Anna yang telah menyelesaikan ritual mandinya, segera mengenakan lingerie. dia akan menunggu kedatangan kekasih spesialnya,Maxim adalah mesin ATM untuk seorang Anna .
Anna bersolek di depan cermin,Anna mengenakan lipstik berwarna merah yang mencolok.Anna menyemprotkan parfum di seluruh tubuhnya,Anna juga menyalakan lilin Aroma di kamarnya .
Anna melihat jam yang tertera di layar ponselnya , jika perhitungannya benar maka 10 menit lagi Maxim akan datang .
Anna membuka koleksi minumannya dan meraih satu botol minuman bersoda.Anna lalu meraih dua buah gelas, dan meletakkannya di meja kecil yang sudah dia siapkan sebelumnya.
Anna melepaskan ikatan rambutnya, dia lantas menyisir rambut panjangnya dengan jari.
Anna mematikan lampu, dia duduk di ranjang dengan memandang ke arah pintu.Anna memejamkan matanya,ketika suara derap langkah kaki terdengar di telinganya.
Krekkkkk!
pintu apartemen Anna terbuka, Sesuai perhitungan Anna. Maxim sampai di apartemen yang sudah di di siapkan dengan sangat baik oleh Anna.
Maxim menatap kamar Anna, yang terbuka separuh.Maxim masuk dan menutup rapat pintu kamar Anna, Mata Maxim langsung di suguhkan pemandangan yang membuat senyumnya merekah.
Anna berdiri dengan pose yang begitu menggoda Maxim, Anna mengangkat satu kakinya.dengan bertumpu pada meja kecil, lingerie yang di kenakan Anna juga begitu transparan.
Maxim menelan kasar ludahnya, dia melangkah mendekati Anna. Maxim perlahan menyentuh telapak kaki Anna, membuat Anna memejamkan matanya.
Maxim mulai menyalurkan semua kerinduannya pada Anna, Anna tampak menikmati semua yang Maxim lakukan.
Anna mengacak kasar rambut Maxim saat Maxim telah mengecup dan menggigit tajam leher Anna seperti seorang Vampir.
Kau selalu berhasil membuatku terlena Maxim. "ucap Anna dengan napas yang tidak beraturan".
Maxim menyeringai, aku selalu akan seperti ini Anna. Maxim meraup bibir Anna dengan kasar, tangan Maxim bahkan mulai merayap menjelajahi apa saja yang bisa dia jangkau.
Anna menyeringai, dia akan segera menjadi nyonya Orlando.
Maxim Aku sangat merindukanmu "ucap Anna dengan nada menggoda yang kentara".
Maxim tidak membuang kesempatan,Anna tersenyum senang.Anna meraba wajah Maxim, lantas Anna dengan licik mengerling kan matanya pada Maxim.Maxim tak mau kalah, dia segera membalikkan keadaan.
Maxim dan Anna melewatkan malam yang melelahkan di hari pertemuan mereka.Maxim tidak tahan jika tidak bertemu Anna, bagi Maxim Anna adalah obat penghilang kerinduannya pada mendiang Anne.
*Keesokan paginya .
Maxim yang sudah tampak segar, duduk dan meminum minuman yang semalam Anna siapkan.
Maxim lantas keluar dari kamar Anna, dia akan kembali mengurusi pekerjaan nya yang memang sedang ada di Singapore.
Maxim sengaja datang lebih pagi untuk bertemu koleganya,agar dia dapat kembali menikmati malam bersama Anna.
Anna masih bergulung dalam selimut tebalnya, Anna meraba di sebelahnya.Anna membuka matanya, tidak ada siapapun. kamarnya kosong.
Anna melihat secarik kertas, Anna tersenyum dia bangkit dan mencium cek yang di tinggalkan oleh Maxim.
Anna berlari ke kamar mandi,saat menerima telepon dari Arnold.
Anna segera merendam tubuhnya,dia menghabiskan hampir dua jam untuk berendam dan berbicara lewat telepon dengan Arnold.
Arnold kembali datang ke apartemen Anna, dengan bermodalkan nekat. Arnold mengendap masuk ke kamar Anna,Arnold merasa beruntung karena Maxim tidak ada di apartemen itu .
Astaga! Arnold kau? di sini?
Anna membulatkan matanya, saat mendapati Arnold berada di dalam kamarnya.
Arnold apa kau gila? aku kira kau hanya bercanda!.
Arnold menarik tubuh Anna, Arnold mendekapnya erat Arnold menenggelamkan wajahnya di bahu Anna.
Anna melingkarkan tangannya di leher Arnold , membiarkan pria yang ia cintai memeluknya.
Arnold mengangkat tubuh Anna , Anna melingkarkan kakinya di pinggang Arnold.
Arnold dan Anna ,saling tertawa lebar bersama.
Arnold meraih botol yang berisi pil pencegah kehamilan.dia memberikannya pada Anna,Anna segera meminumnya .
berikan ini pada Maxim saat malam nanti,Arnold meletakkan sebuah pil di nakas.
untuk apa?
lakukan saja,kau hanya perlu menurut padaku kali ini !
Baiklah !
sekarang turunkan aku ,aku akan memakai pakaianku .
Arnold menyusupkan tangannya dengan mudah pada bathrobe yang di kenakan Anna,Anna berniat mencegah tangan Arnold yang mulai bergerak nakal .
Anna menggeleng keras. Arnold aku lelah.
Arnold menyeringai, dia tetap menggoda Anna dengan caranya sendiri.
I Need You honey.
Arnold menggoda Anna. keduanya terhanyut dalam suasana romantis".
Arnold pergi setelah berhasil membuat Anna kembali jatuh dalam pelukan mematikannya.
Anna terkulai dengan lemas, tenaga nya terkuras habis. Astaga!
Anna memejamkan matanya sejenak,dengan malas ia kembali membersihkan tubuhnya.
Di lain tempat Maxim sibuk mendengar rekannya menjelaskan proyek baru mereka di singapore. Maxim berencana membuat cabang Boutique di Singapore.
Carikan aku seorang Desainer berbakat dari Singapore. "Maxim menyalakan rokok di tangannya, dia menghembuskan asap rokok itu ".
Rekan Maxim mengangguk patuh, dia dengan segera mencatat kriteria yang Maxim inginkan. sebagai syarat menjadi Desainer di Boutique barunya ini.
______________________________________________________
Maxim menguap karena mengantuk, dia terjebak macet di jalanan Singapore. Maxim lantas turun dari mobil, dia berlari kecil untuk menghilangkan rasa suntuknya menunggu kemacetan yang menjengkelkan.
Sial, seharusnya aku sudah sampai dan sedang melakukan foreplay dengan Anna. "gerutunya dalam hati".
Maxim memasuki minimarket dan segera mencari minuman bersoda, Maxim mengitari beberapa rak untuk membeli kudapan kesukaan Anna.
Maggie berjongkok dia tengah memilah alat perabotan dapurnya yang sudah rusak, Maggie terlihat serius melihat benda benda yang akan di belinya dengan teliti.
Maggie mengulas senyum saat menemukan penggorengan yang pas dengan seleranya, bahannya juga kualitas bagus. Harganya juga sangat tepat dengan budget yang Maggie bawa.
setelah menemukan yang ia cari, Maggie mengantri di kasir.Maggie nampak malas dia menghembuskan napas lelahnya, melihat Antrian di kedua kasir sama ramainya.
Maggie menggembungkan pipinya, dia dengan terpaksa ikut baris dalam antrian.
Maxim berdiri di dekat Antrian, Maxim melihat sekelilingnya. Maxim mengabaikan Antrian di depannya yang kebanyakan ibu ibu.
Maggie yang asyik mengantri di kejutkan dengan suara tembakan yang menggema di minimarket itu.
DORRR..... !
Maxim mengernyit saat mendengar suara teriakan, seorang wanita paru baya. Maggie merasa tidak tega, memandang ke arah wanita tua yang sudah di ancam senjata api oleh para komplotan penjahat itu.
Tunggu, Jangan Sakiti wanita itu!
kalian bisa ambil uangku, dan pergilah dari Sini. ku mohon! "pinta Maggie pada pria yang Maggie yakini adalah ketua komplotan penjahat itu ".
See You ❤
💋💋💋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments