04

Malam hari nya sekitar pukul sepuluh malam , terlihat Freya sedang duduk termenung di sofa ruang tv , nyatanya dia sedang menunggu kepulangan sang suami yang tak kunjung datang , padahal biasanya tidak seperti ini .

Adrian , suaminya adalah CEO di perusahaan AD Entertainment , perusahaan yang mengelola tentang fashion dan perfilman

" Mas Adrian tumben sekali tidak mengabariku kalau pulang malam ? " gumamnya sesekali melirik kearah pintu utama dengan perasaan kecewa

" huhh sudahlah lebih baik aku istirahat , besok kan aku harus datang ke perusahaan untuk interview" putusnya , kemudian bangkit melangkah menuju kamarnya yang ada dilantai dua dengan langkah lunglai , dalam hati ia masih berharap agar Adrian, suaminya segera pulang

......................

Sedangkan ditempat lain , tepatnya di sebuah caffe dimana Adrian berada bersama teman-temannya . Ya , Adrian sedang nongkrong dengan teman-temannya saat ini , walaupun sudah menikah itu tidak membuat nya merasa terkurung seperti laki-laki lain diluar sana yang bahkan mau kemana pun harus atas izin istrinya dulu , kalau tidak istrinya akan marah . Tapi dia beruntung karena mempunyai istri seperti Freya yang mendukung apapun yang ia lakukan

"ohh shitt" umpatnya lalu buru-buru mengeluarkan uang ratusan beberapa lembar diatas meja , mengalihkan pandangan para teman-temannya

" kau mau kemana Ad? " tanya Nino salah satu teman Adrian

" Aku pulang duluan , tadi aku lupa mengabari istriku kalau ingin nongkrong dulu , mungkin saat ini dia sudah menungguku dengan cemas dirumah " jelasnya seraya bangkit dari duduknya " sorry ya guys , kalian nikmatin aja sisa acara nongkrong nya " lanjutnya

"cihh bucin banget sih lu Ad" ejek Nino hanya dibalas cengiran oleh Adrian

" iya dong kan bucin sama istri sendiri gak masalah Nin " balas Adrian , setelah itu memutuskan untuk pergi

Tanpa Adrian dan yang lain sadari , ada sepasang mata yang sedang melihat kepergian Adrian dengan sorot mata datar

" Secinta itukah kau dengan istrimu Ad ? " batinnya dengan tersenyum miris . Setelah sadar bahwa Adrian, sudah menghilang dari pandangannya ,saat itu juga dia kembali bercanda ria dengan teman-temannya, seolah tidak terjadi apa-apa dengannya .

Setibanya dirumah , bergegas diapun turun dari mobil dan melihat keadaan rumah sudah sepi , bahkan lampu kamarnya pun sudah dimatikan

" Freya maafkan aku , pasti kau cemas karena aku tidak mengabarimu " gumamnya kemudian sedikit berlari agar cepat sampai dikamarnya

Ceklek ,,, gelap , itulah suasana yang ada dikamar Adrian dan Freya . Hanya ada lampu tidur di meja nakas yang menyala , Freya yang tengah tertidur pulas dibawah selimut sehingga tidak menyadari kedatangan Adrian

Selesai membersihkan badan , Adrian pun ikut berbaring disamping Freya , mendekap hangat tubuh semampai itu dengan perasaan bersalah .

" maafkan aku sayang " gumamnya lalu mengecup pelan bibir istrinya , tak lama diapun ikut memejamkan matanya

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Malam ini rencananya Chandra akan mengajak pacarnya Siska untuk makan malam romantis berdua , selama berpacaran sudah bertahun-tahun lamanya dia belum pernah memperlakukan Siska dengan begitu romantisnya . Jadi dia berniat ingin membuat Siska bahagia dengan kejutannya malam inip

" bagaimana Dean ? sudah siap semua kah ? " tanya nya pada asisten Dean , yang menyiapkan semua nya , dari tempat makan, dekorasinya, menunya dan lain-lain . Dia hanya tau beres

" hmm , apakah nona Siska sudah menuju perjalanan ? " tanya Dean , saat ini dirinya tengah bersantai dibalkon kamarnya , seraya menatap laptopnya yang berisi data diri para pelamar kerja yang ingin menjadi sekertaris Chandra

" Entahlah , aku belum menghubunginya lagi "

" oh , aku sedang sibuk , kau jangan menggangguku lagi . Nikmati saja kencan mu dengan baik " ujar Dean dengan kesal karena Chandra terus mengganggunya

" cihh wujud asisiten kurang ajar adalah kau Dean " ucap Chandra kemudian memutuskan panggilan telepon begitu saja "awas saja kalau meminta bonus lagi" umpatnya dalam hati

Dilihatnya saat ini sudah pukul tujuh malam , sudah saatnya berangkat menuju lokasi dirinya berkencan .

Sebelum berangkat diapun mengirim pesan terlebih dahulu pada sang kekasih , Siska " Sayang , hati-hati dijalan . Sampai bertemu disana "

Sedangkan di sebuah rumah mewah dimana Siska berada . Dirinya sedang tidur diatas ranjang dengan temannya siska " Kau tidak jadi pergi dengan pacarmu Sis? " tanya siska ,kala Siska hanya berdiam diri dibawah selimut ,tanpa berniat beranjak lalu bersiap pergi , padahal ini sudah pukul setengah tujuh malam

" aku malas sekali rasanya pergi bertemu dengannya " sahut siska dengan muka kesal nya

" hei kenapa begitu hm ? apakah kau sudah tidak cinta lagi dengan Chandra ? " selidik siska dengan pandangan memicing

" apa sih , emang dari dulu gue gak pernah cinta sama Chandra kok " jawab Siska dengan memejamkan lagi matanya , memeluk nyaman guling yang ada disamping nya

" whatt ?? kau serius ? " kaget siska, seakan tubuhnya lunglai saking kagetnya

" hm"

" lalu ? kenapa kau berpacaran dengannya ? bahkan sampai berjalan lama loh Sis ? " heran hana dengan gelengan dikepalanya

" ya dijalani aja , yang penting uangnya lancar Ren . masalah hati urusan belakang " jawab Siska malas

" oh oke² " jawab hana merasa takjub dengan Siska yang mampu menjalin kasih tanpa melibatkan hati nya

"intinya sekarang lu mau datang tidak? kasian loh anak orang nanti nungguin ? " tanya hana sekali lagi

" entahlah "

" sudahlah hana , kau diam saja kepalaku sedang pusing ini " kesal Siska pada hana yang sejak tadi mengoceh tidak jelas .

" lu sih pakek mabuk segala semalam , kan jadi pusing sekarang " omel hana " bagaimana kalau Chandra curiga ? kau kan tau sendiri kalau pacarmu itu beda dari yang lain ? " tanya hana seraya bangkit dari ranjangnya menuju kulkas mini dipojokan kamarnya yang berisi cemilan dan minuman dingin

" biarkan saja dia curiga , toh aku juga sudah bosan dengan nya "

" memangnya kau sudah mendapat penggantinya ? " tanya hana lalu melangkah lagi di karpet depan Tv , meletakkan makanan dan minumannya disana

" Banyak laki-laki yang mau denganku " ucap Siska tersenyum sombong

" cihh mentang-mentang cantik , kau jadi memudahkan segalanya " memutar bola mata nya malas , dirinya memilih menonton drama drakor kesukaan nya ditemani dengan cemilan kesukaannya

" oh ya Sis , siapa yang mengantarmu pulang tadi pagi ? " tanya hana teringat dengan dirinya yang pulang terlebih dahulu meninggalkan Siska di klub bersama rombongan yang lain

" Aku diantar Reza " jawab Siska

" Lalu ? setelah itu apa yang kalian lakukan ? tidak mungkin kan dalam keadaan mabuk kalian tidak begituan ? " cerca hana dengan senyum menggoda Siska

" cihh kayak gak tau aja lo " jawab Siska

" ah elu Sis , bagaimana kalau Chandra tau bahwa lo udah gak perawan ? bahkan sampai berani bermain hati dibelakangnya ? bisa habis lo Sis, kalau sampai itu terjadi " dengan muka bergidik ngeri , seolah dunia Siska akan hancur bila sampai itu terjadi

" Lu kenapa sih ? menghayal mulu dari tadi " kesal Siska , akibat pengaruh hana membuat Siska jadi berpikir lagi untuk meninggalkan Chandra

" Udah ah , gua mau siap-siap otw kencan sama pacar gue " ucap Siska , kemudian beranjak dari ranjang melangkah ke kamar mandi

" takut juga kan lu monyet " gumam hana , melihat air muka Siska yang berubah seperti sedang ketakutan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!