Malam hari nya sekitar pukul sepuluh malam , terlihat Freya sedang duduk termenung di sofa ruang tv , nyatanya dia sedang menunggu kepulangan sang suami yang tak kunjung datang , padahal biasanya tidak seperti ini .
Adrian , suaminya adalah CEO di perusahaan AD Entertainment , perusahaan yang mengelola tentang fashion dan perfilman
" Mas Adrian tumben sekali tidak mengabariku kalau pulang malam ? " gumamnya sesekali melirik kearah pintu utama dengan perasaan kecewa
" huhh sudahlah lebih baik aku istirahat , besok kan aku harus datang ke perusahaan untuk interview" putusnya , kemudian bangkit melangkah menuju kamarnya yang ada dilantai dua dengan langkah lunglai , dalam hati ia masih berharap agar Adrian, suaminya segera pulang
......................
Sedangkan ditempat lain , tepatnya di sebuah caffe dimana Adrian berada bersama teman-temannya . Ya , Adrian sedang nongkrong dengan teman-temannya saat ini , walaupun sudah menikah itu tidak membuat nya merasa terkurung seperti laki-laki lain diluar sana yang bahkan mau kemana pun harus atas izin istrinya dulu , kalau tidak istrinya akan marah . Tapi dia beruntung karena mempunyai istri seperti Freya yang mendukung apapun yang ia lakukan
"ohh shitt" umpatnya lalu buru-buru mengeluarkan uang ratusan beberapa lembar diatas meja , mengalihkan pandangan para teman-temannya
" kau mau kemana Ad? " tanya Nino salah satu teman Adrian
" Aku pulang duluan , tadi aku lupa mengabari istriku kalau ingin nongkrong dulu , mungkin saat ini dia sudah menungguku dengan cemas dirumah " jelasnya seraya bangkit dari duduknya " sorry ya guys , kalian nikmatin aja sisa acara nongkrong nya " lanjutnya
"cihh bucin banget sih lu Ad" ejek Nino hanya dibalas cengiran oleh Adrian
" iya dong kan bucin sama istri sendiri gak masalah Nin " balas Adrian , setelah itu memutuskan untuk pergi
Tanpa Adrian dan yang lain sadari , ada sepasang mata yang sedang melihat kepergian Adrian dengan sorot mata datar
" Secinta itukah kau dengan istrimu Ad ? " batinnya dengan tersenyum miris . Setelah sadar bahwa Adrian, sudah menghilang dari pandangannya ,saat itu juga dia kembali bercanda ria dengan teman-temannya, seolah tidak terjadi apa-apa dengannya .
Setibanya dirumah , bergegas diapun turun dari mobil dan melihat keadaan rumah sudah sepi , bahkan lampu kamarnya pun sudah dimatikan
" Freya maafkan aku , pasti kau cemas karena aku tidak mengabarimu " gumamnya kemudian sedikit berlari agar cepat sampai dikamarnya
Ceklek ,,, gelap , itulah suasana yang ada dikamar Adrian dan Freya . Hanya ada lampu tidur di meja nakas yang menyala , Freya yang tengah tertidur pulas dibawah selimut sehingga tidak menyadari kedatangan Adrian
Selesai membersihkan badan , Adrian pun ikut berbaring disamping Freya , mendekap hangat tubuh semampai itu dengan perasaan bersalah .
" maafkan aku sayang " gumamnya lalu mengecup pelan bibir istrinya , tak lama diapun ikut memejamkan matanya
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Malam ini rencananya Chandra akan mengajak pacarnya Siska untuk makan malam romantis berdua , selama berpacaran sudah bertahun-tahun lamanya dia belum pernah memperlakukan Siska dengan begitu romantisnya . Jadi dia berniat ingin membuat Siska bahagia dengan kejutannya malam inip
" bagaimana Dean ? sudah siap semua kah ? " tanya nya pada asisten Dean , yang menyiapkan semua nya , dari tempat makan, dekorasinya, menunya dan lain-lain . Dia hanya tau beres
" hmm , apakah nona Siska sudah menuju perjalanan ? " tanya Dean , saat ini dirinya tengah bersantai dibalkon kamarnya , seraya menatap laptopnya yang berisi data diri para pelamar kerja yang ingin menjadi sekertaris Chandra
" Entahlah , aku belum menghubunginya lagi "
" oh , aku sedang sibuk , kau jangan menggangguku lagi . Nikmati saja kencan mu dengan baik " ujar Dean dengan kesal karena Chandra terus mengganggunya
" cihh wujud asisiten kurang ajar adalah kau Dean " ucap Chandra kemudian memutuskan panggilan telepon begitu saja "awas saja kalau meminta bonus lagi" umpatnya dalam hati
Dilihatnya saat ini sudah pukul tujuh malam , sudah saatnya berangkat menuju lokasi dirinya berkencan .
Sebelum berangkat diapun mengirim pesan terlebih dahulu pada sang kekasih , Siska " Sayang , hati-hati dijalan . Sampai bertemu disana "
Sedangkan di sebuah rumah mewah dimana Siska berada . Dirinya sedang tidur diatas ranjang dengan temannya siska " Kau tidak jadi pergi dengan pacarmu Sis? " tanya siska ,kala Siska hanya berdiam diri dibawah selimut ,tanpa berniat beranjak lalu bersiap pergi , padahal ini sudah pukul setengah tujuh malam
" aku malas sekali rasanya pergi bertemu dengannya " sahut siska dengan muka kesal nya
" hei kenapa begitu hm ? apakah kau sudah tidak cinta lagi dengan Chandra ? " selidik siska dengan pandangan memicing
" apa sih , emang dari dulu gue gak pernah cinta sama Chandra kok " jawab Siska dengan memejamkan lagi matanya , memeluk nyaman guling yang ada disamping nya
" whatt ?? kau serius ? " kaget siska, seakan tubuhnya lunglai saking kagetnya
" hm"
" lalu ? kenapa kau berpacaran dengannya ? bahkan sampai berjalan lama loh Sis ? " heran hana dengan gelengan dikepalanya
" ya dijalani aja , yang penting uangnya lancar Ren . masalah hati urusan belakang " jawab Siska malas
" oh oke² " jawab hana merasa takjub dengan Siska yang mampu menjalin kasih tanpa melibatkan hati nya
"intinya sekarang lu mau datang tidak? kasian loh anak orang nanti nungguin ? " tanya hana sekali lagi
" entahlah "
" sudahlah hana , kau diam saja kepalaku sedang pusing ini " kesal Siska pada hana yang sejak tadi mengoceh tidak jelas .
" lu sih pakek mabuk segala semalam , kan jadi pusing sekarang " omel hana " bagaimana kalau Chandra curiga ? kau kan tau sendiri kalau pacarmu itu beda dari yang lain ? " tanya hana seraya bangkit dari ranjangnya menuju kulkas mini dipojokan kamarnya yang berisi cemilan dan minuman dingin
" biarkan saja dia curiga , toh aku juga sudah bosan dengan nya "
" memangnya kau sudah mendapat penggantinya ? " tanya hana lalu melangkah lagi di karpet depan Tv , meletakkan makanan dan minumannya disana
" Banyak laki-laki yang mau denganku " ucap Siska tersenyum sombong
" cihh mentang-mentang cantik , kau jadi memudahkan segalanya " memutar bola mata nya malas , dirinya memilih menonton drama drakor kesukaan nya ditemani dengan cemilan kesukaannya
" oh ya Sis , siapa yang mengantarmu pulang tadi pagi ? " tanya hana teringat dengan dirinya yang pulang terlebih dahulu meninggalkan Siska di klub bersama rombongan yang lain
" Aku diantar Reza " jawab Siska
" Lalu ? setelah itu apa yang kalian lakukan ? tidak mungkin kan dalam keadaan mabuk kalian tidak begituan ? " cerca hana dengan senyum menggoda Siska
" cihh kayak gak tau aja lo " jawab Siska
" ah elu Sis , bagaimana kalau Chandra tau bahwa lo udah gak perawan ? bahkan sampai berani bermain hati dibelakangnya ? bisa habis lo Sis, kalau sampai itu terjadi " dengan muka bergidik ngeri , seolah dunia Siska akan hancur bila sampai itu terjadi
" Lu kenapa sih ? menghayal mulu dari tadi " kesal Siska , akibat pengaruh hana membuat Siska jadi berpikir lagi untuk meninggalkan Chandra
" Udah ah , gua mau siap-siap otw kencan sama pacar gue " ucap Siska , kemudian beranjak dari ranjang melangkah ke kamar mandi
" takut juga kan lu monyet " gumam hana , melihat air muka Siska yang berubah seperti sedang ketakutan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments