Malam hari telah tiba, Micah telah berada di tempat yang sebenarnya di dalam kekuasaan Monster tingkat Epical. Itu sangat buruk, mengingat betapa kuatnya makhluk tingkat Epical itu.
Micah bertemu dengan Raven yang dari tempat tersebut, berlalu begitu saja melewati Micah. Micah menatap Raven yang pergi menjauh, yang rupanya sangat Micah cintai.
"Aku begitu lemah. Bagaimana mungkin aku dapat memilikinya?"
Micah kemudian kembali ke sana, hanya untuk merenung. Mendadak, matanya melirik ke kedua tangannya sendiri, lalu mendongak ke atas sembari meneteskan air matanya.
Micah kemudian mulai berjalan semakin jauh memasuki hutan itu, tidak peduli bahwa semakin ke dalam hutan, semakin berbahaya. Namun Micah sama sekali Tidak peduli. Namun, sesungguhnya dari sinilah Nasibnya telah berubah.
Terlihat Para monster tengah celingak celinguk karena merasakan ada aura manusia di sekitarnya, namun Micah tidak terlihat di matanya. Meskipun dia memiliki keterbatasan, namun bukan berarti dia tidak memiliki kelebihan. Dia sangat ahli dalam menyusup sehingga tidak mudah untuk mengetahui keberadaannya.
Micah ternyata telah berdiri di atas pohon dengan hidung yang dia tutup dengan kedua jarinya itu. pohon itu begitu tinggi namun Micah dapat memanjatnya tanpa ketahuan Monster itu, walaupun begitu sampai di atas, tubuhnya langsung terasa kram karena penyakitnya
Perut Micah mendadak mulai berbunyi keroncongan sehingga kembuat Micah mulai celingak celinguk karena kelaparan. Tidak butuh waktu lama, matanya langsung tertuju pada buah yang berwarna merah yang ada di hadapannya, kemudian tanpa merasa ragu, dia petik buah itu lalu dimakan tanpa peduli apakah itu beracun atau tidak.
Mendadak perutnya mulai terasa sedikit panas, lalu rasa panas itu mulai menjalar ke seluruh tubuh Micah yang membuat dia mulai terbelalak kaget lalu mulai menyesali tindakannya tadi.
Namun, tidak butuh waktu lama, tubuhnya mendadak mengeluarkan kotoran yang bau nya sangat tidak sedap, bersamaan dengan Suhu tubuhnya mulai menurun ke tingkat normal. Micah mulai merasa kebingungan sejenak lalu merasa Risih dengan kotoran itu, perlahan mulai turun dari pohon tersebut, dan segera menjauhi Monster yang masih kebingungan itu.
"Dasar monster bodoh."
Micah mulai menceburkan diri ke sebuah Danau yang ada si hadapannya, kemudian air itu seketika dikotori oleh kotoran menjijikkan itu dari dlam tubuhnya. Setelah itu, dia menyadari ada sedikit kejanggalan, namun Dia sendiri juga kerasa kebingungan, perasaan janggal macam apa itu tadi? Bagaimana bisa tubuhnya memengeluarkan kotoran gelap yang sama sekali berbau tidak sedap seperti itu?
Tidak mau terlalu lama di dalam hutan itu, Micah mulai bergerak untuk menyelinap menghindari pantauan monster itu layaknya ahli infiltran, namun Dia sama sekali tidak menyadari ada kejanggalan pada dirinya, yaitu perasaan kaku ototnya telah hilang sehingga Micah mampu bergerak leluasa kali ini.
Dengan lari kecil yang tanpa disadari bisa dia lakukan, Micah akhirnya sampai di Rumahnya. Dia kemudian mulai berjalan ke arah pintu dan hendak meraih Gagang pintu, namun Dia mulai merasa ragu. Dia pernah beberapa kali melakukan hal ini dan pernah kali kakaknya itu memarahinya sampai membuat Micah tertunduk.
"Aku berharap kakak tidak marah hari ini, ucapnya di dalam hati lalu memberanikan diri untuk masuk ke dalam rumah. Begitu sampai di dalam rumah,Micah terkejut ketika Kakak dan Adiknya sudah terlihat bersiap-siap dengan Ranselnya. Itu membuat Micah merasa bingung.
"Kakak mau ke mana?"
"Kakak hendak pergi ke perkemahan besok bersama adik Alicia. Ekhem! Kau harus ikut juga," ucap Jack sambil menunjuknya
"Aku? Tidak-Tidak. Aku tidak ikut," ucap Micah sambil menggelengkan kepalanya.
Jack terlihat menghela nafasnya pelan, membujuk Micah itu adalah hal yang paling sulit untuk dilakukan, namun bukan berarti Hack harus menyerah. "Kau keras segala sekali, Micah. Ini untuk menjernihkan pikiranmu sejenak."
Ali ia memutar bola matanya malas, lalu berucap, "sudahlah kak, kita tidak butuh si penakut sepertinya."
"Alicia! Jaga ucapanmu! Bagaimanapun juga, dia adalah kakakku!"
"Tch! Aku duluan, selamat tinggal!"
Alicia mulai pergi meninggalkan Micah dan Jack menuju ke kamar nya, yang kemudian mereka berdua pun saling berpandangan.
"Maaf, Micah. Jangan terlalu memperdulikan ucapan Alicia, ya!"
"Jangan khawatir. Aku tidak akan ambil hati dengan ucapannya," ucap Micah dengan pikirannya penuh tanda tanya, namun Dia juga pergi ke kamarnya.
"Hufft, sepertinya aku harus merepotkan Raven Kame lagi."
Micah kemudian menutup pintu kamarnya, lalu merebahkan dirinya ke kasur. Tidak berselang lama kemudian dia mendadak terserang rasa kantuk berat yang kemudian tertidur pulas.
Terlihat Sosok gadis yang memiliki telinga Kucing tengah berjalan di sebuah hutan. Tampak dia tengah menatap ke arah batang kayu yang terdapat bayi manusia, lalu dia berbalik dan hendak menjauhi tempat itu. Bayi itu mulai menangis, membuat Wanita bertelinga kucing itu kembali menatap bayi itu. Dengan perlahan dia mendekati bayi manusia yang tergeletak di tengah hutan itu. Dengan lembut, dia meraih bayi itu dalam pelukannya.
Begitu menatap Bayi itu, mendadak air mata menetes di wajahnya. Dia mulai mengusap nya dengan satu tangannya, sembari merasa terkejut. ini sudah ribuan tahun yang lalu dia tidak pernah menangis begini. Dia mulai menatap bayi itu dan mulai mengasuhnya, dan sejak saat itu dia merawat bayi itu seperti anaknya sendiri.
Scene mendadak berubah, dimana Bayi itu tengah tergeletak seperti hampir mati, kemudian Gadis Bertelinga kucing itu segera datang dengan tubuhnya yang luka luka untuk membawakan obat untuknya. Tanpa memperdulikan luka yang dua derita, Gadis itu langsung saja meminumkan obat yang dia dapat ke bayi itu sehingga tidak berselang lama, Cahaya mulai timbul dan Bayi itu terlihat mulai membaik, membuat Gadis itu merasa senang, lalu segera mendekatkan dirinya ke arah bayibitu sambil berkata, "Akhirnya kau sudah sembuh, putraku. Kerja bagus."
Scene kembali berubah lagi, dimana Saat Gadis itu terlihat sekarat, kebetulan dua pasutri asing mulai datang hendak menolongnya. Gadis bertelinga kucing itu terlihat sakit keras dan kondisi tubuhnya menunjukkan cedera yang sangat serius.
"Jangan pedulikan aku. Tetapi, aku mohon pada kalian untuk merawat Micah," ucapnya sambil menunjuk ke arah bayi yang kini tertidur pulas itu.
"Bagaimana dengan kau sendiri? Kau mengalami luka yang terlalu serius. Apakah kau terkena dampak Radiasi Crystal Core yang melegenda itu?"
"Tidak perlu pikirkan aku. Aku hanya ingin putraku itu tetap dalam keadaan baik-baik saja."
Mendadak, Mata Micah terbuka dan kini dia langsung berdiri dari tempat tidur nya. Dia kembali menghela nafasnya sambil berkata, "Mimpi tadi terasa nyata."
Mendadak Jack yang telah masuk ke kamarnya sebelumnya segera mengerutkan keningnya"Micah, Kau tidak tidur?"
Micah mulai menatap Kakaknya yang bernama Jack itu lalu menghela nafasnya, lalu menceritakan semua hal di mimpinya, yang malah membuat rawut wajah Jack memucat entah karena apa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
ʀᴏʀᴜⁿʸᵃᴇɴᴏᴋʏ
Imajinasi author buat alur cerita keren amat😁☝️👌
2023-01-10
1
Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻
good
2023-01-05
0
YAN'ER
Iyan mampir ya bang tetap semangat dan jaga kesehatan selalu .
Mafia and gang motor cantik ditunggu ya bg atas kesediaan mampir nya .
sekian terimakasih
2022-12-17
0