SK part 2

~Tradisi Keluarga~

Jam menunjukkan pukul 04.30. Cyra langsung bangun Cyra dan membersihkan diri, setelah itu dia membantu menyiapkan menu sarapan untuk keluarganya.

"Non, masih memikirkan den Ryan ya?"

"Iyah Mbok, aku terkadang masih berasa ini semua hanya mimpi" ujar Cyra dengan pandangan yang kosong.

"Yang sabar ya Non" ujarnya sambil mengelus pundak Cyra.

Cyra kembali berkaca-kaca ketika Mbok Tar memperhatikannya, Cyra kini hidup sebatang kara, tidak ada lagi orang tua di sisinya merasa sangat berat menghadapi kenyataan pria yang sangat berharga baginya telah tiada, Ryan selama ini menjadi penguatnya, menjadi tempat bersandarnya, Ryan adalah segalanya untuk Cyra.

Di kejauhan Pras melihat Cyra dengan Mbok Tar yang sedang menguatkan adik iparnya.

"Kamu sangat beruntung Ryan, memiliki seorang wanita yang begitu mencintaimu." Pras tersenyum dan dia kembali kekamarnya.

"Ayo non semua sudah siap, kita bawa saja ke meja makan." Mbok Tar membawa sarapan diatas nampan.

Cyra dan Mbok Tar merapihkan meja makan dan menyusun piring untuk sarapan pagi.

"Sudah siap sarapannya?" tanya Lasmi sambil menggulung rambutnya keatas.

Lasmi menang perempuan Jawa yang kental dengan adat dan tradisi Jawa, tapi dia tidak memakai sanggul seperti wanita Jawa lainnya.

"Cyra, ingat nanti jangan terlalu lama, dan kamu diantar sama sopir saja" kata Lasmi.

"Tidak usah Bu, Cyra bisa sendiri pergi ke makam Ryan" tolak Cyra.

Lasmi tidak bisa memaksa menantunya yang memang memiliki sikap keras kepala.

"Pagi Bu" Pras tiba di ruang makan.

"Pagi sayang, kita sarapan dulu, setelah itu baru kita rapat keluarga" Lasmi menyendok nasi goreng yang menjadi menu sarapan pagi ini.

Jasmin mendengar percakapan antara Ibu dan kakaknya.

"Jasmin" panggil Bayu saat melihat putrinya sedang menguping.

"I-iyah, Pak" Jasmin berkata gugup.

"Ayo sarapan, buat apa kamu berdiri di sini"

Jasmin melangkah mengikuti langkah kaki bapaknya menuju ruang makan.

"Jasmin, hari ini kamu tidak pergi kuliah, kan?" Bayu bertanya kepada Jasmin.

Jasmin yang sedang meneguk air putih tiba-tiba tersedak karena dia tahu kedua orang tuanya akan membahas pernikahan.

"Hari ini aku libur," sahutnya.

Cyra tak menghiraukan percakapan antara orang tua dan anak, dia hanya fokus makan saja seakan dimeja makan tidak ada orang lain selain dirinya.

"Cyra ... Cyra" panggil Pras yang melihat Cyra makan tanpa ekspresi.

Cyra menoleh kearah kakak iparnya.

"Ehem ... Ehem" Bayu berdeham.

Cyra tidak menjawab pertanyaan Pras karena dia tahu mertuanya melarangnya dengan sebuah kode.

Pras tersenyum kecil karena ternyata bapaknya tidak berubah sedikitpun kepada Cyra.

*****

"Mas, maafkan aku yang baru bisa mengunjungi rumah baru mu hari ini" Cyra menaburkan bunga ke makam suaminya.

"Sudah satu Minggu, sejak terakhir aku kemari, aku baru mengunjungimu lagi, oh iya, kakakmu sudah sampai dirumah kemarin siang"

Cyra berbicara seakan-akan suaminya berada dihadapannya, Cyra sangat merindukan Ryan yang setiap hari selalu berada disisinya selama ini.

Wanita yang kini hidup sebatang kara itu tak lagi punya tempat bersandar, masa iddahnya akan segera selesai beberapa hari lagi.

"Mas, setelah masa iddahku selesai, aku berencana untuk meminta izin kepada kedua orang tuamu, aku ingin meninggalkan rumahmu dan belajar hidup mandiri diluar sana" ujar Cyra.

Cyra menyapu papan nisan suaminya dan menitikkan air mata kerinduan yang teramat dalam, sambil menaburkan bunga di makam air matanya terus berderai.

"Cyra" panggil seseorang dengan menyebut namanya.

Terpopuler

Comments

Defi

Defi

Pras kah yang manggil Cyra.. Cyra kamu wanita kuat 💪

2022-12-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!