Bab 5 Cinta? Basii

“Bang, bangun wooiii dah siang ni!” Tegur Amelia membangunkan suaminya.

“Apaan sih elu, ganggu tidur gue aja,” ucap lelaki itu kembali mendengkur.

“Abang gak kerja ke pabrik?” Tanya Amelia

“Gak, gue izin hari ini cape,” jawab suami Amelia sambil tidur membelangkanginya.

“Bang, masa kerja baru seminggu sudah minta izin dan cape, gimana abang mau dapat gaji?” Sengit Amelia yang mulai kesal dengan suaminya.

“Eh, elu ya pagi-pagi bukannya layani laki malah ngomel melulu,” ujar Ardan melempar bantal kearah kepala Amelia.

“Akukan ngomel karena abang yang gak pengertian,ingat kita hidup juga perlu makan bang, ” sulut Amelia tak mau kalah

“Ah, berisik elu!” umpat Ardan pergi keluar kamar.

Baaamm...! Suara pintu kamar di banting Ardan dari luar.

“Huh... Punya isteri gak becus, tiap hari kerjaannya cuma ngomel terus,” gerutu Ardan.

...****************...

Pagi ini El rencana mau sarapan di rumah sang kakak saja, setidaknya ia tidak terlambat untuk ke perternakan.

Tiiiit...! Tiiiiiiitt...!

“Suara apaan tu?” Tanya El lalu bergegas keluar rumah.

Tiiiiit...! Suara itu kembali berbunyi

Nampak Bu Imah juga keluar rumah sambil membawa jemurannya,

“Bu Imah itu bunyi apaan sih?” Tanya El heran

“Itu bunyi token listrik Mas El, noh mungkin si Amelia gak ingat isi token listriknya, emang Mas El gak pernah dengar?” Jawab Bu Imah sambil jemur pakaiannya di depan rumah.

“Enggak,” sahut El geleng-geleng kepala

“Astaga, bener Mas El gak pernah dengar jeritan token listrik, memangnya selama ini Mas El tinggal dimana?” Celetuk Putri yang tiba-tiba muncul dari balik rumah karena ia mendengar suara El.

El tidak menjawab pertanyaan Putri, ia ingin beranjak pergi namun ketika melewati rumah sebelah, El di kejutkan lagi dengan suara nyaring bersahutan, karena pintu rumah Amelia terbuka lebar, ia bisa mendengarkan percakapan suami isteri itu.

“Tuh bang token listrik sudah minta di isi, sini minta duitnya,” ucap Amelia

“Gak ada duit, mana sarapannya?” bentak Ardan pada Amelia.

“Tidak ada sarapan, kalau mau sarapan kerja bang, tuh beras sudah habis,” ucap Amelia menunjuk karung beras di dapur.

“Dasar istri sialan, mau kemana elu?” Teriak Ardan saat Amelia sudah siap keluar rumah

“Gue mau kerja lah ke toko, Pak Haji Lulung, emang elu bang gak ada kerjaan, bisanya cuma minta duit sama orang tua,” ujar Amelia, memang selama ini ia menjadi kasir di toko kelontong Pak Haji Lulung, demi menutupi kebutuhan hidup.

“Elu berani sama gue hah?” Bentak Ardan ia menarik rambut panjang Amelia dari belakang, seketika itu juga Amelia terjatuh terduduk.

“Auuuw... Sakit bang lepasin, gue mau pergi nih,” jerit Amelia

“Enak aja mau pergi, sini bagi duit elu dulu, gue mau sarapan,” ucap Ardan mengambil tas Amelia dan menemukan dompetnya semua uang Amelia, ia rampas.

“Bang... Jangan itu uang untuk pengobatan ibuku di kampung.” Amelia hendak mengambil kembali uang tersebut.

“Gue pinjam untuk sarapan dulu,” sahut Ardan enteng dan cepat pergi meninggalkan Amelia yang menangis terduduk.

Melihat itu semua, hati El seakan remuk, ingin sekali ia meninju Ardan dengan tangannya yang mengepal menahan amarah. Gadis yang di puja dari dulu malah diperlakukan seperti ini, namun ia tak mau ikut campur.

Amelia sadar ia menjadi pusat perhatian para tetangganya, kini ia bangkit dan bersiap mau pergi, matanya tak sengaja bersitatap dengan El yang berdiri di muka rumahnya. Lekas Amelia membuang pandangannya dan cuek berlalu pergi.

...****************...

Sepulang dari perternakan El diantar kembali ke kontrakan oleh kakak iparnya.

“Terima Kasih ya Bang,” ucap El

“Iya, kayak ama siapa aja kamu ni El, nih isteriku tadi masak banyak nitip katanya, buat elu makan malam entar,” sambung Abidin sambil menyerahkan sebuah toples makan berisi nasi lengkap dengan lauk-pauknya.

“Widih... kerasukan apa Mbak Ratna? Tumben baik begini,” ujar El, mendengar itu Abidin terkekeh geli dengan kelakuan kakak beradik.

“Hehehe, ya udah Abang balik ke rumah dulu El, Assalamu’alaikum,”

“Waalaikumsalam, titip Terima Kasih juga ama Mbak Ratna,” kata El Diangguki oleh Abidin.

Kini El melangkah menuju pintu masuk ke rumah kontraknya tetapi, di sebelah rumah Praaang!! Praaaang!! Suara benda berjatuhan, entah berjatuhan atau memang sengaja dibanting. El mengedikkan bahunya sembari membuka pintu rumah ia masih bisa mendengar percakapan antara suami istri yang tinggal disebelah, karena dinding pembatas antar kontrakan hanyalah kayu.

“Mana makan malamnya?” Ardan membuka tudung saji.

“Kalau makan beli berasnya Bang, beli lauk,”

“Emang elu gak masak?”

“Apanya yang mau dimasak bang? Dari tadi pagi sudah dikasih tau itu beras sudah habis, dan gak punya uang untuk beli,”

“Masa elu pulang kerja gak bawa duit?”

“Kan uangnya tadi semua sudah diambil abang, aku mana ada uang lagi,” kilah Amelia

“Tadi sudahku beli buat sarapan dan buat beli token, sekarang ganti uang token listrik tadi,”

“Aku sudah bilang gak ada uang,”

“Ah sial, tahu begini aku makan ke rumah ibu aja,” ucap Ardan sambil membanting piring dan panci. Praaang!!

...****************...

“Astaghfirullah, guekan ke sini mau tenangkan diri malah dapatnya tetangga berisik begini hadeh,” keluh El

Keesokan harinya, kebetulan hari Ahad El sedang libur kerja walau sebenarnya kerja di perternakan gak ada liburnya, terpaksa ia merayu kakak iparnya supaya diberi jatah libur sebab baru seminggu ia bekerja di sana, badannya terasa pegal dan sakit sekali. Maklum tidak pernah sama sekali kerja keras, sekali kerja malah menguras tenaga.

Di teras tetangga kembali ada pertunjukan drama.

“Pokoknya aku gak mau tahu, silakan aja abang pergi dari sini aku sudah muak dengan abang!” ujar Amelia marah

“Sayaang jangan usir abang dong, abang janji akan berubah demi kamu, Sayaang... aku tidak mau pisah sama kamu, aku masih cinta sama kamu Amelia, ” rayu Ardan

“Aku tidak sanggup lagi bertahan dengan lelaki yang tukang selingkuh dan hanya bisa berdiam dibawah ketiak orangtuanya,”

Plaak!

Tamparan mendarat mulus di pipi kanan Amelia, Amelia memegang pipinya yang terasa panas diiringi tetesan air yang keluar dari sudut matanya.

“Ma-afkan aku Mel, Aaa-ku khilaf,” ucap Ardan tertegun menyesali perbuatannya, Ia berjongkok dibawah kaki Amelia.

“Heh...rame betul drama pagi ini” ucap El yang tak jauh melihat pertengkaran suami istri.

“Siapa elu yang ikut campur urusan orang?” Tanya Ardan sengit

“Eh Mas, gue bukannya ikut campur, gue ini tetangga elu disini, hari-hari dengar kalian pada ribut, budek lama-lama telinga gue,” ujar El tak kalah nyaring, ia menatap Ardan dengan tajam.

Semenjak teguran El itu seminggu berlalu tak ada lagi drama perseteruan antara Amelia dan Ardan. Yang ada kemesraan yang selalu mereka tunjukkan. Petang itu El sengaja pulang cepat karena memang kondisi badan kurang fit, nampak sepasang suami-istri itu rukun.

“Ciie... Cieee begitu dong mesra terus, jangan brantem melulu,” ujar Bu Imah Melihat Amelia yang menyediakan kopi untuk Ardan, sedangkan Ardan asyik main game dengan ponselnya.

“Iya Bu Imah, lagian laki saya waktu itu khilaf dan sudah minta maaf, dan saya memaafkannya,” senyum Amelia mengembang di sudut bibirnya.

“Ye, elah dirayu dikit aja langsung luluh, entar ditampar, dibanting, diselingkuhin lagi baru tahu rasa,” sambung El yang hendak masuk rumah.

“Kenapa situ yang sewot? Terserah kitalah, bilang aja elu iri,” ujar Amelia sombong

“Kalau gak cinta lebih baik dilepas jangan disakiti, cowok kalau suka main tangan namanya bukan laki-laki sejati, tetapi banci,” ungkap El membuat Ardan tersulut emosi.

“Eh, kamu ya jangan suka mencampuri urusan orang, tentunya aku masih sayang dan cinta sama istriku,” ucap Ardan membelai pucuk kepala isterinya.

“Cinta? Hahaha makan tuh cinta! Basii...,” ejek El tertawa kekeh, mata Amelia langsung melotot menatap El kesal sampai mau lepas bola matanya.

Buru-buru El masuk ke dalam rumah, nanti akan ada yang meledak, badan El yang kurang fit menjadi lebih segar rasanya setelah berhasil menjaili Amelia.

“Ah Mel, jika kamu tahu dari dulu sampai sekarang kamulah obat rinduku,” gumam El dalam hati.

Visual

Amelia Cantika Saraswati

Terpopuler

Comments

Ssttttt!!

Ssttttt!!

Hahaha 🤣🤣 makan tuh cinta.
Makan cinta doang kagak bakalan kenyang EL. 🤣

2022-11-15

1

𓂸ᶦᶰᵈ᭄🇪​​​🇱​​​​❃ꨄ𝓪𝓢𝓲𝓪𝓱࿐

𓂸ᶦᶰᵈ᭄🇪​​​🇱​​​​❃ꨄ𝓪𝓢𝓲𝓪𝓱࿐

masih ngakaka saya kk author karna sekan sayya masuk ke tokon novel nya kk author

2022-11-14

1

Nana Shin

Nana Shin

visualnya si siluman rubah kang😃

2022-11-05

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!