BAB 6. Heena menampar Pelakor.

Di dalam sebuah kamar yang berukuran luas, wanita cantik tampak mendekap tubuhnya dengan selimut untuk menutupi tubuh polosnya.

Heena perlahan turun dari ranjang menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Heena menatap diri di pantulan cermin yang terdapat di dalam kamar mandi, tangannya meremat selimut dengan kuat, air matanya kembali menetes.

Sesaat Heena dalam keadaan rapuh teringat suaminya akan menikah lagi namun ia kembali teringat putranya yang masih butuh dirinya sosok yang kuat.

Setelah selesai mandi dan berpakaian rapih, Heena mendatangi kamar putranya.

"Mama ..." Sebuah suara khas anak kecil berusia empat tahun menyambut kehadirannya saat Heena baru berdiri diambang pintu kamar putranya.

Aroma wangi menyeruak di seluruh ruangan kamar putranya, yang beraroma khas wangi anak kecil.

Anak kecil laki-laki itu habis dimandiin oleh pengasuhnya, dan tampak melompat-lompat di atas ranjangnya membuat sang pengasuh kesusahan untuk memakaikan bajunya.

"Yusuf, ayo pakai bajunya tidak boleh nakal, Nak?" Heena mendekati putranya dan meraih pakaian Yusuf.

Dan seketika sebuah suara lembut itu mampu menghentikan kejahilan Yusuf yang sedang melompat-lompat.

"Mama?" Yusuf memeluk Heena.

"Yusuf, mau di pakein baju oleh, Mama," ucap Yusuf dengan suara manja.

Waktu menunjukan pukul delapan pagi.

Setelah selesai sarapan bersama, Michael Langsung bergegas berangkat ke kantor.

Namun sebelum berangkat Michael menyapa putranya walau hanya sebentar, mengingat ia adalah pembisnis besar hingga membuat dirinya jarang ada waktu untuk putranya.

"Papa, cepat puyang."

Mickael melambaikan tangan ke arah putranya, setelahnya ia melajukan mobil menuju kantor.

Setelah kepergian Michael, Heena mengantar Yusuf ke sekolah bersama sopir.

Saat sedang menunggu Yusuf belajar di kelas, Heena bertemu istri kolega bisnis suaminya, yang ternyata anaknya juga sekolah di sekolahan yang sama dengan putranya.

"Nyonya Heena ..." Tamara sedikit memastikan takut salah.

"Iya, Nyonya Tamara."

Keduanya saling berpelukan dan tampak berbincang-bincang sangat terlihat akrab.

Heena adalah sosok yang ceria sehingga seberat apapun masalah hidupnya ia mampu menutupi bahkan senyumnya dan tawanya semua itu palsu.

Setelah jam sekolah Yusuf selesai, Heena tidak langsung pulang ke rumah, ia mampir ke sebuah restoran untuk makan siang karena permintaan Yusuf yang ingin makan di luar.

Rambut jabrik bocah tampan itu tampak bergerak-gerak seiring langkahnya yang sedikit sambil melompat-lompat karena senang.

Menarik tangan Mamanya untuk segera sampai dan duduk lalu memesan makanan.

"Pelan-pelan, sayang."

Kini keduanya sudah duduk dan Heena sedang memilih menu makanan, Yusuf dengan antusias mengedarkan pandangannya untuk melihat suasana di restoran tersebut.

Namun tanpa sengaja mata jernih itu menatap sosok yang sangat ia kenal, dan untuk memastikan Yusuf berjalan mendekati orang tersebut.

"Papa?"

Seketika pria tampan itu menghentikan kegiatannya yang sedang menyuapi kekasih gelapnya saat mendengar sebuah suara anak kecil.

"Sayang, kamu mau apa?" Heena menoleh ke arah putranya namun seketika syok saat mendapati Yusuf tidak ada di sampingnya.

Heena mengedarkan pandangannya untuk mencari putranya dan seketika pandangannya menangkap sosok kecil yang berdiri di dekat meja seorang sepasang kekasih.

Namun yang membuat Heena semakin terkejut bukan putranya yang berdiri di sana, melainkan pria yang duduk di sana bersama wanita.

"Ternyata wanita itu ingin aku makan juga!" Setelah berkata seperti itu Heena langsung mendekati meja dekat putranya berdiri.

Heena tampak sangat marah ia yang merasa sedang lapar malah disuguhi pemandangan yang mengoyak hatinya, dan tanpa pikir panjang dan tanpa ia pedulikan pria yang duduk di kursi sebelah yang menatapnya dengan tajam, Heena terus melakukan aksinya.

Plak plak.

Heena menampar dua kali di pipi mulus wanita itu, tamparan keras yang hena berikan mampu mengeluarkan darah segar di sudut bibir wanita cantik itu.

Heena mencekal erat rahang wanita itu. "Mengapa pria beristri kau dekati! ... apa kau sudah kehabisan pria lajang, huh ..."

Plak.

Sebuah tampan keras mendarat lagi di pipi mulus wanita, namun bukan pipi wanita cantik itu, melain di pipi mulus Heena.

"Jaga ucapanmu!" Michael langsung menarik Heena membawa pergi wanita malang itu dari tempat tersebut.

"Papa, Mama, huhuhu." Yusuf menangis pilu berlari mengejar langkah lebar orang tuanya yang meninggalkannya jauh di belakang, sesekali Anak kecil itu jatuh tersandung lalu bangkit lagi mengejar Papa dan Mamanya.

Orang-orang pengunjung restoran merasa kasihan melihat keadaan Yusuf, ingin membantunya namun bukan siapa-siapanya.

Bruk.

Michael mendorong tubuh Heena ke dalam mobil dengan kasar.

Dan saat Michael mau menutup pintu mobil tiba-tiba ia merasakan tangannya di gigit.

Ahhww.

Michael meringis kesakitan, bersamaan itu terdengar suara anak kecil yang protes kepadanya.

"Papa, jahat! ... Papa tidak berhak sakiti, Mama!" Yusuf menatap tajam ke arah Papanya, lalu masuk kedalam mobil dan langsung memeluk mamanya.

Michael terus melajukan mobilnya menuju mansion, ia yang saat ini sedang diselimuti kekacauan sampai melupakan wanitanya yang ia tinggal di restoran.

Arghhh.

Wanita cantik itu terlihat sangat marah saat di tinggal Michael begitu saja dan harus membayar tagihan makanan yang nominalnya cukup besar.

Niat hati ia memesan makanan mahal yang banyak, akan di bayari oleh Michael, mengingat bersamanya ia ke mari. Ternyata malah di tinggalkan.

"Aku harus segera membuat, Michael. Menikahiku!"

Setelah berucap kalimat tersebut, wanita itu pergi meninggalkan restoran, keluar seraya memakai kaca mata hitam lalu mengibaskan rambut panjangnya ke belakang. Berjalan angkuh.

Mansion Henderson.

Jemari kecil itu sedari tadi mengusap wajah Ibunya, meski air mata Ibunya sudah tidak lagi menetes, namun seolah enggan untuk menjauhkan jemari kecilnya dari wajah Ibunya.

Heena meraih tangan putranya lalu mencium-cium tangan mungil milik putranya.

Ane sang pengasuh putranya tampak masuk membawakan sebotol susu buat Yusuf, setelah tadi ia selesai mengganti pakaian sekolah Yusuf.

Yusuf meraih botol susu tersebut lalu meminumnya tanpa menunggu lama sudah habis, dan ia kembalikan botol kosongnya ke tangan Ane.

"Ane, Yusuf mau bobok cama, Mama?" suaranya memelas bercampur manja seraya memeluk pinggang Ibunya.

"Baik, Tuan Muda." Ane pergi meninggalkan ruang kamar Heena.

Heena menidurkan Yusuf di ranjangnya sambil memeluk putranya.

Keduanya tidur terlelap hingga tidak terasa tiba malam hari.

Heena masuk ke dalam ruang kerja Michael saat mendapat perintah dari Michael bahwa ia untuk menemuinya di ruang kerja yang ada di Mansion tersebut.

Heena menatap Michael yang berdiri memunggunginya.

"Tiga hari lagi aku akan menikah dengan, Mawar." Perlahan Michael membalikan tubuhnya menghadap Heena.

Heena tersenyum getir. "Siap-siaplah kau merasa malu!"

Michael menatap tajam. "Berani kau berbuat macam-macam ... ibu dan adikmu akan mendapat balasan."

Terpopuler

Comments

Kinay naluw

Kinay naluw

menikahi pecah kaca dan membuang berlian.

2023-04-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pernikahan yang tidak diinginkan.
2 Bab 2. harus putus.
3 Bab 3. di penjara
4 Bab 5. Perlakuan kasar Michael
5 BAB 6. Heena menampar Pelakor.
6 BAB 7. Membayangkan saja tidak sanggup
7 BAB 8. DIMADU
8 BAB 9. penolakan Yusuf.
9 BAB 10. Heena masuk rumah sakit.
10 BAB 11. Hadiah pagi hari.
11 BAB 12. sekedar istri siri
12 BAB 13. Do'a Yusuf.
13 BAB 14. rencana bercerai
14 BAB 15. Sulit menyembuhkan luka kecewa
15 BAB 16. Bercerai
16 BAB 17. Hari pertama jauh dari Yusuf.
17 BAB 18. Pertama kali merasa sesak.
18 BAB 19. berhenti mentransfer uang.
19 BAB 20. Heena mulai merawat diri.
20 BAB 21. Mendapat amarah ibu
21 BAB 22. Rencana licik Mawar
22 BAB 23. Yusuf sakit.
23 BAB 24. Pekerjaan baru.
24 BAB 25. Bertemu setelah lima tahun.
25 BAB 26. Perasaan Aldebaran bertemu Heena.
26 BAB 27. Pria pemberi tisu
27 BAB 28. Ajakan menjadi teman.
28 BAB 29. Tidak ingin dimanfaatkan lagi.
29 BAB 30. Informasi dari Asisten Dika
30 BAB. 31. Michael merasa cemburu.
31 BAB 32. mengunjungi Yusuf.
32 BAB 33. Rencana Mulan.
33 BAB. 34. Tertampar ucapan Heena.
34 BAB 35. Terbayang wajah Heena
35 BAB. 36. Tanpa sengaja bertemu.
36 BAB. 37. Fakta kebenaran Ibu Heena
37 BAB. 38. Amarah Michael.
38 BAB. 39. Ulang tahun Aldebaran.
39 BAB. 40. Di buang ibu kandung.
40 BAB. 41. Melakukan rencana awal.
41 BAB. 42. Bersama mengantar sekolah Yusuf.
42 BAB 43. Satu titik terang.
43 BAB. 44. Benar-benar menyesal.
44 BAB 45. Michael masuk rumah sakit.
45 BAB 46. Memanfaatkan.
46 BAB 47. Permintaan Maaf.
47 BAB. 48. Terlalu fokus.
48 BAB 49. Mendatangi Vila
49 BAB 50. Salah jebakan.
50 BAB 51. Nikah paksa dua kali.
51 BAB 52. Tidak pamit pulang.
52 BAB. 53. Meluruskan masalah.
53 BAB 54. Mulan mengancam Heena.
54 BAB 55. Tertawa bersama Yusuf.
55 BAB 56. Siapa yang menikah.
56 BAB 57. Jujur pada Paman
57 BAB 58. Bukti yang kuat.
58 BAB 59. Kabur.
59 BAB 60. Menangis memohon.
60 BAB 61. Menegang.
61 BAB 62. Tertangkap.
62 BAB 63. Kekasih bohongan.
63 BAB 64. Jangan takut.
64 BAB 65. Pindah rumah.
65 BAB. 66. Disambut hangat.
66 BAB. 67. Mulan marah.
67 BAB. 68. Berusaha mengejar cinta Aldebaran.
68 BAB. 69. Penyesalan.
69 BAB. 70. Jujur dengan Bibi Sekar.
70 BAB. 71. Hampir jatuh.
71 BAB 72. Aset perusahaan milik Aldebaran kembali.
72 BAB 73. Mulan tidak terima.
73 BAB. 74. Mulan terbakar cemburu.
74 BAB. 75. Mulan tidak dapat ampun.
75 BAB. 76. "Om tahu, Mama?"
76 BAB. 77. Bertemu Mama.
77 BAB 78. Bertemu Michael di sekolah Yusuf.
78 BAB. 79. Bersitegang.
79 BAB. 80. Penjara 15 tahun.
80 BAB. 81. Jatuh miskin.
81 BAB. 82. Malu
82 BAB. 83. Syukuran.
83 BAB 84. Kening berkerut.
84 BAB. 85. diam-diam mencintai.
85 BAB. 86. Pergi tanpa peduli.
86 BAB. 87. Wanita sialan.
87 BAB 88. Membiarkan menangis dalam pelukannya.
88 BAB 89. Perlakuan manis bertubi-tubi.
89 BAB. 90 . Hancur harapan.
90 BAB. 91. Menjulid Bibi Sekar.
91 BAB 92. Menjemput Heena dan Bibi Sekar.
92 BAB 93. Sama terkejutnya.
93 BAB 94. Jalan-jalan ke Mall.
94 BAB. 95. Aldebaran penuh kejutan.
95 BAB 96. Sadar tidak pantas mendapat kesempatan kedua.
96 BAB. 97. Menunjukan cemburu.
97 BAB. 98. Mencari Heena.
98 BAB. 99. Terlihat menggemaskan.
99 BAB 100. Dibuat terkejut oleh Heena.
100 BAB 101. Dia...
101 BAB 102. Mengusap dadanya lega.
102 BAB 103. Disiram air jus.
103 BAB 104. Menarik Heena dalam pelukannya.
104 BAB 105. Tatapan murka.
105 BAB. 106. Tidak pernah terlihat semarah ini.
106 BAB 107. Menggigit jari
107 BAB 108. Aldebaran kan serba bisa.
108 BAB. 109. Aku harus menguji Om Aldebaran.
109 BAB 110. Lulus ujian pertama.
110 BAB 111. Anak broken home.
111 BAB 112. Aldebaran mencangkul tanah.
112 BAB. 113. Merestui.
113 BAB. 114. Mundur perlahan.
114 BAB. 115. Pesta pernikahan.
115 BAB. 116. Karena tidak fokus.
116 BAB 117. Tidak tertabrak.
117 BAB 118. Tidur saling memeluk.
118 BAB 119. Siapa yang tahu, siapa yang tidak tahu.
119 BAB 120. Terlanjur dibuat sakit.
120 BAB 121. Membawanya ke rumah sakit.
121 BAB. 122. Virus mematikan.
122 BAB 123. Menyalahkan diri.
123 BAB 124. Cerita masa lalu.
124 BAB 125. Jangan lupa bahagia.
125 BAB 126. Bertengkar.
126 BAB 127. Ingin cerita yang sebenarnya.
127 BAB 128. Terpaksa membawa pergi.
128 BAB. 129. lanjut kisah masa lalu
129 BAB 130. Berhati-hati dengan Ayahnya sendiri
130 BAB 131. Putriku.
131 BAB 132. tiga CCTV
132 BAB 133. Chip penyadap suara.
133 BAB 134. Tidak seperti orang normal biasanya
134 BAB 135. Bertemu adik.
135 BAB 136. "Berhentilah."
136 BAB 137. Ruang bawah tanah.
137 BAB 138. Darah bercucuran.
138 BAB 139. Semakin membabi buta menghajar
139 BAB 140. Persembahan gagal.
140 BAB 141 Banjir tangis
141 BAB 142. Korea Selatan
142 BAB 143. Will you marry me
143 BAB 144. Mau beli rumah.
144 BAB 145. Yang jomblo elus dada
145 BAB. 146. Bertemu lagi.
146 BAB 147. Dikelilingi orang-orang baik.
147 BAB 148. Terharu menangis, sedih apa lagi. terus bahagianya kapan?
148 BAB 149. Wajah blasteran Amerika.
149 BAB 150. Hari pernikahan Rengky dan Ayunda
150 BAB 150. Heena hamil.
151 Novel baru judul pembantu Tuan Muda
152 BAB 153. Keharmonisan semakin hari semakin tercipta
153 BAB 154. Hampir di pukul sutil
154 BAB 155. Hawa panas.
155 BAB 156. Apakah benar jatuh cinta.
156 BAB. Baju ibu hamil.
157 BAB 158. Jangan menangis ada aku
158 BAB 159. Ulat.
159 BAB 160. Rujak mangga.
160 Karya baru BOS Sombong Suamiku.
161 BAB 162. Ijin pulang kampung.
162 BAB 163. Kabar gembira.
163 BAB 164. Curhat.
164 BAB 165. Rasanya aku sudah gila.
165 BAB 166. Aaron dan Aura.
Episodes

Updated 165 Episodes

1
Bab 1. Pernikahan yang tidak diinginkan.
2
Bab 2. harus putus.
3
Bab 3. di penjara
4
Bab 5. Perlakuan kasar Michael
5
BAB 6. Heena menampar Pelakor.
6
BAB 7. Membayangkan saja tidak sanggup
7
BAB 8. DIMADU
8
BAB 9. penolakan Yusuf.
9
BAB 10. Heena masuk rumah sakit.
10
BAB 11. Hadiah pagi hari.
11
BAB 12. sekedar istri siri
12
BAB 13. Do'a Yusuf.
13
BAB 14. rencana bercerai
14
BAB 15. Sulit menyembuhkan luka kecewa
15
BAB 16. Bercerai
16
BAB 17. Hari pertama jauh dari Yusuf.
17
BAB 18. Pertama kali merasa sesak.
18
BAB 19. berhenti mentransfer uang.
19
BAB 20. Heena mulai merawat diri.
20
BAB 21. Mendapat amarah ibu
21
BAB 22. Rencana licik Mawar
22
BAB 23. Yusuf sakit.
23
BAB 24. Pekerjaan baru.
24
BAB 25. Bertemu setelah lima tahun.
25
BAB 26. Perasaan Aldebaran bertemu Heena.
26
BAB 27. Pria pemberi tisu
27
BAB 28. Ajakan menjadi teman.
28
BAB 29. Tidak ingin dimanfaatkan lagi.
29
BAB 30. Informasi dari Asisten Dika
30
BAB. 31. Michael merasa cemburu.
31
BAB 32. mengunjungi Yusuf.
32
BAB 33. Rencana Mulan.
33
BAB. 34. Tertampar ucapan Heena.
34
BAB 35. Terbayang wajah Heena
35
BAB. 36. Tanpa sengaja bertemu.
36
BAB. 37. Fakta kebenaran Ibu Heena
37
BAB. 38. Amarah Michael.
38
BAB. 39. Ulang tahun Aldebaran.
39
BAB. 40. Di buang ibu kandung.
40
BAB. 41. Melakukan rencana awal.
41
BAB. 42. Bersama mengantar sekolah Yusuf.
42
BAB 43. Satu titik terang.
43
BAB. 44. Benar-benar menyesal.
44
BAB 45. Michael masuk rumah sakit.
45
BAB 46. Memanfaatkan.
46
BAB 47. Permintaan Maaf.
47
BAB. 48. Terlalu fokus.
48
BAB 49. Mendatangi Vila
49
BAB 50. Salah jebakan.
50
BAB 51. Nikah paksa dua kali.
51
BAB 52. Tidak pamit pulang.
52
BAB. 53. Meluruskan masalah.
53
BAB 54. Mulan mengancam Heena.
54
BAB 55. Tertawa bersama Yusuf.
55
BAB 56. Siapa yang menikah.
56
BAB 57. Jujur pada Paman
57
BAB 58. Bukti yang kuat.
58
BAB 59. Kabur.
59
BAB 60. Menangis memohon.
60
BAB 61. Menegang.
61
BAB 62. Tertangkap.
62
BAB 63. Kekasih bohongan.
63
BAB 64. Jangan takut.
64
BAB 65. Pindah rumah.
65
BAB. 66. Disambut hangat.
66
BAB. 67. Mulan marah.
67
BAB. 68. Berusaha mengejar cinta Aldebaran.
68
BAB. 69. Penyesalan.
69
BAB. 70. Jujur dengan Bibi Sekar.
70
BAB. 71. Hampir jatuh.
71
BAB 72. Aset perusahaan milik Aldebaran kembali.
72
BAB 73. Mulan tidak terima.
73
BAB. 74. Mulan terbakar cemburu.
74
BAB. 75. Mulan tidak dapat ampun.
75
BAB. 76. "Om tahu, Mama?"
76
BAB. 77. Bertemu Mama.
77
BAB 78. Bertemu Michael di sekolah Yusuf.
78
BAB. 79. Bersitegang.
79
BAB. 80. Penjara 15 tahun.
80
BAB. 81. Jatuh miskin.
81
BAB. 82. Malu
82
BAB. 83. Syukuran.
83
BAB 84. Kening berkerut.
84
BAB. 85. diam-diam mencintai.
85
BAB. 86. Pergi tanpa peduli.
86
BAB. 87. Wanita sialan.
87
BAB 88. Membiarkan menangis dalam pelukannya.
88
BAB 89. Perlakuan manis bertubi-tubi.
89
BAB. 90 . Hancur harapan.
90
BAB. 91. Menjulid Bibi Sekar.
91
BAB 92. Menjemput Heena dan Bibi Sekar.
92
BAB 93. Sama terkejutnya.
93
BAB 94. Jalan-jalan ke Mall.
94
BAB. 95. Aldebaran penuh kejutan.
95
BAB 96. Sadar tidak pantas mendapat kesempatan kedua.
96
BAB. 97. Menunjukan cemburu.
97
BAB. 98. Mencari Heena.
98
BAB. 99. Terlihat menggemaskan.
99
BAB 100. Dibuat terkejut oleh Heena.
100
BAB 101. Dia...
101
BAB 102. Mengusap dadanya lega.
102
BAB 103. Disiram air jus.
103
BAB 104. Menarik Heena dalam pelukannya.
104
BAB 105. Tatapan murka.
105
BAB. 106. Tidak pernah terlihat semarah ini.
106
BAB 107. Menggigit jari
107
BAB 108. Aldebaran kan serba bisa.
108
BAB. 109. Aku harus menguji Om Aldebaran.
109
BAB 110. Lulus ujian pertama.
110
BAB 111. Anak broken home.
111
BAB 112. Aldebaran mencangkul tanah.
112
BAB. 113. Merestui.
113
BAB. 114. Mundur perlahan.
114
BAB. 115. Pesta pernikahan.
115
BAB. 116. Karena tidak fokus.
116
BAB 117. Tidak tertabrak.
117
BAB 118. Tidur saling memeluk.
118
BAB 119. Siapa yang tahu, siapa yang tidak tahu.
119
BAB 120. Terlanjur dibuat sakit.
120
BAB 121. Membawanya ke rumah sakit.
121
BAB. 122. Virus mematikan.
122
BAB 123. Menyalahkan diri.
123
BAB 124. Cerita masa lalu.
124
BAB 125. Jangan lupa bahagia.
125
BAB 126. Bertengkar.
126
BAB 127. Ingin cerita yang sebenarnya.
127
BAB 128. Terpaksa membawa pergi.
128
BAB. 129. lanjut kisah masa lalu
129
BAB 130. Berhati-hati dengan Ayahnya sendiri
130
BAB 131. Putriku.
131
BAB 132. tiga CCTV
132
BAB 133. Chip penyadap suara.
133
BAB 134. Tidak seperti orang normal biasanya
134
BAB 135. Bertemu adik.
135
BAB 136. "Berhentilah."
136
BAB 137. Ruang bawah tanah.
137
BAB 138. Darah bercucuran.
138
BAB 139. Semakin membabi buta menghajar
139
BAB 140. Persembahan gagal.
140
BAB 141 Banjir tangis
141
BAB 142. Korea Selatan
142
BAB 143. Will you marry me
143
BAB 144. Mau beli rumah.
144
BAB 145. Yang jomblo elus dada
145
BAB. 146. Bertemu lagi.
146
BAB 147. Dikelilingi orang-orang baik.
147
BAB 148. Terharu menangis, sedih apa lagi. terus bahagianya kapan?
148
BAB 149. Wajah blasteran Amerika.
149
BAB 150. Hari pernikahan Rengky dan Ayunda
150
BAB 150. Heena hamil.
151
Novel baru judul pembantu Tuan Muda
152
BAB 153. Keharmonisan semakin hari semakin tercipta
153
BAB 154. Hampir di pukul sutil
154
BAB 155. Hawa panas.
155
BAB 156. Apakah benar jatuh cinta.
156
BAB. Baju ibu hamil.
157
BAB 158. Jangan menangis ada aku
158
BAB 159. Ulat.
159
BAB 160. Rujak mangga.
160
Karya baru BOS Sombong Suamiku.
161
BAB 162. Ijin pulang kampung.
162
BAB 163. Kabar gembira.
163
BAB 164. Curhat.
164
BAB 165. Rasanya aku sudah gila.
165
BAB 166. Aaron dan Aura.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!