Diandra terbangun dari tempat tidur ketika terdengar suara alarmnya berbunyi "Rasanya malas banget ke sekolah hari ini,apalagi harus bertemu dengan dia" gumam Diandra dengan lesu,ingin rasanya dia bolos sekolah, tetapi tetap aja dia mungkin hari ini akan bebas,entah keesokan harinya dia tidak bisa lepas dari kekejaman Sandra
Sandra sangat suka membully teman temannya di sekolah,dan mereka tidak ada yang berani melawan Sandra dikarenakan orang tua Sandra donatur terbesar kedua di sekolahnya, dia merasa dirinya cukup populer di kalangan teman temannya baginya dia sangat cukup menarik,banyak anak anak cowok yang berharap cinta dari Sandra,namun sayangnya tak ada yang dilirik oleh Sandra,bagi Sandra bukan levelnya, hanya satu cowok yang bisa membuat Sandra terus menempel seperti perangko dia bernama Alfian,mereka berdua dekat karena mereka berasal dari keluarga terpandang dan sama sama menjadi donatur di sekolah tersebut,mereka selalu bersama berdua, terkadang Alfian ikut mobilnya Sandra atau sebaliknya..teman teman mereka menganggap kalau mereka berdua pacaran,dan gosip itu tidak pernah dibantah oleh mereka berdua
Sandra selalu cemburu jika Alfian didekati para gadis,gadis gadis yang mendekati Alfian dia bully tanpa sepengetahuan Alfian,bagi Sandra Alfian adalah cowok satu satunya dan tidak boleh ada yang lain
"Diandra..Diandra,apa kamu sudah siap nak?" tanya bundanya dari luar kamar, Diandra yang sedang memasukan buku buku pelajarannya langsung menyahut dari dalam kamar "Sudah bunda, sebentar lagi Diandra keluar" tak lama kemudian gadis itu keluar dari kamar lalu tersenyum ke arah bundanya " Sudah rapih kamu?" tanya bundanya lembut, Diandra mengangguk sambil tersenyum
"Hati hati di jalan kalau begitu,jangan lupa sarapan" ujar bundanya
"Iya bund,aku kebawah dulu ya.." kata Diandra sambil menyalami tangan bundanya dan menciumnya "Bunda masuk kamar dulu,mau istirahat sebentar " jawab bundanya meninggalkan Diandra
Sepeninggal bundanya, Diandra segera mengambil sarapan diatas meja berupa roti dengan selai kacang dan meminum tandas susunya yang sudah disiapkan oleh bunda tersayangnya
"Loh kamu belum berangkat Di?" tanya ayahnya keluar dari kamar "Belum yah,ini mau berangkat" jawab Diandra
"Mau ayah antar?" kata ayahnya sambil menawarkan diri "Gag usah yah, lagian juga kita kan ga searah" jawab Diandra sambil tertawa "Permata ayah sudah besar rupanya" ujar ayah Diandra mengelus rbit anaknya dengan sayang
"Ayah Diandra pamit, assalamualaikum " kata Diandra sambil mencium tangan ayahnya
"Waalaikumsalam,hati hati nak di jalan" kata ayahnya, yang langsung dibalas lambaian tangan Diandra
Jam menunjukkan jam 6.45 pagi,banyak yang sudah sampai di sekolah begitupun dengan Diandra,dia sudah sampai di sekolah,begitu dia sampai di pintu gerbang ,dia melihat ada Sandra bersama dengan temannya Amel dan juga 3 orang anak cowok yang katanya menjadi idaman gadis gadis disekolah, Diandra menghela nafas panjang, berharap dia tidak terlihat sama sekali oleh mereka terutama dengan Sandra, tapi tidak mungkin juga secara mereka sekelas, bagaimana dia bisa berharap kalau dia bisa tidak terlihat
sambil berdoa dalam hati berharap Sandra tidak membuat ulahnya kali ini dia berjalan melewati kelompok yang sedang asyik tertawa
"Hei babu !!" teriak Sandra ke arah Diandra,Diandra pura pura tidak mendengar Sandra memanggilnya sampai akhirnya kakinya diselengkat oleh temannya Amel hingga membuat Diandra terjatuh
"Aduh.." rintih Diandra kesakitan
"Loe tuli yah..??" tanya Sandra sambil membentak di telinganya Diandra
" Maaf gw ga denger " jawab Diandra takut takut, dia berusah berdiri sambil membersihkan roknya yang kotor
"Alasan aja loe,bilang aja Loe pura pura ga denger iya kan!" bentak Sandra membuat gendang telinga Diandra hampir pecah
Diandra menunduk ketakutan lalu tiba tiba Sandra menjambak rambut Diandra membuat Diandra menjerit kesakitan "Gimana babu..apa loe udah siap jadi babu gw?" tanya Sandra dengan nada mengejek,Sandra hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil menahan tangis
"Mending loe nyerah aja deh,lagian lumayan jadi babunya Sandra" kata Amel dengan nada mengejek yang disambut tawa oleh teman temannya,Diandra hanya diam pasrah
"Jawab !! gag punya mulut loe" teriak Sandra
"Tolong beri saya waktu Sandra " jawab Diandra dengan nada ketakutan l
Sandra yang mendengar itu langsung tertawa keras lalu menatap Diandra dengan pandangan ingin membunuh
"Gw udah kasih loe kesempatan sampai besok,inget itu jam segini sepatu itu sudah harus ada,ngerti loe?!" kata Sandra sambil menunjuk nunjuk jarinya ke jidat Sandra
Teman teman cowoknya Sandra tertawa melihat Diandra diperlakukan secara jahat oleh Sandra dan Amel, Diandra melirik mereka bertiga,matanya bertemu dengan mata Alfian, berharap pertolongan darinya namun Alfian langsung membuang muka begitu saja bahkan berjalan meninggalkan mereka termasuk Sandra,begitu melihat Alfian pergi berlalu Sandra langsung segera menyusul Alfian
"Alfian tunggu gw dong'" teriak Sandra dengan manja lalu memeluk lengan Alfian,mereka tampak seperti dua sejoli yang sedang dimabuk cinta
Diandra menghela nafas panjang,lalu dia berjalan ke kelasnya dan duduk di dekat jendela sambil menatap ke luar jendela
begitu pelajaran dimulai Diandra segera menyiapkan buku tugasnya,namun satu kelas itu tiba tiba langsung hening begitu kepala sekolah masuk kedalam
" Pagi anak anak,kali ini ada murid baru pindahan namanya Hera" kata kepala sekolah itu memperkenalkan murid baru di kelas itu
Gadis itu tersenyum sambil memperkenalkan namanya " Hai saya Hera,mohon bantuannya" kata Hera sambil tersenyum
"Okey Hera kamu bisa duduk disana " kata kepala sekolah sambil menunjuk sebuah kursi dan meja didepan Diandra dan Hera berjalan ke tempat yang telah ditunjuk oleh kepala sekolah,dan tak lama kemudian guru kelas masuk menggantikan kepala sekolah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 236 Episodes
Comments
auliasiamatir
mudah mudahan hera jadi sohib nya diandra.
2023-01-28
1
auliasiamatir
apa semua anak orkay kek ginj yah thor , miris
2023-01-28
1