Mereka berdua keluar dari rumah makan,dan menuju ke parkiran mobil
"Mana mobilmu?" tanya Diandra
"Itu di sana " jawab Hera sambil membunyikan lock door mobilnya
Mereka menuju mobil sedan berwarna hitam, dan masuk kedalam mobil sedan hitam tersebut, tak lama kemudian mobil pun melaju ke jalan raya
"Jadi Diandra apa kamu benar benar tidak ingin ikut ke acara reunian itu?" tanya Hera sambil menyetir mobilnya pelan pelan, seperti biasanya jalanan ibu kota di sore hari selalu macet yang membuat orang tidak sabar bahkan sampai emosi dengan kemacetan jalanan ibukota
Diandra menghela nafas panjang lalu berkata pelan
" Gw ga tau Hera "
"Percayalah sama gw Diandra, mereka ga bakalan ngenalin elo lagi" kata Hera masih mencoba meyakinkan Diandra untuk pergi ke acara reunian tersebut
"Lagian juga udah lama udah lama mereka tidak bertemu muka sama kamu" ujar Hera
Diandra terdiam sambil menatap lurus ke depan
sunyi menyelimuti mereka berdua, sebenarnya Diandra sangat ingin sekali untuk ikut ke acara reunian tersebut tapi gadis itu masih belum yakin,dia masih tidak ingin kejadian saat waktu dia masih SMA terulang kembali,dia sangat ingin melupakan kenangan itu,baginya kenangan itu adalah kenangan yang buruk untuk diingat
"Lo tau apa yang buat gw yakin mereka tidak akan mengenali elo?" tanya Hera masih mengemudikan mobilnya, Diandra menoleh menatap wajah temannya "Apa?" tanya Diandra ingin tahu " Karena elo sudah berubah " jawab Hera
"Berubah darimana?" tanya Hera bingung, Hera langsung tertawa "Lo itu bukan lagi Diandra yang dulu, bukan lagi Diandra si buruk rupa, lo sekarang sudah menjadi cantik,gw yakin banget mereka gak bakalan ingat kamu itu siapa" kata Hera dengan penuh keyakinan,Diandra terdiam mendengar penjelasan Hera sambil menghela nafas yang cukup panjang
Flashback
Masa Masa SMA
Diandra berlari menuju ke ruang kelasnya, dia tidak melihat jalannya tiba tiba tanpa sengaja kakinya menyenggol tempat sampah, dan sampahnya keluar berhamburan, hingga ada yang menyentuh di sepatu mahalnya Sandra,seorang gadis yang cantik dengan wajah Arab , si empunya sepatu memekik marah,dan menatap penuh kemarahan ke arah Diandra
"Eh babu...lo ga tau ini sepatu mahal !" kata Sandra sengit, Diandra menundukkan kepalanya sambil menggelengkan kepalanya "Maafkan saya" ujarnya dengan nada lirih
"Lo tuh ya....gaji bokap lo aja kagak mampu beli ini sepatu,apa sih yang ada di otak lo itu" bentak Sandra sambil menjambak rambut Diandra yang dikunci, Diandra terdiam mencoba tidak menangis " Sini gw bersihin " jawab Diandra mencoba menahan tangis " Enak aja lo bilang bersihin, gw ga mau dibersihin sama tangan dekil elo,ganti sepatu gw !" teriak Sandra di telinga Diandra
"Tapi Sandra uang darimana?" tanya Diandra pelan tidak berdaya
Sandra tertawa terbahak bahak " Gw tahu elo emang miskin,susah tapi lo belagu" ujar Sandra sambil menunjuk jidatnya Diandra,Diandra hanya terdiam mendengar hinaan Sandra temannya
"Kalo lo dalam 3 hari ke depan elo ga bisa ganti sepatu gw ini, lo harus jadi babu gw gimana?" tanya Sandra sambil tersenyum jahat "Tapi tapi gw ga sengaja Sandra" ujar Diandra membela dirinya
"Eh masih ngelawan nih si babu,udah pokoknya gw ga mau tahu ,gw tunggu 3 hari ke depan..kalo lo ga bisa ganti sepatu gw yang mahal ini,elo terima akibatnya" ancam Sandra dengan nada tinggi
Setelah berbicara seperti itu Sandra langsung berlalu dan dia menyenggol bahu Diandra dengan keras
"Makanya jangan coba coba elo berurusan sama Sandra" kata Amel sahabatnya Sandra
lalu mengikuti langkah Sandra, Diandra terdiam dan dengan langkah gontai dia menuju kelas sambil mengutuk kecerobohannya
"Lo yakin Sand...die bisa ganti sepatu elo?" tanya Amel penasaran
"Ya gak lah..gak mungkin dia bisa ganti sepatu mahal gw secara gw belinya di luar negeri" jawab Sandra dengan nada sombong
"Tapi misalkan dia bisa ganti sepatu elo itu gimana?" tanya Amel lagi
"Tenang aja gw akan mencari cara buat mengganggu die" jawab Sandra lagi masih dengan nada pongah
Diandra terdiam di halte bus, pikirannya tidak menentu bagaimana dia bisa menggantikan sepatunya Sandra,minta sama orang tuanya tidak mungkin,karena keluarga Diandra hanyalah keluarga sederhana,dia masuk ke sekolah itu juga karena beasiswa atas prestasi prestasi yang sering dia dapatkan,sekolah Bina Nusa adalah sekolah elit dengan pendidikan yang terbaik,untuk bisa masuk ke sana butuh ratusan juta uang yang harus dikeluarkan,itupun harus dengan penyaringan yang cukup ketat
Diandra sangatlah beruntung dia bisa lolos dari sekolah itu karena nilai yang cukup baik berikut dengan prestasinya sehingga dia mendapatkan beasiswa,itupun Diandra tidak pernah bermimpi untuk masuk kedalam sekolah itu,dia hanya iseng iseng aja mendaftarkan dirinya ke sekolah hanya ingin tahu seberapa besar kemampuan otaknya
Diandra masih melamun,tanpa sadar bus yang sedang ditunggunya itu berhenti di hadapannya
"Neng mau naek gak? teriak kernetnya sambil menatap Diandra dengan tidak sabar
" Iya bang saya mau!" teriak Diandra berlari masuk ke dalam bus itu,untungnya bus itu tidak terlalu penuh seperti hari hari biasanya, sehingga dia mendapatkan tempat duduk di sebelah jendela
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 236 Episodes
Comments
auliasiamatir
bagus , aku kagum sama cerita anak miskin yang mampu sekolah tinggi,
aku subscribe nih Thor.
2023-01-08
2
saya adalah saya
ceritanya bagus , semangat terus kak berkaryanya 😊
2023-01-07
1
little_beeyaa
semangat terusss🥰🥰🥰
2022-12-27
2