Lia terbangun dari tidurnya saat mendengar pintu ruang inap kembaran nya terbuka dan melihat suster yang masuk. Dia menolehkan kepalanya sebentar melihat kearah Natha yang masih tertidur dan kembali melihat kearah suster itu.
"Maaf sus kenapa?"bingung nya melihat kedatangan dokter mau ngapain."Hanya mencabut selang infus pasien saja,setelah itu bisa pasien di perbolehkan pulang"ucap suster sambil melakukan tugasnya.
Lia mengangguk saja dan menyusun baju mereka gunakan selama di rumah sakit kedalam tas untuk dibawah pulang.
Natha yang merasakan sakit ditangan nya, membuka matanya dan melihat suster yang tersenyum kepada nya setelah berhasil mencabut infus nya dan bergantian menatap kearah Lia yang tengah menyusun baju.
Natha membalas tersenyum kearah suster itu ,karena merasa senang akhirnya bisa pulang.
"saya pamit dulu"ucap sang dokter dan Natha membalasnya dengan tersenyum kearah sang suster sambil mengangguk.
Natha berdiri dari bed rumah sakit,dia melangkahkan kakinya kekamar mandi setelah mengambil sepasang baju milik kembaran Nia yang sekarang menjadi kembaran nya,serta alat mandi gadis itu juga,dia akan mandi sebelum pulang karena tubuhnya sudah sangat terasa lengket.
Tadi dia sempat melihat semua baju baju Nia yang ternyata kebesaran dan juga norak, bukan nya tidak suka hanya saja menurutnya itu sangat tidak pas untuk nya,tapi entah mengapa Nia mau bahkan percaya diri menggunakan itu, untung baju baju itu belum disusun oleh Lia Jika sudah,tapi dia masih memberantakinya bisa di pastikan Lia akan murka.
Lia yang melihat kembaran nya mengambil baju miliknya heran,apakah style kembaran nya itu juga ikut berubah karena amnesia nya?.
Karena setau dia , kembaran nya itu paling anti menggunakan apapun yang bukan miliknya.Tapi sekarang lihat apa kembaran nya itu lakukan,dia hanya akan memantau dulu, membiarkan kembaran nya itu melakukan apapun yang dia suka.
Natha langsung membuka semua bajunya dan menguyur badan nya dengan air,dia mencuci wajah nya dan ternyata dia memakai makeup?,terlihat dari air yang dia gunakan membasuh wajahnya berubah warna dan sangat kotor dengan berbagai warna yang dia yakini itu adalah warna dari segala jenis makeup.
Dia tidak ambil pusing akan hal itu,walaupun dia diraganya dulu tidak terlalu suka bermake-up bukan berarti dia akan menjudge pemilik tubuh ini yang dulu yang ternyata sangat suka bermake-up bahkan tebal mungkin.
Dia tidak ambil pusing kenapa makeup itu masih menempel di wajah nya,apakah tubuhnya tidak ada yang membersihkan selama dia koma?pantasa saja dia sangat tidak merasa nyaman.
Selesai mandi dia mengunakan bajunya dan bercermin,karena dia sudah sangat
penasaran dengan bentukan wajah nya saat ini burik kah atau good looking.
Dia memperhatikan wajah nya secara detail di depan cermin, ternyata good looking guys bahkan sangat cantik batinnya, seketika dia insecure melihat wajah itu yang bahkan lebih cantik dari raganya dulu,tapi tidak masalah karena sekarang raga ini telah menjadi raganya.
Merasa puas telah memperhatikan wajahnya secara detail,Natha keluar dari kamar mandi dengan handuk yang masih setia membungkus rambutnya yang basah.
"Lo lama banget sih kayak siput"ketus Lia tanpa menoleh kearah Natha karena dia terlanjur kesal,dari tadi dia menunggu kembaran nya itu mandi,tapi gak selesai selesai udah tahu baru sembuh juga.
"Nyebelin banget sih lo,kayak mama tiri tau gak!"ucap Natha sambil meniru gaya bicara kembaran nya,memang udah jadi kembaran nya kan?.
Natha memutar bola matanya tidak habis pikir,wajar sih lama,kan mandi kecuali cuci muka tapi lamanya kayak mandi baru bisa diomelin,dasar mama tiri.
"Lo kuat bawa barang lo kan?,soalnya tangan gue cuman dua gak bisa bawa semuanya sekali-gus"ucapan Lia terbata karena tertegun melihat penampilan kembaran nya itu saat ini.
Sangat cantik dan sangat mirip dengan nya, ya namanya juga kembar ya pasti mirip lah,kecuali kembar tak seiras baru,batinnya lagi, memang sangat tidak jelas guys.
Ck tapi bukan itu masalah nya, penampilan kembaran nya itu tidak seperti biasanya, sangat cantik putih,bersih, mulus,tapi sekarang dia baru percaya jika memiliki kembaran karena mereka saat ini begitu mirip.
"Gue tau gue cantik,sangat malah tapi gak sampe segitu nya lah,liatin gue"ucap nya begitu percaya diri melihat Lia yang sedari tadi memperhatikan nya,sangat narsis memang tapi mengatakan sesuai fakta.
Lia menyesal memperhatikan penampilan gadis itu,sangat narsis dan entah sejak kapan gadis itu menjadi narsis, cerewet dan menyebalkan seperti itu.
"Lo gak pake kacamata?"Lia bertanya heran saja,biasanya gadis itu akan selalu menggunakan kacamata kemana-mana dan dimanapun,memang efek amnenisa sangat besar, pikirnya.
"Emang ada?"Ingin sekali rasanya Lia menjambak mulut gadis itu,bukannya menjawab malah balik nanya,udah gitu kebiasaan nya pun semua dilupakan bahkan berubah seperti ini.
"Nih"sambil memberikan kacamata milik Nia dulu kepada Natha.
Natha membulat matanya melihat kacamata itu,jadul banget guys saat ditubuhnya dulu dia juga memang suka pakai kaca mata,tapi gak kayak gini jadulnya.
"Gak ada yang lain?, maksudnya inituh jadul banget!"Lia hanya memutar matanya saja tidak menanggapi rasanya malas aja,mungkin gadis itu baru sadar jika kacamatanya itu udah jadul.
"Nanti mampir toko optik ya,mau ganti kacamata gue,lo yang bayar tapi",Lia diam tidak mengubris gadis itu,dulu aja dia mau gantiin kacamata itu tapi dia gak mau, sekarang?.
"Ya,yayaya,ck menyebalkan banget sih lo,lama kembaran sendiri juga"bujuk Natha tidak dihiraukan oleh Lia yang membuat nya kesal sendiri.
Malas berdebat dengan Natha,Lia melangkahkan kakinya keluar dari kamar inap itu yang disusul oleh Natha sambil menggerutu kesal dibelakang nya.
"Kita naik motor?"Natha bertanya karena melihat Lia yang berdiri di samping sebuah motor,dia tebak jika itu milik Lia karena sudah terlihat jelas dari tampilan gadis yang sedikit tomboy juga dingin itu jika dia bisa mengendarai motor besar seperti itu bahkan balapan pun bisa kayaknya.
"Hmm"Natha menatap Lia yang hanya berdehem saja,mungkin dia akan membiasakan diri untuk mendengar jawaban singkat dari gadis itu.
"Gue yang bawa!"Lia mengangkat sebelah alisnya,apa tadi katanya? dia yang bawa? OMG memang kembaran itu lupa ingatan tapi jangan sampai kayak gini lah,ingatan mana yang membuat gadis itu mengingat jika dia bisa bawa motor?.
"Gue bisa bawa motor, serius deh"Natha yang melihat ekspresi kembaran nya itu yang seolah berkata "dih,emang lo bisa?",mencoba untuk meyakinkan nya,karena dia memang bisa bawa motor kan?,jangan kan bawa balapan pun dia bisa, walaupun dia mengalami kecelakaan hingga raganya yang dulu wafat namun itu tidak membuatnya untuk trauma naik motor.
Lia tidak menggubris dan menghidupkan motor nya "naik!"tuhkan singkat padat dan jelas,bahkan mengintimidasi dengan nada perintah jika dia tidak naik maka akan ditinggal.
Mau tidak mau Natha pun akhirnya naik, daripada ditinggal kan gak lucu,mau pergi kemana dia jika ditinggal,alamat rumah dan orang orang yang dekat dengan tubuh yang dia tempati ini pun tidak ada yang dia kenal sama sekali.
Setalah Natha naik,Lia membawa melajukan motornya.
***
Akhirnya setelah menempuh perjalanan yang cukup lama menurut Natha, akhirnya mereka sampai di kediaman Dewantara, rumahnya sangat megah dan besar, walaupun lebih besaran rumah nya dulu.
Dia turun dari atas motor Lia,dengan tas yang ada di tentengannya,"Ini rumah lo?,besar juga ternyata"Lia menatap Natha yang mengatakan itu seolah-olah bukan rumah nya juga.Walaupun memang iya.
"Rumah lo juga!"Setelah mengatakan itu Lia masuk kedalam rumah mereka yang kedengarannya ramai,bisa dia tebak jika itu kedua abangnya dan teman temannya.
Disusul oleh Natha yang mengekor dibelakangnya,dengan pandangan yang menatap setiap sudut rumah yang saat ini mereka masuki,hingga tatapan berhenti melihat sekelompok anak muda,yang dia tidak tahu siapa itu.
Dia berhenti mengalihkan pandangannya dari orang-orang tadi yang dia tatap tadi dan tidak menghiraukan jika mereka masih menatap nya,Lia pun ikut berhenti saat tidak merasakan ada langkah dibelakang nya.
Hi👋,semoga suka ya,dan jangan lupa like, komen dan klik ❤️ serta tekan ⭐ ya😁😇
Jangan lupa mampir ke karya aku yang satunya lagi 🥰, typo nya masih banyak jadi hati hati, oke 👌
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments