Kini, Micah tengah menggerakkan tangannya, melakukan ilmu Angin yang dia kuasai. Suara deru angin yang sangat kuat terdengar, dimana Micah dapat melakukannya untuk mendorong lawan sekaligus menyerangnya.
Micah telah mempelajari ilmu pedang badai juga di dalam pelatihannya yang dikombinasikan dengan Sihir Angin yang menimbulkan serangannya jauh lebih hebat. Tidak hanya itu, Micah juga mampu Menggunakan kemampuannya dalam berbagai hal seperti terbang dengan menduduki pedang dengan ilmu pengendalian, atau berlari cepat laksana angin dengan ilmu Ginkang.
kini, sudah waktu nya untuk upacara kedewasaan. Micah kini langsung terbangun dari tidurnya, kemudian makan dengan lahap dan akhirnya bergerak melesat berlari dengan kecepatan tinggi.
Namun, sebelum mencapai danau, dia menemukan sebuah patung batu yang belum pernah doa lihat sebelumnya. Micah sedikit tidakbpemperdulikannya, namun patung batu itu langsung bergerak untuk menghalangi jalan.
Micah terdiam sejenak, melihat Patung batu itu ternyata hidup. Jika ingin menuju ke Danau, Micah harus menghancurkan patung batu itu terlebih tahu. Mendadak patung batu itu terkesan menundukkan kepala, menunjukkan ada lubang di atas kepalanya itu, namun mendadak energi terkumpul dari sana lalu ditembakkan ke arah bocah yang kini berusia 16 tahun itu
Melihatnya membuat Micah terkejut, lalu segera bergerak ke samping untuk menghindari serangan itu. Micah berdecak kesal, merasa patung batu itu sangat menyebalkan.
Tidak mau membuang waktu terlalu lama, Micah segera melesat maju untuk menghajar patung batu itu, namun komposisi patung batu itu ternyata sangat kuat, mungkin terdiri atas beberapa batu andesit dan Granit, mungkin sejenisnya.
Micah masih saja mencari titik kelemahan dari Patung batu itu. Namun belum sampai disitu, keterkejutan Micah bertambah ketika entah dari mana, mendadak dia sudah membawa senjata Brionac yang berputar putar. Senjata itu menyerupai payung yang menguncup, namun berputar seperti mata bor.
Micah mulai menjaga jarak dari Patung batu itu, mulai menjalankan akalnya untuk menghadapinya. Micah mulai bergerak melesat ke bagian yang sulit dijangkau Patung batu dan berhasil melakukan serangan yang akhirnya sukses menjatuhkan salah satu lengan patung batu yang membawa senjata yang sangat berbahaya itu.
Namun, mendadak lengan itu mampu terpasang kembali, membuatnya merasa jengkel setengah mati. Dengan geram, Micah kembali melesat untuk memotong setiap bagian patung batu itu, sampai akhirnya Patung batu itu kini menjadi pecahan. Micah mulai menghela nafas lega, namun itu hanya sesaat.
Patung itu kembali terpasang kembali, menjadi wujudnya semula membuat Micah merasa kepalanya berasap karena stres. Namun dia dengan cepat menguasai kesabarannya. Micah mencoba pendekatan yang berbeda. Alih-alih mencoba menghancurkan seluruh patung, ia mulai mencari titik lemah atau lubang yang bisa dimanfaatkan. Setelah beberapa saat, ia memperhatikan bahwa ada sesuatu di atas kepala patung itu, seolah-olah menunjukkan ada lubang di sana.
Namun, sebelum ia bisa mengeksplorasi lebih lanjut, patung batu itu tiba-tiba mengeluarkan serangan energi yang memaksa Micah untuk menghindar. Kejutan melanda saat Micah melihat serangan energi itu berasal dari lubang di atas kepala patung batu tersebut.
Dengan cepat, Micah melompat ke samping untuk menghindari serangan tersebut. Ia menyadari bahwa ia harus berpikir cepat untuk mengatasi situasi ini. Patung batu itu benar-benar menyulitkan.
Micah langsung memutuskan untuk Menggunakan Kemampuan ilmu pedang badai topan mengepung dan formasi Sihir lingkaran menjebak untuk melawannya, Dia mulai bergerak memutari patung batu itu dengan kecepatan tinggi bersamaan dengan membuat angin semakin bergolak di hadapannya. Di sisi lain, di tahan sudah tergambar sebuah lingkaran sebagai fondasi sebuah formasi.
Angin topan tercipta, inilah kesempatan bagi Micah untuk menyerah. Dari berbagai penjuru, Micah mulai melesat untuk menebas anggota tubuh patung batu itu, sembari tercipta garis lanjutan dari formasi itu. Begitu selesai, Micah tersenyum. Dia segera menghindari formasi itu dan angin badai itu kemudian terkonfigurasi dengan Formasi sihir yang menimbulkan fusi untuk menciptakan angin yang menjebak Patung batu. Begitu terjadi, semua sudah terlambat.
"Ini saatnya."
Micah segera mengucapkan mantra kuno, kemudian segera menghantam tanah di bawahnya, seketika sihir itu memperkuat angin menjebak dan juga penghancuran pun terjadi. Patung batu itu hancur menjadi debu, tersisa semacam batu kristal aneh yang kini meredup sejenak, lalu secara mengejutkan mampu keluar dari lingkaran itu dan pergi jauh ke arah danau.
Dengan langkah mantap, Micah melanjutkan perjalanan ke danau, di mana ibunya menunggu untuk memulai upacara kedewasaannya. Ia merasa lebih siap daripada sebelumnya untuk menghadapi tahap berikutnya dalam perjalanannya sebagai seorang pemuda yang memiliki kemampuan luar biasa.
Ketika ia akhirnya tiba di danau, seperti biasa berjalan mendekati danau itu sampai Crystal itu terlihat di hadapannya bersama dengan ibunya yang duduk di atasnya.
"Kerja bagus, putraku. Kau telah berhasil melewati tes! Bagaimana perasaanmu dalam menghadapi perlawanan nyata? Apakah merasa merasa kesulitan dan cukup membahayakan, huh? Tetapi aku merasa bangga padamu."
Gadis itu melompat ke hadapan Micah, lalu dengan cepat dilaluinya lelaki berusia 16 tahun yang telah dia anggap anaknya sendiri itu. Bukan tanpa alasan jika keberadaan Micah membuat Gadis bertelinga kucing itu sangat senang. Pasalnya, selama ribuan tahun yang lalu, semenjak semua ras nya dilenyapkan dan tersisa dia sendiri yang dilempar dari dunia yang juga berbeda, dia tidak pernah merasakan nikmatnya hidup dengan emosi apapun.
Hidupnya saat itu terasa hampa, tidak ada sesuatu yang dapat membuatnya tersenyum, tertawa, menangis, marah, terharu, maupun ekspresi apapun. Dia terlihat hidup namun terasa mati ekspresi. Namun semuanya berubah begitu bayi itu hadir di sisinya.
Hidupnya yang terlihat mati itu kini diwarnai dengan semangat hidup yang baru. Demi sosok manusia yang dia anggap putranya sendiri, dia rela melakukan apapun sampai pada akhirnya dia sekarat dan putranya telah lepas dari buaiannya.
Namun, Takdir tidak merelakan itu terjadi. Gadis bertelinga kucing itu mulai dihadapkan dengan Crystal itu kembali dan membuatnya mewarisi kekuatan yang misterius itu, sekaligus mengotak atik takdir bocah itu untuk dipertemukan kembali dengannya.
"Micah, kau sudah tumbuh dewasa. Setelah ini, Ibu harus pergi ke dunia lain tempatku berada dan kau seharusnya sudah bisa mandiri setelah upacara kedewasaan ini. Jangan khawatir, Ibu akan selalu terhubung padamu, selalu menasehatiku, dan juga selalu mendoakanmu."
Micah terdiam sejenak. Dia tahu bahwa setelah upacara, tentu perpisahan akan terjadi dan dia telah diminta tabah sejak beberapa hari yang lalu. Kini dia tahu waktunya telah tiba dan dia harus siap karena telah dewasa. Walaupun rasanya tidak rela untuk berpisah, namun itu melangkah garis takdirnya.
"Aku mengerti, Ibu. Aku juga sudah siap akan hal itu, namun aku juga berharap, Ibu dalam keadaan baik-baik saja di sana."
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
anan
keren banget k semangat author 💪
2022-12-06
1
meli meilia
syukurlah..
2022-11-22
0