Tepat pukul 04:30 alina terbangun dari tidurnya.matanya sedikit terlihat sembab akibat menangis semalaman Ia langsung bergegas mandi dan mengambil air wudhu dan melaksanakan solat subuh. Ia sudah bertekad semalam untuk tidak berlarut larut dalam kesedihan nya.
Selesai ia solat subuh, ia langsung mengerjakan rutinitas nya seperti mencuci pakaian mencuci piring menyapu mengepel dan memasak untuk sarapan.
Semenjak ibunya meninggal ia menggantikan posisi ibunya untuk melakukan semuanya.
Semua pekerjaan nya sudah selesai di jam 07:00
Ia melangkahkan kakinya menuju meja makan ingin menikmati sarapan pagi.
tiba tiba sang ayah yang tengah asyik membaca koran dan di temani segelas kopi memanggilnya.
"Sini dek" Ucapnya dengan lembut.
alina pun menghampiri nya sambil membawa segelas susu yang ia buat tadi untuk menemaninya sarapan.
"Ada apa yah? " Tanyaku heran.
"Bagaimana apa kamu sudah memutuskan tindakan apa yang kamu ambil" Tanya sang ayah.
"Aku bingung yah" Jawab alina tertunduk lesu.
"Kenapa? "
"Pernikahan ku tinggal tiga hari lagi saja jika aku membatalkan nya apa kata orang nanti keluarga kita akan menjadi bahan gunjingan semua orang, ayah dan abang akan di permalukan karna aku" Ucap alina sendu.
"Ayah tidak masalah dengan itu semua yang penting kebahagiaan kamu, masalah gunjingan orang lain biarkan saja ayah tidak perduli mereka hanya tau mencemooh tanpa tau permasalahan nya. "
"Tapi yah para tetangga kita akan menjadi kan kita bahan gosip setiap harinya"
"Biarkan saja itung itung mengurangi dosa kita, sudah menjadi rahasia umum bukan lingkungan kita adalah biang gosip"
"Tapi yah? "
"Jangan kebanyakan tapi dek, putuskan saja apa yang ingin kamu putuskan" Timpal alif yang baru saja tiba.
"Ayah tidak ingin kedepanya arya menyakiti kamu kembali dia sudah berulang kali menghianati kamu bukan?.
alina hanya menganggukn kepalanya saja pertanda ia meyetujuinya.
" Itu sudah watak arya, akan sulit untuk di rubah bahkan kamu bersama nya sudah 5 tahun seharusnya kamu sudah tau sifat aslinya"ujar sang ayah.
"Abang setuju dengan ayah, arya itu sedari awal udah ga beres kamunya aja ga nyadar" Ucap alif menyetujui perkataan sang ayah.
"Aku akan membatalkan pernikahannya, apa aku perlu memanggil kak raka?. "
"Raka? " .
"Lama aku tidak mendengar kabarnya,emang ada apa dengannya? " Imbuh alif.
"raka yang memberi tahu informasi keberadaan arya malam itu dia juga yang menemaniku"
"Ooohhh" Ucap alif.
"Ayah rasa belum perlu, jika memang keadaan mendesak kita panggil dia, tapi jika dia ingin kemari silahkan sudah lama sekali ayah tidak bertemu dengannya".
" Bilang saja ayah ingin mengadu catur dengannya"ujar alina kesal. Ia sangat tahu jika manusia satu itu kemari maka akan menghabiskan waktu berjam-jam bermain catur bersama sang ayah.
alina pun pergi meninggalkan dua lelaki berbeda generasi si itu ke dalam kamarnya.
Waktu menunjukkan pukul 09:00 tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.
Tok tok tok
Cekrek
"Mau apa kamu kemari belum cukup kamu menyakiti aku?"ucap alina tidak menyadari keberadaan kedua orangtua arya
" alina"panggil pa yusuf.
"Bapak ibu silahkan masuk" Aku menyalami tangan mereka.
"Sebentar ya aku buatkan minum dulu".
Bagaimana ini ayah pergi keluar bang alif pergi kerumah temannya. Ucap alina dalam hati.
" Silahkan diminum pak bu"ujarku seraya menyodorkan minuman dan cemilan yang aku suguhkan.
"Terimakasih jadi merepotkan"
"Begini alina , kedatangan kami kemari ingin menanyakan sesuatu kepadamu apa benar kamu membatalkan pernikahan kalian secara sepihak"
"Benar pak alina ingin membatalkan pernikahan "
" Tapi kenapa kamu batal kan semua sudah di depan mata,
apa tidak bisa kamu pertimbangkan lagi"
"alina mohon maaf yang sebesar besar nya tapi keputusan alina sudah bulat pak"
"Hanya karna anak saya ketahuan berjalan berdua saja dengan wanita yang teman kerja nya kamu sampe selebay itu membatalkan pernikahan kalian"ujar bu Tini.
" Hah apa? " Aku terkejut dengan penuturan bu Tini.
"Yang kak arya lakukan itu sudah sangat keterlaluan dia berulang kali menyakiti dan menghianati ku dan semalam aku berhasil menangkap basah kak arya".ucap alina.
" Apa maksud mu katakan dengan jelas jangan mengada ngada" Cetus bu Tini
"Aku menangkap basah ka arya dengan wanita lain di sebuah kamar di hotel."
"Mungkin itu teman kerja nya arya saja kebetulan mereka ada urusan pekerjaan gak usah lebay kamu" Ucap bu Tini.
"Pekerjaan yang seperti apa yang di dalam kamar hotel tanpa menggunakan sehelai benang pun untuk menutupi tubuh, bahkan baju pun berserakan dimana mana dan kali in .."ucap Alina menjeda perkataannya
" Dan ini bukan pertama kalinya kak arya menghianati aku, sudah berulang kali kak arya melakukan hal yang sama aku tidak ingin kembali terjebak dengan nya bila aku tetap menikah dengannya "
"arya ga mungkin seperti itu kamu ngarang kan?. "
" Aku mohon maaf Bu tapi semua yang aku katakan benar ibu bisa tanyakan sendiri pada kak arya"
"Apa yang di katakan alina itu benar adanya Arya? ."tanya pak yusuf .
arya si tersangka utama hanya diam tidak bergeming.
"Jawab bapa Arya!
"Iii.. Iyaa pak"
"Astaghfirullah Arya kamu bener bener kelewatan, pantas saja alina membatalkan pernikahan kalian"
"arya tidak mungkin melakukan itu semua, jika ia pun pasti ada alasannya, ibu yakin pada diri alina ada masalah makanya arya begitu pa. "
"Jangan terus membela anakmu bu dia kali ini sudah kelewat batas"
"Ibu bukan membela pak, tapi arya ga mungkin seperti itu si alina nya aja ngarang"
"Jika ibu tidak percaya aku ga masalah kok bu, tapi aku juga punya saksi atas kejadian malam itu".
" Saya gak akan percaya sama semua omongan kamu bisa aja kan kamu cuma ngarang cerita kan , harusnya kamu tuh sadar masih mending anak saya mau sama kamu "
"Kamu tuh ga pantas buat anak saya, kamu harus nya ngaca perbedaan kalian itu jauh bagaikan bumi dan langit. Saya ga ngerti sama anak saya kenapa mau maunya sama kamu ya "
"Ibu"panggil arya
"Apa? Ibu benarkan perempuan ini tuh ga pantas buat kamu yang terlalu berharga kamu itu seorang karyawan pabrik gaji tinggi, kamu juga mapan dan tampan sedang dia, dia pengangguran ga jelas kerja nya cuma jualan secara online, ga pantas bersanding sama kamu arya"
"Ibu apa apan sih bu jangan bikin keributan"ujar pa yusuf.
"Ibu cuma mengatakan yang sebenarnya nya, ibu ga paham sama kamu vin bisa bisa nya selera kamu serendah dia".
"Cukup bu Tini seharusnya anda berkaca bagaimana kelakuan anak anda bukan malah menghakimi anak saya seperti itu ". Tiba-tiba sang ayah datang dari luar.
" Loh pa aris saya bicara fakta kenapa bapa sewot".
"Jelas saya sewot yang ibu bicarakan anak saya alina, saya sebagai orangtua nya sangat tidak Terima dengan ucapan anda dan perlakuan putra anda yang sering kali menyakiti putri saya"
"Yang saya katakan benar bukan? Anak anda dari segi manapun tidak pantas bersanding dengan anak saya perbedaan mereka sangat jauh. ".
" Cukup bu!. Ibu sudah kelewat batas sudah bapa bilang ibu jangan membuat keributan"sentak pa yusuf pada sang istri.
"Pa aris saya mohon maaf atas sikap dan perilaku istri saya, dan saya juga sebagai orang tua minta maaf atas nama putra saya arya . Jika keputusan alina memang sudah bulat saya Terima karna kesalahan arya memang sangat sulit di maafkan" Ucap pa yusuf.
"Tidak apa apa pa yusuf semua sudah terjadi mungkin ini semua sudah takdirnya, saya juga mohon maaf jika selama ini ada prilaku saya ataupun anak saya yang tidak berkenan di hati bapa dan keluarga, dengan berat hati saya juga dengan ini menyetujui keputusan putri saya untuk membatalkan pernikahan nya. "ujar pa aris.
" Jangan gila pa aris semua sudah di depan mata apa nanti kata orang orang keluarga saya akan malu nanti semua sudah di persiapkan, dan kamu alia kamu itu lebay banget sih wajar dong arya main wanita di belakang kamu secara arya itu tampan dan mapan. harusnya alina a ga mempermasalahkan itu semua"ucap bu Tini tidak Terima.
"Saya tidak perduli apa kata orang nanti bu yang terpenting adalah kebahagiaan putri saya".ujar pa aris ia hanya bisa menggeleng gelengkan kepala mendengar penuturan bu tini.
" Arya bisa membahagiakan alina yah".
"Jika kamu bisa kamu tidak akan pernah menyakiti alina,kamu menyakiti nya berulang-ulang".
" Arya akan berubah yah".
"5 tahun aku menunggu perubahan mu tapi tidak ada satu pun semua yang kamu katakan hanya omong kosong".ucap alina mengangkat suara ini sangat jengah melihat kehadiran keluarga arya.
" Sayang aku janji aku akan berubah"
"Cukup kak semua sudah terlambat"
"Sudahlah vin" Ucap bu tini
"Baiklah pa aris jika semua keputusan sudah di ambil tidak apa apa,dan apa boleh buat sekali lagi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas perilaku putra saya ".
" Baguslah lebih baik di batalkan saja, arya bisa mendapatkan 10 kali lipat gadis lebih dari segalanya dari pada kamu , saya tuh dari awal emang udah ga suka kamu saya terpaksa menerima kamu karna arya memaksa"ucap bu Tini
" Sudah bu, lebih baik kita pulang saja"
"Pa aris kami permisi pulang, setelah ini saya harap hubungan kita jangan ikut berakhir ya pa walaupun kita tidak jadi besan"ujar pa yusuf ramah.
"Iyaa pa yusuf"
"Assalamu'alaikum".
" Walaikum salam ".
" Ibu nya si arya itu bener bener ayah gak habis pikir sudah tau anaknya salah masih saja dibela"
"Udahlah yah ga usah si pikirin, bu tini dari dulu memang begitu"
"Gimana ayah ga mikirin itu mulutnya kelewatan . "
.
Selepas perginya mereka aku membereskan meja dan membawa semua gelas dan piring kotor itu. Lalu aku kembali ke dalam kamar. Lagi dan lagi aku masih mengingat kata kaya bu tini barusan, mengapa dia bisa sebenci itu pada ku apa salah ku aku masih ingat betul pertama kali bertemu nya.
Flashback on
"Assalamu'alaikum"
"Walaikum salam eh ada tamu masuk masuk"
"Bu ini pacar Arya " Ucap arya seraya memperkenalkan. Alina pun menyalami nya.
"Yaudah ibu bikinin minum ya sebentar"
. Ibu pun pergi ke dapur membuat kan minum.
"Diminum neng" Ucapnya.
Aku hanya mengangguk.
"Udah kerja,kerja dimana?. " Tanyanya dengan antusias.
"Masih sekolah bu masih kelas 11" Ucapku santai.
"Apa masih sekolah? Bisa bisa nya Arya punya pacar bocah SMA,harusnya dia cari yang sudah kerja. saya akan minta anak saya buat putusin kamu dan secepatnya dia akan meninggalkan kamu" Ucapnya penuh penekanan.
Aku tersentak dengan apa yang barusan aku dengar, memang apa salahnya jika aku masih sekolah toh anaknya yang mengejar ngejar aku.
Seketika lamunanku buyar mendengar suara kumandang adzan, aku bergegas mengambil air untuk berwudhu lalu aku menjalani ibadah solat zuhur berharap bisa sedikit lebih tenang.
.
"
"

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments