Satukan Dunia Kembali
Terjadi kekacauan di sekte bulan perak. Seseorang pemuda membawa lari seorang bayi berusia 3 bulan dan dikejar musuh. Tubuhnya sudah penuh luka dan sudah dirasa sulit untuk menyelamatkan dirinya. Akhirnya, dia menemukan jalan buntu.
"Kau mau kabur kemana?" Teriak si pengejar. Mereka berjumlah lebih dari 20 orang dengan rata-rata tingkat kultivasi alam Nascent soul tingkat akhir, sementara dia hanyalah seorang diri dengan kultivasi alam Foundation tingkat akhir. Tentu saja terlampau jauh
"Cih, kau pikir aku takut pada kalian?" Pemuda itu berteriak.
"Apa gunanya berteriak seperti itu? Serahkan saja bayi itu pada kami!" Sang pemimpin buka suara.
"Mimpi saja sana!" bentak pemuda itu.
"Semuanya, rebut bayi itu dan bunuh pemuda itu!"
Tiba-tiba terlihat seorang lelaki berusia 14 tahunan langsung terbangun dari tidurnya. Lalu menatap di sekelilingnya. Nafasnya tidak beraturan, namun sejenak dia mencoba menstabilkan nafasnya itu setelah menyadari bahwa dia tengah berada di kamarnya.
"Huh, cuma mimpi"
Mendadak pintu terbuka, dan seseorang dengan umur yang sepertinya sepantaran dengannya tampak berkacak pinggang. "Micah, ini sudah pagi, ayo bangun!"
Lelaki yang bernama Micah itu itu mendadak menggeram kesal. "Aku sudah tahu!"
"Cepatlah mandi! Kau tidak kasihan dengan Alicia yang sudah begitu rapi sejak jam empat pagi?"
"Iya-iya. Sana pergi! Aku hanya butuh sepuluh menit saja untuk mandi dan berganti baju!"
"Cepatlah, Micah. Aku akan segera menunggu di depan sana."
"Iya, kak Jack bawel!"
Di pagi yang cerah ini, Micah tengah bersama orang yang membangunkannya tadi yang bernama Jack dan juga gadis yang setahun lebih muda darinua yang bernama Alicia, adiknya tengah berjalan beriringan menuju ke Academy wilayah Kardia.
Terlihat Jack yang memiliki senyum yang mengembang, kemudian Ali ia yang sangat cemberut dan Micah sendiri memandang muka tertunduk. Sangat jarang sekali melihat mereka jalan bersama, karena pada dasarnya, Alicia selalu suka bersosialita dengan Sahabat sebayanya sementara Micah selalu suka menyendiri entah karena apa. Padahal, sesungguhnya sifat Micah yang sebenarnya begitu ramah, murah senyum, ceria, perhatian, dan bahkan suka membual.
Namun segalanya berubah ketika Micah ternyata memiliki pergerakan yang sangat kaku sehingga dirinya dianggap tidak memiliki kualifikasi untuk menjadi seorang petarung, yang kemudian dijauhi teman-temannya dan juga adiknya.
Micah merasa sangat kesepian, namun dirinya masih terus berusaha mencoba berkali-kali, namun hasil pada Laporan penilaian per musim selalu hanya mencapai angka D di bagian kemampuan bertarung. Bukankah itu sangat buruk?
Sementara itu, Alicia membenci Micah, bukan hanya karena tidak berkualifikasi menjadi seorang petarung, melainkan ada alasan khusus.
"Jack, Micah, Alicia!"
Mereka bertiga secara bersamaan menoleh, mendapati dua gadis cantik yang datang menghadap kepada mereka. Mereka berdua bernama Shara, putri kepala daerah Kardia dan Raven, Gadis yang hanya setahun lebih tua daripada Micah, yang berarti Seumuran dengan Jack.
"Tidak seperti biasanya kalian berjalan bersama seperti ini."
Mereka semua mulai terdiam saat Alicia berucap, "Ini karena kak Jack yang memaksa. Padahal, aku sama sekali tidak ingin jalan seperti ini."
Micah mulai merasa semakin murung, karena tahu benar maksud utama dari ucapan adiknya itu. Seketika dirinya mulai berjalan kembali mendahului kedua saudaranya.
"Micah, tunggu!"
"Tidak usah dikejar, kak."
Jack menghela nafas pelan, merasa bahwa Micah sudah berjalan cukup jauh dan dengan perasaannya yang sedikit tertekan, bukanlah hal yang tidak mungkin untuk tidak mendengarkan ucapannya.
Micah terus berjalan sembari murung, karena merasa bahwa dirinya memang bisa dibilang tidak berguna. Itu miris, pikirnya.
Semua orang mulai berbisik-bisik mengenai Micah yang dianggap tidak berguna oleh mereka. Jika dilihat dari kerja keras, seharusnya Micah berhak untuk memiliki kualifikasi Pertarungan, namun rasa kaku pada tubuhnya sangat sulit untuk dihilangkan.
Micah akhirnya memasuki kelasnya yang sudah begitu ramai dengan murid sekelasnya. Tidak lama berselang, seorang guru datang dan membagikan laporan hasil pembelajaran di musim Spring ini. Micah mendapatkan Rapor A+ di hampir semua pembelajaran, kecuali di bagian kemampuan bertarung beserta kelompok di dalamnya.
Seolah-olah memang sudah merupakan kebiasaan, Angka D selalu bertengger di sana. Itu membuat Micah semakin murung saat melihatnya.
Murid lain dengan bangganya menunjukkan Rapor yang menunjukkan Angka B atau A dalam bidang pertarungan , padahal kebanyakan tertulis angka C pada bidang lainnya. Sementara itu, dirinya yang hanya memiliki nilai jelek di budang itu pun hanya bisa meremas Rapor miliknya itu dan membuangnya di tong sampah.
Micah menendang batu di hadapannya untuk menunjukkan rasa kekesalannya. Tidak berselang lama, mendadak Jack datang sembari menanyakan Rapor nya. Namun hanya satu jawaban yang jeluar dari bocah yang dulunya ceria itu. Ya, hanya jatu jawaban namun itu cukup untuk mengejutkan kakaknya.
"Sudah di tong sampah."
Jack mengerutkan keningnya, kemudian menggelengkan kepalanya. "Micah, aku tahu bahwa kau tidak akan mungkin menjadi petarung, namun kemampuan IQ mu begitu tinggi sampai di angka A+! Seharusnya kau merasa bangga dengan dirimu sendiri!"
"Yah, jika aku terlahir di golongan ilmuwan atau biasa, itu bagus. Tetapi, aku terlahir di keluarga petarung terkenal, kak! Apakah pantas untuk memiliki kemampuan IQ tinggi tapi kemampuan bertarung nol besar? Jawab aku, kak!"
Seketika Jack terdiam, namun memeluk Micah sebagai gantinya. Ucapan Micah saat ini telah menunjukkan seberapa besar rasa kecewanya terhadap dirinya. Bukankah itu miris? Di dalam perasaan prihatin yang dia rasakan, mendadak dia teringat sesuatu.
"Sudahlah, Micah. Oh, ya! Kakak bersama Alicia dan juga teman-temanku akan ikut ke Hutan Privera untuk berkemah selama semusim Summer ini. (Musim Summer\=97 hari.) Aku rasa sebaiknya kau ikut juga."
"Tidak. Aku lebih baik tidur saja daripada keluar."
"Micah, kau harus tahu bahwa refreshing dapat meningkatkan senyuman. Sementara kau selalu murung. Jadi-"
Micah segera memotong ucapan Jack. Dirinya memang tidak menyukai Refreshing pada saat ini. "Aku tidak ingin ikut."
"Astaga, Micah. Kau ini begitu keras kepala sekali! Padahal kau harus punya Have Fun agar dapat Refresh pikiranmu."
"Sekali aku bilang tidak, ya berarti Tidak, Kak. Titik!"
Micah langsung berlalu begitu saja melewati Jack yang merasa begitu menghela nafas pelan. Tidak lama berselang, terlihat Raven dari arah lain mendatangi Jack setelah mendengar perseteruan mereka berdua dengan rapot yang telah lecet, dimana itu adalah rapot yang Micah buang sebelumnya. "Aku mengerti perasaannya."
Jack segera menoleh, mendapati Raven tengah menatap Micah dengan tatapan sedikit sendu, sembari berucap, "Sebaiknya kau biarkan saja Micah menyendiri."
Micah kemudian meninggalkan Academy Daerah Kardia, kemudian ke pantai untuk mendengar deru ombak. Dirinya memandangi ombak tersebut yang terus menghantam tanah tidak henti-henti. Itu persis seperti dirinya berusaha untuk melawan takdir.
"Apakah memang aku ditakdirkan untuk menjadi melemah ini? Lalu mengapa aku dilahirkan di keluarga Handerson?"
Micah kemudian pergi dari sana begitu mulai melihat beberapa orang tengah beriringan, tengah membicarakan seseorang yang tidak lain adalah dirinya sendiri.
"Kasihan sekali, ya! Jack itu sangat hebat, tetapi punya adik tidak berguna. Hahaha!"
"Sudahlah, jangan pedulikan adiknya itu. Yang terpenting, kita harus Fokus dengan perkembangan kita terlebih dahulu. Benar, bukan?"
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
malest
bagus 👍
2023-02-07
0
malest
bagus
2023-02-07
0
Abi
susah di ingat nama tempat nya thor
2023-02-06
0