NO NAME

"Sebelum mas Deni keluar dari kamar mandi aku harus cari bukti yang lain," ucap Mira.

Setelah selesai memeriksa baju dan parfum Mira mengambil celana kotor di keranjang.

"Apa ini, buat apa mas Deni menyewa kamar di hotel dengan siapa mas Deni di sana? Apa mungkin tadi mas Deni menjumpai kliennya di hotel tapi tidak mungkin." ucap Almira.

Almira tidak membuang waktunya Mira terus mencari bukti yang lain tanpa sengaja pandangannya menangkap ponsel yang tergeletak di atas kasur.

"Aku harap aku mendapat petunjuk yg lain." ucap Mira penuh harap.

Mira langsung mengambil ponselnya dan Dewi Fortuna berpihak pada Mira ponselnya bisa terbuka tidak memakai pengaman.

Ceroboh sekali Deni punya selingkuhan tapi ponselnya tidak pakai pengaman (author).

"nomor siapa ini kenapa tidak ada namanya, isi pesannya pun mesra seperti ini, tidak mungkin ini laki laki ini pasti perempuan, apa dia perempuan pemilik parfum ini. aku harus menyimpan nomor ini." ucap Mira.

Mira langsung menyalin nomor tersebut dan menyimpannya di ponselnya.

Terdengar bunyi pintu kamar mandi digeser Mira cepat cepat melempar ponsel Deni ke kasur. Dulu Mira kagum dengan bentuk tubuh suaminya yang ideal tapi sekarang entah mengapa semua perasaan itu sirna begitu saja bahkan Mira merasa jijik melihat tubuh suaminya, karena Mira merasa tubuh suaminya telah di jamah perempuan lain.

Namun untuk mengumpulkan banyak bukti Mira harus bersikap seperti biasa seolah tidak terjadi apa-apa.

"Aku mau mandi baju mas sudah aku siapkan," ucap Mira melewati Deni

Deni menghalangi Mira dan berbisik

"Jangan lama-lama aku tunggu di atas kasur." ucap Deni dengan nakal.

Mira hanya diam tidak menjawab ucapan Deni dan masuk ke kamar mandi.Di dalam kamar mandi Mira berendam berharap bisa mengurangi beban pikirannya.

"Aku tidak ingin kamu sentuh aku dulu mas aku merasa kamu telah membagi cintamu.Sebelum aku mendapat kebenarannya aku tidak bisa melayani mu, aku tidak ingin bercinta dengan orang yang membagi hatinya." ucap Mira.

Setelah puas berendam Mira membilas badannya dan berharap suaminya sudah tidur supaya tidak perlu memberi alasan karena menolak permintaan suaminya.

"Kemana mas Deni kenapa tidak ada di kamar." ucap Mira

Mira langsung memakai bajunya dengan cepat dan keluar kamar mencari suaminya.

Sampai bawah Mira tidak menemukan suaminya di manapun. karena tidak menemukan suaminya Mira ingin kembali ke kamarnya Mira menghentikan langkahnya ketika mendengar suara dari luar. Mira melangkah dengan pelan mendekati pintu depan. Ternyata suaminya Deni lagi bicara lewat telepon.

"Besok kita bisa bertemu lagi ini sudah malam aku tidak mungkin keluar rumah lagi, alasan apalagi akan aku buat, bukankah tadi pagi kita sudah bertemu." ucap Deni.

"Besok mas janji akan ngajak kamu nonton bagaimana." ucap Deni lagi membujuk kekasihnya yang sedang ngambek.

"Iya sayang mas janji. mas tutup telepon nya ya nanti istri mas nyariin." ucap Deni.

Mira langsung berlari ke kamar Mira akan berpura pura tidur supaya tidak ketahuan kalau menguping dan Mira tidak perlu capek-capek memberi alasan karena menolak disentuh suaminya karena Mira sudah tertidur.

"Sayang...kok kamu tidur sih, aku kan kangen sama kamu, sudah lama kita tidak melakukannya." ucap Deni membangunkan istrinya namun nihil Mira tetap tidak membuka matanya.

"Apa aku terlalu lama ya nelpon nya sampai Mira sudah tidur pulas seperti ini." ucap Deni ikut tidur di samping istrinya.

Mira membuka mata dan melihat suami yang dulu sangat dia cintai sangat dihormati, namun keserakahan telah mengubah segalanya.

"Kamu tega mas, sekarang aku baru mengerti mengapa kamu tidak menyentuh ku lagi ternyata ini alasannya kamu mendapat kepuasan dari perempuan lain. Besok aku pastikan aku akan membongkar semua kebusukan mu, setelah itu aku akan pergi dari kehidupanmu bersama anakku untuk selamanya." ucap Mira pelan sambil menangis.

Mira bangun mengambil wudhu Mira ingin mengadu kepada sang pencipta.

"Ya Allah mungkin aku sudah lalai menjalankan perintah mu sehingga Engkau menegurku. Aku yakin Engkau tidak akan memberi cobaan di luar batas kemampuan hambanya. Engkau telah menunjukkan bahwa lelaki yang selama ini ada di dekatku bukanlah lelaki yang baik. mungkin cuma sampai di sini jodoh kami. ya Allah berikanlah kekuatan kepada anakku supaya bisa menerima kenyataan ini. Amin.

Selesai shalat Mira keluar dari kamar Mira masuk ke kamarnya Tio. Mira memilih tidur bersama Tio daripada tidur sama seorang pengkhianat.

"Ibu janji ibu akan selalu bersama mu ibu akan selalu membahagiakan mu, ibu harap suatu saat nanti kamu bisa mengerti."

"Besok aku akan pergi dari rumah ini dan pergi dari kehidupanmu mas, aku pastikan kita tidak akan pernah bisa bertemu lagi. Seandainya takdir mempertemukan kita kembali aku harap kita tidak saling menyapa anggap kita tidak pernah saling mengenal." ucap Mira dengan sedih.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!