Tiba-tiba...
"Hey kamu..... Kamu lagi nyindir aku ya? "
Aku yang kaget langsung menoleh ke sumber suara.
"Heheheh... Aku yang kikuk pun hanya bisa menjawab pertanyaannya dengan senyuman yang terlihat garing.
"Emang kakak ngerasa ya kalo kak itu seperti lemari es?" Alibiku padanya.
"Yang kamu bilang ketua OSIS disini siapa lagi kalo gak aku?" Emang di sekolah kita ada ketua OSIS yang lainnya?" Jawabnya yang tak kalah ketus.
"Kamu adik kelas kan? Kelas berapa kamu? Dan emang kamu punya dendam pribadi ya denganku?"
"Satu-satu donk kak kalo mau tanya. Masa iya sih borongan gitu.."
"Iya aku adik kelas kakak, aku kelas XI. Aku gak ada dendam apa-apa sih dengan kakak."
"Cuma kan kakak emang orangnya dingin dengan cewek-cewek disekolah."
"Sepertinya bukan hanya aku yang menilai seperti itu. Ucapku tanpa rasa bersalah."
Dalam hati Adit memikirkan perkataan adik kelas tersebut."Apa iya dia bersikap begitu dingin hingga memiliki gelar lemari es 5 pintu?" Atau ini hanya alasannya saja untuk meledek ku.
"Tapi kalo dipikirkan lagi, emang iya sih aku sedikit dingin dengan perempuan-perempuan yang suka mencari perhatian padaku. Aku merasa risih dengan sikap mereka yang seperti perempuan murahan, selalu mengekoriku kemana pun aku pergi."
"Kak... Kak Adit?"
"Oiiii........ Teriakku di telinga kakak kelas ku itu."
"Aduuhhh..... Kamu ngapain sih teriak-teriak?" Aku gak tuli, suaramu hampir saja membuat gendang telingaku pecah."
"Ya maaf.. Habisnya kakak bengong sih dari tadi aku panggilin." Yaudah deh kak aku pamit pulang duluan yaa...
"Assalamu'alaikum... "
Kak tami echa pamit yaa, lain kali aja echa baca novelnya, Assalamu'alaikum.."
"Waalaikumsalam... Jawab kak tami dan Adit bersamaan."
Hari berikutnya...
Bel istirahat telah berbunyi,semua siswa-siswi berhamburan pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka yang kelaparan.
Namun Echa, Tika, dan Lia masih setia duduk di bangku mereka masing. Hingga akhirnya Tika mengeluarkan suaranya.
"Cha.. Li.. Kantik yukk." Aku pengen makan bakso ni, pake saos dan sambel yang banyak trus minum es teh dingin." "Euhmmmm pasti mantebb...!"
"Iya.. Enak juga tuh kedengarannya, timpal lia."
Aku pun mengangguk mengiyakan ajakan temanku.
Setibanya di kantin kami memesan makanan berkuah tersebut dan menunggu di meja yang telah kami pilih untuk menikmati pesanan kami.
Kami bertiga bukanlah siswi yang populer disekolah, tapi bukan berarti kami tidak memiliki teman.
5menit kami menunggu pesanan tiba-tiba keadaan kantin begitu riuh oleh teriakan para siswi.
Sama-sama aku mendengar percakapan mereka..
"Ya ampun Adit makin lama kog makin ganteng aja sih...!"
"Adit calon pacarku....!"
"Adit calon suamiku....!"
"Pengen makan bareng ama Adit dehh....!"
Mataku tertuju pada pusat perhatian para siswi, ternyata mereke melihat kedatangan Adit dan sahabatnya ke kantin.
Aku merasa siswi-siswi itu berlebihan sekali.
"Tiba-tiba aku merasa ada yang datang dan duduk disebelahku. Saat aku menoleh aku terkejut dengan apa yang aku lihat.
Ternyata Adit dan sahabatnya duduk satu meja denganku.
Aku yang yang terkejut melihat mereka tidak sengaja memukul lengannya.
Plakk...
"Aww... " Adit meringis kesakitan sambil mengusap lengannya.
"Kamu kenapa sih? Kog tiba-tiba mukul aku?"
Maaf kak, aku gak sengaja." Sesal ku.
"Aku terkejut sehingga refleks memukul lengan kakak."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments