Handphone di meja depan sofa tempat Vita tertidur berdering cukup keras.namun gadis itu enggan meraih benda yang berbunyi nyaring itu,bu Marlina yang mendengar suara tadi segera pergi keruang televisi lalu memegang handphone yang berbunyi memecah isi ruangan.
"Nduk,ini ada telfon mbok bangun udah siang ini.anak perawan ga boleh malas - malasan malu dong sama ayam,"cetus Bu Marlina membangunkan Vita yang masih tertidur di sofa.
Matanya masih terasa lengket akhirnya ia bangun juga,kalau ibu sudah mengomel Vita menuruti beliau.
"Uuuuaaaaapppppaaaaahhhhh,hmmm,ibu ternyata Vita tidur di sini kok engak dibangunin sih," dehemnya seraya mengoletkan tubuh.
"Nggak, ibu ga mau bangunin kamu kelihatan capek banget.jadi ibu selimutin kamu sekalian," ucap ibu seraya menyodorkan handphone ke arah Vita.
"Ini ada telfon dari temanmu,"imbuh bu Marlina lagi.
" Huhhh, siapa sih pagi - pagi nelfonin orang,"gerutu Vita tanganya menyahut benda persegi empat tipis panjang di tangan bu Marlina.
Bu Marlina hanya menggelengkan kepala melihat putrinya bersikap kekanak - kanakan,Kemudian beliau berlalu kedapur meninggalkan Vita.
"Hallo, ngapain sih Nit, hari ini ga ada jadwal terbangkan! ada apa nelfonin orang lagi tidur,"sungut Vita kesal langsung saja menyerobot ucapan telfon dari sebrang.
[Hallo, Vita ayok joging di deket markas AU. siapa tahu kamu ketemu malaikat cinta disana.] ujar Nita di seberang telfon.
"Hmmmm....aku capek Nit, kamu joging sama Asanti aja.Males aku mau tidur lagi," dehemnya menolak Nita.
[Pokoknya ga ada tolakan, cepet kesini kita udah di deket pangkalan AU.aku sama Asanti udah nunggu ya bye, bye,] punhkas Nita mengahiri panggilan telfon tanpa mendengarkan ucapan Vita.
"Huh sialan," gerutu Vita lagi,ia membanting handphonenya ke meja depan sofa.
Akhirnya Vita bangun dari sofa, beranjak ke kamar mandi belakang samping dapur dia membersihkan diri setelah itu bersiap - siap pergi joging.
Vita sampai di dekat pangkalan AU, ia berjalan dari rumah tak begitu jauh hanya menempuh waktu sekitar duapuluh lima menit.
Kaki jenjangnya berlari kecil matanya mencari dimana Asanti dan Nita berada, tak terlihat olehnya yang nampak hanya gerombolan para pria gagah anak TNI AU sedang ada kegiatan olah raga atau kesehatan apa diatak faham.
Beberapa saat kemudian dari belakang pundak Vita di tepuk oleh Nita yang tadi menelfonnya,ia pun sepontan menoleh kearah belakang.
"NITA.... " Vita tersentak.
"Hahahaha...." gelak tawa dua gadis sahabat Vita serentak.
"Akhirnya kamu mau ikut joging,yuk lanjut," ajak Asanti seraya melanjutkan gerakan lari kecilnya.
Rutinatas mereka ketika tak ada jadwal penerbangan adalah olah raga selain hanguot.karena mereka harus menjaga kesehatan maupun kebugaran ketika sedang bekerja, itu tuntutan pramugari maupun pramugara.
Mereka berlari- lari kecil menyusuri pinggiran jalan kota Yogyakarta.Vita sesering menyeka keringat dengan handuk kecil yang melilit pada leher jenjang indahnya,sesaat Vita berhenti di bawah pohon rindang.
"Kok malah berheti sih, Vita?"ujar Nita yang agak jauh berada di depan Vita.
"Cepetan Vit,gak kuat ya?apa mau istirahat dulu kamu?" tanya Asanti yang juga agak jauh di depannya.
"Kalian duluan,aku mau jalan santai aja dulu," pinta Vita pada kedua sahabatnya.
"Ya elah Vit, baru aja sekilo udah capek aja kamu.Semangat dong tuh liat cowok - cowok AU ihhh gemes deh bodynya hehehehe...." kata Nita terkekeh melihat kumpulan para pria bertubuh kekar.
Nita Wahyuni sahabat sekaligus teman seprofesi Vita ini memang agak genit pada semua pria.kadang dia gonta - ganti pacar sedangakan Asanti tak segenit Nita ia sama dengan Vita,sangat pemilih pasangan.
Akhirnya vita menyuruh dua sahabatnya itu pergi terlebih dahulu meninggalkan dia.
"Kalian jalan dulu, Nita kamu ga usah genit - genit anak AU ga mau sama kamu,"suara lantang Vita mengarah ke Nita.
" Eh, siapa tahu pak Kaptennya nyatol ke hati aku.weeeeeekkk"Nita menjulurkan lidahnya dan berlari kecil meninggalkan Vita.
"Udah sana duluan," teriak Vita lagi.
"Kita jalan dulu ya Vit," Asantipun berjalan meninggalkan Vita.
Vita hanya mengacungkan jempol kananya ia masih duduk di bawah pohon rindang,dua rekanya telah jauh meninggalkannya tak nampak lagi entah dimana mereka menunggu Vita.
Gadis itu beranjak dari tempat duduk taman ia hendak berlari lagi mencari dua sahabat karibnya namun,
BRUK!
Seseorang menabrak Vita dari depan membuat Vita terjatuh, tangan kekar menarik tubuh gadis itu hingga dua bola mata saling bertemu.mata pria yang menabrak Vita membulat seperti kaget melihat gadis yang kini ia dekap di dada bidang yang tertutup kaos tipis berwarna hijau loreng.
Buru - buru Vita melepaskan pelukan lelaki asing itu.
"Aduh!mas e kalau jalan ya liat - liat dong jangan asal jalan" keluhnya pelan menahan malu karena jantungnya berdetak tak menentu.
"Maaf, mbak ga sengaja.bukannya mbak ini pramugari yang semalam ya?" ucap pria itu,mengingat memory semalam.
"Eh, masnya kan....iyaaa saya pramugari, "ingat Vita kembali sudut bibirnya tersenyum ke wajah pria tampan itu.
"Mbak, orang sini ya?sorry ga sengaja nabrak tadi"kata Andrian lagi.
"Iya, asli orang sini masnya orang sini atau?" tanya Vita terputus.
"Bukan, saya orang Pontianak mbak.kebetulan saya sedang tugas militer disini,sekali lagi maaf ya mbak udah nabrak mbak," dalih Andrian tersenyum malu - malu kucing, jantungnya berdetak seperti semalam.
"Oh, jadi mas TNI AU."kata Vita.
"iya mbak, kenalkan nama saya Andrian Saputra," pria itu mulai memperkenalkan serta mengulurkan tanggannya ke arah gadis di depanya.
"Saya Vita Indira,"jawabnya membalas uluran tangan pria itu.
Keduanya saling berjabat tangan mata mereka saling bertemu seperti semalam,senyum di bibir mereka saling merekah detak jantung semakin tak terkendali membuat Vita salah tingkah,apa lagi Andrian baru kali ini ia merasakan keanehan pada jantungnya takut jika sakit atau tiba - tiba terkena serangan jantung.
"Mmmaaf mas, saya mau nyusul temen yang udah dulu,"suara Vita agak gugup dan melepaskan gengaman tangan pria itu.
"Biar saya anter.mau nyusul temennya ya kan?" pinta Andrian menahan langkah pergi gadis di depannya itu.
"Emmm....jangan nanti ngrepotin masnya lho" Vita menolak permintaan pria yang baru di kenalnya.
"Ga apa- apa mbak.Hari ini saya free kok, kalau boleh lebih kenal sama mbak nya hehehe.... "ujarnya disertai kekehan pada suara bas.
"Ga bisa nolak nih,di anterin cowok seganteng ini.buat pamerin ke Nita sama Asanti hihihihihihihi....."batinnya meringis cengingikan.
"Kalau nggak ngerpotin masnya.boleh aja," akhirnya Vita mau diantar Andrian.
"Yes"batin Andrian bersorak.
Dua pemuda dan pemudi itu berjalan mereka mengobrol tentang perkenalannya,semakin berjalan jauh pembicaraannya semakin akrab.Andrian memberanikan diri meminta nomor handphone pribadi Vita,
"Mbak, sebelumnya minta maafnih kalau saya kurang sopan,"lontar Andrian seraya berjalan di samping Vita.
"Ada apa lagi ya mas?" kerlit Vita menyipitkan kedua matanya.
"Eeammm....itu,boleh ngak kalau aku minta nomor whatsapnya mbak,biar lebih akrab soalnya aku ga ada temen asli sini,"ucap Andrian berharap memdapat apa yang ia inginkan.
"Kasih ngak ya,hmmm kasih aja deh,"katanya dalam hati.
Lalu ia mengeluarkan handphone dari saku celananya.Andrian yang tengah melirik - lirik ke arah Vita tampak tersenyum puas.
" Nih ya 08894XXXX...."Vita membagikan nomornya ke Andrian.
Pria itu mencatat nomor yang di berikan oleh Vita pada ponsel pintarnya.ia tersenyum puas.
"Makasih banyak ya mbak," ucap Andrian tersenyum manis pada Vita.
"Iya sama - sama.jangan panggil saya mbak dong,"sungut Vita tak suka di panggil sebutan itu.
" Maaf,jadi saya harus manggil apa dong?"tanya Andrian.
"Panggil Vita aja, "jawabnya.
"Oke, Vita kalau saya panggil Andrian saja atau Andri," ujarnya saat mereka masih berjalan santai.
"Oh, ya masnya disini tinggal di asrama atau dimana?" selidik Vita ingin tahu.
"Itu, mmm di kost deket pangkalan AU.belum dapat rumah kok Vit,"jelas Andrian memper erat suasana perkenalan.
"Dimana?kost sebelah utara itu?" tangan Vita menujuk arah ke belakang.
"Iya, Vit.rumah cat kuning,"jelas Andrian.
" Eh, itukan kost an ibuku,"sahut Vita.
"Oh ya.itu punya bu Marlina teman tante aku pas waktu SMA dulu, "papar Andrian pada Vita.
"Marlina itu ibu saya Andrian," sahut Vita lagi.
Andrian tersenyum mendengar ucapan dari gadis yang berjalan di sampingnya.
"Semoga aja, jadi calon mertua hehehehe...."batin Andrian bibirnya mengukir senyuman.
Setelah berjalan cukup jauh akhirnya Vita melihat dua sosok sahabatnya, yang sedari tadi menunggu terlihat dari jarak tak begitu jauh mereka tersenyum - senyum meledek ke arah Vita.
"Ciee,jalan belakangan ternyata ada gebetan, "seru Nita terkekeh.
"Siapa Vit?"tanya Asanti tengah berbisik.
"Kenalin, ini temen baruku"lontar Vita memperkenalkan Andrian.
Mereka juga berkenalan,saling mengobrol tak terasa waktu cepat berlalu. matahari menyengat terik di pucuk kepala, Andrian meminta diri untuk pergi ke tempat dinasnya. dan tinggal tiga gadis itu bercengkrama menggoda mengledek Vita.
" Semoga dia jodohmu, cooong hahahaha."suara Nita terbahak.
"iya Vit, kayaknya kalian berjodoh. kalian kelihatan serasi deh," imbuh Asanti.
"heleh, kalian ini apa-apaan sih. Baru aja ketemu masak bisa berjodoh, " tukas Vita seraya melipat kedua tangannya dan meninggalkan kedua sahabatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Adila Ardani
visual nya mna thor
2022-11-02
0