Jam pulang sekolah tiba, saatnya aku ke ruangan drumband dengan Lani. Tapi sebelum itu kami ke kantin terlebih dahulu untuk membeli makan dan minum. Dan pastinya aku membeli indomie goreng pedas, ditambah tetelan dan 2 butir bakso beli di tempat bude pakde dan minum es teh dari saiki. Rasanya seperti dapat uang puluhan juta, bahagia sekali. Saat aku duduk di kantin, tiba - tiba dari kejauhan Yori dan satu temannya bernama Bani, ia juga teman sekelasku datang menghampiriku dan Lani.
"Hai... Lo latihan drumband kan hari ini?" Tanya Yori kepadaku.
"Oh iya hai... iya aku latihan drumband kok." Jawabku sambil mengunyah bakso.
Lalu dia tersenyum melihat tingkahku dan tiba - tiba duduk di sampingmu.
"Makan yang banyak yaa Ri." Katanya dengan logat Jambinya itu.
"Iya... Lo gak makan?" Tanyaku.
"Ini mau beli makan sama Bani. Gue duduk disini yaa sama Bani."
"Eh Bani... Bani.. duduk sebelah gue aja, jangan ganggu mereka." Ceplos Lani.
"Oh pdkt nih? Baru juga masuk nih Yor hahaha." Ledek Bani sambil tertawa.
"Ih apasih kalian ini, aku kan sama Yori temen sekelas. Pada ngeledek ajadeh." Jawabku sambil tertawa juga.
Yori hanya tersenyum dan tertawa saja mendengar ledekan Bani dan jawabanku. Tak lama makanan mereka jadi dan kami pun makan bersama sebelum berlatih drumband. Ku kira hari ini akan menjadi waktu yang panjang dan melelahkan untukku yang pemula ikut ekskul drumband.
"Alhamdulillaaahhh. Yuk yuk kita latihan. Nanti di cariin ketuanya. Gak boleh telat." Kata Yori sembari menarik tanganku.
Aku terkejut dan malu di depan Bani dan Lani. Dan mereka hanya tertawa kecil melihat tingkah Yori.
"Eh... iya iyaa tu... tunggu Yor, gue mau bayar dulu." Jawabku agak gagap.
"Eh si Yori main gandeng ajaa lu. Kaget tuh si Riri di gandeng lo. Permisi dulu dong hahahahaha... " Teriak Bani meledek.
"Gercep banget si Yori ya Ban." Timpal Lani.
Dan setelah aku membayar makananku, Yori tetap menungguku. Apakah itu jelas dia mendekatiku? Atau hanya aku yang baper? Ah aku baru saja masuk SMA, masa sudah memikirkan itu. Aku belum pernah pacaran sebelumnya, aku hanya anak sekolah yang belajar dan bermain saja dari dulu. Pernah ada rasa pada teman sekolah jaman SMP tapi hanya rasa suka, tidak ingin sampai memiliki. Apa mungkin Yori akan jadi pacar pertamaku nanti?
***
"Lan, jangan gitu dong. Aku gak mau ah nanti dikiranya aku kecentilan lagi sama Yori." Kataku pada Lani sambil berbisik.
"Eh kenapa sih Ri? Kan Yori yang deketin kamu. Gapapa sist, siapa tau kannn siapa tau cieee.... " Jawab Lani sambil meledek ku lagi.
"Ehhhh ayo kita latihan!!! Perkenalan alat - alat dan pemanasan dulu kita yahh.." Teriak Ka Titi kepada kami semua.
Aku berlatih di kelas dan khusus anak - anak melodi yang ada di dalam. Terdiri dari pianika, bells dan harpa. Kami perkenalan alat - alat terlebih dahulu, lalu kami memulai pemanasan dengan memainkan dari nada rendah ke nada tinggi. Begitu seterusnya sampai 15 menit. Lalu setelah itu kami coba belajar lagu Indonesia Raya, karena lagu yang wajib di bawakan saat upacara hari senin. Lalu Lani belajar dasar - dasar tarian tanpa menggunakan bendera. Dan Yori berlatih dengan teman - teman perkusi nya dengan memukul sesuai tempo.
Hari pertama awal - awal sangat melelahkan, tapi lama kelamaan aku mulai enjoy dengan ekskul drumband. Menikmati setiap harinya berlatih dan menghafal setiap lagu yang diajarkan. Sampai pada akhirnya kami mencari gerakan untuk formasi saat ada event dari luar.
"Ri.. Capek ya? " Tanya seseorang dari belakangku.
"Eh... hehehe iya nih capek. Tapi seneng sih
Lo gak ada capeknya yaaa.. " Jawabku sambil tersenyum setelah tau siapa yang bertanya.
"Mau gue beliin minum?" Tanya dia lagi.
"Eh gak usah Yor, gue udah bawa kok," Jawabku lagi.
"Nah nah kan baru awal - awal latihan udah cinlok aja nih. " Tiba - tiba Lani muncul sambil meledek kami.
Lalu setelah itu kami semua tertawa saja bersama - sama saling berdiskusi lagu apa saja yang sudah di hafal dalam latihan. Dan sejak saat itu, Yori jadi sering memperhatikanku dan menggangguku. Apalagi kami sekelas, saat aku tidur di kelas pun dia menggangguku dengan mengambil kacamata ku.
"Ih Yori, mata gue burem nih gak pake kacamata. Sini doong... " Kesal aku, tapi aku berdebar.
"Gapapa.. Biar gue jadi mata buat lo sini." Lalu dia menggombal di depan teman - teman sekelasku saat istirahat. Serentak teman - temanku berteriak "Cieeeeeeee Ririiiii........"
Aku pun mengejar - ngejar Yori agar dia tidak menggodaku, dia masih tetap memakai kacamata ku dan sambil tertawa - tawa. Aku tidak marah tapi kesal, ya senang. Karna dia manis, lucu dan menyenangkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments