Episod 3

EPSIDO 3

Keesokan hari nya seren bangun lebih pagi gadis itu berencana untuk olahraga dan berkeliling di daerah rumah nya itu , karna hari ini hari minggu tentu banyak orang-orang yang juga olahraga di sekitar sana terutama taman yang memang sudah di sedikan oleh pihak pemerinta yang memang di sedikan untuk masyarakat di dekat rumah nya itu.

Seren menggunaka setelah joggingnya dan menginta rambutnya kuncir kuda, ia berkaca dahulu sebelum untuk melihat penampilanya, seren memang gadis yang sangat cantik dengan darah campuran yang dia miliki gadis itu memang memiliki paras yang cantik, wajahnya sangat proposional, kulit nya juga sangat bagus tampa jerawat dan badannya sangat bagus dan tergolong sexsy untuk anak seumur dirinya.

“oke udah cantik” ucapnya sambil memakai lipbab di bibirnya, di luar sudah ada pembantu yang menyapanya “nona mau kemana pagi-pagi begini?, mau saya temani” kata salah satu pembantu itu “oh tidak bi. Aku hanya akan olahraga saja sampaikan pada nenek yah bi” seren memang fasih berbahasa dan menulis dalam banyak Bahasa sehingga gadis itu tidak kesulitan beradaptasi dengan siapa pun.

Seren berlari dengan menggukan airpon di telinganya, banyak pasang mata yang melihat gadis itu dengan tatapan yang beragam namun cenderung memuji gadis itu. Bagai mana tidak seren memang lah cantik namun gadis, setelah di rasa cukup berolahraga pagi itu dan haus yang mendanya gadis itu memlih menuju mini market

Saat ia sibuk memilih minuman tida-tida ia melihat tee il juga berada di sana, “tee il” kata seren senang dan mendekat dengan pria itu, namun karna tee il tidak sendirian ia bersama beberpa temanya juga, teman-temanya Nampak bingung dengan kehadiran seorang Wanita cantik yang tentunya blasteran mengahapiri laki-laki itu.

“siapa jangan sok akrab” kata tee il acuh “gua seren, lu lupa yah” tee il langusng menoleh dan tersipu melihat seren, karna malam itu sangat gelap jadi tee il tidak bisa melihat sosok seren dengan jelas, ternyata seren secantik ini dan tee il masih saja mematung melihat kecantikan seren itu. “sial gadis ini cantik seklai” kata nya dalam hati

“halo sudah ingat aku” kata seren sambil mendekatkan wajahnya kearah tee il “iya aku ingat, sedang apa kamu disini” ia berusaha menormalkan mimik wajahnya agar tidak di ketahui yang lain kalo ia terteguh dengan sosok seren “aku habis lari pagi dan haus jadi aku mampir ke sini” jawab seren sambil berjalan menuju kasir bersam tee il dan teman-teman nya di belakang mereka yang masih dia memilihat interaksi keduanya.

“lalu habis ini?”, “mungkin aku langsung pulang tapi sepertinya aku lupa jalan pulang heheeh, untung ada kamu tee aku jadi bisa pulang” seren tersenyum menatap tee il dengan senyum terbaiknya berharap di antar pulang “gua masih mau sarapan dulu di restoran deket sini, baru habis itu pulang” .

“oh bagus lah aku akan ikut kamu saja, aku tak tau arah pulang boleh aku ikut?. “tentu ikut lah dengan kita makin banyak orang makin seru bukan” yang menjawab adalah salah satu teman tee il yang ada di sana “oke ayo kita pergi” dengan santainya seren ikut dengan tee il teman-temanya “tak takut kamu dengan kami akan berbuat hal buruk dengan mu” kata salah satu temen tee il “tentu tidak aku percaya dengan tee il” jawab seren sambil tersenyum kea rah tee il.

Mereka sempat terpaku melihat senyum manis yang di berikan oleh seren, laki-laki mana yang tidak tergoda dengan senyum manis yang di berikan gadis itu. “sial dia begitu manis” tee il berucap dalam hati “perempuan itu berbahaya tee kamu harus hati-hati” kata salah satu temen tee il yang juga terhipnotis dengan senyum seren.

Akhirnya seren ikut dengan tee il dan teman-temanya untuk sarapan terelbih dahulu, kalo gadis itu tidak ikut dengan tee il iya tidak akan bisa pulang. Bisa saja dia meminta untuk di jemput oleh leonart namun ia lebih memilih pulang bersama tee il yang tampan. “kapan lagi aku bisa sarapan dengan cowok tampan heheh” seren membantin.

Setelah jalan kaki mungkin kira-kira 10 menit dari supermarket mereka bertemu tadi mereka sampai juga di restoran yang menyedikan menu sarapan pagi itu, mereka memilih duduk di pojokan restoran agara lebih nyaman “kalian dari mana tadi kok bisa di supermarket juga” seren membuka suara duduk di bangku yang bersebelah dengan tee il

“kami habis tauran” kata salah satu teman tee il “ah apa kamu tidak apa-apa tee” seren malah khawatir dengan laki-laki itu “aku di samping mu tentu aku baik-baik saja”. “oh syukurlah kalo begitu aku masih bisa melihat wajah tampan mu hehe” seren tersenyum. “apa wajah tampan berarti untuk mu ?” tee il penasaran “tentu saja aku jadi semnagt melalu hari-hari ku kalo melihat laki-laki tampan”

Teman-teman tee il yang mendengar itu ada yang tersedak minuman dan makan serta ada yang menganga dan terjatuh dari kursih mereka duduk mendegar ucapan seren .

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!