2. Guru Baru itu Om-ku

Penjelasan Bunda mebuat Disha terkejut guru baru yang menghebohkan cewek seisi sekolah ternyata adik dari Papa yang berarti Om-nya.

Makan malam dihadiri berempat. Disha sampai tidak berani mendongakkan kepala. Zafran duduk tepat di sampingnya.

"Daripada kamu ngontrak rumah atau ngekos, tinggal di sini aja sama Mas dan Mbak. Masih ada kamar kosong di atas."

Glek.

Disha nyaris tersedak tulang ikan. Kamar kosong?

Satu-satunya kamar kosong di atas cuma di seberang kamarnya.

"Nanti aku cuma ngerepotin Mas sama Mbak aja." Zafran agak enggan.

"Nggak repot kok. Lagipula Mbak ada di toko membantu Mas Mirza. Disha sekolah sampai sore. Begitu Disha pulang Mbak juga sudah pulang dari toko karena harus menyiapkan makan malam. Kamu tinggal sama kami saja." Bunda menambahkan.

Zafran akhirnya setuju. "Baik Mas.. Mbak, kalau begitu aku mau. Maaf sebelumnya lho.."

Disha mengaduk-aduk nasinya, gelisah. Masa' guru baru yang banyak penggemar di sekolahnya harus tinggal di kamar depannya?

"Oh ya kamu udah diterima kerja di sekolah mana?" Tanya Papa.

"Di SMA Merdeka 5, Mas."

"Lho itu kan sekolah Disha." Bunda langsung antusias.

Spontan Zafran dan Papa menoleh pada Disha yang sejak tadi menunduk.

"Bagus dong Disha jadi bisa dijagain Om-nya."

"Aku udah gede, Pa." Disha berkata pelan.

Zafran tersenyum simpul. "Iya Mas.. kalo masih TK sih aku bisa jagain. Udah SMA gini jadi ledekan temen-temennya nanti kalau perlu dijagain. Udah remaja gini masa' perlu bodyguard."

"Disha.. Om Zafran ini adik Papa yang bungsu. Kamu pasti belum kenal karena begitu acara nikahan bertepatan dengan hari Om Zafran diwisuda."

Disha ingat Papa pernah cerita Papa Mirza empat bersaudara. Semua laki-laki. Papa anak kedua. Kakak tertua sudah meninggal dunia. Adik Papa yang pernah diperkenalkan hanya Om Reza bersama Tante Lira istrinya. Zafran belum sempat diperkenalkan.

Karena orangtua Papa sudah tidak ada, pernikahan pun tidak terlalu mewah. Bunda pun sudah tidak mempunyai orangtua. Kata Bunda Kakek Nenek sudah meninggal jauh sebelum Disha lahir.

Hanya tidak menyangka Om-nya seganteng dan sepopuler ini.

Melihat Papa berwajah lumayan ganteng harusnya sudah diprediksi adiknya nggak kalah ganteng.

"Barusan aku ke sekolah perkenalan. Mungkin Disha kenal Om." Zafran memandang Disha yang senyum-senyum mesem.

"Gimana nggak kenal? Om Zafran bikin heboh cewek-cewek di sekolah," kata Disha berusaha santai.

Papa geleng geleng kepala. "Kamu tuh nggak di mana aja pasti tebar pesona."

Zafran tersenyum malu. "Nggak tebar pesona Mas.. semua aja terpesona lihat adik Mas ini."

"Zafran punya pacar?" Tanya Bunda mewakili pertanyaan Disha sebenernya. Disha mewakili sahabat sahabat nya yang ingin tahu status Zafran.

"Nah itu bener. Gimana dengan Mayang?" Tanya Papa, Mayang pacar Zafran yang berwajah cantik dan bertubuh molek.

Walau belum pernah bertemu dan hanya mendengar di telepon.

Zafran menggeleng. "Kami udah lama putus Mas. Sekarang aku lagi jomblo."

"Kirain kalian serius. Ya kalau sudah ketemu pasangan cocok jangan kelamaan." Komentar Papa.

"Umurku baru 24 Mas.. aku belum rencana berumah tangga."

Pembicaraan Papa, Bunda, dan Zafran tidak ada habisnya.

Setidaknya ia tahu sekarang, Zafran sedang jomblo dan usia mereka terpaut 7 tahun.

Seisi sekolah bisa heboh kalau tahu.

***

"Disha... Berangkat bareng Om yuk?" Ajakan Zafran pagi itu membuat Disha hampir tersedak.

Disha buru-buru meneguk air sampai habis.

Berangkat bareng Zafran yang populer, bad idea kayaknya.

Dia nggak bisa bayangin gimana reaksi cewek-cewek di sekolahnya kalau tahu ia keponakannya guru ganteng.

Ngeri kayaknya.

Bisa jadi bulan bulanan cewek seisi sekolah.

"Nggak usah Om.. aku naik angkot aja." Tolak Disha.

"Beneran nggak mau pergi bareng?" Zafran memastikan.

Disha mengangguk sambil memakan lagi nasi gorengnya.

Setelah habis, ia mengambil tas dan menyalami Bunda. "Bunda aku pergi dulu ya."

"Iya, sayang.."

"Papa mana?"

"Papa lagi di kamar mandi. Uang jajan kamu masih ada?"

"Masih Bunda.. aku pergi dulu."

"Nggak bareng Zafran aja?"

Disha melirik Zafran yang sibuk mengenakan jaket dan sarung tangan.

"Om Zafran naik motor, Bunda.."

Bunda memahami ketakutan Disha, dan memaklumi.

"Ya sudah hati hati berangkat nya."

Disha mencium tangan Bunda. "Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Begitu keluar rumah berpapasan dengan Zafran yang sudah di atas motornya.

"Bener nggak mau bareng, Dish?" Tawar Zafran lagi.

Disha menggeleng cepat. "Om duluan aja."

"Oke. Duluan ya." Zafran dengan santai melarikan motornya meninggalkan keponakannya yang cemberut.

"Gimana kalo semua pada tau Pak Zafran itu Om-ku?"

***

Terpopuler

Comments

Augusta Amanda Putri

Augusta Amanda Putri

seru ceritanya

2022-11-01

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!