Bel pulang sekolah berbunyi, semua siswa berhamburan keluar dari kelas.
"Cha.. Kamu jadi ketemuan ama kak Adit?" Tanya Lia.
"Sebenarnya sih aku mau aja, tapi kamu liat gak tatapan kak Mutia dikantin? Aku kog jadi gak enak ya mau nemuin kak Adit nanti."
"Iya.. Aku juga liat tuh, serem banget tatapannya ke Echa.Tapi biarin aja deh Cha, kan yang ngajakin ketemuan kak Adit, bukan kamu." Ucap Tika.
"Bener tuh, kak Adit sendiri kog yang ngajak ketemuan. Bukan kamu yang kecentilan." Sambung Lia.
"Yaudah deh, ntar aku mampir ke gerai kak Tami. Kalian juga ikut kan?"
"Kita gak deh.. Kita mau langsung pulang aja." Jawab Tika dan Lia kompak.
Ditempat lain Adit sudah menunggu kedatangan Echa, sambil menunggu Adit mencoba memilih komik yang akan dia baca.
Tiba-tiba...
"Hai Dit...!" Sapa Mutia.
"Mutia... Kamu ngapain kesini?" Jawab Adit.
"Aku juga mau baca donk Dit, masa mau latihan dance."
"Sejak kapan kamu suka baca?" Bukannya kamu gak suka baca buku ya.
"Gak kok... Mulai sekarang aku udah suka baca buku, apalagi kalo bacanya bareng kamu." Ucap Mutia sambil mengerlingkan matanya.
Sesampainya di gerai kak Tami, Echa mencari keberadaan kak Adit. Hingga indera penglihatannya menangkap sosok yang dia cari sedang berbicara dengan seorang cewek. Karena Echa merasa minder, akhirnya Echa memutusukan untuk tidak menemui Adit. Dia memilih pulang dengan hati yang kecewa. Dia merasa jika kedatangannya akan menggangu kebersamaan dua sejoli tersebut.
Sesampainya dirumah..
"Assalamu'alaikum ma," Echa pulang ma.
"Loh... Echa kog lemes banget?" Kamu sakit cha.
"Gak kog ma, Echa laper banget ni. Jadi lemes deh." Bohong Echa.
"Yaudah, kamu ganti baju terus kamu makan ya nak."
"Iya ma... "
Echa hidup didalam keluarga yang sederhana.
Ibunya seorang ibu rumah tangga yang juga sesekali menerima orderan kue ataupun masakan tertentu. Sedangkan ayahnya hanya seorang karyawan swasta di salah satu perusahaan farmasi.
Echa yang sudah berganti baju langsung menuju meja makan. Disana sudah tersedia beberapa lauk kesukaan Echa. Ada tumis bawang kangkung, ayam goreng kalasan dan tidak lupa sambal terasi. Echa melahap makanannya dengan hati yang senang.
"Masakan mama memang gak ada duanya ma, enak banget."
"Echa, kalo lagi makan jangan sambil ngobrol." Gak baik loh.
"Hehehe... Iya ma," Maaf.
Ditempat lain Adit yang mulai gelisah menunggu kedatangan Echa, akhirnya dia memutuskan untuk pulang kerumah.
Saat Adit bangkit dari tempat duduknya, Mutia menahan tangan Adit.
"Kamu mau kemana dit?" Kata Mutia.
"Aku mau pulang, lupa kalo ada janji sama mama."
"Aku bareng kamu ya Dit, soalnya mobil aku ban nya kempes."
"Maaf Tia gak bisa.. Aku mau jemput mama ku di rumah temennya." Elak Adit.
Adit pun langsung pergi meninggalkan Mutia sendirian.
Mutia yang merasa geram, akhirnya memutuskan untuk pulang juga.
Didalam perjalan Adit terus memikirkan Echa.
"Kenapa dia tidak menemuiku?" Batin Adit.
Adit sampai di rumahnya.Rumah yang luas dan tampak megah.
Adit anak seorang dokter. Ayahnya adalah seorang dokter sekaligus direktur disalah satu rumah sakit swasta di kota M. Ayahnya bernama Rudi Hermawan, sedangkan ibunya bernama Ellya Sarasvati.
Ibu Adit memiliki sebuah butik muslimah di tengah kota. Butiknya cukup ramai dan luas.
"Adit... Kamu sudah pulang nak?" Ucap mama Adit.
"Sudah ma, mama gak ke butik?" Tanya Adit.
"Gak nak.. Mulai sekarang mama hanya sesekali saja mengunjungi butik."
"Bagus donk ma, jadi mama gak terlalu capek. Mama cukup mengawasi saja. Adit gak mau mama terlalu capek dan jatuh sakit."
"Aduhh perhatian banget sih anak mama ini... Pasti ada maunya ni?" Canda ibu Elly.
"Gak donk ma, aku emang gak mau liat mama sakit."
"Oh ya ma, dimana inayah?"
"Adik kamu lagi belajar di kamarnya. Kamu ganti baju dulu ya, setelah itu kita makan bareng."
"Baik ma.." Ucap Adit.
Skip...
Malam hari mereka berkumpul di ruang keluarga sambil menonton televisi.
Mama Elly menyediakan buah-buahan segar sebagai camilan.
"Pa... Adit... Inayah.. Minggu depan mama mau ngadain arisan di rumah. Arisan bareng temen-temen sekolah mama waktu SMA."
"Nah.. Kebetulan salah satu temen mama ada yang pandai memasak dan membuat aneka kue. Jadi mama akan meminta bantuannya untuk membantu menyiapkan sajian untuk arisan mama. Beliau akan datang kerumah kita bersama putrinya. Kalian gak keberatan kan?" Tanya mama.
"Gak kog ma... " Jawab anggota keluarga yang lainnya dengan kompak.
Dikediaman Echa, Echa dan keluarga sedang menikmati makan malam bersama.
"Echa... Minggu depan teman mama meminta bantuan mama untuk menyediakan sajian untuk arisan. Sebenarnya ni arisan rutin tiap bulan kami. Kamu mau kan bantu mama nanti?"
"Mau donk ma... " Ucap Echa.
"Yaudah... Nanti kalo kalian berangkat kesana hati-hati ya. Papa gak bisa ikut karena akan ada meeting bulanan dikantor."
"Baik pa..." Ucap Echa dan mama.
Keesokan harinya....
Pagi ni matahari bersinar sangat cerah. Burung-burung kecil pun bersiul dengan gembira.
Echa pun semangat untuk pergi sekolah.
Setelah berpamitan kepada orang tuanya Echa bergegas ke sekolah dengan jasa ojek langganan.
" Mas Abdi.... Anterin Echa ke sekolah!"
"Siap... Non cantik" Jawab kang ojek.
15menit mengendarai ojek, Echa tiba disekolah. Jarak rumah Echa fan sekolah memang tidak terlalu jauh.
Echa bergegas menuju kelasnya.
Saat hendak masuk ke dalam kelasnya, seseorang memanggil namanya.
Echa berbalik dan........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments