Kim membuka pintu ruangan David. "Sajangnim (boss) Prof.Jae tidak bisa ikut acara seleksi sekretaris baru dia merekomendasikan mahasiswinya IP tertinggi di wisuda terakhir, Prof.jae merekomendasikan mahasiswi tersebut karena dia memang mampu dia juga berasal dari Asia tepatnya Indonesia beliau juga mengatakan kalo mahasiswi tersebut "agak tertinggal" stylenya, alasannya dia patuh terhadap agamanya ya islam..." ujar Kim panjang lebar.
David menatap tajam Kim "apa hubungannya denganku?"
"yaaa sekedar info, besok ketika mahasiswi tersebut datang setidaknya dirimu tak kaget dengan stylenya.."sambungnya sambil berjalan keluar ruangan.
David pun melanjutkan pekerjaannya.
Keesokan pagi.
"kakak ayo sarapan, abang adeeeekkkk,...."
karina memanggil anaknya satu persatu "iya mam"...kompak anak anaknya menjawab sambil berjalan ke ruang tv sarapan sambil mendengarkan berita. Di rumah karina membiasakan bahasa indonesia ketika bergaul di luar dia baru menggunakan bahasa korea.
"Doain mamah ya...hari ini mamah diminta D Corporation membantu menyeleksi calon sekretaris
semoga ada rezki"
"Mah kalo ada rezki kita ke Myeondong jalan jalan, ngemil,makan" . Karina baru ingat dia belum sempat mengajak jalan anaknya karena sibuk dengan tesisnya. "Oke..." jawab karina. "Kakak abang sabtu malam minggu kita Myeondong ya....mamah harap semua praktek kamu liburin sehari doang..."
"Aku oke aja ma"...jawab si abang
"Aku usahain ya mahh...jawab kakak juga.
"Ayo cepat nanti terlambat" semua pada nyebar mengambil tas masing masing. Kakak berjalan kaki ke kampus jaraknya yang dekat, abang dan adek ke stasiun bus dengan nomor yang berbeda. Kakak nama lengkapnya Erina sastro wardoyo, si abang Erik sastro wardoyo dan Adiba sastro wardoyo. Sebelum mereka beraktivitas aku memberikan mereka jam tangan. Bukan jam tangan biasa ada tombol pemberitahuan ketika mereka membutuhkan pertolongan dan GPS posisi mereka. Ketika mereka dalam posisi terjepit atau butuh bantuan dengan menekan tombol tersebut langsung anggota keluarga dapat melihat posisi dan memberikan bantuan. Karina melakukan semua itu karena kasih sayangnya sebagai seorang ibu dan saat ini mereka berada di negara orang.
Ketika melihat bus jurusan D Corporation, Karina pun bergegas tak ingin terlambat. Ia dengan baju gamis kembang serta celana panjang untuk mengantisipasi bila terjadi hal hal yang tidak diinginkan dan jilbab lebarnya serta sneakers korea juga tas slimnya. Setelah tiba di pintu masuk karina menatap dan mendongak gedung pencakar langit D Corporation rasanya seperti mimpi berada di tempat raksasa seperti ini.
Karina berjalan masuk dan menghampiri meja resepsionis." Joheunachim (selamat pagi ) saya janji temu dengan sekretaris Kim... " gandanhi (sebentar) saya hubungi sekretaris Kim" staf resepsionis tersebut mengangkat telepon dan mulai berbicara. Karina pun sibuk membuka hpnya melihat informasi pendaftran S3 di Universitas Seoul. Tak mempedulikan apa yang di bicarakan staff resepsionis teraebut. " Wa (dengan) ibu karina? Ibu boleh ikut saya, saya akan mengantarkan ibu ke ruangan seleksi sekretaris baru" ujar staff tersebut
Karina tersenyum "O (ya)" sambil berjalan mengikuti staff tersebut.
Sesampai di depan pintu ruangan, "Ibu ini ruangannya ibu bisa masuk " sambil mempersilakan karina masuk. "Ghamsahabnida (terima kasih)..." jawab karina sambil menunduk menunjukkan penghormatan. Ketika Karina akan membuka pintu, pintu telah terbuka ternyata sekretaris Kim yang membukanya "Anyeonghaseyo (halo)" sambil membungkukkan badan. Karina menundukkan badan dan tersenyum. " Bangku untuk ibu Karina yang ini" sambil menunjukkan bangku. "Sebentar ibu sajangnim masih ada tamu dari belanda sebentar lagi akan memasuki ruangan" ucap sekretaris Kim.
" Gwenchanha munje eobseo (Tidak apa apa, tidak masalah) saya akan menunggu di sini" jawab Karina
"Sambil menunggu saya akan meminta petugas pantry untuk mengambil cemilan buat anda
"Jamkkanman (tunggulah sebentar)" dan sekretaris Kim keluar dari ruangan menuju ke ruangan asistennya. Untuk menghilangkan kebosanan Karina melihat GPS memantau keberadaan putra putrinya. Tak lama petugas pantry pun datang membawa cemilan dan minuman. Karina hanya mengangguk dan tersenyum lalu mengutak atik hpnya.
30 menit berlalu, Karina masih memandangi kota Seoul dari dinding kaca D Corporation.
Ceklekkk....
"Ibu Karina ini David Lee CEO D corporation, kenalkan ...ucap sekretaris Kim. Tangan sudah terulur ke arah Karina. Karina menjulur kedua tangan dan mengatup tetapi tidak bersentuhan. "Aneh" batin David. "Maaf lama menunggu sebaiknya kita langsung seleksi sekretaris baru " sambil berjalan ke bangku masing masing. "Oya Ibu Karina jumlah sekretaris yang lulus ditahap I ada 20 kita akan seleksi lagi hingga benar benar cocok di posisinya"
Karina hanya mengangguk dan tersenyum. Ketika masuk peserta nomor 15 seorang laki laki Karina merasa dari ekspresi serta gestur tubuhnya ada yang aneh. Karina menceritakan kejanggalan tersebut kepada sekretaris Kim dan meminta izin untuk membuktikannya melalui pesan yang dia kirim. Sekretaris Kim menoleh ke arah Karina dan mengangguk. Karina pun bangkit dari duduknya berjalan ke arah peserta tersebut mengelilinginya peserta tersebut tampak gugup dan Karina melihat ke arah kancing bajunya seperti ada yang berkilauan
Karina tidak salah kamera kecil yang menyerupai kancing baju. Selanjutnya Karina menendang bangku peserta tersebut hingga peserta tersebut jatuh menelungkup. " Nuga Jumun (siapa yang memerintahkanmu)" menekan leher peserta tersebut dengan lututnya. David kaget dan langsung berdiri berjalan mendekat. "Sekretaris Kim cabut kameranya dan hancurkan kita harus melindungi CEO" perintah Karina. Kim yang sudah berdiri langsung merebut kamera tersebut dan memijaknya hingga hancur. "Duduklah kita bisa bicara baik baik " menarik kerah peserta tersebut dan mendudukkan di kursi yang di tendang Karina tadi. Sekretaris Kim sudah berbicara dan memukul namun peserta tersebut hanya terdiam sudah 1 jam tetapi tidak ada hasil. Karina berjalan menuju sekretaris Kim. "Sekretaris Kim biarkan saya mencobanya" ucap Karina.
Lalu Karina mengambil hp menelepon Erik "Abang mamah butuh bantuan abang tolong data orang ini" dengan setelan hp yang dapat meotret atau menscreeenshort. "Waktumu hanya 5 menit" tutup Karina. David dan sekretaris Kim hanya melihat dan bengong karena menggunakan Bahasa Indonesia.
4 menit kemudian datanya masuk melalui pesan.
"Nama kamu Eun Hak Kun nama yang bagus" kata Karina. "mungkin ibumu memberi nama ini agar kamu menjadi seseorang terpelajar kamu punya adik sekolah menengah atas untuk membuatmu bicara perlukah aku meminta sekretaris Kim menjemput adikmu dan melihat betapa jahatnya kakaknya?
atau ini" Karina menunjukkan sebuah video adik Eun Hak Kun sedang berjalan dengan temannya menuju perpustakaan. "Kamu tau artinya tim keamanan D Corporation sedang di dekat adikmu keputusan di tanganmu". Karina berdiri berjalan menuju bangkunya. "ani (tidak).... jangan sentuh adikku, aku mohon dialah satu satunya yang aku punya di dunia ini" Eun Hak Kun menangis sambil memeluk kaki Karina. "Hwagin (baiklah) bicara dengan jelas padaku atau sekretaris Kim yang bergerak". Ucap Karina sambil menarik kakinya.Risih
Eun Hak Kun menatap wajah David.
" Naneun...(aku).....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Bee Bee
seru Thor,,,suk banget
2020-09-19
0
Fitria Zulaikhah Piepiet
sambil belajar bahasa korea...mantab 😉
2020-09-04
0
Imoy
seru
2020-08-05
1