Prang...... Vita terlonjak kaget mendengar benda jatuh dari dapurnya, Ia pun segera pergi ke dapur untuk mengetahui apa yang terjadi.
"Ya ampun apa yang kau lakukan!" ucap Vita berjalan ke arah Ariza yang menahan sakit akibat terkena air panas, Ia segera mengajak Ariza ke wastafel untuk di aliri air agar tak melapuh.
Setelah itu Vita mengajak Ariza ke ruang tamu, Ia masuk ke dalam untuk mengambil kotak p3k, Ia mengoleskan salep pada luka Ariza.
"Untuk apa kau pergi ke dapur?" tanya Vita di sela-sela mengolesi luka Ariza.
"Membuat teh dan sekalian membuatkan mu kopi atau susu," jawab Ariza.
"Kau kan bisa menyuruh ku untuk membuatkannya!" sahut Vita selesai mengolesi salep di tangan Ariza.
"Kau sepertinya sibuk dan aku tidak ingi. mengganggu mu," Balas Ariza.
"Lagi pula aku ini siapa dirimu yang seenak jidat menyuruhmu hanya untuk membuatkan minum? apa kau pembantuku atau malah istriku?" tanya Ariza malah menggoda Vita yang sedang serius dengan laporannya beralih menatap tajam Ariza.
"Terserah kau menganggap ku apa, yang terpenting untuk sekarang kau cepat sembuh agar kau dan aku cepat terbebas dari masalah ini." Jawab Vita, Ia kembali fokus pada laporan yang di berikan oleh Rangga.
"Kalau aku menganggap mu istriku bagaimana?" menggoda Vita yang cuek padanya.
"Mimpi sekali dirimu!" Vita berlalu pergi ke dapur untuk membuatkan laki-laki menyebalkan itu teh hangat.
Tak menunggu waktu yang lama teh hangat pun sudah tersaji cantik di hadapan Ariza.
"Cepat minum," perintah Vita Ia tak peduli dengan apa yang di celotehkan oleh Ariza.
"Wah istriku baik sekali membuatkan aku teh," ucapnya girang.
"Sebaiknya tutup mulut mu dan istirahat!" ketusnya Ia sudah tak tahan mendengar celotehan Ariza yang membahas tentang sebuah hubungan, Ia pun pergi kamarnya untuk sekedar menyelesaikan laporan bulan ini dengan tenang dan damai.
Bibirnya sedikit terangkat Ia mengucap syukur omset bulan ini menaik drastis, bahkan reseller mereka juga ikut naik dan jumlah pemesanan membludak.
"Terima kasih ya allah engkau telah membantu hamba mu ini lagi," puji sykurnya.
Vita pun dengan segera menyelesaikan laporannya dan Ia tidak sabar untuk datang ke konveksi besok hari.
...----------------...
Suasan hari ini sangat lah baik, Vita menyiapkan segala kebutuhan Ariza sebelum Ia pergi dan meninggalkan Ariza di Apartemen dalam waktu cukup lama.
Hari ini Ia berniat ke sekolah hanya untuk absen kehadiran saja, selebihnya Ia habiskan waktunya di konveksi untuk mengontrol semuanya agar tetap stabil syukur-syukur meningkat lagi.
"Sekolah lagi?" tanya Ariza yang baru saja keluar dari kamarnya.
"Hmmm, bahkan hari ini aku lebih lama berada di luar." Balasnya.
"Aku bosan berada di Apartemen mu terus," keluh Ariza, Ia menyeruput teh buatan Vita yang terasa pas manisnya.
"Ya sudah pergi saja kalau begitu!" ucap Vita tanpa menoleh ke arah Ariza.
"Bisakah kau mengajak ku jalan-jalan?" tanya Ariza pada Vita.
"Maaf aku sibuk," jawab Vita.
"Sibuk ngapain? kau hanya pergi sekolah bukan." Ejek Ariza mana mungkin gadis cantik seperti Vita sesibuk itu, paling hanya pergi ke mall mengambur-hamburjan uang *pikir Ariza*.
"Ikutlah dengan ku setelah pulang sekolah maka kau akan mengerti arti kata sibuk!" Sahut Vita dengan ketus, Ia keluar tanpa sarapan Ia sudah jengah menghadapi Ariza yang bawel dan menyebalkan.
Untung lah sebentar lagi dia akan pergi dari hidupnya, Vita mengendarai mobil menuju ke sekolau dengan teratur Ia tak mau kejadian seperti kemarin terulang lagi.
Sesampai di sekolah Ia langsung masuk ke dalam kelas, lalu pergi setelah absen.
"Vit!" panggil seseorang, vita berhenti sejenak dan melihat siapa yang memanggilnya.
"Ada apa? apa kita masih punya urusan?" tanya Vita.
"Tidak aku hanya ingin mengajak mu mengobrol baik-baik," Ucap laki-laki itu lagi.
"Maaf saya sibuk!" Segera berlalu sebelum laki-laki sialan itu kembali menahannya.
...----------------...
Konveksi area.
Kini Vita berada di konveksinya tak lupa sebelum ke sini Ia menjemput Ariza agar tak bosan berada di Apartemen.
"Milik siapa konveksi ini?" tanya Ariza setelah melihat lokasi yang Ia tuju.
"Punya saya," singkat padat dan jelas.
"Ayo masuk!" ajak Vita.
"Dia memilik konveksi sendiri?" tanya Ariza pada dirinya sendiri.
Vita mengajak Ariza untuk ke ruangannya dulu sebelum Ia berkeliling konveksi.
Ruangan yang cukup luas dengan corak biru abu terkesan galaksi, terdapat beberapa pajang foto di meja hias sudah seperti kamar pribadi.
Ariza mendekati sebuah foto yang terpajang, foto Vita dengan seorang laki-laki seperti Ia pernah melihat laki-laki itu tapi di mana karna rasa penasaran Ia pun mengambil gambarnya dengan Androidnya.
"Dia siapa lagi?" tanya Ariza ketika mendapati foto seorang laki-laki yang berbeda dari sebelumnya.
Dadanya terasa sesak saat melihat foto itu, Ia pun memotretnya untuk mencari tahu siapa dua laki-laki yang bersama Vita.
Hallo gaes I come back!!! jangan lupa like dan komenannya bos😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Sekapuk Berduri
semangat 💕
2020-12-30
0
NabiilaZ
semangat up ya thorrr🔥🤗
2020-12-08
0
Caramelatte
so far so good
2020-12-07
0