"Kampusku sungguh luar biasa. I Love You Gamaraja."
Cilla merasa sangat senang. Ia berjalan dengan perlahan sembari menikmati pemandangan sekitar hingga kemudian, langkahnya semakin pelan ketika ia melihat, ada senior Saka di ujung sana.
"Wah bagaimana ya? putar arah atau lurus saja?"
Cilla menjadi salah tingkah. Untuk beberapa detik ia diam kemudian lekas membalik badan ketika senior Saka menoleh ke arahnya. Cilla mempercepat langkah, memutar arah, menghindari seniornya. Meski dirinya tak mengerti, kenapa melakukan hal demikian?
"Kenapa harus menghindar? apa salahku dan apa juga kesalahan senior Saka? sepertinya, yang salah di sini," gumam Cilla sembari menyentuh dadanya.
"Ah, ini tidak benar, jantungku berdebar-debar."
Ketika Cilla sibuk dengan pemikirannya, seseorang menarik kerah jaketnya, pelan. Cilla menoleh dan terlihatlah senior Saka di sana. Lagi-lagi Cilla salah tingkah, reflek mundur sedikit ke belakang.
"Malam senior!" sapa Cilla.
"Dari mana?" tanya senior Saka dengan suaranya yang begitu lembut menyapa telinga.
"Supermarket kak."
Senior Saka melirik kantong belanjaan Cilla lalu mendekatkan wajahnya sembari bertanya:
"Kenapa menghindariku?"
"Hah? tidak," kilah Cilla cepat sembari mundur ke belakang.
Senior Saka pun kembali berdiri tegak sembari mengulas senyuman. Tangan kanannya merogoh saku celana lalu mengulurkan ponselnya kepada Cilla.
"Hah?"
Cilla menatap bingung ke arah seniornya.
"Tulis nomer teleponmu!"
"Hah?"
"Tulis! aku membutuhkannya karena besok, aku akan menjadi fasilitator regumu."
"Oh, baik kak."
Cilla menuliskan nomernya sementara senior Saka senyum-senyum sendiri.
"Sudah senior," ucap Cilla seraya mengembalikan ponsel seniornya.
"Namamu Cilla ya?"
"Iya."
"Kamu membawa ponselmu sekarang?"
"Iya, bawa."
"Coba periksa! aku sudah mengirimu pesan singkat."
"Emm..."
"Jangan tidur terlalu malam!" pesan senior Saka sembari membalik badan lalu melenggang meninggalkan Cilla.
"Iya kak."
Cilla lantas memeriksa pesan singkat miliknya yang ternyata bertuliskan:
[ Senior Tampan ]
Cilla tersenyum, merasa sangat senang. Ia bahkan menutup wajahnya seolah malu pada dirinya sendiri.
...🍁🍁🍁...
Cilla berjalan dengan riang hingga sampai ke kamarnya lagi.
"Dia kenapa?" tanya Nita kepada Lina.
Lina mengangkat bahu sembari menggelengkan kepala.
"Kamu kenapa Cilla, senyum-senyum sendiri?" tanya Nita.
"Ini," jawabnya seraya menunjukkan pesan singkat yang senior Saka kirimkan.
Nita dan Lina saling berpandangan lalu bertanya:
"Siapa itu senior tampan?"
"Senior Saka."
"Hah? serius kamu?"
"Serius Nita, tadi aku bertemu dengannya lalu, dia meminta nomerku karena besok, dia akan menjadi fasilitator reguku."
"Aduh.. beruntung sekali kamu," timpal Lina.
"Sepertinya tidak sesederhana itu," sahut Nita.
"Hah? maksudmu apa Nit?" tanya Lina.
"Dia meminta nomer Cilla secara langsung dan tidak pada saat acara ospek berlangsung. Menurutku, senior Saka menyukai Cilla."
"Ah.. benar-benar, aduh.. kenapa gak aku saja sih yang ditaksir senior Saka?"
Cilla hanya tersenyum memikirkan ucapan Nita. Jika memang benar begitu adanya, tentu dia akan merasa sangat bahagia.
"Tuh kan senyum-senyum lagi Cilla. Kamu juga naksir ya ke senior Saka?" tanya Nita.
Alih-alih jaim, sok-sok an mengelak. Cilla malah langsung mengiyakannya. Jawaban itu pun memancing kedua teman sekamarnya untuk terus menggodanya.
...🍁🍁🍁...
Berulang kali Cilla membuka ulang pesan singkat yang senior Saka kirimkan. Hanya untuk memeriksa apakah ia sedang online atau kah tidak. Sepertinya, pesona dan keramahan senior Saka telah berhasil menyihirnya. Membuat Cilla benar-benar jatuh cinta.
...🍁 Bersambung.. 🍁...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
duuuh jatuh cinta... berjuta rasanya 🎶🎵🎶
2022-10-26
2