Malamnya setelah lelah bekerja di rumah sakit, Kirana langsung kembali pulang ke rumah Mami Kala.
Biasanya setelah pulang kerja Kirana selalu pulang ke Apartemennya tetapi hari ini ia ingin kembali pulang ke rumah Maminya.
"Kirana pulang." teriaknya
Papah Reja yang keluar dari arah dapur langsung tersenyum begitu melihat anak pertamanya datang.
"Sayang, bagaimana kabar kamu?" tanya papah Reja.
"Kirana, baik-baik aja pah." ucapnya sambil memeluk tubuh papah Reja.
"Miss u pah." lanjut Kirana
"Miss u too Kirana, mami udah masakin kamu pangsit kuah. Papah mau manggil dulu Reygan sama Chalandra."
Kirana menganggukan kepala lalu melepaskan pelukannya dan berjalan menuju ruang makan.
"Mami.."
"Ayo duduk sayang, Mami mau ambil dulu minum."
"Siap mami."
Kirana duduk di kursi dan menunggu papah dan juga kedua adiknya disana, beberapa menit kemudian mereka bertiga datang dan langsung duduk di tempat masing-masing.
"Ini pangsit kuah kesukaan kamu." kata Mami Kala memberikan semangkuk pangsit kuah kesukaan Kirana.
Gadis itu tersenyum dan langsung mengambil pangsit kuah yang diberikan oleh mami Kala.
Sedangkan kedua adiknya Chalandra dan juga Reygan terlihat diam saling menatap sengit satu sama lain.
Perasaan Kirana tidak enak saat melihat kedua adiknya hanya terdiam saling menatap sengit satu sama lain.
"Mereka berdua benar-benar, akan terjadi perang dingin di meja makan." gumamnya sambil memakan satu suap pangsit itu kedalam mulutnya.
Chalandra mendengus kesal dan mengambil garpu, gadis itu ingin mengambil telur dadar yang ada dihadapannya tetapi Reygan malah membawanya langsung.
"Ck!"
"Itu telur dadar kesukaan adikmu, kenapa kau menghabiskannya?" tanya papah Reja.
"Biasanya kau tidak menyukai telur dadar." imbuh mami Kala
"Sekarang Reygan ingin sekali mencoba telur dadar buatan mami." ucapnya sambil mengambil satu suapan telur dadar itu ke mulutnya.
Setelah satu suapan habis kini Reygan ingin mengambil sayap ayam, tetapi dengan gerak cepat Chalandra mengambilnya dan memindahkan sayap ayam tersebut ke piringnya.
"Kamu juga kenapa sayang? biasanya kamu gak suka sama sayap ayam." seru papi Reja kebingungan.
"Aku kan emang dari dulu tidak pernah mencoba sayap ayam, dan sekarang aku ingin mencobanya ternyata ini sangat enak sekali pah." ucapnya dengan mulut yang penuh karena daging ayam.
Dan sekarang Chalandra ingin mengambil pangsit goreng, Reygan dengan gerak cepat juga mengambil pangsit goreng itu.
"Udah-udah, kalian selalu ribut aja!" kata papah Reja.
"Dia yang mulai duluan pah!" ucap mereka berdua barengan dengan mulut yang masih penuh dengan makanan.
Kirana yang sudah tidak bisa berbuat apa-apa hanya bisa menghela nafasnya sabil melanjutkan aktivitas makannya.
***
Setelah selesai makan malam, Kirana langsung berpamitan untuk pergi ke kamarnya.
Gadis itu berjalan mendekat kearah meja rias dan mengambil satu buku yang bersampul bewarna pink.
Kirana membuka setiap halaman buku itu, hingga saat halaman itu memperlihatkan sebuah cincin yang terbuat dari ranting kayu, Kirana menatap cincin itu.
"Aku tidak tahu bagaimana dia sekarang, tapi laki-laki yang aku temui di lobby rumah sakit itu namanya sangat mirip dengan laki-laki yang menolongku saat masih kecil." gumam Kirana
Ia kembali mengingat kejadian beberapa tahun silam, saat dirinya tersesat di hutan dan bertemu dengan seorang laki-laki yang membuatnya jatuh cinta kepadanya.
Kirana tersenyum dan mengambil cincin itu kemudian tanpa menunggu waktu lama gadis itu langsung memakainya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments