EPISOD 2
Malam makin larut namun seren masih juga belum bisa menutup matanya, gadis itu masih duduk di teras kamar nya, sambil menikmati asing malam itu. Ia berjalan sambil mengambil gitar nya yang di berikan oleh sang mama sebagai hadia ulang tahun 2 tahun yang lalu.
Ia keluarkan gitar itu dan ia bawa lagi ke teras kamarnya. Sambil duduk di lantai kayu teras itu gadis itu teringat sang kakek yang juga suka memaikan gitar semasa hidupnya dulu, “kek akum akin merindukan mu”.
Dengan di temani angin malam dan kerinduan yang mendalam akhrinya gadis itu menyanyikan sebuah lagu sambil memainkan gitarnya,
I always needed time on my own
I never thought I'd
Need you there when I cry
And the days feel like years when I'm alone
And the bed where you lie
Is made up on your side
When you walk away
I count the steps that you take
Do you see how much I need you right now?
When you're gone
The pieces of my heart are missin' you
When you're gone
The face I came to know is missin', too
When you're gone
The words I need to hear
To always get me through the day
And make it okay
I miss you
I've never felt this way before
Everything that I do
Reminds me of you
And the clothes you left, they lie on the floor
And they smell just like you
I love the things that you do
When you walk away
I count the steps that you take
Do you see how much I need you right now?
When you're gone
The pieces of my heart are missin' you
When you're gone
The face I came to know is missin', too
When you're gone
The words I need to hear
To always get me through the day
And make it okay
I miss you
We were made for each other
Out here forever
I know we were
Yeah, yeah
And all I ever wanted was for you to know
Everything I do, I give my heart and soul
I can hardly breathe I need to feel you here with me
Yeah
When you're gone
The pieces of my heart are missin' you
When you're gone
The face I came to know is missin', too
When you're gone
The words I need to hear
Will always get me through the day
And make it okay
I miss you (avril Lavigne – when you’re gone)
“gua kira suara lu akan mengganggu nyatanya lumayan juga” Dari arah pagar rumah yang menelilingi rumah seren nyatanya ada yang orang yang mengarkan nyanyian gadis itu “terimaksih”. Laki-laki itu melompat pagar rumah seren “gua tee il” sambil menjabat tangan seren yang ada di depanya saat ini.
“gua seren, yah ampun ganteng banget” jawab seren tampa sengaja terucap lantang di bibir nya “wah gadis ini, gua kira lu bakal jaim ternyata” ia mengala nafas melihat respon seren itu “ini udah abad berapa si, lagian juga kalo liat cowok tampan itu harus di nikmati” kata nya lugas
“oke baik lah, kita sekarang teman, kamar gua persis di seblah tembok ini,semoga kita akrab yah” tee il sambil berjalan menjauh “eh kenapa enggak pacarana aja si huft” perkataan seren masih di dengar laki-laki itu, namun ia tidak menjawab dan malah pergi dari sana.
Merasa tidak di respon seren berteriak “selamat malam tampan” kata nya heboh. Gadis itu seakan lupa dengan kesedihanya tadi setelah melihat sosok tee il tadi, “gadis itu” tee il berucapa sambil tersenyum setelah berhasil memanjat Kembali ke dalam rumah nya.
Keesokan harinya seren terbangun kesiangan, bagai mana tidak kesiangan ia saja baru memejamkan matanya pukul 4 dini hari, dengan Langkah gontai gadis itu keluar dari kamarnya menuju meja makan “anak perempuan itu jangan sering bangun siang nanti jodoh kamu di bawak kabur orang” kata sang nenek yang tau kalo cucu nya selalu saja jomblo.
“ih nenek mana ada yang begituan” seren cemberut namun tetap mengambil piring untuk makan siangnya, gadis itu bangun tepat jam makan siang “ada pribahasa kalo bangun siang nanti rezeki di mabil orang nona” fifian menjelaskan “benar kah begitu” fikir seren “baik lah aku akan bangun pagi kalo begitu”
“nona memang harus bangun pagi dan mulai membiasakan diri dengan likungan, karna di sini pasti berbeda dengan di amerika nona” jelas fifian lagi “nona harus bersiap karna nona harus mengukur baju dan mengambil alat-alat untuk masuk sekolah nanti” kali ini leonart yang berkata.
Gadis itu hanya menggukan kepala dan melanjutkan acara makanya sambil mengingta kejadian tadi malam namun ia memilih tidak menceritakan tentang tee il, biar lah itu mejadi rahasia untuknya saja, setelah selesai makan gadis itu langsung memberishkan diri nya. Dan berisap-siap untuk pergi bersama leonart .
“nenek aku pergi dulu yah” kata gadis itu sambil salim dan pamit ke pada sang nenek yang sedang duduk di depan tv bersama lilian sambil merajut. “iya hati-hati yah cucuk nenek” kata sang nenek sambil menatap kepergian seren.
“ayo paman kita pergi” kata seren setelah masuk ke dalam mobil yang sudah ada leonart yang menunggu gadis itu sedari tadi. “paman, kok kita ke sini sih, bukannya pergi ke mall membeli perlengkapan sekolah ku” tanya seren yang heren masuk ke temapt tukang jait. “nona sekolah nona itu menggunakan seragam tidak seperti sekolah nona yang dulu, jadi semua yang di pakai dan di bawak ke sekolah sudah di atur oleh pihak sekolah dan tempat ini yang menyedikan nya” lenornt menjelaskan Panjang lebar.
“oh begitu yah baik lah kalo begitu aku menurut saja lah” seren masuk ke dalam dan mengukur serta mengambil beberpa keperluan yang memnag sudah tersediah di sana untuk sekolahnya. “ayo nona sekarang kita ketempat selanjutnya” leonart membawa nonanya pergi setelah urusan mereka selesai di sana.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments