04. FTS

Agnes gadis yang wataknya tidak semanis wajahnya. Lihat saja perubahan wajahnya setelah Fajar berkata jika Dia sudah kekasih atau orang yang di cintai nya. Dia tidak akan melepaskan ikan buruannya begitu saja. Yang pasti Dia adalah wanita yang memiliki ambisi besar untuk mendapatkan sesuatu yang Dia inginkan.

Setelah acara makan malam itu, Agnes bertekad akan terus memepet Fajar selama janur kuning belum melengkung. Dan Dia juga ingin memastikan wanita seperti apa yang sedang dekat dengan Fajar.

"Tidak semudah itu ferguso menolakku."seringaian tipis dari bibir Agnes sangat terlihat menakutkan, Dia sudah akan memulai menyusun rencana liciknya menaklukan sang CEO berstatus duda itu. Baginya status tidak penting baginya yang penting adalah dompetnya yang tidak akan pernah kering setelahnya. Padahal jika di bilang kekurangan ga juga, Agnes terlahir dari keluarga yang juga bisa terbilang kaya. Perusahaan orang tuanya juga cukup berhasil dan bahkan memiliki cabang di beberapa kota di indonesia. Namun bagaimana lagi jika manusia sudah di butakan oleh ambisi.

"Hey... Sayang kenapa senyum-senyum sendiri?"sapaan seorang laki-laki yang baru datang menghampiri Agnes.

"Hey Sayang..... Ga ada hanya lagi memikirkan sesuatu saja!"

"Aku merindukanmu."bisik sang lelaki tepat di telinga Agnes sambil menj***t sekilas telinga Agnes.

"Boby!" Pekik Agnes

"Kenapa beb?"

"Ini tempat umum, jangan sampai ada orang yang melihat dan berakhir dengan salah paham!"

"Kalau gtu kita teruskan saja di room oke beb, aku sudah ga tahan beb melihat tubuh seksimu!''

Senyuman tipis terbit di bibir Agnes, bagaimanapun s*** sudah bagian rutinitas wajib baginya. Entah apakah Dia Sudah terbilang hipers*** atau hanya sekedar ketagihan biasa. Hampir setiap hari wanita ini melakukannya bersama pria yang memang menaruh hati dan terbilang mencintai si wanita. Hanya di waktu datang bulan daja Dia libur dari aktifitas ranjang panasnya. Tak membutuhkan waktu lama, mereka pun sudah masih di kamar hotel yang mereka pesan setiap harinya. Gelora panas seketika terjadi setelah pintu baru saja tertutup. Dua anak manusia yang tidak takut akan pedihnya siksa dari disa zina, hanya kenikmatan sementara yang sudah membutakan akal sehat mereka.

Sedang di sebuah perusahaan, Fajar sedang berbicara serius dengan asistent pribadinya siapa lagi klo bukan Bayu. Mereka sudah menerima email yang dikirim dari bagian admin dari sekolah Senja, yang mengajukan pergantian perwakilan. Dengan beberapa alasan yang juga sudah di tuliskan.

"Tuan dari pihak bu Senja, ingin mengajukan pergantian perwakilan. Karena bu Senja tidak bisa meninggalkan putra bungsunya."

"Bilang kita tidak menerima pengajuan pergantiannya."

"Tapi tuan... Alasannya bu Senja tidak bisa meninggalkan anak-anaknya."

"Aku tidak menerima tawaran apapun Bay, jika mereka tidak bisa memenuhinya maka proposal pengajuannya bisa di batalkan."

"Baik tuan."jika Fajar sudah berkata demikian tidak ada lagi alasan untuk Bayu memberikan jalan keluar lagi. "Alasan saja, padahal yang benar tidak ingin rencananya gagal. Dasar si bos kayak anak ABG saja!" gumam Bayu yang hanya berani di lontarkan didalam hatinya.

"Bay... Pastikan acara sudah bisa di mulai awal bulan, jadi bisa di selesaikan sesuai rencana tepat satu bulan."

"Siap Tuan, oh iya Tuan di dalam email juga disebutkan jika pihak kita tetap tidak menyetujui. Bapak di minta menghubungi bu Senja langsung."

"APA?" Debaran didadanya tetiba menyengat begitu saja mendengar jika wanita yang mulai membuka pintu hatinya memintanya untuk menelphonenya.

"Ini tuan nomor bu Senja, silakan tuan sendiri yang menghubungi. Atau perantara saya terlebih dahulu?"

"Kamu hubungi Dia setelah terhubung baru kasih ke saya."

"Baik Tuan! Bayu segera menghubungi nomor senja, namun sudah 3 kali panggilan belum juga ada jawaban. Baru di percobaan ke 4 terdengar suara Senja mengawali sapaan dengan salamnya.

"Assalamu'alaykum..."suara Senja di seberang.

"Wa'alaymumussalam, selamat siang bu Senja. Saya perwakilan dari Sky Company, sesuai dengan yang anda bilang. Jika Kami tidak menyetujui maka kami harus menghubungi Anda."

"Benar pak, maaf sebelumnya harus merepotkan. Apakah saya boleh bertanya?"

"Sebentar bu Senja, untuk pertanyaan yang akan bu Senja tanyakan bisa bu Senja tanyakan langsung kepada CEO kami. Sebentar akan saya alihkan ke beliau."

"Ini Tuan."

"Iya terima kasih."

Senja mendengar suara seorang pria yang mengucapkan terima kasih kepada orang yang tadi berbicara dengannya.

"Selamat siang." Fajar mengucapkan salamnya dengan dibuat setegas mungkin.

"Selamat siang pak, Saya Senja..."belum juga senja menyelesaikan kalimat yang di ucapkan Fajar sudah memotongnya.

"Ya saya sudah tahu, maaf pengajuan pergantian perwakilan tidak bisa kami terima."

"Maaf pak, namun kondisi saya tidak bisa. Apakah tidak ada kelonggaran untuk itu, masih banyak teman-teman saya yang juga kompeten melebihi saya."

"Jika saya bilang tidak, saya tidak akan mengubah apa yang sudah saya ucapkan!"

"Tapi pak....."

"Maaf jika demikian maka pengajuan proposal bisa kami batalkan."

"Astaghfirullaah..... Maaf pak apa tidak ada solusi yang lain?"

"Tidak ada!"

"Baik... Jika demikian berikan saya waktu untuk memikirkan terlebih dahulu pak, semoga ada solusi yang terbaik."

"Saya tunggu!"

"In sya Allaah."

"Selamat siang!"

"Selamat siang."

Senja terlupa tidak mematikan sambungan telponnya, Dia fikir lawan bicaranya pasti akan mematikan terlebih dahulu. Hingga percakapannya pun terdengar oleh Fajar.

"Gimana Ustadzah?"

"Hufft.... Astaghfirullaah...."

"Ustadzah Senja!"

"Ga ada pilihan lain mbak, selain saya yang mewakili. Tapi nanti anak-anak gimana saya titipkan sama siapa. Saya bingung mbak..."

"Coba nanti bicarakan sama Ustadz Ahmad, mungkin beliau ada solusi."

"Segan mbak..."

Mbak misal jadi saya yang berangkat, bisa ga sih gaji 2 bulan saya minta dulu. Tapi 2 juta cukup ga ya buat ninggalin anak-anak. Kalau saya titip ke ibu, sebenernya ragu tapi jika ada uang di tangan mungkin bisa sedikit melegakan. Lalu bagaimana sekolah mereka? Dengan jarak yang jauh ga ada yang ngantar juga, plus di rumah ibu ada TV lagi mbak."

"Atau ibunya ustadzah saja yang tinggal sementara di rumah ustadzah, jadi untuk antar jemput teman-teman nanti bisa bantu."

"Saya ga berani berharap ibu mau tinggal di rumah saya mbak."

"Di coba dulu ustadzah."

"Iya deh nanti saya coba telp ibu."

"Semoga di mudahin ya ustadzah, nanti berangkat berdua sama saya."

"Kira-kira berapa lama sih mbak acaranya?"

"Satu bulan ustadzah."

"Maa sya Allaah.... Lamanya lagi mbak. Apa aja sih nanti acaranya kok lama banget?"

"Belum di kirim juga sih ustadzah rundown acaranya."

"Mbak coba tanyakan ke Ustadz ya gaji 2 bulan saya bisa di ambil sekaligus ga. Jika bisa nanti itu bisa saya kasih ke ibu buat biaya anak-anak sebulan."

"Iya ustadzah nanti saya tanyakan."

"Makasih ya mbak, ya sudah saya balik ke lokal ya mbak.... "

"Ustadzah Senja!"

"Iya mbak?" Senja menghentikan langkahnya.

"Sarangheyooo...."

"Aishiteruuuuu...."

"Hati-hati turun tangganya ustadzah, ga usah di hitung dan di tanya anak tangganya mau di injak apa ga?"

"Aihhhhh.... Copy paste mbak Ida mah!"

"Foto copy murah ustadzah."

"Ga kreatif!"

"Kok tau klo saya ga kreatif?"

"Aduh udah mbak saya mau turun ga akan selesai ngrumpi ria.... Bye love u mbak Ida thanks for all."

"Yupz nyantai ustadzah."

Senja kembali ke lokal setelah selesai berbincang-bincang di ruang akhwat. Bayangannya adalah anak bungsunya gimana nanti ketika Dia pergi. Semoga ada solusi dan jalan keluar yang terbaik.

Fajar segera mematikan sambungan telponnya, seketika tertegun setelah mendengar obrolan wanita yang mulai merajai hatinya. Sebegitu sulitkah kehidupan wanita yang sudah mencuri hatinya. Uang dua juta baginya sangatlah kecil, namun bagi wanita yang di sukainya sangatlah besar. Fajar mencoba berfikir solusi apa yang sekiranya yang tidak merugikan pihaknya dan pihak dari sekolah Senja.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

..."Pribadi yang kuat memang dibutuhkan semua orang. Namun, tak hanya sebatas itu. Terkadang, terdapat orang yang hanya kelihatan tegar, nyatanya disaat semua tak ada dialah yang paling gusar."...

Terpopuler

Comments

Uswatul Khasana

Uswatul Khasana

lanjutt

2022-10-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!