SELAMAT MEMBACA :)
.
.
.
****
Terlihat seorang gadis berkulit putih bersinar milik orang negri sakura tengah memainkan rambutnya yang lurus dan panjang yang terurai menggantung di pinggangnya. Gadis berketurunan Jepang Prancis ini memang mempesona terlihat dari parasnya dengan mata yang berwarna tosca. Hidungnya yang mancung, mata sipitnya serta kulit putih nya membuat tubuhnya terlihat sempurna.
Gadis ini tengah memikirkan sesuatu yang akan ia lakukan setelah pesta kemarin yang ia hadiri. Fikirannya melayang memikirkan hal yang menarik hatinya hingga ia tak menyadari kedatangan seseorang di sampingnya.
"Princess apa yang kamu fikirkan saat ini sayang...?" Tanya Aulia yang baru saja datang seraya membelaikan tangangnya pada rambut halus dan terawat milik Maura.
"Mama ..? sejak kapan mama di sini?" Tanya Maura dengan keterkejutannya.
"Sejak kamu belum lahir princess ku..." Aulia menahan senyuman bahagianya karena sudah 2 hari hubungan antara ia dengan anaknya mulai membaik.
"Mama.... "Rengek manja Maura seraya mengambil alih paha mamanya untuk di jadikan bantal.
"Ada apa sayang ?" Tanya Aulia yang tak henti-hentinya membelai kepala anaknya dengan lembut.
"Gak papa maa... Cuma Maura penasaran tentang permintaan Maura yang waktu itu..." Maura menatap mamanya yang tersenyum sampai ke mata.
"Mama sama papa kamu sudah menyiapkan segalanya dan mama sudah tau kalau kamu lulus di sebuah universitas populer kan sayang?" Maura mengangguk dan tersenyum cerah.
"Mama bangga sama kamu sayang..." Ujar Aulia yang mendekap erat anaknya dalam pelukannya.
"Makasih maa karena mama udah percaya sama aku..." Ujar Maura yang membalas pelukan ibunya.
***
Maura P.O.V
Udara segar di bandung menerpa wajah ku saat aku turun dari mobil. Atas izin papa, aku membawa mobil sendiri meski beliau masih cemas melepaskan ku sendiri di sini. Aku masih tak percaya jika keinginan ku akan di kabulkan oleh papa dan mama.
Aku mendapat pesan dari papa. Kata papa –aku harus tinggal di appartement yang telah ia belikan untuk ku di sini – yaa dan aku menerimanya. Aku tidak bisa menolak keinginan orang tua ku yang telah mengabulkan keinginan ku. Sudah lah, abaikan!!
Sekarang aku merapikan baju-baju yang ku bawa ke dalam lemari dan aku belum ada tujuan karena aku juga belum tahu betul daerah di sini, jadi aku memilih untuk tetap di kamar ku yang baru dan membuka sosmed ? itu bukan ide yang buruk.
Aku mengisi kesepian ku dengan membuka account facebook ku. Aku baru teringat Zoya, dia teman ku yang juga kuliah di sana. Kenapa sampai tak terpikir oleh ku untuk menghubunginya ??? BODOH! –aku mengumpat diriku sendiri.
Aku menyimpan nomornya di ponsel ku dan yaa!!! Aku segera menelfonnya karena aku sudah jenuh untuk berdiam di sini sendiri bersama kesunyian.
"Haaalllooo..." Ujar ku langsung dengan antusias saat dia mengangkatnya.
"hallo, maaf siapa ?" dia bertanya seperti itu dan aku menyadari kalau aku memakai no baru.
"Ini aku Maura... Jangan bilang kamu lupa sama aku?" aku tidak yakin dengan pertanyaan ku ini.
"Maura?!? Ya ampun ini beneran lo? Sumpah gue kangen..." dia berteriak menyebut nama ku sehingga aku harus menjauhkan ponsel ku dengan telinga ku.
"Iya ini aku dan bisakah kau mengecilkan volume suara mu itu zoya!!" ejek ku dan setelah itu ku dengar tawanya yang ringan.
"Hahaha iya iya... btw kenapa nelpon? Lo gak ada maksud nyuruh gue ke rumah lo yang kek penjara itu sekarang kan? Kita udah beda daerah ya ra!" Zoya memang sering ke rumah ku tapi 2 bulan belakangan ini dia sudah pindah duluan ke bandung karena dia sudah membulatkan tekadnya untuk di universitas yang juga aku inginkan.
"Ya aku tahu itu tapi kau benar, aku meminta mu sekarang untuk menemani ku karena aku bingung dengan siapa aku harus keluar..." Belum saja aku menyelesaikan ucapan ku zoya langsung memotong ucapan ku.
"Wah lo gila ra?!? di kira Jakarta-bandung deket apa! Sorry gue gak bisa beb...." Ujar nya.
"Sumpah! Kamu nyebelin banget sih. Aku belom selesai ngomong tapi udah di samber duluan. Aku sekarang di bandung Zoya!" Ujar ku sambil tersenyum karena aku tak bisa menahan kebahagiaan karena kenyataannya aku memang di bandung.
"Haaaaaaaaaaaaa? Serius lo ra? Lo gak bercandakan?" dia kembali berteriak dan itu memang hobinya sejak dulu.
"Seriusan tau. Sekarang kamu di mana? Biar aku jemput..." Ujar ku karena aku sudah tidak sabar untuk bertemu dengannya.
"Oke gue share lokasi. Cepet yaa... Gue udah kangen banget sumpah. Akhirnya kita satu kampus...." aku akui dia terlalu lebai.
"Iya bawel..." Ujar ku setelah itu aku memutuskan sambungan telfon ku dan segera bersiap-siap.
****
Siang itu juga aku sudah berada di café bersama sahabat ku Zoya. Dia memang sangat cantik dan menawan. Aku akui dia sangat modern dan benar-benar menarik. Jadi tidak salah jika aku berjalan dengannya banyak lelaki yang meliriknya. Hari ini dia memakai dress berwarna krem yang jatuh di bawah lututnya sedangkan aku memakai kemeja bercorak kotak-kotak merah hitam dan skeany jeans.
"Zoya.... Kamu ngajak aku ke cafe tapi kenapa make dress?" Tanya ku heran dengan penampilannya.
"Ini bukan kafe biasa ra tapi ini tempat tongkrongan anak-anak. Ada ruangan pribadi buat kita dan kayaknya lo aja yang ketinggalan zaman nih..." ku dengar nada ejekan pada kata-kata zoya. Dia memang benar tapi mendengar kenyataan itu sangat menyebalkan.
"yaaa terserah... sekarang apa yang akan kita lakukan di sini ?" Tanya ku karena dari tadi kami hanya duduk di sini tanpa memesan makanan.
"Makanlah sayang tapi gue lagi nunggu orang..." ucapnya sambil memainkan ponsel di tangannya.
Seorang pelayan datang karena memang aku yang memanggilnya untuk memesan makanan. Zoya juga memesan makanan dan aku masih penasaran dengan sesorang yang kami tunggu. Aku tidak tahu siapa orang itu.
Setelah makan siang ini berakhir Zoya mendapat telfon dari seseorang dan tak lama saat Zoya mengangkat telfon itu, seseorang datang melambaikan tangannya ke arah kami. Hei tunggu! Sepertinya aku mengenali orang itu !!
"Hai zoyaa!! Dan lo... lo Maura kan ?" tanyanya pada ku. Aku masih berfikir keras untuk mengingat siapa dia.
"Iya dia Maura ca... dan lo gak lupa sama Acha kan ra?" sergah zoya padaku, awalnya aku masih lupa dengan nama acha tapi wajahnya yang familiar membuat ku teringat pada seorang gadis lugu berkacamata dan dia juga termasuk salah satu di antara geng ku. Yaaa dia NATASHA. Teman ku !!! dia salah satu dari kami.
"Aaaah~ Natasha? bener kan?" Ujar ku yang meniru aksen zoya saat baru mengingat seseorang yang telah lama ia lupakan tapi aku hanya beberapa menit lupa dengan acha. Tapi sudah lah...
"Iya ra... Lo kuliah di sini juga?" Tanya acha dan kami sudah duduk kembali.
"That's right beb, Bisa dong kita balik kayak dulu?" Tanyaku, aku menatap mereka menunggu jawaban.
"Asik... Geng kita debut lagi" Acha terlihat bersemangat. Jujur aku melihat ia sudah berbeda dengan acha waktu SMP dulu. Kini dia terlihat seperti zoya tapi zoya selalu unggul dalam berpenampilan.
"Eitsss... Kita kayak dulu lagi tapi.... harus beda gaya...." tambah zoya yang juga bersemangat.
Well, mereka sahabat ku sejak kita SD dan berakhir bersama ku saat aku SMP tepatnya di kelas 2. Saat kejadian buruk menimpaku dan di ketahui oleh ke dua orang tua ku. Memang itu semua salah kakak laki-laki yang sudah lama meninggalkan aku dan orang tua ku. Aku saja sampai lupa dengan wajah dan namanya karena saat itu umur ku 4 tahun dan kakak ku itu kembali saat aku kelas 2 SMP. Dia membuat ku harus terkurung di balik dinding rumah ku.
Mama dan papa tak pernah menceritakan tentang dia kepada ku. Dia kakak kandung ku tapi namanya saja aku tidak tahu. Setiap kali aku bertanya tentang namanya pada orang tua ku mereka hanya diam dan membisu.
Zoya yang lebih sering ke rumah ku walau kami sudah tidak satu sekolah lagi. Sedangkan acha dia hanya menghubungi ku lewat sosmed dan hubungan ku dengan acha terputus saat dia pindah SMA ke bandung.
"Woi..." suara zoya mengejutkan ku. Terkadang aku merasa sebal dengan sikapnya yang selalu membuat jantung ku berolah raga.
"Bisa gak! Gak ngagetin!" Ujar ku yang berisi seperti ancaman tapi hanya tawaan yang keluar dari mulut teman-teman ku itu. Mereka memang gila dan aku juga termasuk.
"Komuk kaget lo Ancur bener ra, gak berubah.... aduh receh banget sih gue..." Ujar acha di sela tawanya.
"Dan kalian tetep nyebelin pake banget!" aku tersenyum sinis.
"Udah... Stop marah-marahnya, mending kita party skuy... kan geng kita debut lagi..." usul zoya yang cukup masuk akal.
"Mau party di mana ?" Tanya ku karena hanya aku sendiri yang baru dengan daerah di sini.
"Ada deh tapi sebelum itu gue sama Zoya kayaknya bakalan sibuk permak lo yang ketinggalan zaman..." Ujar acha sambil tertawa bersama Zoya.
Ya aku tahu kalau hanya aku sendiri yang berpakaian seperti ini dan tak pernah mengenal fashion terbaru karena aku tidak terlalu suka fashion yang berlebihan seperti mereka sekarang. Ke café pun pakai dress pendek seperti itu. Mereka lebih pantas ke mall dari pada duduk di café seperti ini.
.
.
.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments