Myeong-dong yang ramai adalah area perbelanjaan yang penuh dengan merek-merek mode internasional, department store mewah, dan toko kosmetik lokal. Rumah makan kasual menawarkan pangsit Korea dan sup ayam ginseng, sementara pedagang kaki lima menjual makanan ringan Jepang dan Thailand. Pertunjukan yang memadukan drama dan musik rakyat dipentaskan di Myeongdong Nanta Theatre. Katedral Myeong-dong abad ke-19 memiliki menara lonceng bergaya Gotik.
"Yeay Myeongdong " teriak Adiba. Sore ini Karina dan anak anaknya bersantai di Myeongdong. Akhirnya formasi lengkap. "Lets go kita jalan" teriak Adiba lagi dia yang paling bersemangat. Karina hanya tersenyum. "Baru pertama kali ke Myeongdong ya bu...ejek Erina kepada Adiba". "Rese" jawab Adiba.
Flashback
Sepulang dari makan siang. David, Kim dan Karina kembali ke D Corporation. Melanjutkan seleksi sekretaris baru. Sore hari baru terpilih sekretaris untuk David tentu dengan syarat syarat tertentu seperti berpakaian sopan, tidak genit dan menggoda David.
Ketika akan pamit pulang Kim meminta Karina menandatangi kontrak sebagai salah satu staff HRD jadi setiap di butuhkan. Harus selalu siap.Ketika kapan saja di butuhkan. Karina pun menyetujui karena dia tidak di tuntut setiap hari masuk kerja. Karina juga harus melanjutkan S3 nya dan kembali ke Indonesia.
"Honor untuk hari ini akan di transfer ke rekening ibu "
Kim pun mengetik sesuatu. Dreettt... suara getar hp Karina pun membuka hpnya terpampang dana sebesar 100.000 won mata Karina terbelalak kaget
menatap sekretaris Kim dan bertanya "mwo (apa) tidak kebanyakan?"
"Ani (tidak) itu sebagai ungkapan terima kasih karena menyelamatkan sajangnim (boss)" jawab sekretaris Kim. Karina tersenyum " Gamsahabnida (terima kasih) saya permisi pulang sampaikan rasa terima kasih saya kepada sajangnim" Karina menundukkan badannya kemudian berjalan ke pintu keluar.
Flasback Off
Sesampai di rumah Karina menghubungi anak anaknya mengingatkan janji untuk pergi ke Myeongdong. Turun dari bus Karina dan anak anak memilih jajan yang menggugah selera sebelum mereka kosumsi Karina menanyakan apa mengandung **** atau Anjing. Saat ini mereka sedang berdiri dan ngemil cumi bakar, es 32 centi, odeng entah apa lagi sampe kekenyanyangan
" Hari ini bebas mau makan apa ujar Karina kepada anak anaknya. "wow" ucap Erina. Erik dan adiba memasang wajah sumringah dan mata yang berbinar binar. "Ada apa dengan wajah itu" tanya Karina. " Seperti mimpi mahh...jajan sampe puas" jawab Adiba. "Cepatlah mulai tengah malam takutnya tidak ada bus" ucap Karina. Anak anak Karina masing masing memegang pouch cemilan.
" Ayo pulang" ajak Karina. Mereka pun berjalan ke stasiun bus. Tak menunggu lama bus menuju Seoul sudah nampak bus berhenti mereka menaiki bus dengan duduk di bangku yang berdekatan.
Sesampai di stasiun bus. Mereka berjalan kaki selama 15 menit. Dari kejauhan nampak segerombolan laki laki. " Kayaknya perjalanan kota sedikit mengalami gangguan " ucap Karina. Melihat tatapan dan ekspresi wajah dari segerombolan laki laki. "Adiba siapkan dirimu ini saatnya kamu menendang dengan sempurna. Gerombolan itu berjumlah 10 orang dan mulai menghadang jalan. Karina dan anak anaknya tetap tenang dan tetap berjalan.
"Berikan uang kalian, apapun yang berharga " ucap pemimpin gerombolan itu terlihat badan yang paling tegap dan penuh tato. di belakang laki laki tersebut berbaris melindungi pimpinannya.
"Minggir kami mau lewat mau pulang" jawab Adiba.
"wow kau orang Asia...pasti kau bisa membuat kami bersenang senang" ucap pimpinannya sambil menjulurkan wajah menyentuh wajah Adiba. Sebelum menyentuh wajahnya Adiba meraih tangan pimpinan tersebut dan memelintirnya. Kemudian memutar badan besar tersebut menghadap anak buahnya dan menendang lututnya otomatis pimpinan tersebut bersimpuh. Adiba mengeluarkan pisau kecil.dari jam tangan dan meletakkan di leher pimpinan tersebut. Erina, Erik dan Karina masih belum bergeming. "Kalian kenapa masih diam, hajar mereka" Mereka serentak menyerbu. Erika dan Erik dan Karina langsung melawan. Para preman tersebut tidak memiliki ilmu bela diri hanya mengganggu dan membully di lingkungan sekitar. Butuh 5 menit mereka sudah bergelimpangan di tanah. " Ampuni kami saya berjanji tidak mengganggu lagi, dan saya mengangkat eomma menjadi kakak angkat kami". Anak anak Karina tergelak. "Untuk apa kalian memeras kami? tanya Karina. "Kami belum makan" jawab salah satu dari mereka. " Ayo cari tempat makan, dimana yang buka di jam segini?"
"Kami tau...
"Kalau kalian menipu kami aku sendiri yang membunuh kalian satu persatu" ancam Karina.
Pimpinan itu berjalan tertatih diikuti anak buahnya.
5 menit perjalanan sampailah mereka di tempat makan. "Kalian pesan semua apa kalian inginkan"
"사실인가요? sasil-ingayo? (benarkah)
"Kami makan sampe puas" tanya salah satu mereka. Adiba memutar matanya malas. Karina mengangguk.
Dengan penuh semangat dan tawa mereka memesan makanan dan memakan dengan lahap. Pemilik tempat makan mendatangi Karina memberikan tagihan."Mereka tidak mengganggu kamu dan anak anakmu" tanyanya.
"ani (tidak)..jawab Karina. Sambil menyerahkan kartu debet. Setelah beres membayar makanan. Karina pamit "Kalian semua aku dan anak anakku pulang kalau aku lihat lagi kalian mengganggu atau membully aku sendiri yang mematahkan tangan dan kakimu"
"ani, ani, ani...jawab mereka. "Aku pulang"
"네 위탁 자매" ne witag jamae...(ya kakak angkat)
Karina pun keluar dari tempat makan beserta anak anaknya. Setelah agak jauh Erina dan Erika tertawa terbahak bahak. " jiaahh mamah ada saudara angkat " meledek. Karina cuek melangkah ke arah rumah mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Raisha Yanti
Beeeee.....💕💕💕💕
2020-09-20
1
Bee Bee
suka banget Thor
2020-09-19
0