Joshua Janszen

Joshua Janszen, seorang pria berusia 28 tahun keturunan Amerika, pria yang akrab di panggil Josh tersebut berprofesi sebagai pilot di salah satu maskapai penerbangan yang beroperasi di Indonesia. Meski berdarah Amerika, namun Josh dan keluarganya telah menetap di Indonesia karena keluarga Josh memiliki usaha yang cukup besar di negara ini. Josh memiliki saudara kembar bernama Jonathan Janszen dan seorang adik perempuan bernama Jovanka Janszen.

Setelah insiden beberapa menit yang lalu, Josh mengemudikan mobilnya dengan lebih hati-hati, pria itu masih memikirkan nasib gadis yang tak sengaja terserempet mobilnya.

"Josh, what happened?" tanya seorang wanita yang duduk di sebelahnya.

Josh melirik wanita itu sekilas lalu kembali fokus pada kemudianya. "Aku memikirkan gadis itu Jen," jawab Josh dengan raut khawatir.

Wanita yang di panggil Jen itu mendegus kesal, namun dia tak bisa menunjukan kekesalannya pada pria yang sebentar lagi akan menjadi suaminya. Wanita itu adalah Jennifer Scott, seorang model berusia 25 tahun. Jennifer telah menjalin kasih bersama Josh selama tiga tahun dan sebulan lagi mereka akan menikah.

"Dia pasti akan menghubungimu lagi Josh," sahut Jennifer setelah kekesalannya mereda.

"Semoga saja," jawab Josh seraya menghela nafas panjang. Setelah melewati perjalanan yang cukup panjang, akhirnya mereka tiba di tempat tujuan mereka, sebuah butik mewah tempat mereka memesan baju pengantin.

Josh memarkirkan mobilnya di depan bangunan tiga lantai tersebut, pria itu lalu turun dari mobil terlebih dahulu lalu membukakan pintu mobil untuk calon istrinya.

"Thanks dear," ucap Jennifer dengan senyum kebanggaannya, baginya memiliki Josh adalah berkah terbesar baginya. Jennifer belum pernah menemui pria sebaik Josh, pria yang tidak akan pernah menolak setiap keinginannya dan pria yang akan selalu memaafkannya jika dia melakukan kesalahan.

Jennifer menggandeng lengan Josh dengan mesra, kedatangan pasangan calon pengantin tersebut menarik perhatian karyawan butik. Keduanya merupakan pasangan yang sangat serasi, Jennifer yang memiliki tinggi 170 cm sangat cocok bersanding di sebelah Josh, pria bermata biru dangan tinggi 185 cm.

"*Mereka sangat serasi."

"Oh Astaga, apakah mereka nyata*."

Jennifer tersenyum selebar-lebarnya setelah mendengar pujian dari karyawan butik. Dengan penuh percaya diri, Jennifer berjalan menuju ruangan di mana dia akan mencoba gaun pengantinnya.

"Silahkan masuk Mr. Janszen, Ms.Janszen," ujar seorang karyawan seraya membukakan pintu untuk keduanya.

Keduanya melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan khusus yang di sediakan oleh pihak butik. Di dalam ruangan itu, seorang desaigner yang juga merupakan pemilik butik segera menyambut kedatangan mereka.

"Jennifer Scott," sambut Brielle seraya memeluk wanita yang merupakan temannya itu.

"Bagaimana gaun pengantinku El?" tanya Jennifer seraya mendorong tubuh Elle menjauh, Jennifer kurang nyaman saat Elle memeluknya.

"Sesuai keinginanmu nyonya Janszen," jawab Elle dengan senyum palsu di wajahnya. Meksi mereka berteman, namun Ella kurang menyukai sifat sombong Jennifer, meski demikian Elle berusaha menahannya karena Jennifer selalu memakai gaun rancangannya.

"Mari ikut denganku," ajak Elle, keduanya melangkahkan kaki menuju ruangan lain yang berada di dalam ruangan tersebut, sementara Josh memilih menunggu dengan duduk di sofa.

"Bagaimana Jen, kau menyukainya kan?" tanya Elle setelah dia menunjukkan gaun pengantin yang khusus dia rancang untuk temannya itu.

"Lumayan," sahut Jennifer cuek. "Aku akan mencobanya."

Masih dengan senyum palsu di wajahnya Elle berusaha melayani Jennifer dengan baik, wanita berambut pirang itu membantu Jennifer mencoba gaun pengantinnya.

"Kau sangat cantik Jen, Kapten Josh sangat beruntung mendapatkan mu," puji Elle jujur, pasalnya Jennifer terlihat sangat cantik dalam balutan gaun bertabur berlian Swarovski berwarna broken white dengan model sabrina hingga memamerkan kedua bahunya yang mulus.

"Ya dia memang sangat beruntung, sayangnya aku tidak," sahut Jennifer dengan santai, wanita itu sibuk bercermin dan memperhatikan penampilannya.

"Kenapa begitu, bukankah Kapten Josh sangat mencintaimu, seharusnya kau juga merasa beruntung karena jaman sekarang sangat susah mencari pria seperti Kapten Josh?" tanya Elle penasaran.

"Aku tau, tapi dia bukan orang kaya, tampan saja tidak cukup bukan?" Jennifer menatap Elle yang berdiri di sebelahnya.

"Tapi gaji seorang pilot juga tidak sedikit Jen!"

"I know, tapi gajinya tidak cukup untuk memenuhi gaya hidup ku yang mewah ini!"

"Lalu kenapa kau menerima lamarannya?"

"Karena dia tergila-gila padaku dan mudah aku bodohi," Jennifer kembali bercermin, sebuah senyum licik mengembang di wajahnya.

"Jangan bilang kau masih berhubungan dengan pria tua itu dan memanfaatkan Josh untuk menutupi skandal kalian?" tebak Elle tak percaya.

"Smart girl. Jimmy memberiku uang, sementara Josh memberiku cinta. Aku tidak mungkin meninggalkan keduanya bukan?"

"Bagaimana kalau Kapten Josh mengetahui hubunganmu dengan pria lain Jen?"

"Selama kau menutup mulutmu maka semuanya akan baik-baik saja!"

***

Sementara di tempat lain, Freesia mendorong sepedanya dengan kaki pincang. Meski demikian, gadis itu masih bisa tersenyum karena berhasil mendapatkan kartu nama pria idamannya. Anggap saja jatuh dari sepeda adalah pengorbanannya demi mengenal Josh lebih jauh. Setibanya di Anne Florist, Freesia melepaskan sepedanya begitu saja dan segera masuk ke toko bunga milik bibinya.

"Kau ini dari mana saja?" omel Anne saat melihat keponakannya datang, namun detik berikutnya wajahnya berubah panik saat melihat Freesia berjalan dengan kaki pincang. "Oh astaga, kenapa dengan kakimu?"

"Aku jatuh bi," sahut Freesia tanpa mengatakan yang sebenarnya.

"Kau ini sudah besar kenapa masih jatuh dari sepeda?"

"Jangan salahkan tubuhku yang bertambah besar bi, tapi salahkan sepeda butut itu!" Freesia menunjuk ke luar toko di mana sepedanya teronggok begitu saja.

"Bibi akan membelikan yang baru saat bibi memiliki uang. sekarang obati kakimu!"

Anne beranjak pergi, namun tak lama kemudian wanita itu kembali membawa sebuah wadah berisikan air es. "Rendam kaki mu di sini!" titah Anne seraya memberikan wadah tersebut.

"Terima kasih bi," Freesia mengulas senyum, dalam hatinya dia merasa bersalah karena tak berkata jujur pada bibinya mengenai kecelakaan kecil yang menimpanya.

Freesia lalu duduk di belakang meja kasir seraya merendam kakinya yang kemungkinan terkilir. Kedua tangannya sibuk memegangi kertas berukuran kecil, seperti gadis yang tak waras, Freesia senyum-senyum sendiri dan sesekali mencium kartu nama tersebut.

"Joshua Janszen, Joshua Janszen, Joshua Janszen," gumam Freesia seraya membayangkan mata biru milik Josh yang seakan menenggelamkannya.

BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

YouTrie

YouTrie

Semangat Jen untuk mendapatkan hati sang pilot

2022-11-18

0

👑Meylani Putri Putti

👑Meylani Putri Putti

Tuing 2 deh

2022-11-12

0

👑Meylani Putri Putti

👑Meylani Putri Putti

dek free sekolah dulu ya

2022-11-12

0

lihat semua
Episodes
1 Freesia Lovina
2 Pertemuan kedua
3 Mantra Seorang Gadis
4 Joshua Janszen
5 Khayalan Fresia
6 J&J Company
7 Pria seratus tangkai bunga
8 Kalung turun temurun
9 Freesia demam
10 Axel khawatir
11 Penolakan Lynda
12 Kau sangat cantik
13 Bunga Peony
14 2 jam sebelum pernikahan
15 Ini mimpi?
16 Bukan Cinderella
17 Sebuah Kenyataan
18 Gadisku
19 Gadis tangguh
20 Saling peduli
21 Kontrak Pernikahan
22 Ciuman pertama
23 Just Freesia
24 Dia kekasihku
25 Senyum palsu
26 Eropa Barat
27 Salju Pertama
28 Mitos dan kenangan
29 Takut di tinggalkan
30 Salju abadi
31 Menginap bersama
32 Alergi dingin
33 Panggilan Love
34 Promise
35 Makan malam
36 I mean i love you
37 Sedikit Kecewa
38 Gadis licik
39 Back to school
40 Menguras kolam renang
41 Surat Perjanjian
42 Keong racun
43 Gara-gara kuah bakso
44 Rebutan
45 Penghujung tahun
46 Sky Bar
47 Nenek lampir
48 Happy new years
49 Ukuran baju
50 Seragam sekolah
51 Daun Semanggi
52 Gara-gara mati lampu
53 Foto
54 Di skors
55 Rencana jahat Jennifer
56 Kejujuran Frey
57 Wanita bergaun merah
58 Ruang rapat
59 Aku merindukanmu
60 Sweet appetizer
61 Tradisi pamit sekolah
62 Berita
63 Merakit bom
64 Perasaan aneh
65 Bom meledak
66 Terungkap
67 Menghibur
68 Kekecewaan Katherine
69 Pasti kembali
70 Kehancuran Jennifer
71 Josh kembali
72 Saling mengungkapkan
73 Keliling dunia
74 Kelinci kecil
75 Maggie Zantman
76 Kisah Katherine
77 Ikut ke kantor
78 Mantra andalan Freesia
79 Kedatangan Maggie Zantman
80 Siapa pemilik kalung itu?
81 Pertemuan kedua
82 Curahan hati Jonathan
83 Bertemu Anne
84 Promosi novel baru
85 Freesia di culik
86 Nenek?
87 Kepanikan Josh
88 Kemarahan Josh
89 Kisah masa lalu
90 Apakah ini fakta?
91 Sebuah mimpi
92 Ingatan masa lalu
93 Pertukaran
94 Frey pulang
95 Permainan di mulai
96 Merugi
97 Seperti menang lotre
98 Axel kembali
99 Dia sudah tau
100 36.000 feet
101 Bermain di pantai
102 Liburan
103 Tunggu aku
104 Freesia Lovina Zantman
105 Pangeran cicak
106 Anne bertemu Jonathan
107 Mencium musuh
108 Simbiosis mutualisme
109 Menolak perjodohan
110 Kisah rumit Jo dan Anne
111 Kuno
112 Rencana Freesia
113 Pertemuan rahasia
114 Rencana pertunangan
115 Tidak suka wanita
116 Makan mangga di pohon
117 Pertunangan
118 Kemarahan Maggie Zantman
119 Frey kembali
120 Andrew sudah menikah
121 Bertengkar
122 Josh bau
123 Frey pingsan
124 Pohon mangga di rumah sakit
125 Permintaan aneh ibu hamil
126 Kepulangan Axel
127 Kesalahan Jerry Janzsen
128 Sulit memaafkan
129 Belanja perlengkapan bayi
130 Gajah Afrika
131 Halusinasi
132 Tidak sadarkan diri
133 Pulang dan menikah
134 Anne atau Janzsen
135 Menginap di vila Maggie
136 Wedding day
137 Tamu tak di undang
138 Belut listrik Amazon
139 Pagi pertama setelah menikah
140 Kemana perginya Jennifer...
141 Makan malam bersama
142 Aku menyayangi kalian
143 Rumah Sakit
144 Josh sadar
145 Tangis pilu seorang pria
146 Dunia seolah runtuh
147 Keajaiban
148 Dua pilihan yang sulit
149 Kabar suka atau duka?
150 Jauhi dia!
151 Impian
152 PROMOSI NOVEL, MY UNIQUE BOYFRIEND
153 Kabar bahagia
154 Sweet Ending
155 PROMOSI NOVEL BARU
Episodes

Updated 155 Episodes

1
Freesia Lovina
2
Pertemuan kedua
3
Mantra Seorang Gadis
4
Joshua Janszen
5
Khayalan Fresia
6
J&J Company
7
Pria seratus tangkai bunga
8
Kalung turun temurun
9
Freesia demam
10
Axel khawatir
11
Penolakan Lynda
12
Kau sangat cantik
13
Bunga Peony
14
2 jam sebelum pernikahan
15
Ini mimpi?
16
Bukan Cinderella
17
Sebuah Kenyataan
18
Gadisku
19
Gadis tangguh
20
Saling peduli
21
Kontrak Pernikahan
22
Ciuman pertama
23
Just Freesia
24
Dia kekasihku
25
Senyum palsu
26
Eropa Barat
27
Salju Pertama
28
Mitos dan kenangan
29
Takut di tinggalkan
30
Salju abadi
31
Menginap bersama
32
Alergi dingin
33
Panggilan Love
34
Promise
35
Makan malam
36
I mean i love you
37
Sedikit Kecewa
38
Gadis licik
39
Back to school
40
Menguras kolam renang
41
Surat Perjanjian
42
Keong racun
43
Gara-gara kuah bakso
44
Rebutan
45
Penghujung tahun
46
Sky Bar
47
Nenek lampir
48
Happy new years
49
Ukuran baju
50
Seragam sekolah
51
Daun Semanggi
52
Gara-gara mati lampu
53
Foto
54
Di skors
55
Rencana jahat Jennifer
56
Kejujuran Frey
57
Wanita bergaun merah
58
Ruang rapat
59
Aku merindukanmu
60
Sweet appetizer
61
Tradisi pamit sekolah
62
Berita
63
Merakit bom
64
Perasaan aneh
65
Bom meledak
66
Terungkap
67
Menghibur
68
Kekecewaan Katherine
69
Pasti kembali
70
Kehancuran Jennifer
71
Josh kembali
72
Saling mengungkapkan
73
Keliling dunia
74
Kelinci kecil
75
Maggie Zantman
76
Kisah Katherine
77
Ikut ke kantor
78
Mantra andalan Freesia
79
Kedatangan Maggie Zantman
80
Siapa pemilik kalung itu?
81
Pertemuan kedua
82
Curahan hati Jonathan
83
Bertemu Anne
84
Promosi novel baru
85
Freesia di culik
86
Nenek?
87
Kepanikan Josh
88
Kemarahan Josh
89
Kisah masa lalu
90
Apakah ini fakta?
91
Sebuah mimpi
92
Ingatan masa lalu
93
Pertukaran
94
Frey pulang
95
Permainan di mulai
96
Merugi
97
Seperti menang lotre
98
Axel kembali
99
Dia sudah tau
100
36.000 feet
101
Bermain di pantai
102
Liburan
103
Tunggu aku
104
Freesia Lovina Zantman
105
Pangeran cicak
106
Anne bertemu Jonathan
107
Mencium musuh
108
Simbiosis mutualisme
109
Menolak perjodohan
110
Kisah rumit Jo dan Anne
111
Kuno
112
Rencana Freesia
113
Pertemuan rahasia
114
Rencana pertunangan
115
Tidak suka wanita
116
Makan mangga di pohon
117
Pertunangan
118
Kemarahan Maggie Zantman
119
Frey kembali
120
Andrew sudah menikah
121
Bertengkar
122
Josh bau
123
Frey pingsan
124
Pohon mangga di rumah sakit
125
Permintaan aneh ibu hamil
126
Kepulangan Axel
127
Kesalahan Jerry Janzsen
128
Sulit memaafkan
129
Belanja perlengkapan bayi
130
Gajah Afrika
131
Halusinasi
132
Tidak sadarkan diri
133
Pulang dan menikah
134
Anne atau Janzsen
135
Menginap di vila Maggie
136
Wedding day
137
Tamu tak di undang
138
Belut listrik Amazon
139
Pagi pertama setelah menikah
140
Kemana perginya Jennifer...
141
Makan malam bersama
142
Aku menyayangi kalian
143
Rumah Sakit
144
Josh sadar
145
Tangis pilu seorang pria
146
Dunia seolah runtuh
147
Keajaiban
148
Dua pilihan yang sulit
149
Kabar suka atau duka?
150
Jauhi dia!
151
Impian
152
PROMOSI NOVEL, MY UNIQUE BOYFRIEND
153
Kabar bahagia
154
Sweet Ending
155
PROMOSI NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!