Episod 4

EPISOD 4

“tapi aku harap kamu jangan berkelahi yah, kalo kamu terluka aku akan sedih” ucap seren yang memang menujukan kekhawiranya “iya akan aku pertimbangkan” perkataan tee il itu sukses membuta teman-temanya nya kaget dan heran. Bagaimana tidak laki-laki itu merupakan pentolan di sekolahnya yang artinya laki-laki itu adalah ketua genk terkuat di sekolahnya .

“emang kalian berkelahi dengan siapa” seren penasaran “sama sekolah A” jawab temen tee il yang lain nya “ah itu sekolah ku, apa kamu akan membenci tee” kata seren menatap tee il dengan mata puppy eye nya, tee il yang tau akan hal itu sepat kaget. Sekolahnya dan sekolah seren merupakan musuh bebuyutan tapi gadis itu malah sekolah di sana.

Namun karna itu adalah seren gadis yang akan selalu menjadi menjadi pengecualian untuk nya. Entah mengapa setelah bertemu dengan seren malam itu walaw tidak bisa melihat wajah gadis itu dengan jelas tee il sudah merasa ada yang berbeda dengan diri nya. Apa lagi sekarang melihat gadis itu menunjukan raut wajah takut dan sedihnya tee il makan tidak bisa berbuat apa-apa, “itu pengecualian untuk mu saja” .

“kalian semua dengan seren adalah temanku, jadi kalian harus ingat wajah gadis ini” kata tee il mengacam teman-temannya yang selalu patuh pada pria itu dan yang lain hanya menggukan kepala tanda mereka akan menuruti tee il. “oke karna kita semua adalah teman aku akan traktir kalian semua” kata seren senang dan mengerti keadaan.tentu mereka hanya bisa berterimkasih tidak berani berkomentar apa pun.

Karna mereka semua tau dari cara tee il menatap dan memperlakukan seren, bahwa seren bukan lah hanya temen biasa bagi tee il. laki-laki itu tidak pernah sedekat ini dengan perempuan manapun selama mereka menganal tee il jadi lebih baik mereka menurut saja dari pada jadi samsak hidup oleh laki-laki itu. Setelah selasai makan dan membayar tagihanya seren pun pulang bersama dengan tee il yang tetap di ikuti oleh teman-temanya itu.

Dalam perjalan menuju rumah nya mereka banyak bercerita dan berkenalan dengan seren tentunya. Mereka masih tidak percaya bahwa ketua genk di sekolah mereka itu bisa dekat dengan perempuan ini, memang seren sangt lah cantik dan body nya itu luar bisa namun tidak mungkin bahwa alasan hanya itu saja jadi mereka mencoba mengorek informasi dari gadis itu. “apa kah kamu asli sini ?” tanya mereka .

“tidak aku baru pindah beberapa hari yang lalu ke sini, aku sebelumnya tinggal di amerika” jawab seren sambil memakan es krim di tanganya “wow keren sekali, lalu kenapa kamu pindah ke sini” tanya mereka lagi . “aku ikut pindah bersama nenek ku saja. Kakek sudah meninggal karna ia asli sini jadi dan dulu nenek bertemu kakek di sini jadi nenek ku memutuskan untuk menghabiskan waktunya di rumah peninggalan kakek”.

“lalu kalo kamu hanya berdua dengan nenek mu siapa yang mengurus kepindahan mu dan segala kebutuhan kalian di rumah itu” mereka penasana “ada leonart dan lilian yang mengurus semuanya” tapi mereka masih bingung “dia tinggal di seblah rumah ku” lee il berbicara. Mereka Nampak terdiam dengan jawab itu. “rumah yang kosong itu?” tanya yang lain dan seren hanya menggukan kepala

Rumah yang berada persis di sebelah rumah laki-laki itu yang selama ini koson memang terlihat seperti rumah tradisonal biasa saja dengan halaman yang sangat luas dan asri namun mereka sama-sama tau kalo harga rumah, tanah dan banguna di tempat itu tidak lah murah. Hanya orang-orang tertentu yang bisa tinggal di sana. Dan jangan lupakan halaman yang luas itu tentu memakan biaya perawatan yang tentu pasti tidak main-main.

Mereka jadi mengerti kenapa tee il menjaga dan memperingati mereka tentang gadis itu ternyata selalin tee il berteman dengan gadis itu, seren memiliki begroun keluarga yang terpandang dan berkuasa. Mereka sudah dapat menilai itu semua dengan bangunan rumah itu saja.

“nah sudah sampai masuk lah ke dalam” tee il sambil mengacak rambut seren “terimaksih yah tee il dan semunya, aku senang bertemu dan berkenal dengan kalian semoga kitab isa menjadi teman” kata seren tulus dan mereka hanya menggukan kepala saja tak tau harus merespon seperti apa sekarang.