Kembali ke Tasya..
Ketika fajar berlalu menjelang pagi, Tampak sinar matahari berlahan mengusir beningnya embun pagi.
Tasya keluar dari kontrakannya menuju ke tempat kuliahnya, Meskipun hidup penuh dengan kesendirian namun semangatnya untuk kuliah tak pernah pudar demi mencapai masa depan yang memiliki banyak warna.
Begitu bening disertai senyuman manis yang seolah menebarkan sejuta keramahan Tasya melangkah dengan langkah yang pasti.
Secara kebetulan kontrakan Tasya dengan tempat kuliahnya cukup dekat dia pun cukup jalan kaki tanpa harus mengendarai pesawat terbang.
Saat pertengahan jalan Tasya di sapa oleh temannya yakni Ria, Pada akhirnya mereka berangkat bersama.
Dan pada saat berada di dalam kelas, Tasya melihat ada seorang cowok yang berhasil menarik perhatian
Cowok tersebut rada-rada lugu namun terlihat memiliki sifat buaya tingkat dewa, Bagaimana tidak, pada saat seorang dosen Nina yang cantik tak kalah cantiknya dengan Tasya ataupun Mahasiswi lainnya memasuki kelas Tasya. Cowok tersebut seolah rusak pelupuk mata yang tidak bisa berkedip.
" Siapa kamu?" tanya Buk dosen, seolah tidak suka dengan pandangan cowok tersebut.
" Mahsat Buk!" jawabnya berlagak lugu
" Kenapa kamu melihat saya seperti tadi?" bentak Buk Nina
" Saya bingung buk, Mana papan tulis mana buk dosen? Habis putihnya sama!" kelakar Mahsat
Mendengar pernyataan Mahsat tentu pelajar yang lainnya menyoraki Mahsat secara serempak kecuali Tasya.
Rasa penasaran Tasya akan Mahsat pun berawal dari sini.
Sembari menulis Tasya curi-curi pandang pada Mahsat yang mukanya pas-pasan tersebut sehingga membuatnya gagal konsentrasi.
"Siapa dia? Kenapa aku solah ingin mengenalinya! Padahal dia bukan orang yang spesial di kelas ini! Malah aku yang terus memperhatikannya!" pikir Tasya dalam hati
Kemudian pada saat duduk sendirian di Kantin, Tasya melihat ada King dan Maulana teman Mahsat.
" Kemana dia? Biasanya mereka selalu bersama tapi kok nggak ada ya? Aduh Tasya jangan harap kamu bisa berteman dengannya mana ada orang yang mau berteman dengan mu! " tutur dalam hati Tasya sedikit menggerutu
Tak lama kemudian Mahsat orang yang diam-diam di cari Tasya tersebut akhirnya nongol bergabung dengan King dan Maulana
" Panjang umur! Hm andai aja dia datang menyapa ku!" gumam Tasya
Namun karena terus-terusan memperhatikan Mahsat hal itu di ketahui oleh King, Dan King pun meminta Mahsat untuk mendekati Tasya.
" Sat! Kayaknya cewek itu merhatiin lo terus! Samperin gih!" kata King pada Mahsat
Tanpa kata menolak Mahsat meranjak dari tempat duduk bergerak mendekati Tasya.
" Kok dia ngeliatin aku! Jangan-jangan dia mau kesini! Aduh kok aku G.R ya!" tutur Tasya sedikit gugup
" Hai! Boleh aku nanya tentang banyak hal?" sapa Mahsat
" Boleh!" Tasya pun bingung bercampur gugup
Kemudian Mahsat menarik bangku tepat di depan Tasya dan itu membuat Tasya semakin gugup di luar kendali.
" Sebelumnya boleh ku tau namanya siapa?" tanya Mahsat sedikit membuat Tasya takut
" Tasya kak'!" jawabnya
" Dek Tasya kenalin aku Mahsat!" Tutur Mahsat
" Iya kak'! Ada apa ya?" tanya Tasya bingung
"Nggak! Cuman pengen kenalan aja! Tadi aku melihat ada sinaran rembulan dari arah sini, Dan ternyata sinar tersebut berasal dari wajah Dek Tasya yang begitu bening!" kelakar Mahsat dengan gombalannya
Mendengar gombalan Mahsat Tasya pun tersenyum dalam sedalam samudra atlantik.
Beralih ke Adrian sejenak.
Karena melihat si cewek pergi, Adrian tertarik untuk mengikutinya, Namun tentunya kecepatan mobil tidak sama dengan jalan kaki, Adrian hanya mengikuti arahnya saja.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, tiba lah Adrian disebuah gedung yang sangat besar.
"Waw! Benda apakah itu? Besar sekali!" kata Adrian dalam hati
Dia pun mendekati gedung tersebut.
Adrian melihat banyak orang keluar masuk dari gedung tersebut.
Tak lama kemudian, Karena terlihat mencurigakan satpam yang menjaga gedung tersebut menghampiri Adrian.
"Ada perlu apa pak?" tanya pak satpam
Namun sayangnya, Adrian tidak mengerti dengan ucapan pak satpam
"Bapak, kalau tidak ada keperluan silahkan bapak pergi!" usir pak satpam
Meskipun tidak mengerti bahasa, namun Adrian mengerti isyarat yang di berikan satpam yang mengusirnya melalui gerakan tubuh pak satpam tersebut.
Karena merasa sulit untuk berkomunikasi dengan manusia, akhirnya Adrian menyalin ilmu pengetahuan dari otak pak satpam secara replek.
Alhasil, Adrian pun berhasil menguasai bahasa manusia.
Tak lama kemudian, karena terlihat bertengkar, salah seorang cewek yang memiliki peranan di gedung yang di maksud keluar mendekati satpam dan Adrian.
"Ada pak?" tanya si cewek pada satpam
"Ini non, Orang ini keliatannya berniat jahat! Kerana pas saya tanya ada perlu apa, dia malah diam! Makanya saya usir saja!" terang satpam
"Jangan berprasangka buruk dulu dong pak! Siapa tau dia bisu makanya tidak menjawab pertanyaan Bapak!" ujar si cewek
Lalu si cewek pun mengajak Adrian bicara.
"Mas! Saya marketing di sini! Ada yang bisa kami bantu?" tanya si cewek
"Oh! Ini Mbak, Saya mau cari pekerjaan, apa disini ada lowongan?" jawab Adrian seolah tiba-tiba menemukan ide
"Giliran cewek yang nanya baru mau ngomong!" potong Satpam yang kesal dengan sikap Adrian
"O! Kebetelan ada mas! Jadi OB kalau mau" jawab si cewek
"Mau bangat Mbak!" sahut Adrian
"Nama saya Aulia! Panggil Aulia saja mas, jangan panggil mbak!"
Singkat kata, Adrian pun di suruh Aulia datang lagi besok untuk memberitahunya apakah terima apa tidak oleh meneger.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Felicia Gabriella 🖤🖤
ternyata mahsat masih suka gombalin receh cewek 😂😂
2022-12-09
0
Jazz ♋
jangan mau sama buaya
2022-11-24
0
Jazz ♋
coba naik helikopter pasti seruuuu
2022-11-24
0