BAB 4: PERUBAHAN

"Selamat tidur Shina." ucap ku pada diriku sendiri. Ku tarik selimut dan ku peluk guling untuk ku ajak menjemput mimpi.

...* * *...

"Dimana Nona?"

"Sudah tidur Tuan."

"Apa yang dilakukanya hari ini?"

"Nona berkunjung ke toko bunga hari ini"

"Dia banyak berubah."

"Ngiiiinnggg. Sruk. Sruk. Bruk." suara bising terdengar dari luar. Aku pun terbangun karena suara bisingnya mengganggu telinga ku. Aku menggeliat, ku regangkan badan ku ke atas, ke kiri dan ke kanan. Nikmatnya suara yang dihasilkan dari tulang-tulang yang berbunyi.

Ku lirik jam weker yang berdiri di atas meja nakas, "Ternyata sudah jam 7". Aku berjalan keluar kamar melangkahkan kaki ku menuruni anak tangga menuju tempat yang menghasilkan suara kebisingan.

Aku coba melihat keributan apa yang terjadi di luar. Terlihat Tama sedang ada di sana berdiri sambil bersidekap dada. Inikan hari Rabu, apa dia tidak kerja?, tanya ku dalam hati. Biasanya di jam segini dia sudah terlihat rapi dan menyuruh pelayan mengetuk pintu kamar ku untuk di ajak sarapan pagi bersama.

"Ada apa?" tanyaku yang berada di belakangnya berjalan menghampirinya.

Dia menoleh ke arah ku datang, "Aku ingin membuat kolam kecil." jawabnya.

"Apa keributan ini mengganggu mu?" tanyanya.

Aku menggelengkan kepalaku, "tidak."

Dia terlihat tersenyum tipis, kemudian mengajak ku untuk sarapan.

"Gak kerja?" tanyaku yang masih berada di meja makan setelah selesai dengan makanan ku. Tama juga sudah selesai dengan makanannya.

"Agak siangan. Tidak terlalu sibuk hari ini." jawabnya.

"Kamu mau ke toko lagi hari ini?"

"Hm.. iya." jawab ku.

"Aku ingin lebih mengembangkan usaha ku."

Dia tersenyum. Lagi-lagi aku tidak bisa mengartikan senyumnya yang seperti menyiratkan sesuatu itu. Aku hanya membalasnya dengan senyuman lalu menundukkan kepala ku.

Setelah satu minggu berlalu, kebun belakang rumah yang dulunya kosong dan di tumbuhi tanaman dan rumput-rumput liar kini menjadi taman berhiaskan bunga-bunga yang cantik.

Terlihat di sebuah sudut dinding yang terdapat pagar tembok menjulang tinggi, di bawahnya terdapat kolam dengan ukuran yang tak begitu besar berisi ikan-ikan kecil dengan air mancur di tengahnya, menimbulkan suara gemericik yang mengalun tenang. Lalu ada ayunan putih dan bangku taman dari kayu yang di cat warna warni. Sejuk di pandang.

Sesekali aku bermain disana dan memberi makan ikan-ikan kecil itu. Memainkan ayunan sambil membaca buku, juga menikmati secangkir teh di sore hari. Duduk di kursi taman yang warna-warni itu ditemani para pelayan sambil mengobrol dan bercerita.

*

*

*

"Shina! Shina!" Teriak Tama.

"Nona ditaman Tuan." Merlin menjawab.

Tama menyusul ku dengan setengah berlari, saat sampai di tempat ku berada terlihat dia sedang terengah-engah, lalu "Mama lagi bussines trip dua hari lalu. Besok Tania liburan dan ingin tinggal disini karena dia gak mau sendirian di rumah Mama."

Aku yang sedang berjongkok di tepi kolam ikan hanya diam melihat dia yang berbicara dengan nada panik sembari mengatur pernafasannya.

"Kita akan jemput dia besok di bandara. Yang terpenting kamu harus pindah kamar sekarang."

Aku masih terpaku, memandangi kedatangan dirinya dengan setelan baju kantor formal dan jas yang terbuka kancingnya. Rambut yang sedikit panjang di sisir rapi ke belakang, dan terlihat klimis oleh minyak rambut yang terkena cahaya matahari.

Terlihat tampan, meski di dahinya seperti ada titik bulir keringat. Apa dia lari dari kantor ke sini?

"Pindah kamar? Kemana?" tanyaku kemudian beranjak berdiri.

Ke kamar tamu yang di bawah kah? Secara kan ini rumah miliknya, adiknya akan menginap disini pasti dia ingin mengistimewakan adiknya itu.

"Ke kamarku. Agar tidak dicurigai."

"Apa?" aku tersentak.

"Gak mau? Kamu mau dia laporan ke Mama kalau kita tidur pisah kamar?"

"Tapi kan.." aku tak bisa melanjutkan lagi kata-kata ku. Karena aku juga tidak memiliki alasan yang tepat untuk jadi solusi. Lebih pentingnya sekarang aku belum siap untuk satu kamar dengannya. Meski kini status ku dan dia di dunia ini adalah suami istri yang sah.

Aku yang tidak bisa melanjutkan ucapan ku hanya diam mengiyakan. Setelah itu para pelayan sibuk memindahkan barang-barang ku ke kamar Tama.

Malamnya kami mulai tidur bersama.

Untung saja ranjangnya luas. Kamarnya juga luas sekali, kayaknya ini satu rumah ku cuma jadi kamarnya deh, batinku. Kagum, benar-benar kamar idaman.

"Ayo Rona, semangat kuliahnya. Udah wisuda langsung cari kerja, buka usaha sendiri lalu jadi orang kaya!" aku menyemangati diri ku sendiri.

Jadi ingat rumah lagi deh. Aku sedih. Dengan wajah sendu ku usap air mataku. Ku tarik nafas panjang dan perlahan untuk menghilangkan sedihku. Untung Tama belum pulang. Setelah pulang sebentar untuk memberi tahu ku tadi siang, dia lalu kembali lagi ke kantor untuk melanjutkan kerjanya.

Malam ini perasaan ku biasa saja. Tidak seperti waktu itu saat menginap di rumah Mamanya. Mungkin karena sudah terbiasa bertemu jadi juga biasa saja. Saat si rumah Mamanya dulu kan aku belum terbiasa karena baru pertama kali ketemu dia sebagai Shina.

Kamar Tama sangat harum seperti ada aroma yang menenangkan agar rileks dan bisa cepat tidur.

"Apa kita juga tidur bareng lagi?" gumam ku. Tidur bareng juga gak apa-apa soalnya kasurnya luas banget, bisa dibagi dua kali ya. Tapi masih takut, belum siap kalau dia tidurnya peluk-peluk kayak dulu lagi, meski badannya bagus.

"Diih dah mesum aja Rona." sarkas ku pada diri sendiri. Tapi badannya emang bagus. Jadi senyum-senyum sendiri mengingatnya, jadi kayak tomat juga nih pipi.

Ku lihat di dekat jendela juga ada sofa, lumayan luas untuk tidur satu orang. Apa aku tidur sana aja ya, kayak drama-drama di novel lain yang aku baca. Suami istri tidur terpisah meski satu kamar. Ih, tapi kan itu keliatannya aku yang terzolimi. Idih gak mau juga aku jadi yang terzolimi, lama-lama ntar aku jadi ditindas.

"Ah mending tidur di sini, jadi istri tersayang." Aku memposisikan tidurku dengan nyaman.

Suara alarm di meja nakas berbunyi, menunjukkan pukul 06:00. Ternyata dia selalu bangun sepagi ini.

Aku berjalan menuju kamar mandi. Ternyata dia tidak disana. Lalu aku gosok gigi dan mencuci muka. Kutanggalkan baju lalu menuju shower bath berdinding kaca buram. Kamar mandinya pun tercium wangi maskulin khas laki-laki.

"Huft. Huft. Huuuh."

Terdengar suara nafas yang di atur dan suara air mengalir dari wastafel di luar saat aku sedang di sabun.

"Tama?!" tanyaku sedikit berteriak.

"Ah iya, aku sedang cuci muka" jawabnya sedikit terkejut.

"Kamu lagi mandi? Aku kira kamu gak mandi disini. Aku tunggu kamu selesai".

"Aku segera selesai" jawabku.

Dengan cepat aku menyudahi mandi ku.

"Em Tama, masih disana? Maaf bisa minta tolong ambilkan handuk. Aku lupa." aku meminta bantuannya dengan malu.

Kamar mandinya berbeda dengan kamar mandi ku. Di kamar mandi ku, aku terbiasa memakai handuk setelah di luar shower bath. Aku lupa kalau sekarang ini sedang di kamarnya.

Dia mengetuk kaca dengan tangannya menyodorkan handuk. Ku buka pintu kaca seukuran tanganku dan ku terima handuk itu. Setelah selesai memakai handuk aku lalu keluar.

"Aku selesai. Silahkan." Kataku sambil menatapnya sekilas.

Wajah basah bersinar, rambut yang juga sedikit basah. Lalu baju training hitam ketat yang mencetak tubuhnya. Indahnya ciptaan Tuhan, ucapku dalam hatiku. Aku memalingkan wajah lalu keluar dan segera bersiap.

⭐⭐

jangan lupa like komen dan vote ya 😘

Terpopuler

Comments

Raine

Raine

☕️☕️

2022-12-15

0

Miken Mayasari

Miken Mayasari

terimakasih sudah mampir 🤗

2022-10-28

0

Lefni Zarwan

Lefni Zarwan

semngat thor

2022-10-27

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : PROLOG
2 BAB 2 : MENGINAP
3 BAB 3 : IDENTITAS
4 BAB 4: PERUBAHAN
5 BAB 5 : KEDATANGAN ADIK
6 BAB 6 : SIBUK
7 BAB 7 : DITINGGALKAN
8 BAB 8 : MIMPI
9 BAB 9 : MENJEMPUT
10 BAB 10 : AJAKAN
11 BAB 11 : KE PESTA
12 BAB 12 : TEMAN BARU
13 BAB 13 : PEMBUKAAN KAFE
14 BAB 14 : PEREMPUAN YANG SAMA
15 BAB 15 : PENJELASAN
16 BAB 16 : PERSIAPAN
17 BAB 17 : DENGAN MAMA
18 BAB 18 : CALON MANTU
19 BAB 19 : PERNIKAHAN
20 BAB 20 : CELA PERNIKAHAN
21 BAB 21 : MENGINAP DI HOTEL
22 BAB 22 : SKANDAL
23 BAB 23 : PERTENGKARAN
24 BAB 24 : KEHILANGAN
25 BAB 25 : VILLA
26 BAB 26 : KEMBALI BEKERJA
27 BAB 27 : TAMA, BAGAS DAN DELVIN
28 BAB 28 : INGATAN BARU
29 BAB 29 : MAMA MENDESAK
30 BAB 30 : SUAMI PENGERTIAN
31 BAB 31 : KENCAN
32 BAB 32 : JEMBATAN
33 BAB 33 : TANPA TAMA
34 BAB 34 : JADI ANAK PAPA MAMA
35 BAB 35 : KEJUTAN
36 BAB 36 : BERNOSTALGIA
37 BAB 37 : RENCANA ANNIVERSARY
38 BAB 38 : KECEWA
39 BAB 39 : AKU PUNYA SESUATU
40 BAB 40 : ANTUSIAS MAMA
41 BAB 41 : JATAH KATANYA?
42 BAB 42 : DEAL YA
43 BAB 43 : BAGAS PDKT
44 BAB 44 : BONUS MODAL KAWIN
45 BAB 45 : KADO ANNIVERSARY
46 BAB 46 : PESTA ANNIVERSARY
47 BAB 47 : HADIAH BUAT KAMU
48 BAB 48 : COAT COUPLE
49 BAB 49 : JEPANG
50 BAB 50 : MACHA
51 BAB 51 : PEMANDIAN AIR PANAS
52 BAB 52 : HAMIL?
53 BAB 53 : MORNING SICKNESS
54 BAB 54 : CALON PAPA KDRT
55 BAB 55 : USG
56 BAB 56 : PERSIAPAN LAHIRAN
57 BAB 57 : MIMPI YANG BUKAN MIMPI
58 BAB 58 : SHINAAA!!!
59 BAB 59 : UDAH BANGUN?
60 BAB 60 : KDRS
61 BAB 61 : BERISIK KUTU!
62 BAB 62 : LO PACARAN SAMA KUTU?
63 BAB 63 : GIMANA KALAU GUE YANG JADI PACAR LO?
64 BAB 64 : GUE UYEL-UYEL LU
65 BAB 65 : TUTUP MULUT GUE
66 BAB 66 : ADA APA?
67 BAB 67 : NYUSAHIN, NGEREPOTIN
68 BAB 68 : ADUAN
69 BAB 69 : URUS MANTAN LO
70 BAB 70 : PERJODOHAN
71 BAB 71 : MENITIPKAN ANAK
72 BAB 72 : AKHIRNYA DAPAT PEKERJAAN
73 BAB 73 : SI KUTU APEL
74 BAB 74 : COWOK TIPE 2D
75 BAB 75 : MERASA KESAL
76 BAB 76 : UDAH SIAP DILAMAR?
77 BAB 77 : KELULUSAN
78 BAB 78 : SAGA MINTA IZIN
79 BAB 79 : DANAR
80 BAB 80 : RUMAH SIAPA?
81 BAB 81 : PERUMAHAN ELIT
82 BAB 82 : NGAJAKIN NIKAH
83 BAB 83 : STATUS PACARAN
84 BAB 84 : AKU KAMU
85 BAB 85 : SYUKURAN RUMAH BARU
86 BAB 86 : API UNGGUN
87 BAB 87 : HAMA
88 BAB 88 : SIALAN SI BELLA
89 BAB 89 : NIKAH CEPAT?
90 BAB 90 : KAWIN LARI SEKALIAN
91 BAB 91 : MARRIED BY ACCIDENT ?
92 BAB 92 : BERISTIGHFAR DAN MENGUMPAT SECARA BERGANTIAN
93 BAB 93 : LAMARAN DADAKAN
94 BAB 94 : PENULIS DUNIA ISEKAI IMPIAN
95 BAB 95 : AKHIR DARI CERITA
Episodes

Updated 95 Episodes

1
BAB 1 : PROLOG
2
BAB 2 : MENGINAP
3
BAB 3 : IDENTITAS
4
BAB 4: PERUBAHAN
5
BAB 5 : KEDATANGAN ADIK
6
BAB 6 : SIBUK
7
BAB 7 : DITINGGALKAN
8
BAB 8 : MIMPI
9
BAB 9 : MENJEMPUT
10
BAB 10 : AJAKAN
11
BAB 11 : KE PESTA
12
BAB 12 : TEMAN BARU
13
BAB 13 : PEMBUKAAN KAFE
14
BAB 14 : PEREMPUAN YANG SAMA
15
BAB 15 : PENJELASAN
16
BAB 16 : PERSIAPAN
17
BAB 17 : DENGAN MAMA
18
BAB 18 : CALON MANTU
19
BAB 19 : PERNIKAHAN
20
BAB 20 : CELA PERNIKAHAN
21
BAB 21 : MENGINAP DI HOTEL
22
BAB 22 : SKANDAL
23
BAB 23 : PERTENGKARAN
24
BAB 24 : KEHILANGAN
25
BAB 25 : VILLA
26
BAB 26 : KEMBALI BEKERJA
27
BAB 27 : TAMA, BAGAS DAN DELVIN
28
BAB 28 : INGATAN BARU
29
BAB 29 : MAMA MENDESAK
30
BAB 30 : SUAMI PENGERTIAN
31
BAB 31 : KENCAN
32
BAB 32 : JEMBATAN
33
BAB 33 : TANPA TAMA
34
BAB 34 : JADI ANAK PAPA MAMA
35
BAB 35 : KEJUTAN
36
BAB 36 : BERNOSTALGIA
37
BAB 37 : RENCANA ANNIVERSARY
38
BAB 38 : KECEWA
39
BAB 39 : AKU PUNYA SESUATU
40
BAB 40 : ANTUSIAS MAMA
41
BAB 41 : JATAH KATANYA?
42
BAB 42 : DEAL YA
43
BAB 43 : BAGAS PDKT
44
BAB 44 : BONUS MODAL KAWIN
45
BAB 45 : KADO ANNIVERSARY
46
BAB 46 : PESTA ANNIVERSARY
47
BAB 47 : HADIAH BUAT KAMU
48
BAB 48 : COAT COUPLE
49
BAB 49 : JEPANG
50
BAB 50 : MACHA
51
BAB 51 : PEMANDIAN AIR PANAS
52
BAB 52 : HAMIL?
53
BAB 53 : MORNING SICKNESS
54
BAB 54 : CALON PAPA KDRT
55
BAB 55 : USG
56
BAB 56 : PERSIAPAN LAHIRAN
57
BAB 57 : MIMPI YANG BUKAN MIMPI
58
BAB 58 : SHINAAA!!!
59
BAB 59 : UDAH BANGUN?
60
BAB 60 : KDRS
61
BAB 61 : BERISIK KUTU!
62
BAB 62 : LO PACARAN SAMA KUTU?
63
BAB 63 : GIMANA KALAU GUE YANG JADI PACAR LO?
64
BAB 64 : GUE UYEL-UYEL LU
65
BAB 65 : TUTUP MULUT GUE
66
BAB 66 : ADA APA?
67
BAB 67 : NYUSAHIN, NGEREPOTIN
68
BAB 68 : ADUAN
69
BAB 69 : URUS MANTAN LO
70
BAB 70 : PERJODOHAN
71
BAB 71 : MENITIPKAN ANAK
72
BAB 72 : AKHIRNYA DAPAT PEKERJAAN
73
BAB 73 : SI KUTU APEL
74
BAB 74 : COWOK TIPE 2D
75
BAB 75 : MERASA KESAL
76
BAB 76 : UDAH SIAP DILAMAR?
77
BAB 77 : KELULUSAN
78
BAB 78 : SAGA MINTA IZIN
79
BAB 79 : DANAR
80
BAB 80 : RUMAH SIAPA?
81
BAB 81 : PERUMAHAN ELIT
82
BAB 82 : NGAJAKIN NIKAH
83
BAB 83 : STATUS PACARAN
84
BAB 84 : AKU KAMU
85
BAB 85 : SYUKURAN RUMAH BARU
86
BAB 86 : API UNGGUN
87
BAB 87 : HAMA
88
BAB 88 : SIALAN SI BELLA
89
BAB 89 : NIKAH CEPAT?
90
BAB 90 : KAWIN LARI SEKALIAN
91
BAB 91 : MARRIED BY ACCIDENT ?
92
BAB 92 : BERISTIGHFAR DAN MENGUMPAT SECARA BERGANTIAN
93
BAB 93 : LAMARAN DADAKAN
94
BAB 94 : PENULIS DUNIA ISEKAI IMPIAN
95
BAB 95 : AKHIR DARI CERITA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!