"Dengan demikian kami para Hakim menyatakan sebenar-benarnya dan seadil-adilnya dari berbagai bukti yang ada ... dengan ini Saudara Aldebaran Al-Gazali kami nyatakan mendapat hukuman penjara selama lima tahun." Hakim mengetuk palu tiga kali.
Mendengar pernyataan dari Hakim seketika Aldebaran menatap kosong kearah bawah, kepalanya tertunduk dan terlihat beberapa kali membuang nafas kasar seraya terkekeh masam.
Di kursi belakang Asisten Dika menatap nanar kearah bosnya, merasa iba kini semua yang bosnya miliki telah pergi satu per satu.
Berawal dari kedua orang tuanya yang meninggal, lalu Perusahaan bangkrut, dan ditinggal tunangannya menikah dengan pria lain.
Sekarang yang dirinya lihat Bosnya mendapat hukuman penjara selama lima tahun.
Asisten Dika menghela nafas panjang. "Tuan," sapaannya sambil berdiri saat melihat Aldebaran bersama dua orang polisi.
Aldebaran menaikan sedikit ujung bibirnya, lalu menepuk pundak Asisten Dika. Seolah ia baik-baik saja.
Asisten Dika menatap punggung Aldebaran yang terus berjalan didampingi dua orang polisi hingga hilang dari pandangan matanya.
Dan setelah kepergian Aldebaran dan dua orang polisi yang mendampinginya. Matanya menangkap sosok yang sangat ia kenal.
"Mulan," gumamnya.
"Sepertinya itu Mulan." Asisten Dika lalu mengejarnya.
Aldebaran mengusap wajahnya dengan kasar dan membuang nafas kasar berkali-kali.
Bahkan jemari-jemari tangannya penuh luka yang habis ia gunakan untuk memukul dinding sedari tadi tidak kenal sakit.
Aldebaran tidak menghiraukan perkataan polisi yang memintanya untuk tenang.
Saat ini ia hanya ingin marah, dan melampiaskan amarahnya dengan memukul dinding.
Aldebaran berdiri dari duduknya pikirannya terus mengingat waktu lima tahun yang akan ia habiskan di dalam jeruji besi itu.
Aldebaran berteriak dan memukul dinding lagi berulang kali.
Arghhh.
Bug bug bug bug.
Kepalan tangannya yang penuh luka benar-benar tidak membuatnya merasa sakit, ketika ingatannya kembali kepada Heena wanita yang sangat ia cintai kini telah menjadi milik orang lain.
"Nona Heena hari ini melangsungkan pernikahan dengan tuan muda Mickael."
"Nona Heena dijodohkan untuk melunasi hutang ibunya, Tuan."
Aldebaran memejamkan matanya sesaat dengan tangannya masih terkepal ke dinding, gemuruh panas di hatinya membuncah tapi ia tidak tau harus dengan cara apa saat ini untuk mengurangi rasa sesak itu.
Sakit, ya, sangat sakit hingga ke relung hati. Aldebaran meremat baju di dadanya seakan meremat hatinya yang sudah hancur di dalam sana.
Aldebaran balik badan lalu tubuhnya meluruh ke bawah bersamaan itu pandangannya kosong menatap lurus ke depan.
Aldebaran menggelengkan kepalanya beberapa kali, terlihat sekali bahwa ia masih belum bisa menerima takdir pahit ini.
Sebagai seorang pria ia juga memiliki kerapuhan ketika penyemangat hidupnya telah pergi meninggalkan dirinya seorang diri dan hanya menyisakan kenangan.
Ayahnya, ibunya, dan Heena kekasihnya. Ketiga nama itu kembali membuat Aldebaran tertunduk diam menatap bawah dengan tubuh bergetar hebat, bertanda ia sedang merasakan sakitnya kehilangan.
Satu kalimat, sakit tak berdarah.
Hari terus terlalui tanpa ada bahagia tanpa apa ada tujuan, Aldebaran seolah kehilangan pijakan yang memberikan dirinya kekuatan.
Tidak ada senyum auranya semakin dingin siapapun orang yang berada di dalam penjara tidak ada yang berani mengusiknya.
Tidak ada lagi air mata, Aldebaran lebih banyak diam dan menyendiri.
Sesekali Asisten Dika mengunjungi Aldebaran di Lapas, memberikan semangat dan mensuport supaya Aldebaran mau bangkit lagi. Namun seolah hal itu bukan hal yang mudah bagi Aldebaran.
Terus seperti itu hingga hari berganti bulan bahkan tahun.
Hingga tiba hari ini di tahun kedua Aldebaran sudah mulai bisa berdamai dengan takdirnya, meski senyumnya belum bersinar di wajahnya namun pria tampan bernama Aldebaran itu sudah mulai mau berbicara dan mulai memiliki rencana tujuan hidupnya kembali.
Asisten Dika merasa bersyukur melihat Bosnya sudah kembali seperti dahulu, tidak dalam keterpurukan lagi.
Hingga waktu terus bergulir kini Asisten Dika memulai usaha baru dengan ide-ide yang diberikan Aldebaran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
Kinay naluw
kuatlah Al.
2023-04-07
1