Halaman3

Kembali ke Tasya.

" Dek Tasya sendirian aja? Temennya mana?" Tanya Mahsat berlagak perduli

"Tasya nggak punya temen kak!" Jawab Tasya sedikit menggerutu dengan polosnya

Dalam hati Tasya, terdapat butiran-butiran kebahagiaan saat Mahsat mendekatinya, Karna dari tadi bisa mengenal Mahsat adalah harapan terbesar baginya

Dan karena terlihat seperti wanita yang polos, Mahsat pun merasa nyaman saat pertama mengenal Tasya

" Masak, cewek sebening Dek' Tasya nggak punya temen?" Tutur Mahsat sedikit merayu

" Bener kak'! Tasya nggak suka bergaul!" Terang Tasya tanpa adanya kata dusta

" Nggak boleh gitu! Bergaul dengan banyak orang itu, Akan membuat hidup kita banyak warna" Tutur Mahsat seolah menasehati

Sementara King dan Maulana menyaksikan atau nyimak pembicaraan Mahsat tersebut

" His! Serangan ular piton! Berlahan melilit!" Ujar King saat mendengar kata-kata Mahsat

" Gua khawatir! Jangan sampai Tasya terbunuh oleh rayuan Mahsat!" Sambung Maulana yang nyimak

Tasya menjelaskan bahwa dia memang tipe cewek yang suka menyendiri

" Iya Kak! Tasya punya temen kok'! Cuman nggak banyak!" Sahut Tasya sedikit menggerutu

Kemudian Mahsat berpura-pura haus dengan entah apa tujuannya

" Eh! Dek Tasya! Boleh minta minumnya nggak? Aku haus ni?" kelakar Mahsat

" Pesen aja kak'! Tasya yang bayarin!" Begitu baik tanpa ada rasa sungkan Tasya pun seolah memberikan apa yang di pinta Mahsat

" Nggak ah! Aku mau minum yang punya dek Tasya aja!" Ujar Mahsat sedikit menolak tawaran, Sembari mengambil gelas minuman Tasya

"Eh, Tapi kan udah Tasya minum! " Kata Tasya merasa tidak enak

"Nggak apa-apa!" Ujar Mahsat tidak keberatan lalu kemudian minum

" Kok' Nggak ada rasa nya?" Celetuk Mahsat dengan kerut alis di angkat ke atas seolah bingung

" Masak sih? Tadi rasa nya manis kok'!" Sahut Tasya heran

" Oo, Pantesan! Kalah manis di banding senyuman dek Tasya!" Tutur Mahsat Merayu

Seolah senyum yang dalam Tasya pun tidak bisa bicara apa-apa lagi " Hm!" Senyumnya sembari menutup mulutnya

Kemudian " Aduh!" Celetuk Mahsat sembari menutup kedua belah matanya dengan sebelah tangan

" Kenapa kak?" Tanya Tasya heran

" Sepertinya ada nama dek Tasya di pelupuk mata ku!" Terang Mahsat kembali merayu

Sementara King dan Maulana masih dalam keadaan nyimak, Saat mendengar rayuan Mahsat alhasil, Jiwa kepo mereka berdua beraksi

" Widiih! Dasar buaya!" Ujar King saat mendengar kata-kata Mahsat

Dan secara tiba-tiba" Aduh!" Celetuk Maulana sembari menutup matanya seolah menirukan gerakan Mahsat

" Napa Lo?" Tanya King sedikit heran

" Sepertinya mataku kelilipan kulit kacang!" Terang Maulana seolah mengejek Mahsat

"Hahaha! Ada-ada aja! Nggak kulit durian sekalian!" Tutur King sembari tertawa

" Hahaha! Dah lah! Kita cabut yok! Nggak tega gua, Liat cewek secantik Tasya terus-terusan dianiaya Mahsat dengan gombalannya itu!" Ajak Maulana untuk pulang menjauhi Mahsat

King pun setuju, Kemudian seolah pamit pada Mahsat " Bro! Kita pulang duluan ya!" Kata King meranjak dari tempat duduknya

" Eh! Tunggu dulu! Gua juga mau pulang!" Sahut Mahsat minta di tunggu

Dan Mahsat pun meranjak dari tempat duduknya seraya berkata " Dek Tasya! Sampai ketemu lagi ya! Masih banyak hal yang harus aku pelajari dalam hidup ini! Senang bisa berkenalan denganmu!" Tutur Mahsat pada Tasya

Tentunya dengan perasaan senang " Iya kak! Tasya juga!" Sahut Tasya

" Dah! Hati-hati di jalan ya!" Ucap Mahsat seolah membalikan kata

" Kaka' Yang hati-hati! Bukannya Tasya! " Sahut Tasya dengan nada yang lembut dan polosnya sembari membenarkan kata

" Iya ya!" Tutur Mahsat sembari menjauh

Mereka bertiga pun bermaksud untuk pulang

Sementara Tasya, Dalam hatinya seolah sedang berbunga-bunga, Bagaimana tidak, Orang yang tadinya jadi pusat perhatiannya, telah menghampiri nya sendiri, Seolah suatu mimpi yang menjadi kenyataan

Tak lama setelah Mahsat pergi, Ria dan Erni datang bergabung dengan Tasya.

Ria melihat Tasya tersenyum sendirian.

"Ciee! Kayaknya ada yang lagi jatuh cinta ni!" sapa Ria langsung duduk

"Siapa yang mau sama gadis cupu kayak aku? Meskipun ada orang yang aku suka itu hanya sebatas mimpiku aja, karena dia nggak mungkin suka sama aku!" sahut Tasya seolah menggerutu

"Eh, belum tentu! Oya ngomong-ngomong siapa orang yang lu maksud sya?" tanya Erni

"Iya! Jadi pengen tau siapa orang yang udah berhasil membuat lu jatuh cinta? Secara, lu nggak pernah tertarik sama yang namanya pacaran!" sambung Ria

"Ada deh! Tapi aku malu ngasih tau ke kalian! Karena ngeliat dari cara dia ngomong kayaknya banyak cewek-cewek yang suka padanya!" jawab Tasya

"Ngapain malu sih? Intinya siapapun orangnya gue dukung kok!" bujuk Ria

"Iya gue juga dukung! Tapi ngomong-ngomong gue lagi nggak bawak duit! Traktir gue dong!" kelakar Erni

"Mm! Modus lu kayak Mahsat aja!" canda Ria

Mendengar nama Mahsat, jiwa penasaran Tasya pun muncul.

"Mahsat?" tanya Tasya

"Iya, Mahsat cowok teraneh di muka bumi!" jelas Ria

"Lu kenal?" tanya Erni

Namun Tasya pura-pura tidak kenal, Karena dia malu untuk yang sebenarnya pada Ria dan Erni.

"Nggak! Aku cuman anehnya dengar namanya!" jawab Tasya

"Ya itu! Dari namanya aja udah Aneh!" sambung Ria

Selesai ngobrol mereka bertiga pun pulang, Namun Ria dan Erni bermaksud memperkenalkan Tasya pada seseorang yang selama ini diam-diam menyukai Tasya.

Di perjalanan.

"Eh, Sya! Kita mau kenalin lu sama seseorang!" kata Ria

"Oya? Siapa?" tanya Tasya sedikit penasaran

"Orangnya selama ini diam-diam menyukai lu Sya, Tapi dia nggak berani deketin lu secara langsung!" sambung Erni

"Cewek apa cowok?" sedikit bercanda

"Cowok lah! Masak cewek makan cewek!" jawab canda Ria

Setibanya di sebuah taman.

Sebelumnya, Ria dan Erni memang sudah janjian dengan orang yang di maksud, dan benar cowok tersebut sudah menunggu mereka, namun dalam kondisi gugup.

"Nah tu dia orangnya!" ujar Ria

"Hai yon! Udah lama nunggunya?" tanya Ria sedikit basa-basi

"Nggak kok!" jawab cowok

Kemudian Ria dan Erni bermaksud meninggalkan Tasya sesuai rencana.

"Eh, Sya! Kita tinggal bentar ya! Kita ada urusan mendadak!" kata Ria

"Terus aku gimana?" tanya Tasya sedikit ragu

"Kan ada dia! Bentar doang kok! Yon titip temen kita ya! Awas jangan di apa-apain!" kelakar Ria

Singkat kata, Ria dan Erni pun pergi namun tidak jauh dari Tasya.

Sedikit malu-malu Tasya duduk sebangku dengan Yon.

"Nama kamu Tasya ya?" tanya Yon

"Ya kak!" sambil mengangguk

"Aku Tion!"

Terlihat sangat tampan dan baik, Tasya pun merespon semua pertanyaan atau omongan Tion yang mengarah padanya.

Hingga obrolan keduanya pun nyambung.

Namun untuk soal perasaan, Dalam hati Tasya sudah terkunci pada nama Mahsat sementara untuk Tion, Tasya hanya mengikuti saran Mahsat untuk bergaul pada semua orang yang di yakininya baik.

*Beralih ke Mahsat

Mahsat kuliah mengikuti jejak Ria dan Erni, Dia tinggal di Kosan bersama dua sahabatnya King dan Maulana

Dan pada saat sedang berjalan kaki dari kuliah, Mahsat melihat ada dua orang cewek tanpa ada cowok, Mahsat dan Maulana tertarik untuk mendekati dua cewek tesebut

Terpopuler

Comments

𝐀⃝🥀𝐀'𝐃69°

𝐀⃝🥀𝐀'𝐃69°

lanjut baca lgi

2024-08-29

2

Felicia Gabriella 🖤🖤

Felicia Gabriella 🖤🖤

kira² mahsat berani gak ya ngerayu aq, akh jd berandai andai aku ny🤣🤣

2022-12-09

0

Zelyn ⭕

Zelyn ⭕

Astaga gombalnya

2022-11-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!