Sudah seminggu ini Ariza di rawat di rumah sakit tanpa ada keluarga mauapun teman-temannya yang datang, hanya Vita lah yang menemaninya dengan sabar.
Dan hari ini Ia di perbolehkan pulang dan harus beristirahat selama satu minggu lagi untuk berani berkendara, polisi juga sudah menutup kasus ini karna memang keadaan keduanya bersalah dan menyelesaikan dengan cara berdamai.
Vita mengepak pakaian Ariza dan juga dirinya, untuk sementara Ariza akan tinggal di apartemen miliknya tidak mungkin juga Ia membawanya kerumah bisa serangan jantung mendadak orang tuannya.
Setelah selesai dengan semuanya Ariza di dorong oleh Vita menuju mobil milik Vita, karna mobil milik Ariza masih dalam masa perbaikan di bengkel.
"Terima kasih," itulah ucapan Ariza setelah Ia di bantu untuk masuk ke mobil, Vita tak menjawabnya Ia langsung memutar dan melajukan mobilnya.
Sesampai di Apartemen, Vita menuntun kembali Ariza untuk ke kamarnya. Huh untung lah dulu Ia sempat membeli apartemen meski tak terlalu penting, tapi setidaknya ini cukup berguna dan membantunya.
"Istirahat lah aku akan membangunkan mu saat sudah waktunya," ucap Vita berjalan keluar dan masuk ke kamarnya sendiri, Ia kembali berucap syukur karna membeli apartemen dua kamar jadi lebih memudahkannya lagi.
Malam hari Vita dan Ariza tengah menyantap makanan buatan Vita, Ariza seperti menikmatinya dan menghabiskanya tanpa sisa.
"Ini kau yang buat?" tanya Ariza setelah selesai makan.
"Hmmm, memang siapa lagi." jawab Pita lagi.
"Siapa tau kau pesan makanan," sahut Ariza.
"Terserah Argumen mu, cepet minum obat mu lalu istirahat!" perintah Vita membereskan piring kotor, lalu meninggalkan Ariza yang masih diam.
"Kenapa sikapnya seperti itu? sebelumnya tak ada yang bersikap seperti itu padaku bahkan orang yang selalu aku temui sangatlah bersifat manis, tapi kenapa dia begitu cuek tapi perduli?" tanya Ariza pada dirinya sendiri.
...----------------...
Pagi harinya Vita sudah menyiapkan sarapan untuk Ariza, Ia juga sudah menyiapakan teh hangat dan beberapa cemilan hari ini untuk Ariza.
"Za bangun," ucap Vita di depan kamar Ariza, tak lama Ariza membuka pintu dengan muka bantalnya.
"Ada apa dan kau juga mau kemana? kenapa sudah rapih?" tanya Ariza yang memperhatikan penampilan Vita.
"Sarapan!" perintah Vita, Ia berlalu ke dapur.
"Cepatlah sarapan, aku juga sudah menyiapkan makanan mu nanti siang kau tinggal menghangatkannya dan juga beberapa cemilan jika kau menginginkanya, dan ya jangan lupa meminum obat mu agar kau cepat pulih." Ceramah Vita, namun itu tak membuat Ariza jenuh malah Ia suka dengan Vita yang cerewet daripada bicara seadaanya.
"Aku pergi sekolah dulu, Assalamualaikum." Ucapnya meninggalkan Ariza di Apartemen nya.
"Waalaikumsalam," telat tetap saja Ia menjawab salam yang di berikan Vita.
...----------------...
Vita kini tengah melamun di kantin sekolah, Ia seolah tak fokus pada pembicaraan sahabatnya itu dan untunglah ada teman sekelas mereka Dian dan Diah si kembar yang duduk bersama mereka di meja kantin.
Kembali pada Vita Ia memikirkan apakah sudah benar Ia meninggalkan kota kelahiranya untuk mengejar pendidikan di kota lain, atau Ia salah. Ah bukan itu seperti yang ada di pikiran Vita tapi saat ini Ia sedang di bulatkan dengan Uang, Uang yang seharusnya untuk membeli apartemen di kota Ta harus pupus begitu saja karna sebuah kecelakaan.
Uang yang sudah di persiapkan matang-matang untuk bekal kuliah agar tak meminta lagi pada orang tuanya telah lenyap begitu saja.
"Agrrrrh...." Geram Vita mengundang banyak mata tertuju padanya, mereka di buat bingung sebelumnya Vita adalah orang yang tenang menghadapi apapun.
"Vit lo gak papa?" tanya Dian.
"Hmmm," ya ya ya terserah lo deh Vita, sikap dingin lo membuat semua orang minder *pikir Dian*.
"Gua cabut!" pamit Vita.
"Eh lo mau kemana?" tanya Mira sedikit berteriak namun usahanya sia-sia karna yng di teriak i bukan menjawabnya malah mengacuhkanya.
Danau hijau, tempat yang asri dan sunyi adalah tempatnya meredam amarah dan emosi dan jalan keluar dari masalahnya. Vita duduk di tepi danau, Ia menikmati sejenak ke asrinya namun tetap saja pikiranya harus di belokkan dengan uang.
"Agrrrrh... kenapa harus memikirkan semua itu?" geramnya pada diri sendiri.
"Minum," sebuah le mineral di sodorkan ke arah Vita.
"Siapa?" tanya Vita begitu melihat orang yang tak di kenalnya berada di sekitarnya.
"Bukan siapa-siapa? hanya saja kau sedikit mengganggu ketenangan ku." Ucap orang tersebut.
"Maaf! aku harus segera pergi." Beranjak meninggalkan danau hijau tersebut.
Ia lebih baik menghabiskan waktunya di Apartemen saja mungkin Ariza tidur jadi Ia bisa lebih tenang tanpa kebisingan, sesampainya di Apartemen langsung masuk ke dalam kamarnya. Merebahkan diri memejamkan matanya hingga sore hari.
Sore hari Ia terbangun karna deringan ponselnya, tanganya menyambar dan langsung menggeser icon hijau tanpa melihat siapa yang menelponya.
"Halo," ucapanya.
"Halo lo di mana? gua udah di depan apartemen kakak." Vita langsung melebarkan matanya ketika mendengar bahwa adiknya telah berada di depan apartemen.
Vita segera bangkit dan membuka pintu nampaklah adik laki-laki vita yang lebih tinggi darinya.
"Ngapain kamu ke sini ngga?" tanya Vita sedikit panik.
"Laporan bulanan bos!" jawab Rangga.
Rangga Aditiya Winata, putra tunggal keluarga Winata adik kandung Vita. Umur Mereka hanya terpaut satu tahun setengah, Rangga sangat menyayangi kakak perempuan satu-satunya itu meski mereka sering bertengkar.
"Hmmm, baiklah kemarikan laporanya dan cepatlah pulang syuh!" ucap Vita seperti mengusir ayam.
"Hey aku bukan ayam ya yang bisa kau usir dengan kata syuh!!" geramnya, namun tetap saja Ia pergi meninggalkan apartemen kakaknya.
"Huh! selamat, ya tuhan kapan satu minggu ini berlalu!!" keluhnya dalam hati.
"Saatnya mengecek semuanya!" gumanya.
Walaupun Vita masih sekolah tetapi Ia sudah bisa mencari uang dan mencapai omset yang cukup untuk dirinya, Vita memiliki usaha konveksi pakaian dari ujung rambut sampai kakai. Ia sengaja mengajak adiknya agar perbikir dua kali jika menghaburkan uang tak semudah mendapatkan.
Prang.......
Mohon dukunganya dengan like and komen makasih😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Sekapuk Berduri
ya pita singkat banget jawabnya hihi seru thor.. lanjut
2020-12-30
0
yutantia 10
salam dari cinta diwaktu yang salah
2020-12-30
0
Wulandari
like lagi
2020-12-07
0