Twin girls 3

"Semerdeka lo!"dari pada dia mati muda hanya karena meladeni gadis yang ada di hadapan nya itu,mending dia yang mengalah sebagai manusia yang waras bukan?.

Setelah mengatakan hal itu lia berdiri dari duduknya dan melangkahkan kakinya keluar dari ruangan Natha,tujuannya saat jnj kekantin rumah sakit,dia lapar mulai dari pagi tidak ada makanan yang masuk ke usus nya,hingga cacing cacing nya melakukan demo meminta makanan.

"Dih gambek,dasar cewek!" gerutu Natha melihat Lia yang melangkahkan kakinya keluar dari ruangan nya.

"Haus gue,gak ada minum apa?!"kesalnya entah kepada siapa,sambil mengedarkan pandangannya mencari minum.

Sungguh demi apapun,Natha saat ini menahan dirinya agar tidak membuat ruangan ini seperti kapal pecah.

Dia sedari tadi mencari minum lantaran haus,tapi tidak ada?,adasih tapi cuman teko nya saja buat apa?,katanya VVIP tapi ini apa?,air minum saja tidak ada?,wah jika dia mermaid pasti sekarang dia akan tepar saking hausnya dia.

"Tidur lebih baik,dari pada gue makin kesal yang berakhir bunuh diri karena kehausan ,kan gak elit hampir mati karena kecelakaan masa mati kedua kalinya karena bunuh diri karena haus"Natha merebahkan badan nya sambil menggerutu tiada henti yang membuat bibirnya berkomat kamit layak nya nya orang gila.

ceklek

Hampir saja dia akan memasuki alam mimpinya tapi mendengar pintu nya yang terbuka membuat nya mengumpat kesal di dalam hati,siapa coba orang yang masuk itu,tidak punya otak kah?,sudah tau dia mau bobo cantik kenapa harus diganggu pake masuk segala lagi tanpa ketok pintu.

"Siapa lagi si-h!?"niatnya tadi ingin marah-marah dan mengoceh jika perlu,tapi melihat siapa yang datang lebih tepatnya apa yang di bawa orang itu membuat nya menghentikan niatnya.

"Peka banget sih sebagai kembaran,makin cayang deh"orang yang masuk keruangan itu adalah Lia kembaran Natha, mendengar nada suara serta kalimat menjijikkan kembaran itu membuat Lia heran.

Apa ada yang salah dengan otak gadis itu?,kenapa dia bersikap seolah olah hubungan mereka sangat dekat?,tapi itu tidak penting sekarang yang jelas dia senang dengan begitu dia bisa memperbaiki hubungannya mereka seperti saat mereka kecil.

"Buat gue!"dih sok dingin ,pake ngomong nya singkat banget lagi,dua kata woi,cibir Fani dalam hati.Natha berdiri dari tidurnya dan melangkah ke arah Lia.

"Makasih"ucapnya singkat setelah merebut kresek yang ada di tangan Lia .

Refleks genggaman tangan Lia melepaskan kresek yang dia pegang.

Untung tadi dia sudah makan di kantin rumah sakit, sebenarnya dia mengatakan itu hanya bercanda saja dan berniat menjahili kembaran nya itu,setelah melihat tatapan gadis itu yang berbinar saat melihat kresek yang dia bawa .

Tapi Lia tetap heran ,kenapa lagi dengan sikap kembaran nya itu?,kenapa bisa beruban seperti ini?,bukan nya tidak senang atau bagaimana,hanya saja perubahan gadis itu terlalu cepat hingga 360 derajat.

Siapa pun yang mengenal gadis itu akan syok dia yakin itu."kapan gue bisa pulang? pertanyaan itu membuat Lia yang ingin melarang kembaran nya itu memakan makanan yang dia bawa tadi terpaksa berhenti.

Biarkan saja, mudah mudahan tidak kenapa napa harapnya dalam hati."Gak tau"tuhkan apakah kembaran Natha itu memang selalu bersikap dingin dan cuek apa gimana?,karena ingatan pemilik tubuh itu tidak diberikan kepadanya sama sekali,mungkin lupa.

"Dih ,sok dingin "akhirnya Natha merasa lega juga setelah mengatakan itu,sungguh bibirnya tidak tahan lagi untuk berkata seperti itu kepada gadis kembaran pemilik tubuh yang saat ini raganya tempati.

Lia yang mendengar nya semakin bingung saja,apa tadi katanya sok dingin?,apa kembaran nya itu lupa ingatan atau bagaimana?,jelas jelas sifat dia saat ini seperti siapa nya yang biasa.

"Enak?"tanya nya,bukan ingin mengalihkan pembicaraan mereka,tapi melihat kembaran nya itu makan dengan lahap membuat nya penasaran, karena biasanya orang sakit tidak doyan makan setau dia.

Natha hanya mengangguk saja,karena tidak mungkin dia berbicara dengan keadaan mulutnya yang sangat penuh seperti saat ini,hingga pipinya mengembung karena telah penuh.

" By the way,nama lo siapa?"tanya natha setelah menelan makanan nya,karena memang dia tidak tau nama orang yang menjadi kembaran tubuhnya saat ini.

Lia yang mendengarnya diam,bingung mau mengatakan apa juga bingung harus bersikap seperti apa,apakah benar gadis itu amnesia?.

Tanpa mengatakan apapun,Lia melangkah keluar dari ruangan Natha untuk memanggil dokter,saking khawatir nya dia sampai melupakan bahwa di ruangan itu ada nurce call untuk memanggil perawat.Tapi namanya juga khawatir kan.

Sedangkan Natha hanya mengangkat bahu nya acuh,bodoh amat sama gadis itu,selagi makanan ada di hadapannya dia tidak akan peduli dengan sekitarnya, sebenarnya dia kepo dengan kembaran Natha itu karena raut wajah gadis itu tadi langsung berubah tapi itu tidak lebih penting dari makanan yang ada di hadapannya saat ini.

ceklek

Pintu ruangan nya kembali terbuka,dia bisa melihat gadis tadi datang bersama dokter,"sebentar saya periksa"ucap dokter itu.

Untung saja dia sudah selesai makan dan minum tadi,jadi kedatangan dua manusia itu tidak menganggu acara makan nya yang sangat nikmat.

"Apakah kamu mengenal nya?"tanya sang dokter kepada Natha ,menanyakan apakah dia mengenal kembaran nya itu atau tidak.

"Kenal dok,kembaran saya tapi saya tidak tau siapa namanya"Lia dan dokter yang mendengarnya ucapan gadis itu ingin sekali menjitak otak gadis itu,dia bilang kenal tapi tidak tau nama nya?,yang benar saja,dia berniat membuat leluconan?,jika iya maka sangat garing sekali. mereka apa gimana?.jika kenal bilang iya ,jika tidak tinggal jawab tidak sesimpel itu tapi dibuat rumit oleh gadis itu.

"Kenapa dok?"Dia bingung melihat ekspresi kedua manusia yang ada di hadapannya ini,apakah ada yang salah dengan ucapannya?,memang dia kenal kan sama gadis itu,karen gadis itu sendiri yang memperkenalkan dirinya jika dia adalah kembaran nya,hanya saja dia tidak tau siapa nama gadis itu,

ingin tau nama nya saja harus melalui drama dulu, menyebalkan!.

Dokter kembali memeriksa keadaan Natha "Apakah kamu ingat siapa nama kamu?" dan bertanya setelah selesai mencek keadaan nya.

Natha memilih menggelengkan kepalanya saja,jika dia bilang nama nya kan bisa brabe urusan nya,mau menyebutkan nama pemilik tubuh ini , bukannya keadaan makin baik,yang ada makin kacau,masa dia ingat namanya tapi tidak ingat sama keluarga nya.

"Sepertinya pasien mengalami amnesia ,tidak perlu dipaksakan untuk mengembalikan ingatan kamu karena jika dipaksakan akan semakin buruk, perlahan lahan saja"(mudah mudahan masuk akal dan nyambung ya,soalnya aku gak tau cara penyampaian nya gimana biar pas🤣)

"Apakah itu berbahaya dok?"pantas saja kembaran nya itu seperti orang asing saja, ternyata oh ternyata dia lupa ingatan?,tapi masih aneh kenapa dia bisa bersuara setelah di vonis dokter kembaran nya itu bisu?,apakah lupa ingatan dan kecelakaan itu yang membuatnya bisa berbicara lagi?.

Hy semoga suka ya😇,jangan lupa like dan komen serta klik ❤️,juga kasih saran nya ☺️

jangan lupa mampir ke karya aku yang satu nya ya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!