"Tergantung,hanya saja butuh waktu lama untuk memulihkan memorinya yang hilang"Natha hanya memutar bola matanya mendengar ucapan sang dokter,bisa bisa dia dibilang amnesia?,hellow dia tidak hilang ingatan yah,hanya saja pemilik tubuh ini yang tidak memberikan informasi apapun tentang dirinya.
Lia yang mendengar ucapan sang dokter, yang hanya menganggukkan kepalanya,tidak masalah juga jika kembaran nya itu hilang ingatan karena semua kenangan yang ada di ingatan gadis itu hanyalah kesengsaraan.
Dan,mungkin saja kembaran nya itu akan membencinya jika ingatan itu kembali.
"Dok saya kapan bisa pulang?"karena jujur saya Natha paling tidak suka menginap di rumah sakit,dan untung saja saat didalam raganya dulu dia hanya menginap di rumah sakit satu kali itupun hanya satu malam.
Dokter melihat infus Natha yang tinggal sedikit lagi.Juga keadaan gadis itu sudah baik dan sudah pulih.
"Hari ini bisa pulang tapi tunggu infusnya habis dulu!"
Natha tersenyum senang mendengarnya, akhirnya dia bisa pulang hari ini juga, walaupun masih sebentar di rumah sakit tapi dia sudah sangat bosan,sangat sangat sangat.
"Kalau begitu saya permisi"ucap sang dokter setelah selesai dengan urusan nya diruang rawat Natha.
"Iya dok terimakasih"jawab Natha dengan senyum lebar,setelah dokter pergi dia mengalihkan perhatian nya kepada gadis yang entah siapa namanya dia tidak tahu yang jelas dia kembaran gadis pemilik tubuh yang saat ini dia tempati.
"Jadi nama lo siapa?"Lia yang mendengar pertanyaan kembaran nya itu, hanya bisa menghela nafasnya,mungkin dia akan menjadi gadis cerewet jika didekat gadis itu mulai sekarang karena pertanyaan pertanyaan gadis itu.
"Kenalin nama gue Nathalia Putri Dewantara,nama panggilan gue Lia dan Lo Nia,gue kembaran lo kita cuma beda 10 menit"waw cuman beda diakhiran Natha nya saja ternyata pikir Natha,gadis itu mendengar dengan baik,karena sepertinya si Nathalia itu akan mulai berceramah panjang kali lebar.
"Sebastian Dewantara adalah nama papi berarti ayah lo,dan Naura Oswald Dewantara adalah nama mami"
"Kita punya abang dua yang pertama Zayyan Dewantara dan kedua Erik Zibrano Dewantara,kita juga punya satu adik angkat namanya Lesya Chandra Dewantara "jelasnya panjang lebar dengan detail.
Natha yang mendengarkan hanya manggut-manggut saja,tapi yang menjadi pertanyaan nya kemana semua orang itu?,apalagi orang tua pemilik tubuh ini,apakah mereka tidak khawatir dengan keadaan putrinya ini?.
"Terus mereka kemana?"Tanya nya penasaran, memang iya dia penasaran,jika tidak ngapain susah susah bertanya?.
"Mami sama papi ada urusan kalau yang lainnya sekolah"ucap Lia tidak sepenuhnya benar.Memang benar orang tua mereka sibuk hanya saja jikalau pun mereka tidak sibuk mereka juga tidak akan mau datang kesini sesusah apapun dia membujuk mereka.
Begitu juga dengan saudara-saudara mereka yang lain.Sedangkan Natha yang mendengarkan penjelasan itu mencoba untuk mengerti, walaupun tidak sepenuhnya percaya.
"Terus lo gak sekolah?"Lia semakin yakin jika kembaran nya yang pintar itu sekarang menjadi bodoh sudah tau jawabannya tapi masih bertanya.
Natha yang sudah tau isi pikiran gadis itu hanya bisa mencibir di dalam hati,ya namanya juga basa basi, pertanyaan yang keluar pasti basi dong yang artinya pertanyaan yang di tanyakan jawaban nya sudah diketahui.
"Jagain lo!"ketus Lia dan memejamkan matanya ,dia ada di bed samping bed Natha,setelah dokter tadi keluar dia memilih rebahan di bed kosong yang disediakan di ruangan itu.
"Pengertian banget sih,kan jadi makin sayang"Dengan senyum yang menghias bibirnya Natha menjawab, ucapan nya memang benar dia sayang sama gadis itu,tidak perduli itu memang rasa sayang pemilik raganya itu atau memang murni rasa sayang nya sendiri.
Lia tidak mengubris ucapan kembarannya itu lagi,dia tetap memejamkan matanya tapi tidak dengan hatinya yang terasa hangat, setelah mendengar ucapan itu.
Dia berjanji sama dirinya sendiri,tidak akan membiarkan kembaran nya itu, mengalami kesulitan lagi sendirian.
Natha ikut memejamkan matanya karena tidak memiliki teman untuk berbicara,melihat Lia yang sudah tidur tidak mungkin kan dia berbicara sendiri,yang ada dia,akan dianggap gila.
Tidak mendengar suara kembaran nya itu,Lia membuka matanya dan melihat kearah Natha yang sudah tertanam,karena tidak ingin menganggu Lia pun kembali memejamkan matanya menuju alam mimpi.
Sebenarnya Natha tidak tidur walaupun matanya terpejam,tapi tidak dengan pikiran gadis itu yang memikirkan banyak hal.
"Apakah orang tua Nia tidak menyayangi nya yah,makanya tidak datang kesini,jangankan datang menanyakan kabar lewat ponsel saja tidak"
"Saudara saudara nya juga begitu,tidak ada yang menanyakan kabar nya gimana"
"Bahkan teman teman Nia pun tidak ada yang datang,apa dia tidak punya teman nya?"
Natha sibuk dengan pikirannya sendiri, pertanyaan pertanyaan yang dia tanyakan didalam otaknya membuat gadis itu semakin tidak bisa tidur.
Tiba tiba gadis itu membuka kedua bola matanya dan terduduk saat dia mengingat ucapkan Lia yang mengatakan dia bisu saat pertama sekali dia membuka mata dan mengeluarkan suara.
"Apakah benar Nia dulu bisu?,jika iya tapi kenapa sekarang gue bisa ngomong?,apa mungkin karena beda jiwa jadi sembuh?"
"Tapi gue rasa enggak deh"Natha kembali memejamkan matanya,tidak mau ambil pusing dengan pemikiran nya itu.
Apapun itu yang penting dia bisa bicara ,dan itu perlu dia syukuri.Akhirnya Natha merebahkan tubuhnya lagi dan memejamkan matanya ,dan kali ini gadis itu benar benar tidur.
***
Ditempat lain lebih tepatnya nya kediaman Dewantara, sekumpulan anak remaja tengah asik mengobrol.Mereka adalah Abang sikembar Lia dan Nia berserta teman teman mereka begitu juga dengan si Lesya dan teman teman nya.
Mereka asik bercanda tawa hingga suara lembut seseorang menghentikan kegiatan mereka.
"Kakak mau tidak menjenguk ka Nia?,soalnya aku pengen jenguk dia"pemilik suara itu adakan Lesya Chandra,gadis itu bertanya kepada Kaka angkatnya Zayyan yang sedang sibuk dengan ponselnya tanpa peduli dengan sekitarnya, namun ternyata suara kecilnya itu bisa menghentikan kegiatan semua orang yang ada di ruangan itu.
Lesya menatap penuh harap kepada Kakak angkat nya itu,"Kenapa sih kamu masih peduli sama cewek sialan itu?"Lesya menunduk takut mendengar suara berat yang terdengar emosi itu.
Bukan, bukan Zayyan yang menjawab melainkan Erik adiknya.Erik bahkan semua yang ada di ruangan itu seketika merenggut kesal mendengar ucapan Lesya yang ingin menjenguk Nathania gadis bisu yang banyak tingkah dan tidak tau diri.
Bisa bisa nya gadis bisu seperti dia,membuli Lesya yang sudah selama ini baik kepada gadis itu,baik di sekolah maupun di rumah gadis bisu itu selalu bersikap kasar ,hingga saat gadis bisu itu ingin mendorong Lesya dari lantai dua dirumah ini tapi ternyata dia sendiri yang terjatuh hingga koma di rumah sakit dua minggu ini.
Namun tetap saja Lesya memperlakukan gadis itu dengan baik seperti saat ini yang masih mau menjenguk Natha yang ingin mencelakainya, sama seperti sebelumnya hingga membuat gadis bisu,cupu dan tukang caper itu semakin tidak tahu diri,dan semakin merajalela.
"Kenapa sih ka?,kan gak ada salahnya ,ka Nia juga pasti gak sengaja kok ingin mendorong aku waktu itu"lihatkan bagaimana Lesya membela gadis tidak tau diri seperti gadis bisu itu.
"Ngapain jadi bahas cewek itu sih"kesal Darius Marcellus sahabat dari kedua kakak Lia dan Natha.Cowok humoris di geng mereka itu dibuat kesal dengan pembicara mereka saat ini.
Apakah tidak ada topik lain?,sudah tau mereka semua emosi mendengar nama itu tapi tetap saja dibicarain kan gak ada otak.
Stefanus Marcellus sepupu Darius akhirnya mengalihkan pembicaraan mereka,mereka pun asik berbincang membahas tentang semua hal hingga kehadiran seseorang menghentikan kegiatan mereka.
Semoga suka ya, jangan lupa like komen dan klik ❤️ masih banyak typo yang bertebaran jadi hati hati membacanya 🤣
Silahkan mampir ke karya aku yang satunya lagi ya 💞, terimakasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments