Pagi itu, cerah sekali. Hari pertama aku masuk SMA. Sekolahku aman, nyaman, tentram dan sejuk. Aku bersekolah di daerah Halim, Jakarta Timur. Aku berdiri di depan gerbang sekolah berbaris mengantri untuk masuk dan di cek kelengkapan MOS (Masa Orientasi Sekolah) yang sudah di perintahkan kakak - kakak OSIS.
"Yuk baris yang rapih adik - adik." Kata ketua OSISnya dengan wajah sok galak.
Saat giliranku maju, dia menatapku dari atas sampai bawah.
"Selamat pagi Ka... " Sapaku
"Iya pagi.. Bawa apa aja lo? Lengkap gak nih yang gue suruh? " Sambil memegang - megang name tag yang ku buat sendiri dengan ukuran besar.
"Saya bawa petai untuk kalungnya ka, saya sudah bawa bekal makan dan minum. Lalu juga saya membawa buku tulis untuk mencatat, sepatu saya warna hitam. Rambut saya sudah di kuncir rapih, saya bawa permen dan name tag berbentuk hati sesuai aturan ka." Jawabku dengan sok lembut.
"Oke bagus, lo boleh masuk. Masuk sesuai kelas yang udah diatur ya dek." Katanya sambil tersenyum.
"Baik ka."
Akhirnya bisa lolos. Walaupun aku anak yang cuek dan terkadang pemalas, aku paling anti tidak lengkap membawa perintilan - perintilan yang sudah diatur. Jadi pasti aku tidak akan di hukum.
Dan hari pertama itu sangat melelahkan sekali. Bagaimana tidak, kegiatan full seharian pengenalan sekolah, guru - guru dan para kakak - kakak OSIS. Belum lagi tetap memakai perintilan kemana - mana. Yang gak banget tuh bawa petai. Bau dan aku memang tidak suka dengan petai. Kegiatan MOS berlangsung selama 3 hari. Saat hari ketiga, pada penutupan acara MOS semua bagian ekstrakulikuler menampilkan performnya. Dari basket, futsal, paskibra, dance, cheerleaders, paduan suara, teater, drumband, english club, dan masih banyak lagi kegiatan ekskul lainnya. Dan ada satu ekstrakulikuler yang ku taksir, yaitu drumband. Yaa sebenarnya pertama aku lihat kakak - kakaknya cakep - cakep sih dan aku suka musik. Dan aku ingin mencoba ikut organisasi itu. Hari itu juga aku mendaftar, lalu perkenalan dengan senior - seniornya. Ternyata banyak peminatnya dan akupun terkejut karna peminatnya hampir satu sekolah loh.
"Oke selamat sore adik - adik." Kata salah satu kakak senior organisasi drumband.
"Sore kaaaaakkkkk..." Serempak aku dan teman - temanku menjawab.
"Terimakasih sudah mau bergabung di drumband dan kami senang sekali ternyata banyak peminatnya. Perkenalkan saya Gita ketuanya dan ini wakil saya Titi. Saya disini memegang alat melodi. Melodi sendiri terdiri dari Bells, Pianika dan Harpa yaa. Nah kalo Titi ini juga melodi yaa adik - adik. Disini ada beberapa bagian, yaitu ada melodi, perkusi, dan colour guard. Oh iya dan juga ada mayoret disini. Kalo ada yang berminat silahkan yaa... "
"Besok sudah mulai latihan yaa yang sudah mendaftar. Nanti akan dibagi - bagi perbagian latihannya. Perkusi dengan perkusi. Melodi dengan melodi. Dan colour guard dengan colour guard. Oke adik - adik.. selebihnya besok boleh ditanya - tanya ke kakak - kakak bagiannya yaa... " Timpal si ka Titi.
Setelah kami semua ikut pengarahan dan perkenalan satu - satu dengan semua senior, dan akhirnya kami pulang. Besok aku sudah mulai belajar seperti biasa. Belajar menjadi anak SMA.
***
"Hai Ri... " Sapa teman sebangku ku.
"Hai Lan.. seneng juga yaa bisa satu sekolah lagi sama temen SMP." Jawabku sumringah mengawali hari pertama menjadi anak SMA.
"Iya rame nih kita dari SMP banyak yang masuk sini. Eh lo ikut drumband juga yaa.. asik kita satu ekskul."
"Iya yaaa. Lo mau pegang apa Lan?"
"Gue sih colour guard Ri. Kalo lo?"
"Gue mau melodi deh. Kayaknya pianika dulu deh."
"Asikk asikkk... nanti kita bareng yaa ke ruang drumbandnya Ri."
"Okeee."
Saat istirahat sekolah kami semua perkenalan dan pembagian pengurus kelas. Dan aku terpilih menjadi bendahara 1, dan Lani menjadi bendahara 2. Itu awal mula aku punya sahabat di SMA. Lani adalah teman SMP ku dulu, tapi dulu kami hanya sekedar teman sekolah. Tapi sekarang kami jadi akrab, karna kami satu kelas, satu bangku dan satu kepengurusan kelas.
"Ri. Nanti lo yang nagih - nagih duit kas yaa. Gue gak tega hehehe. Gue yang bikin pembukuannya deh." Kata Lani berbisik.
"Hahahahahaha... iyaa gampang itu mah. Nanti gue juga yang pegang uangnya yaa.."
"Iya deh boleh. Gue takut kalo pegang uang kas. "
Saat hari pertama aku dan Lani menagih uang kas, semua masih rajin membayar dan ada satu orang cowok yang selalu tersenyum kepadaku setiap aku menagih uang kas, namanya Yori.
"Hai Riri.. " Sapanya sambil tersenyum.
"Iya Yori.. Kamu bayar kas yaaa." Balas juga sambil tersenyum juga.
"Gue lunasin minggu ini yaa Ri.."
"Oke.. Terimakasih yaaa."
Dari sejak itu dia sering tersenyum dan melihatku dari kejauhan. Tempat duduk kami jauh. Dia duduk di paling belakang dan aku duduk di kedua nomer depan.
"Cieee Riri... Yori suka sama lo tuh kayaknya." Lani meledek tiba - tiba saat aku sedang menghitung uang kas.
"Duh apasih Lan, gaklah itu dia emang ramah aja." Jawabku kesal.
"Liat aja nantiii." Kata Lani terus meledek ku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments