hari berlalu begitu cepat kabar gagalnya pernikahan Alina dan arya sudah tersebar luas hingga ke penjuru kampung. Entah siapa yang sudah menyebarkan nya. Ada yang menatap nya iba dan ada banyak pula yang menertawakan nya bahkan para tetangganya terang terangkan melayangkan sindiran.
Seperti saat ini Alina tepat sedang berada di warung sayuran ia ingin belanja untuk memasak makan siang nya.
"Eh ada yang gagal nikah nih gimana gimana enak ga?" Ucap bu iis.
"Lah iya syukurin deh biar tau rasa gimana rasanya, salah sendiri dulu nolak anak saya sekarang kena batunya kan" Ujar bu yuyun.
Ya, anaknya irfan dulu pernah mengejar alina padahal posisinya ia sudah di lamar arya sontak saja Alina menolak.
"Denger denger sih ya ibu ibu si arya ketahuan selingkuh di hotel" Timpal bu yayah memanasi keadaan.
"Ah masa iyaa?, saya bilang juga apa alin mending kamu hamil duluan biar si Arya ga kemana mana udah gini repotkan, kamu sih ga mau dengerin saran saya" Ucap bu yuni.
"Entah kesialan apa yang menimpa keluarganya" Timpal bu asih.
"Nyesel kan kamu sekarang di tinggal si arya, mana si arya ganteng gitu lagi"ujar bu nina sangat antusias ia adalah janda di kampungnya dari dulu jika arya datang menemui alina, ia akan mencari perhatian dengan bulak balik kerumah Alina.
" Udah lah ibu ibu biarin aja, mending kita do'ain sama sama biar dia ga laku laku biarin aja dia jadi perawan tua hahaha "ucap bu minah.
" Aduh bu minah ini kalo ngomong suka benar, liat aja sekarang aja udah jadi perawaan tua"ucap bu iis.
"Astaghfirullah" Aku hanya bisa beristigfar sambil mengelus Dada mendengar ucapan mereka semua tanpa mau membalas ucapan mereka.
"Aduh ibu ibu coba deh berkaca sama diri sendiri udah bener belum hidupnya sebelum ngomongin anak orang, coba liat kelakuan anak masing masing udah pada bener apa belum , malu dong bu ibu ngomongin anak orang apalagi sampe ngedoain yang jelek sementara anak sendiri kelakuan nya lebih buruk" Seru bu lela iya sangat geram melihat tingkah ibu ibu itu.
"Loh loh bu lela ngebelain anak ini? Kita gak ada yang ngomongin bu lela dari tadi kenapa bu lela ikut ikutan seolah yang kita salah"ujar bu yuyun tak Terima.
" Ya memang salah bu yuyun! Wajar saya membela saya seorang ibu jika anak saya yang kalian perlakuan seperti ini saya tidak akan Terima, lagi pula saya heran si alin ini ga pernah minta makan sama ibu ibu disini ga nyusahin hidup kalian tapi kalian kok tega banget sih,dimana hati kalian padahal kalian seorang ibu, saya lupa kalian udah ga punya hati,hatinya sudah di liputi rasa iri dengki jadi wajar aja sih ."
" Ayo Alin kita pulang gausah di dengerin omongan mereka ga ada gunanya" Ujar bu lela sambil menarik tangan Alina.
Bu lela adalah tetangga Alina, dia sangat tau kepribadian alin sehari harinya, dia juga tau masalah sebenarnya yang terjadi. Dia sangat kesal begitu tau ibu ibu membicarakan Alina seperti itu. Padahal anak anak dari ibu ibu tadi hampir semuanya hamil di luar nikah.
Alina tinggal di lingkungan yang padat penduduk rumahnya bahkan berada di ujung gang sempit.
Sudah bukan rahasia lagi,lingkungan yang Alina tinggali itu terkenal dengan kata BIANG GOSIP . Mereka semua akan berbondong-bondong mengosipi orang yang sedang terkena masalah. Bahkan mereka juga tidak segan segan menyindir dan menghina orang yang sedang terkena masalah contoh nya seperti Alina tadi bahkan bisa jadi mereka akan mengkorek korek informasi lalu menyebarluaskan berita tanpa tau kebeneran dari berita itu.
Sungguh tidak berperikemanusiaan bukan?.
"Mereka pikir mereka siapa kurang ajar sekali mereka beraninya mendoakan ku seperti itu dasar tidak punya hati " Gerutu Alina begitu sampai rumah.
"Berisik ngomel ngomel mulu kaya beo, ada tamu bukannya di kasih minum malah di suguhi omelan " Timpal sesorang di ambang pintu.
"Ra,raka" Ucap Alina kaget.
"Iya apa? Biasa aja kali ga pernah liat cowo cakep ya" Ujar raka sambil melengos masuk ke dalam. Tanpa menunggu dipersilahkan masuk.
"Kamu sejak kapan disitu?. "
"Sejak kamu ngomel ngomel ga jelas" Ucap raka sambil duduk di kursi yang berada di ruang tamu itu.
"Cih!kamu selalu saja menyebalkan" Alina berdecih.
"Aku tau aku memang tampan" Timpal Raka dengan kedua alis naik turun.
"Percaya diri sekali dirimu"
"Tentu saja, jangan lupa aku ini seorang CEO tentu saja harus percaya diri".
" Sombong sekali kamu ".
"Sudahlah kamu ini berisik sekali, cepat buatkan aku minum jauh jauh sama sekali tidak di suguhi apa apa. "
"Ambil sana sendiri kamu bukan tamu disini!. Lagi pula siapa yang menyuruhmu kemari"
"Tentu saja ayah mertua"Ujar Raka santai dengan alis yang di turun naikkan.
"Raka! Kamu sangat menyebalkan! Memang siapa yang ingin menikah denganmu".
"Ya tentu saja kamu masa abangmu alif,Jodoh tidak ada yang tau ".
"" Cih!,dasar kepedean"ucap Alina sambil berlalu pergi ke dapur.
"Minumlah" Sambil menyodorkan segelas sirup.
"Ahh dari tadi kek" Raka langsung meraih gelas lau menyeruput nya tanpa sisa.
"Aus apa doyan" Ujar Alina.
"Ya aus lah kamu gatau aja aku kemari berjalan kaki mana panas lagi" Jawab arya seraya mengibaskan tangannya
"Loh katanya CEO ya kali jalan kaki bikin malu aja" Ledek Alina.
"Ya aku bawa mobil cuma aku parkirkan di ujung jalan sana memang nya gang rumah ini cukup apa bila aku bawa mobil kemari".
"Ya kamu udah tau rumah aku ini adanya di gang sempit so so an bawa mobil" Ketus Alina
" Terus aku harus naik bakiak gitu kesini? Yang benar saja".
"Ya kan bisa kamu naik motor atau sepeda bila perlu gerobak, aneh CEO kok bodoh"seru Alina seraya seperti meledek.
"Kamu meledekku? ".sahut Raka dengan mata membulat sempurna.
" Engga, aku ngomong berdasarkan fakta"elak Alina.
"Ck! " Raka berdecak.
"Kamu masak apa hari ini aku sangat lapar"ucap Raka dengan santainya.
" Kamu ini sangat merepotkan datang tak di undang pulang tak di antar tiba tiba malah minta makan".
"Jelangkung dong hahahaha, kamu ini mana ada jelangkung tampan seperti aku"lagi lagi Raka memuji dirinya sendiri.
" Percaya diri sekali"
"Sudah aku katakan aku ini seorang CEO jadi harus percaya diri"
"Terserah lah, pusing aku lama lama menghadapimu bisa gila aku lama lama"
"Ya asal jangan mati berdiri saja"
"Ih Raka awas kamu".raka si yang punya nama hanya menjulurkan lidahnya saja.
Sesaat alin melupakan semua masalah nya dengan kehadiran Raka sekarang. Mereka berdua bagaikan kucing dan anjing bila bertemu ada saja yang di ributkan.
" Raka itu bukan seperti itu harusnya begini, jangan di potong tebal tebal nanti dalemnya ga mateng "omel Alina karna melihat potongan tempe sangat tebal.
"Biar puas dong na makannya, ya kamu goreng nya yang lama aja biar mateng"timpal Raka.
" Yang ada malah gosong"seru Alina.
"Iya iya aku tipiskan"sahut Raka.
"Raka kamu yang bener aja masa kupas bawang putih kulitnya masih pada nempel gini , ini lagi kunyit engga kamu kupas mana tanah nya masih menempel"lagi lagi Alina mengomel.
"Vitamin na, anggap saja vitamin P kamu ini protes mulu".
" Vitamin P?. "Ujar alina Alisnya saling bertautan.
" Iyaa vitamin perangsang jadi aku tidak perlu repot repot minum obat kuat nanti hahahahaha" Raka tertawa renyah tanpa rasa bersalah.
"Rakaaaaaa"teriak Alina, ia sangat geram dengan tingkah sahabatnya.
"Iya aku tau aku tampan"
"Kamu ini menyebalkan sudah sana pergi biar aku saja yang memasak sendiri pekerjaan kamu gak ada yang beres satupun seperti otakmu" Ucap alina seraya mengusir Raka dari dapur.
"Idih sudah aku bantu bukanya berterimakasih malah marah marah, lagi pula aku mana paham soal perdapuran seperti ini aku ini CEO kalo cara memajukan perusaan aku sangat paham"gerutu Raka.
"CEO CEO CEO terus yang di bicarakan, aku tidak perduli dengan jabatan ceo'mu itu sudah sana sana" Usir alina
Alina melanjutkan masakannya iya berencana masak ayam goreng tempe , tahu goreng dan beserta lalapannya. Masakan pun akhirnya matang dan di hidangkan mereka pun akhirnya menyatapnya bersama sama tanpa suara. Setelah selesai makan siang mereka pun duduk di teras depan rumah.
"Na, bagaimana dengan kelanjutan hubungan kamu dengan si brengsek itu bukan kah besok adalah hari pernikahan mu" Ucap Raka memecahkan keheningan, Raka memang tidak tahu keputusan akhir Alina .
"Huh" Alina menghela nafasnya.
"Aku dan ayahku sudah sepakat untuk membatalkan nya aku sudah bilang juga pada keluarga arya" Alina terlihat sangat frustasi.
"Yes" Ucap raka pelan yang masih bisa terdengar.
"Apanya yang yes?. "Tanya Alina
" Apa aku tidak mengatakan apapun,lalu keluarga arya bagaimana apa mereka setuju dengan keputusan kamu"ujar Raka.
"Awalnya mereka tidak Terima namun aku menceritakan semuanya pada mereka akhirnya mau tidak mau mereka setuju ya walupun ibunya malah memaki aku"
"Memaki bagaimana?"Tanya Raka penasaran.
"Dia bilang aku tidak pantas lah tidak selevel lah dia juga bilang aku hanya penjual online sangat tidak layak untuk anaknya yang tampan mapan rupawan bergaji tinggi dan bahkan bisa mendapatkan wanita yang lebih dari segala dari pada aku bahkan dia juga bilang selera arya sangat rendah "
"Kurang ajar berani sekali dia bicara seperti itu" Ucap arya dalam hati tidak sengaja dia mengepalkan tangan erat beruntung saja Alina tidak memperhatikan nya.
"Aku penasaran memang pria brengsek itu bekerja dimana sampe ibunya berani sekali bicara seperti itu, apa gajinya sangat besar?, kamu bahkan belum pernah cerita apapun padaku tentang si brengsek itu".
"Namanya arya bukan si brengsek, dia bekerja di pabrik sepatu **** yang berada di belakang pasar xx aku tidak tau berapa gajinya tapi dia pernah bilang gajinya kisaran enam atau tujuh juta gitu perbulan"
"Cih uang segitu tidak ada apa apa nya sombong sekali ibunya, uang segitu bisa aku dapatkan 1 jam saja. "
"Yang sombong itu kamu Raka ".
"Kamu masih saja membelanya".
" Aku tidak membela tapi bicara fakta, ya wajar saja kamu bilang uang segitu tidak ada apa apanya kamu adalah seorang CEO yang bisa mendapatkan ratusan juta atau bahkan miliyaran dalam satu bulan".
"Akhirnya kamu mengakui juga bahwa aku seorang CEO hahahahaha harusnya kamu menambah kan kata tampan jadi lah CEO TAMPAN"ucap Raka sambil berlari pelan masuk ke dalam.
"Rakaaaaa! " Alian bersiap berdiri ingin mengejar raka namun langkahnya terhenti.
"Stop!. Aku harus kembali ke kantor"
Selepas kepergian Raka, Alina memutuskan kembali ke kamarnya tidak sengaja ia menyenggol meja yang berada ada dikamarnya. tiba tiba aja saja ada benda terjatuh.
Dughhh... Ting ... I
Ia pun lantas mengambilnya.
Deg!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments