Bab 2. harus putus.

Hari telah berlalu.

Satu Minggu kemudian.

Berita-berita miring tentang Papa Bagas yang telah melakukan penggelapan dana perusahaan dan menipu beberapa kliennya, kini berita itu beredar di sosial media, TV dan di koran.

Kini para petinggi perusahaan Al-Gazali Group tampak sedang meeting di dalam sana.

Namun wajah-wajah semua orang tampak lesu, karena tidak menemukan jalan keluar satu pun.

Ditambah Para investor menarik seluruh sahamnya, kini perusahaan Al-Gazali Group benar-benar dilanda kehancuran.

"Aku akan bertanggung jawab."

Sebuah kalimat yang mampu membuat semua orang yang ada di ruangan itu langsung mendongakkan kepala menatap Aldebaran.

"Dan kalian ingat ... orang yang saat ini tertawa melihat kehancuran keluargaku ... akan aku buat menyesal!" Matanya menatap tajam, disertai nada bicaranya yang sangat dingin.

Setelah mengucapkan kalimat itu, Aldebaran berdiri didampingi Asisten Dika.

Dan saat pintu ruang terbuka kini sudah nampak dua polisi, Aldebaran tidak mempersulit, ia langsung mengikuti pergi ke kantor polis.

Namun saat sampai di depan gedung perusahaan, di luar banyak masyarakat demo, serta wartawan yang berebut menggali informasi.

[Penjarakan dia!]

[Putra orang penipu!]

[Penjarakan dia!]

[Penjarakan dia!]

Suara-suara para orang-orang pendemo sudah seperti kaset rusak di ingatan Aldebaran.

Kini Aldebaran dan Asisten Dika dan para polisi sudah berada dalam mobil, meski tadi agak rumayan kesulitan karena wartawan mendekat dan menyulitkan untuk berjalan

Di rumah kediaman Heena.

"Mama tidak mau tahu ... kau harus putuskan Aldebaran!" ucapnya tegas dan tidak mau dibantah.

"Ma ... kenapa? apa alasan mama?" Heena mengguncang bahu Ibu Jamilah.

Ibu Jamilah menurunkan tangan Heena dari bahunya dengan kasar. "Kau hanya perlu menurut tidak perlu tahu alasan Mama!"

"Dan sampai kapan pun Heena tidak akan pernah putusin Aldebaran." Matanya menyipit tajam.

Plak.

Tamparan keras itu seketika membuat wajah Heena menoleh ke samping bersamaan dengan sebagian rambut lurusnya menutup wajah.

"Berani ... beraninya kamu melawan Mama, hah!" Menunjuk wajah Heena dengan marah.

Heena merasakan pipinya yang panas bekas tamparan ibunya.

Heena mengusap pipinya seraya melirik kearah ibunya. "Heena berhak tahu alasan Mama ..." Heena menahan tangis.

Ibu Jamilah membuang muka seraya menghela nafas berat.

Dan setelah itu Ibu Jamilah tampak berjalan keluar dan kembali lagi masuk ke kamar Heena dengan membawa sesuatu.

"Baca ini!" Ibu Jamilah melempar map coklat kearah Heena.

Heena mengambil map coklat itu kemudian membaca isinya.

Deg ....

Seketika mulutnya menggangga karena terkejut, matanya membola dan terus membaca, menggelengkan kepalanya seolah tidak percaya.

Heena menggigit bibir bawahnya untuk menguatkan diri seraya beralih menatap ibunya. "Katakan ini semua tidak benar, Ma!" Menahan gejolak hati, kini tubuhnya tampak bergetar.

"Apa kau mau hidup susah!" Menatap tajam kearah Heena.

"Jika kau mau hidup susah ... apa kau tega dengan adikmu?"

"Aldebaran sudah tidak punya apa-apa lagi ... dan hutang Mama harus dilunasi!" Ibu Jamilah berteriak hingga penuh suaranya di seisi ruangan.

Brakk.

Ibu Jamilah keluar kamar seraya menutup pintu dengan kasar lalu menguncinya.

"Tidak ..."

Heena berteriak, kali ini air matanya tumpah tanpa bisa lagi ia bendung.

Kantor Polisi.

"Maaf Tuan, dari semua hasil laporan yang saya terima ... semua mengarah kepada pak Bagas." Polisi itu menatap Aldebaran.

Polisi itu sementara menghentikan ucapannya saat Asisten Dika sedang menunjukkan sesuatu di handphonenya kepada Aldebaran.

"Perusahaan Al-Gazali Group, sudah tidak ada harapan lagi Tuan."

Seketika Aldebaran mengepalkan tangannya, matanya menyipit tajam menatap Asisten Dika. "Terus selidiki." Menggunakan bahasa mata.

Ya, saat ini Perusahaan Al-Gazali Group menjadi berita trending topik nomor satu di sosial media, perusahaan besar yang kini telah bangkrut.

Asisten Dika masih setia menemani Aldebaran hingga polisi membawanya ke tahanan, setelahnya ia pergi meninggalkan tempat itu.

Keesokan harinya.

Pria tampan itu langsung menegakkan pandangannya lurus ke depan. Wajahnya yang tadinya terlihat dingin, kini berangsur-angsur berubah hangat. Bibir warna merah alami langsung membentuk garis lengkung, begitu dia melihat kekasihnya yang datang.

"Al ..." Heena langsung berdiri dari duduknya, lalu berjalan mendekati Aldebaran dan memeluknya.

Keduanya saling memeluk untuk beberapa saat, tidak mempedulikan pasang mata yang menatapnya.

Ibu Jamilah mendesah kasar melihat adegan dua orang sejoli seraya membuang muka lebih milih menatap yang lain.

Setelah melerai pelukannya Heena dan Aldebaran kini duduk berhadapan dengan meja sebagai pembatas.

Dua polisi berdiri di samping belakang tidak jauh dari ketiganya.

"Al ... maafkan aku." Heena memulai membuka suara.

"Maaf untuk apa? aku yang harusnya minta maaf, karena sekarang berada di sini." Menatap bersalah.

"Tidak Al, aku yakin papa di fitnah ... ini semua tidak benar." Heena memaksa senyum meski tampak sedih.

Makasih Heena sudah percaya kepadaku dan keluargaku, batin Aldebaran.

Ibu Jamilah yang sudah tidak sabaran langsung memotong interaksi keduanya.

Hingga membuat Aldebaran langsung menatapnya, yang sebelumnya tidak menganggap kehadirannya.

"Lupakan Heena, Aldebaran!"

"Melupakan." Aldebaran tertawa, menganggap Ibu Jamilah hanya lelucon.

Ibu Jamilah langsung memperjelas ucapnya, "Heena akan saya nikahkan dengan pria kaya ... hubungan kalian berakhir di sini."

Deg ....

Tidak hanya Aldebaran yang kaget mendengar ucapan Ibu Jamilah, tapi Heena juga kaget, ia tidak menyangka ibunya tega bicara semenyakitkan itu kepada Aldebaran.

"Ma ..." Heena menyentuh tangan ibunya seraya menggelengkan kepala, seolah meminta Ibu Jamilah untuk menyudahi ucapannya.

Namun bukan Ibu Jamilah bila berhenti begitu saja, karena sudah mengatakan sebagian permasalahan maka harus ia tuntaskan.

Ibu Jamilah menyingkirkan tangan Heena, seraya menatap tajam kearah Heena.

"Saya sebagai Ibu tidak ingin melihat putri saya menderita!"

"Kau sekarang hanya pria miskin ... kau tidak punya apa-apa lagi!" Menunjuk Aldebaran dengan nafas memburu.

"Heena ayo kita pergi!" Meraih tangan Heena dengan kasar lalu menarik untuk ikut berjalan keluar.

"Tunggu!" Aldebaran berdiri lalu berjalan sedikit mendekat.

Heena menoleh ke belakang menatap Aldebaran dengan perasaan bersalah, kini mata keduanya saling bertemu.

Namun Ibu Jamilah tetap tidak bergeming, dan hanya ada senyum sinis di wajahnya seraya menatap pintu keluar.

"Aku yakin bisa membahagiakan Heena dengan segala cara yang aku miliki." Aldebaran mengambil nafas panjang. "demi Heena saya akan segera keluar dari sini dan membuktikan bahwa keluargaku tidak bersalah."

Mendengar kata demi Heena, seketika air mata Heena tumpah, Heena tahu Aldebaran sangat mencintainya begitu dalam dan ia takut perpisahan ini juga akan menyakitinya begitu dalam.

Ibu Jamilah sama sekali tidak terprovokasi, ia langsung menarik tangan Heena.

"Ayo Heena!" Menarik kasar tangan Heena.

"Ma ... Aldebaran ...." Heena seraya memberontak namun ibunya sangat kuat mencekal dan terus menariknya.

"Heena ... Heena." Aldebaran menyusul Heena, namun dua orang polisi yang tadi menjaganya langsung mencekal pergelangan tangannya. "Maaf Tuan, mari kembali ke sel."

Aldebaran memberontak. "Ah, lepaskan aku mau menyusul Heena ... Heena ... Heena."

Namun usahanya gagal, karena bertambah dua orang polisi yang ikut membawanya ke dalam sel.

Arghhhh.

Aldebaran mencakar rambutnya sendiri, rasanya benar-benar frustasi. Terlihat beberapa kali ia meninju-ninju dinding ruang sel, hingga tampak darah segar keluar dari jemari-jemari tangannya, seolah menyalurkan rasa sakitnya.

Keesokan harinya.

Seorang wanita cantik tampak berjalan tergesa, rambutnya yang keriting hasil karya salon ikut mengayun seirama dengan langkah cepatnya.

Kini tangannya telah menjangkau tangan seorang pria yang mengunakan pakaian atasan putih bawahan hitam. Pria itu menoleh, hidungnya semakin terlihat mancung dari arah samping. Hanya melirik wanita yang saat ini di sebelahnya.

"Al ...ijinkan aku membantumu."

"Aku akan membantumu terbebas ... dan setelah ini kita menikah dan akan hidup bahagia," Mulan sangat yakin dengan ucapannya.

Aldebaran tergelak tawa mendengar kalimat terakhir yang di ucapkan Mulan.

Tidak mau meladeni wanita aneh menurutnya, kini dua orang polisi membawanya kembali berjalan menuju ruang pengadilan.

"Al ...." teriak Mulan.

"Bahkan disaat kondisi seperti ini dia tidak menengok padaku." Mulan mengepalkan tangannya.

Terpopuler

Comments

Kinay naluw

Kinay naluw

ya ampun matre banget ibunya Heena.

2023-04-07

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pernikahan yang tidak diinginkan.
2 Bab 2. harus putus.
3 Bab 3. di penjara
4 Bab 5. Perlakuan kasar Michael
5 BAB 6. Heena menampar Pelakor.
6 BAB 7. Membayangkan saja tidak sanggup
7 BAB 8. DIMADU
8 BAB 9. penolakan Yusuf.
9 BAB 10. Heena masuk rumah sakit.
10 BAB 11. Hadiah pagi hari.
11 BAB 12. sekedar istri siri
12 BAB 13. Do'a Yusuf.
13 BAB 14. rencana bercerai
14 BAB 15. Sulit menyembuhkan luka kecewa
15 BAB 16. Bercerai
16 BAB 17. Hari pertama jauh dari Yusuf.
17 BAB 18. Pertama kali merasa sesak.
18 BAB 19. berhenti mentransfer uang.
19 BAB 20. Heena mulai merawat diri.
20 BAB 21. Mendapat amarah ibu
21 BAB 22. Rencana licik Mawar
22 BAB 23. Yusuf sakit.
23 BAB 24. Pekerjaan baru.
24 BAB 25. Bertemu setelah lima tahun.
25 BAB 26. Perasaan Aldebaran bertemu Heena.
26 BAB 27. Pria pemberi tisu
27 BAB 28. Ajakan menjadi teman.
28 BAB 29. Tidak ingin dimanfaatkan lagi.
29 BAB 30. Informasi dari Asisten Dika
30 BAB. 31. Michael merasa cemburu.
31 BAB 32. mengunjungi Yusuf.
32 BAB 33. Rencana Mulan.
33 BAB. 34. Tertampar ucapan Heena.
34 BAB 35. Terbayang wajah Heena
35 BAB. 36. Tanpa sengaja bertemu.
36 BAB. 37. Fakta kebenaran Ibu Heena
37 BAB. 38. Amarah Michael.
38 BAB. 39. Ulang tahun Aldebaran.
39 BAB. 40. Di buang ibu kandung.
40 BAB. 41. Melakukan rencana awal.
41 BAB. 42. Bersama mengantar sekolah Yusuf.
42 BAB 43. Satu titik terang.
43 BAB. 44. Benar-benar menyesal.
44 BAB 45. Michael masuk rumah sakit.
45 BAB 46. Memanfaatkan.
46 BAB 47. Permintaan Maaf.
47 BAB. 48. Terlalu fokus.
48 BAB 49. Mendatangi Vila
49 BAB 50. Salah jebakan.
50 BAB 51. Nikah paksa dua kali.
51 BAB 52. Tidak pamit pulang.
52 BAB. 53. Meluruskan masalah.
53 BAB 54. Mulan mengancam Heena.
54 BAB 55. Tertawa bersama Yusuf.
55 BAB 56. Siapa yang menikah.
56 BAB 57. Jujur pada Paman
57 BAB 58. Bukti yang kuat.
58 BAB 59. Kabur.
59 BAB 60. Menangis memohon.
60 BAB 61. Menegang.
61 BAB 62. Tertangkap.
62 BAB 63. Kekasih bohongan.
63 BAB 64. Jangan takut.
64 BAB 65. Pindah rumah.
65 BAB. 66. Disambut hangat.
66 BAB. 67. Mulan marah.
67 BAB. 68. Berusaha mengejar cinta Aldebaran.
68 BAB. 69. Penyesalan.
69 BAB. 70. Jujur dengan Bibi Sekar.
70 BAB. 71. Hampir jatuh.
71 BAB 72. Aset perusahaan milik Aldebaran kembali.
72 BAB 73. Mulan tidak terima.
73 BAB. 74. Mulan terbakar cemburu.
74 BAB. 75. Mulan tidak dapat ampun.
75 BAB. 76. "Om tahu, Mama?"
76 BAB. 77. Bertemu Mama.
77 BAB 78. Bertemu Michael di sekolah Yusuf.
78 BAB. 79. Bersitegang.
79 BAB. 80. Penjara 15 tahun.
80 BAB. 81. Jatuh miskin.
81 BAB. 82. Malu
82 BAB. 83. Syukuran.
83 BAB 84. Kening berkerut.
84 BAB. 85. diam-diam mencintai.
85 BAB. 86. Pergi tanpa peduli.
86 BAB. 87. Wanita sialan.
87 BAB 88. Membiarkan menangis dalam pelukannya.
88 BAB 89. Perlakuan manis bertubi-tubi.
89 BAB. 90 . Hancur harapan.
90 BAB. 91. Menjulid Bibi Sekar.
91 BAB 92. Menjemput Heena dan Bibi Sekar.
92 BAB 93. Sama terkejutnya.
93 BAB 94. Jalan-jalan ke Mall.
94 BAB. 95. Aldebaran penuh kejutan.
95 BAB 96. Sadar tidak pantas mendapat kesempatan kedua.
96 BAB. 97. Menunjukan cemburu.
97 BAB. 98. Mencari Heena.
98 BAB. 99. Terlihat menggemaskan.
99 BAB 100. Dibuat terkejut oleh Heena.
100 BAB 101. Dia...
101 BAB 102. Mengusap dadanya lega.
102 BAB 103. Disiram air jus.
103 BAB 104. Menarik Heena dalam pelukannya.
104 BAB 105. Tatapan murka.
105 BAB. 106. Tidak pernah terlihat semarah ini.
106 BAB 107. Menggigit jari
107 BAB 108. Aldebaran kan serba bisa.
108 BAB. 109. Aku harus menguji Om Aldebaran.
109 BAB 110. Lulus ujian pertama.
110 BAB 111. Anak broken home.
111 BAB 112. Aldebaran mencangkul tanah.
112 BAB. 113. Merestui.
113 BAB. 114. Mundur perlahan.
114 BAB. 115. Pesta pernikahan.
115 BAB. 116. Karena tidak fokus.
116 BAB 117. Tidak tertabrak.
117 BAB 118. Tidur saling memeluk.
118 BAB 119. Siapa yang tahu, siapa yang tidak tahu.
119 BAB 120. Terlanjur dibuat sakit.
120 BAB 121. Membawanya ke rumah sakit.
121 BAB. 122. Virus mematikan.
122 BAB 123. Menyalahkan diri.
123 BAB 124. Cerita masa lalu.
124 BAB 125. Jangan lupa bahagia.
125 BAB 126. Bertengkar.
126 BAB 127. Ingin cerita yang sebenarnya.
127 BAB 128. Terpaksa membawa pergi.
128 BAB. 129. lanjut kisah masa lalu
129 BAB 130. Berhati-hati dengan Ayahnya sendiri
130 BAB 131. Putriku.
131 BAB 132. tiga CCTV
132 BAB 133. Chip penyadap suara.
133 BAB 134. Tidak seperti orang normal biasanya
134 BAB 135. Bertemu adik.
135 BAB 136. "Berhentilah."
136 BAB 137. Ruang bawah tanah.
137 BAB 138. Darah bercucuran.
138 BAB 139. Semakin membabi buta menghajar
139 BAB 140. Persembahan gagal.
140 BAB 141 Banjir tangis
141 BAB 142. Korea Selatan
142 BAB 143. Will you marry me
143 BAB 144. Mau beli rumah.
144 BAB 145. Yang jomblo elus dada
145 BAB. 146. Bertemu lagi.
146 BAB 147. Dikelilingi orang-orang baik.
147 BAB 148. Terharu menangis, sedih apa lagi. terus bahagianya kapan?
148 BAB 149. Wajah blasteran Amerika.
149 BAB 150. Hari pernikahan Rengky dan Ayunda
150 BAB 150. Heena hamil.
151 Novel baru judul pembantu Tuan Muda
152 BAB 153. Keharmonisan semakin hari semakin tercipta
153 BAB 154. Hampir di pukul sutil
154 BAB 155. Hawa panas.
155 BAB 156. Apakah benar jatuh cinta.
156 BAB. Baju ibu hamil.
157 BAB 158. Jangan menangis ada aku
158 BAB 159. Ulat.
159 BAB 160. Rujak mangga.
160 Karya baru BOS Sombong Suamiku.
161 BAB 162. Ijin pulang kampung.
162 BAB 163. Kabar gembira.
163 BAB 164. Curhat.
164 BAB 165. Rasanya aku sudah gila.
165 BAB 166. Aaron dan Aura.
Episodes

Updated 165 Episodes

1
Bab 1. Pernikahan yang tidak diinginkan.
2
Bab 2. harus putus.
3
Bab 3. di penjara
4
Bab 5. Perlakuan kasar Michael
5
BAB 6. Heena menampar Pelakor.
6
BAB 7. Membayangkan saja tidak sanggup
7
BAB 8. DIMADU
8
BAB 9. penolakan Yusuf.
9
BAB 10. Heena masuk rumah sakit.
10
BAB 11. Hadiah pagi hari.
11
BAB 12. sekedar istri siri
12
BAB 13. Do'a Yusuf.
13
BAB 14. rencana bercerai
14
BAB 15. Sulit menyembuhkan luka kecewa
15
BAB 16. Bercerai
16
BAB 17. Hari pertama jauh dari Yusuf.
17
BAB 18. Pertama kali merasa sesak.
18
BAB 19. berhenti mentransfer uang.
19
BAB 20. Heena mulai merawat diri.
20
BAB 21. Mendapat amarah ibu
21
BAB 22. Rencana licik Mawar
22
BAB 23. Yusuf sakit.
23
BAB 24. Pekerjaan baru.
24
BAB 25. Bertemu setelah lima tahun.
25
BAB 26. Perasaan Aldebaran bertemu Heena.
26
BAB 27. Pria pemberi tisu
27
BAB 28. Ajakan menjadi teman.
28
BAB 29. Tidak ingin dimanfaatkan lagi.
29
BAB 30. Informasi dari Asisten Dika
30
BAB. 31. Michael merasa cemburu.
31
BAB 32. mengunjungi Yusuf.
32
BAB 33. Rencana Mulan.
33
BAB. 34. Tertampar ucapan Heena.
34
BAB 35. Terbayang wajah Heena
35
BAB. 36. Tanpa sengaja bertemu.
36
BAB. 37. Fakta kebenaran Ibu Heena
37
BAB. 38. Amarah Michael.
38
BAB. 39. Ulang tahun Aldebaran.
39
BAB. 40. Di buang ibu kandung.
40
BAB. 41. Melakukan rencana awal.
41
BAB. 42. Bersama mengantar sekolah Yusuf.
42
BAB 43. Satu titik terang.
43
BAB. 44. Benar-benar menyesal.
44
BAB 45. Michael masuk rumah sakit.
45
BAB 46. Memanfaatkan.
46
BAB 47. Permintaan Maaf.
47
BAB. 48. Terlalu fokus.
48
BAB 49. Mendatangi Vila
49
BAB 50. Salah jebakan.
50
BAB 51. Nikah paksa dua kali.
51
BAB 52. Tidak pamit pulang.
52
BAB. 53. Meluruskan masalah.
53
BAB 54. Mulan mengancam Heena.
54
BAB 55. Tertawa bersama Yusuf.
55
BAB 56. Siapa yang menikah.
56
BAB 57. Jujur pada Paman
57
BAB 58. Bukti yang kuat.
58
BAB 59. Kabur.
59
BAB 60. Menangis memohon.
60
BAB 61. Menegang.
61
BAB 62. Tertangkap.
62
BAB 63. Kekasih bohongan.
63
BAB 64. Jangan takut.
64
BAB 65. Pindah rumah.
65
BAB. 66. Disambut hangat.
66
BAB. 67. Mulan marah.
67
BAB. 68. Berusaha mengejar cinta Aldebaran.
68
BAB. 69. Penyesalan.
69
BAB. 70. Jujur dengan Bibi Sekar.
70
BAB. 71. Hampir jatuh.
71
BAB 72. Aset perusahaan milik Aldebaran kembali.
72
BAB 73. Mulan tidak terima.
73
BAB. 74. Mulan terbakar cemburu.
74
BAB. 75. Mulan tidak dapat ampun.
75
BAB. 76. "Om tahu, Mama?"
76
BAB. 77. Bertemu Mama.
77
BAB 78. Bertemu Michael di sekolah Yusuf.
78
BAB. 79. Bersitegang.
79
BAB. 80. Penjara 15 tahun.
80
BAB. 81. Jatuh miskin.
81
BAB. 82. Malu
82
BAB. 83. Syukuran.
83
BAB 84. Kening berkerut.
84
BAB. 85. diam-diam mencintai.
85
BAB. 86. Pergi tanpa peduli.
86
BAB. 87. Wanita sialan.
87
BAB 88. Membiarkan menangis dalam pelukannya.
88
BAB 89. Perlakuan manis bertubi-tubi.
89
BAB. 90 . Hancur harapan.
90
BAB. 91. Menjulid Bibi Sekar.
91
BAB 92. Menjemput Heena dan Bibi Sekar.
92
BAB 93. Sama terkejutnya.
93
BAB 94. Jalan-jalan ke Mall.
94
BAB. 95. Aldebaran penuh kejutan.
95
BAB 96. Sadar tidak pantas mendapat kesempatan kedua.
96
BAB. 97. Menunjukan cemburu.
97
BAB. 98. Mencari Heena.
98
BAB. 99. Terlihat menggemaskan.
99
BAB 100. Dibuat terkejut oleh Heena.
100
BAB 101. Dia...
101
BAB 102. Mengusap dadanya lega.
102
BAB 103. Disiram air jus.
103
BAB 104. Menarik Heena dalam pelukannya.
104
BAB 105. Tatapan murka.
105
BAB. 106. Tidak pernah terlihat semarah ini.
106
BAB 107. Menggigit jari
107
BAB 108. Aldebaran kan serba bisa.
108
BAB. 109. Aku harus menguji Om Aldebaran.
109
BAB 110. Lulus ujian pertama.
110
BAB 111. Anak broken home.
111
BAB 112. Aldebaran mencangkul tanah.
112
BAB. 113. Merestui.
113
BAB. 114. Mundur perlahan.
114
BAB. 115. Pesta pernikahan.
115
BAB. 116. Karena tidak fokus.
116
BAB 117. Tidak tertabrak.
117
BAB 118. Tidur saling memeluk.
118
BAB 119. Siapa yang tahu, siapa yang tidak tahu.
119
BAB 120. Terlanjur dibuat sakit.
120
BAB 121. Membawanya ke rumah sakit.
121
BAB. 122. Virus mematikan.
122
BAB 123. Menyalahkan diri.
123
BAB 124. Cerita masa lalu.
124
BAB 125. Jangan lupa bahagia.
125
BAB 126. Bertengkar.
126
BAB 127. Ingin cerita yang sebenarnya.
127
BAB 128. Terpaksa membawa pergi.
128
BAB. 129. lanjut kisah masa lalu
129
BAB 130. Berhati-hati dengan Ayahnya sendiri
130
BAB 131. Putriku.
131
BAB 132. tiga CCTV
132
BAB 133. Chip penyadap suara.
133
BAB 134. Tidak seperti orang normal biasanya
134
BAB 135. Bertemu adik.
135
BAB 136. "Berhentilah."
136
BAB 137. Ruang bawah tanah.
137
BAB 138. Darah bercucuran.
138
BAB 139. Semakin membabi buta menghajar
139
BAB 140. Persembahan gagal.
140
BAB 141 Banjir tangis
141
BAB 142. Korea Selatan
142
BAB 143. Will you marry me
143
BAB 144. Mau beli rumah.
144
BAB 145. Yang jomblo elus dada
145
BAB. 146. Bertemu lagi.
146
BAB 147. Dikelilingi orang-orang baik.
147
BAB 148. Terharu menangis, sedih apa lagi. terus bahagianya kapan?
148
BAB 149. Wajah blasteran Amerika.
149
BAB 150. Hari pernikahan Rengky dan Ayunda
150
BAB 150. Heena hamil.
151
Novel baru judul pembantu Tuan Muda
152
BAB 153. Keharmonisan semakin hari semakin tercipta
153
BAB 154. Hampir di pukul sutil
154
BAB 155. Hawa panas.
155
BAB 156. Apakah benar jatuh cinta.
156
BAB. Baju ibu hamil.
157
BAB 158. Jangan menangis ada aku
158
BAB 159. Ulat.
159
BAB 160. Rujak mangga.
160
Karya baru BOS Sombong Suamiku.
161
BAB 162. Ijin pulang kampung.
162
BAB 163. Kabar gembira.
163
BAB 164. Curhat.
164
BAB 165. Rasanya aku sudah gila.
165
BAB 166. Aaron dan Aura.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!