknya, vote,.dan giftnya.
Terimakasih ....
Terimakasih ....
Terimakasih ....
Terimakasih ....
Terimakasih ....
Terimakasih ....
Terimakasih ....
Terimakasih ....
Terimakasih ....
Terimakasih ....
Terimakasih ....
Terimakasih ....
Terimakasih ....
Terimakasih ....
Terimakasih ....
Terimakasih ....
Terimakasih ....
Terimakasih ....
Terimakasih ....
Terimakasih ....
Terimakasih ....
Terimakasih ....
Terimakasih ....
Terimakasih ....
Terimakasih ....
Terimakasih ....
Terimakasih*** ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
Hades Riyadi
lanjuuutt... Thor 😀💪👍👍🙏
2023-05-09
0
Hades Riyadi
tinggalkan jejak petualang baca 👣👣👣😀💪👍
2023-05-09
0
Bei Ming.liancheng{CSKT}
sebenarnya benar juga sih penghianat kalo dimaafin bakal ngulah lagi nanti, sebenarnya ada benarnya juga dilenyapkan tapikan negara kita negara hukum,,, gak mudah bunuh-bunuhan,,
2022-11-17
0