Night

Desir angin musim semi saat malam hari di Biertan membawa suasana mencekam di penduduk desa. Saat pagi hingga menjelang petang para penduduk berantusias segera menyelsaikan segala pekerjaan dan urusan nya. Berbeda saat malam hari para penduduk tidak ada yang berani keluar rumah dikarena desas desus yang beredar.

Setidaknya selama seminggu pasti akan ada kabar orang meninggal secara misterius, tetapi seolah di tutupi dan tak ada kejadian, hal itu tak pernah di permasalahkan. Setiap ada yang meninggal keluarga mereka akan langsung menguburkan mayat nya sendiri dan tak bernah membicarakannya lagi. Rata-rata orang yang meninggal memiliki ciri-ciri kondisi tubuh yang sama, tubuh mereka masih utuh dan warna kulit yang pucat membiru.

Mereka berspekulasi bahwa wabah yang sedang beredar hanya karena krisis pangan yang sedang melanda, tetapi dari semua kejadian kematian yg terjadi, rata-rata kejadian terjadi saat malam hari lewat tengah malam. Di malam musim semi desa Biertan, kabut akan turun dengan cepat saat petang tiba. Seolah menambah kecurigaan akan adanya wabah tersebut, ketika malam hari para penduduk sering kali mendengar suara bisikan aneh dan tangis lirih.

**********

Lumina kecil yang tertidur pulas tak menyadari saat dirinya lelap, ayah dan ibunya memandang penuh haru dengan sesekali memberi usapan di kepalanya.

"Philips apakah kabar itu benar, tentang wabah itu?" Elena bertanya dengan was-was sambil memegang tangan suami nya. Philips beranjak dari ranjang memastikan jendela terkunci dan tertutup rapat serta memastikan tidak ada orang yg mendengar percakapan mereka.

"Entahlah Elena, aku tidak bisa memastikan apapun padamu, yang bisa aku pastikan hanya keselamatan kalian, itu pun jika aku tetap menuruti apa kata tuanku."

Philips yang stengah frustasi menyandarkan punggungnya di kursi kayu dekat jendela. Elena yang paham betul akan maksud suaminya mendekat dan bertumpu pada dua lututnya sambil memegang tangan suaminya.

"Philips aku mengetahui segalanya, mahluk itu ada, iblis itu ada disini. Dia berlalu lalang saat malam hari di desa untuk mencari santapan mereka, aku sudah mengetahuinya sejak lama saat tuan Thomas kehilangan istrinya. Nyonya Dawson mati saat malam hari, mayat nya masih utuh tapi ada bekas gigitan di pergelangan tangannya. Setelah kejadian itu tuan Thomas tak pernah keluar rumah, bahkan untuk menyapa seseorang pun dia tak berani. Tak lama di juga mati karena hal yang sama, tetapi orang menganggap nya gila pasca di tinggal mati Nyonya Dawson. Kumohon tinggalkan kastil itu, kita pindah dari negara ini" Mohon Elena dengan nada yang lirih tapi sedikit memaksa.

Philips yang mendengar perkataan istrinya di landa frustasi hebat. Beberapa kali ia memikirkan hal yang sama, tapi lagi-lagi ia terikat perjanjian dengan tuannya, dia juga berpikir tak akan pernah bisa keluar dari tempat itu. Elena masih tidak tahu betul siapa tuan suaminya yang sebenarnya. Pikir Elena Philips hanyalah seseorang yang memegang teguh akan perkataanya. Ia tak pernah menyadari bahwa hal yang paling menakutkan baginya ada di sisi suaminya.

Philips beranjak dari kursinya, dan mendekat kearah Elena. Ia mendekap erat tubuh yang terlihat ringkih itu. Di sela pelukannya sesekali ia meneteskan bulir bening dari sudut matanya. Elena yang di perlakukan seperti itu hanya bisa menangis tersedu.

"Elena kumohon jangan pernah katakan itu lagi, aku tidak ingin kau dalam bahaya, dan jangan pernah memberi tahu siapapun atas apa yang terjadi pada Nyonya Dawson dan Tuan Thomas" Satu kecupan hangat ia daratkan di pelipis Elena.

"Dengan ku yang tetap berada di kastil itu, keselamatan kalian akan tetap menjadi jaminan. Jika Sir Louis telah kembali, aku akan mengajukan permintaan untuk memindahkan kalian dari tempat ini. jadi kumohon bersabarlahh."

Malam hari di kastil corvin, semua pelayan di haruskan masuk kedalam kamarnya masing-masing. Mereka dilarang keluar kamar dan hanya keluar jika ada perintah dari tuannya.

Seorang pria berperawakan tinggi kekar dengan mata berwarna topaz serta berambut perak panjang sedang mengamati pekatnya langit malam. Ia berdiri di balkon kamarnya sambil mengendus udara malam, bau anyir serta tanah basah memenuhi indra penciumannya.

Seringai licik nya muncul, ia meregangkan kedua otot tangannya serta sedikit memiringkan kepalanya hingga timbul suara gemeltuk. Ia melompat kebawah balkon mencari asal dari aroma anyir tersebut. Tepat di tengah hutan ia menemukan wanita tua yang tengah terkapakar kehabisan darah, di samping nya ada Johnathan yang sedang bertumpu dengan kedua kaki sambil membersihkan bekas darah yang tersisa di mulutnya.

"tuan" Louis menatapnya dengan tatapan datar tanpa ada rasa tertarik dengan hal tersebut.

"Kau ceroboh, sudah kukatakan jangan terlalu sering mengambil seseorang dari tempat itu, orang-orang mulai curiga akan hal ini, jika kau tidak bisa menahan nafsu mu kau bisa mengambil seseorang dari desa lain!"

Johnathan yang baru kali pertama mendengar tuan nya bicara panjang lebar seketika menunduk dengan ekspresi yang sedikit ketakutan. "Maafkan aku tuan tapi wanita ini sudah tua dan penyakitan"

Louis yang tidak peduli akan hal itu tak menghiraukan penjelasannya.

"Kapan phillips akan kembali?"

"Lusa tuan"

Terpopuler

Comments

꧁☠︎𝕱𝖗𝖊𝖊$9𝖕𝖊𝖓𝖉𝖔𝖘𝖆²꧂

꧁☠︎𝕱𝖗𝖊𝖊$9𝖕𝖊𝖓𝖉𝖔𝖘𝖆²꧂

ceritamu menarik kk,, semangaatt semangaatt...

2023-04-19

0

🐬🦂⃟ʝᷤɦᷤαᷫℓµƶɦεͫɳͬ🐬

🐬🦂⃟ʝᷤɦᷤαᷫℓµƶɦεͫɳͬ🐬

othore tukang hisap yo...🏃‍♂️🏃‍♂️🏃‍♂️😱😱😱😱

2023-04-01

3

buk e irul

buk e irul

menghisap darah weh ngeri thor....

2022-12-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!