Dipinggir pantai yang sunyi diiringi dengan angin pantai yang lumayan kencang , sebuah meja lengkap dengan kursinya , didekorasi sebagus mungkin . Disana lah Chandra berada ,menunggu kedatangan sang kekasih yang tak kunjung datang dengan perasaan jengkel . Dirinya tak suka dibuat menunggu , sekalipun itu sang kekasih yang ia sayang .
" cihh kemana sih dia , pesan ku pun tak dibalasnya satupun " kesal Chandra kala melihat waktu menunjukkan pukul delapan malam , sedangkan Chandra sudah dari pukul tujuh sampai ditempat ini
setelah beberapa saat menunggu , ia pun berniat pergi dari kursinya , namun, tiba-tiba seorang perempuan dengan gaun yang cantik sedang berlari kearahnya dengan sepatu hak tinggi ditangannya .Rambutnya yang tergerai indah terbang tertiup oleh angin pantai , menambah kecantikan yang dimiliki oleh gadis tersebut
Terselip senyum tipis dibibir Chandra kala melihat gadisnya telah datang , walaupun sedikit kekecewaan dan rasa jengkel yang ada dihatinya .
"huh huh huh sa__sayang " panggil Siska dengan napas yang terputus-putus seraya membungkuk mengatur napas nya , sepatu dia jatuhkan begitu saja . Dirinya sudah terlalu lelah karena berlari lumayan jauh
" Kenapa kau berlari ? " tanya Chandra dengan bersedekap tangan , tanpa berniat memberi sang kekasih minum atau mengajaknya duduk sekedar melepas lelah
" haus air , aku ingin air " lirih Siska dengan tangan yang ingin menggapai sesuatu , tapi tak didapatnya sehingga membuat dia mendongakkan kepala nya .
Deg jantungnya berdebar kencang kala melihat tatapan Chandra yang mengintimidasi nya , seolah meminta penjelasan atas keterlambatannya . Tapi ,tidak bisakah dirinya diberi air minum dulu atau sekedar diberi perhatian kecil , seperti membantu mengelap keringat didahinya mungkin .
Buru-buru ia merapikan kembali penampilannya , memakai sepatu hak tingginya lalu merapikan rambut serta bajunya yang berantakan karena angin yang meniupnya lumayan kencang
" ehem ehem ... sayang kenapa kau melihatku seperti itu hm ? " tanya Siska dengan tersenyum canggung
" Tidak ada " jawab Chandra singkat
" Duduklah , kau pasti butuh minum " ujar Chandra
" ah iya aku memang sedang haus sayang " jawab Siska dengan sedikit gugup , entah apa yang membuatnya gugup seperti ini , padahal sebelum memutuskan untuk kesini , dirinya sudah menyiapkan alasan yang tepat . Tapi kenapa setelah sampai dan melihat langsung wajah Chandra yang mengerikan ,membuat rencana yang ada di kepalanya buyar seketika
" Tempatnya bagus sekali sayang , apakah kau yang menyiapkan semua ini untukku ? " puji Siska , berusaha mengambil hati Chandra agar dirinya tidak lagi melihat wajah mengerikan itu . Karena satu jam dari sejak dirinya tiba disini , hanya ada keheningan .
Mendengar pertanyaan Siska membuatnya mengangkat pandangan kedepan " tentu saja bukan " jawab nya cuek kemudian melanjutkan kembali acara makannya tanpa memperdulikan gadis cantik didepannya ini yang tak lain adalah kekasihnya sendiri
haa?? melongo , itulah reaksi Siska mendengar jawaban Chandra . Adakah manusia seperti Chandra didunia ini ? kalau pun ada , apakah pasangannya bernasib sama seperti dirinya ? huhh terkadang dirinya sampai berfikir , apakah Chandra ini benar-benar mencintai dia ? kalaupun ia , lantas kenapa perilakunya seperti tidak mempunyai perasaan apa-apa?
Salahkah ia mencari kebahagian lain dibelakang Chandra ? bagaimana menurut kalian guys ?
" oh bukan ya " jawab Siska dengan tersenyum masam " lalu siapa yang menyiapkan semua ini Sayang ? " tanya Siska lagi , dengan ekspresi muka tetap tersenyum
" Tentu saja asisten Dean " dan hanya dibalas anggukan kepala oleh Siska
Keduanya sibuk dengan makanan masing-masing , setelah selesai , Chandra pun memanggil pelayan untuk membereskan meja nya dari piring-piring kotor yang merusak keindahan meja nya
" Sayang " panggil Siska setelah semua pelayan pergi setelah menyelesaikan tugasnya . Diraihnya tangan Chandra kemudian digenggamnya diatas meja membuat badannya sedikit condong kedepan
"hm" sahut Chandra dengan melirik tangannya yang digenggam oleh Siska . Tapi dibiarkan begitu saja olehnya
" kau marah padaku ? "ucap Siska dengan penuh kehati-hatian
" Marah? kau hanya membuat suasana yang telah ku rangkai hancur begitu saja "
" Ya , kau pasti marah dan kecewa karena aku datang terlambat . Bahkan kau sudah berniat akan pergi tadi " ucap Siska dengan wajah seolah menyesal telah melakukan kesalahan
"Kau tau sendiri kan , jadwalku yang padat ditambah kau mengabariku cukup mendadak jadi aku tidak ada persiapan sama sekali untuk kesini . Jadi tadi aku memutuskan untuk istirahat dulu di rumah Rena , tapi malah ketiduran " menunduk dengan wajah bersalahnya agar Chandra percaya padanya
" huh sudahlah tidak perlu diperpanjang " ujar Chandra berbalik menggenggam tangan Siska , Membuat Siska tersenyum dibalik topeng kesedihannya
" Benarkah ? kau mau memaafkan ku ? " tanya nya dengan mata berbinar
" hm , tapi jangan mengulangi nya lagi " tegas Chandra
" oke , aku janji " sahut Siska dengan wajah kembali gembira membuat Chandra tersenyum tipis
\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*
Pagi ini , Freya bangun lebih pagi dari biasanya . Karena dia akan pergi untuk interview di salah satu perusahaan terbesar di kota ini . Jadi dia harus menyiapkan banyak hal untuk bekal dia nanti , contohnya seperti bekal mental , materi serta kecakapan dalam menjawab pertanyaan yang nanti perlu dia jawab .
" Mas adrian ? " gumamnya ketika melihat Adrian tidur memeluk dirinya . Jam berapa suaminya itu pulang semalam ?
Memilih bangkit dari tidurnya lalu mengikat rambutnya asal yang terpenting nyaman untuknya . Dirasa semua tugasnya sudah selesai , diapun memutuskan untuk kembali ke kamar , membersihkan diri dan bersiap untuk pergi , sekalian membangunkan sang suami untuk bersiap kekantor juga
" Mas " panggil Freya , menggoyangkan sedikit badan Adrian .
"hmm" gumam Adrian dengan mata terpejam
" ayok bangun , hari ini aku juga ada interview kerja " mendengar ucapan Freya membuat Adrian membuka matanya lebar-lebar
" Dimana ? " Tanya Adrian dengan pandangan tidak suka . Bukannya tidak bersyukur karena istri mau usaha sendiri , tapi , ia hanya tidak ingin istrinya capek dan perhatian untuk nya pun akan berkurang nantinya karena terbagi oleh rasa lelah
" Diperusahaan Tamacorp " jawab Freya , seketika membuat Adrian bangkit dengan mata melebar seolah kaget dengan jawaban sang istri
" kau sedang tidak bercanda kan ? " tanya Adrian dengan pandangan penuh selidik . Freya, menggeleng sebagai jawaban bahwa ia serius
" asal kau tau sayang , perusahaan Tamacorp adalah perusahaan terbesar dikota ini bahkan sudah mencakup luar negeri " jelas Adrian , dirinya juga sempat jri dengan kesuksesan perusahaan Tamacorp yang terbilang sukses . Setiap tahunnya pasti ada peningkatan .
" ya , aku tahu masalah Tamacorp adalah perusahaan terbesar , tapi aku tidak terlalu mengetahui lebih dalam lagi tentang Tamacorp " ujar Freya , mimpi apa dia semalam , bisa interview diperusahaan besar
... HAPPY READING ...
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments