"Nampaknya rencana kita gagal lagi.." irano menghentikan kudanya.
"Belum sepenuhnya.. gagal.!" Koromuko berhenti di depan mereka menarik kudanya.
"Maksudmu ???" Kepakano ikut berhenti di belakang kudanya irano.
"Didalam istana masih ada yang bisa kita harapkan." Koromuko memutar kudanya dan turun dari kudanya.
"Lalu siapa??" Irano turun dari kudanya dan mengikat kudanya di pohon jambu.
"Seorang prajurit yang sudah aku cuci otaknya atau anak buahku, bernama murkono."koromuko mengikat kudanya dan duduk dibawah pohon jambu.
"Didalam sana masih ada sektino." Irano ikut duduk disamping koromuko dibawah pohon jambu.
"Sektino? Dia tidak pernah tahu apa yang terjadi sesungguhnya dalam rencana kita." Koromuko meyakinkan irano dan kepakano.
"Ya,dia juga menjadi batu sandungan kita.. untuk mencapai tujuan kita." Kepakano ikut memberikan pendapatnya
"Sanguri sudah mati dan masih ada adiknya..!" Irano berjalan mengelilingi tempat sekitarnya.
"Lihat disana ada api menyala !"kepakano menunjuk ke arah bawah bukit tempat mereka berada.
"Ilmu yang hampir sama dengan sanguri yang sudah mati."koromuko ikut melihat api berkobar menari nari membakar sekitarnya.
"Pasti ada kejadian apa-apa dibawah sana."irano naik keatas punggung kuda.
"Mari kita ke tempat kerajaan sebelah."koromuko melompat ke punggung kuda.
"Lanjutkan perjalanan ini."kepakano ikut menaiki kudanya dan berjalan perlahan.
Sementara itu di dalam ruang istana kerajaan otaram.
"Kami sudah mengetahui rencana jahat mereka.." raja Bogato dilano melihat sekeliling ruangan dan menatap seseorang yang duduk di depan jaraknya 15 langkah kaki.
Seseorang itu adalah sangura adiknya sanguri.
"Oh, siapa anda ? Yang duduk didepan sana?" Raja Bogato dilano melihat sangura nampak bertanya tanya.
"Wajah anda mirip dengan tawanan yang dulu telah mati di dalam ruang penjara bawah tanah."raja Bogato dilano melihat sangura nampak heran.
"Tawanan..?? Siapa?? Jelaskan tuan raja Bogato dilano."sangura tidak tahu siapa sebenarnya tawanan yang telah mati itu.
"Tawanan itu hampir menyelakai pangeran ketona dan ditangkap lalu di penjara bawah tanah." Raja Bogato dilano menceritakan kejadian yang telah terjadi.
"Siapa??? Aku tidak tahu?" Sangura bertanya lagi kepada raja Bogato dilano.
"Kabarnya tawanan itu bernama sanguri!" dentaro menambahi penjelasan kepada sangura.
"Apa???!!" Sanguri!! Itu kakak saya!" Sangura bergetar tubuhnya,aliran darah mengalir begitu cepat mengalir, kedua matanya mulai memerah , kedua tangannya mengepal kuat, amarah mulai terbakar dalam dada.
Sangura berdiri dan..
"Siapa yang telah membunuh kakakku sanguri?!" Sangura menatap sekelilingnya.
Sesaat kemudian ada tangan yang kuat memegang tangan kanannya sangura lalu mencoba menenangkannya.
"Tenang... duduk dulu." Kakek guru mencoba untuk membuat suasana hati sangura lebih dingin tidak terbakar nafsu amarah..
"Ternyata kamu adiknya sanguri !!" Pangeran ketona ikut berdiri dan menatap sangura dengan tajam.
"Kamu telah membunuh kakakku sanguri?!" Sangura langsung melompat dari tempatnya melancarkan pukulan berantai..
Pangeran ketona menangkis dengan cepat.
Mereka berdua keluar ruangan dan terjadilah pertarungan sengit antara sangura dengan pangeran ketona.
"Hentikan pertarungan keduanya !" Perintah raja Bogato dilano kepada Dentaro dan para pasukan kerajaan.
Para pasukan prajurit kerajaan otaram dan dentaro keluar ruangan berlari mencegah pertempuran.
"Berhenti!!" Dentaro melompat berada di tengah tengah mereka.
Kakek guru juga ikut menghentikan sangura.
"Pangeran ketona bukan pembunuh sanguri." Dentaro menjelaskan kepada sangura.
"Lalu siapa pembunuh kakak ku sanguri?? Sangura bertanya kepada Dentaro sambil menghela nafas panjang.
"Pembunuh sanguri adalah koromuko!" Dentaro melanjutkan ucapannya.
"Koromuko pembunuh sanguri?!" Sangura melihat dentaro.
Tanpa banyak bicara lagi sangura melompati pintu gerbang istana kerajaan otaram, melayang terbang melesat tinggi keluar istana kerajaan otaram.
"Tunggu sangura!!" Kakek guru memanggil sangura sekaligus melompat keluar gerbang istana kerajaan otaram.
"Dia sangura terbakar nafsu amarah yang akan membakar dirinya sendiri.." kakek guru berlari lebih cepat sehingga dapat menyusul sangura.
Ketika sangura mulai terbakar oleh balas dendam yang akan mengalir dihatinya.
Tanpa diketahui sangura kakek guru sudah ada di belakang sangura.
Kakek guru mengeluarkan aliran energi putih menyerang punggung sangura hingga sangura lemas tak berdaya jatuh ketanah pingsan.
Sangura digendong oleh kakek guru dibawa pergi pulang ke rumah.
Namun ditengah perjalanan mereka diserang oleh segerombolan begal hutan basah.
"Kakek guru! Lebih baik menyerah dan serahkan harta benda kalian!" Pemimpin begal menghunuskan pedangnya ke leher Kakek guru.
"Hem.. percuma minta harta benda padaku, karena aku tak punya apa-apa... hahaha.." kakek guru langsung menangkap tangan kanannya dan memutar dari kanan ke kiri dan menendang dengan kaki kanan hingga salah satu pegal itu jatuh ketanah.
Sangura diletakkan di tepi kemudian kakek guru melompat melakukan penyerangan dengan cepat pukulan dan tendangan bebas menghantam seluruh gerombolan begal hutan basah.
"Ampun... kakek.." seorang begal memohon ampun.
"Ajari aku ilmu seperti kakek." Seorang begal memohon agar dijadikan muridnya.
"Untuk apa ilmu kesaktian? Hanya untuk berbuat kejahatan percuma!" Kakek guru menasehati gerombolan begal hutan basah.
"Tidak Kakek...kami berjanji untuk tidak mengulangi lagi.." seluruh gerombolan begal serentak berucap begitu.
"Apa jaminannya jika melanggar janji kalian ?" Kakek guru memberikan nasehat pada gerombolan begal hutan basah.
"Nyawa kami jika melanggar janji kami."serentak gerombolan begal berjanji pada dirinya sendiri.
"Kalau begitu bantu cucuku ini pulang kerumahnya.kakek guru berjalan bersama mereka menuju kerumahnya sangura.
Mereka pergi pulang kerumahnya sangura, ditengah perjalanan hampir sampai rumah.
Mereka diserang puluhan senjata rahasia menyerang gerombolan begal dan kakek guru serta sangura.beberapa gerombolan begal mati kena serangan senjata rahasia milik penyerang gelap.awalnya gerombolan begal berjumlah sepuluh kini tinggal lima orang yang tersisa.
Kakek guru melompat terbang dan menotok para penyerang gelap hingga para penyerang gelap yang berada di atas pohon mangga saling berjatuhan terkena serangan totok pada leher mereka.
Hampir semua para penyerang gelap berjatuhan tak berdaya kena totok lumpuh syaraf mereka.kini yang tersisa pergi lari entah kemana.
"Kakek guru memang hebat." Ucap salah seorang pegal yang tersisa dari serangan gelap para penyerang.
"Ayo kita lanjutkan perjalanan kerumah sangura." Kakek guru mengangkat tubuh sangura yang masih belum sadarkan diri dari pukulan telapak kebelang punggung sangura.
"kami bantu gendong cucu kakek guru." seorang bekas gerombolan begal membantu membawa sangura.
"itu tidak begitu jauh, hampir sampai rumah sangura." kakek guru menunjuk ke arah rumah sangura yang berada dekat hutan bambu.
"Ayo, jalan perlahan menuju ke sana." kakek guru berjalan diikuti beberapa orang gerombolan bekas begal.
Akhirnya sampai dirumahnya sangura.
kakek guru menaruh sangura di atas kasur, diberikan air putih.
sehari berlalu sangura belum begitu sadar dari pingsan.
"Nampaknya sudah ada perubahan yang membaik, sangura mulai membuka kedua matanya." kakek guru segera mengambil air putih dan diberi doa oleh kakek guru.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments