Misha masih dilanda kebingungan dalam mencari uang untuk membayar biaya rumah sakit ayahnya.
Tentunya Misha tak mau jika ayahnya dikeluarkan dari rumah sakit akibat tidak bisa membayar.
Akhirnya Misha memutuskan untuk pergi ke sebuah club malam menemui bosnya yang menawarkan pekerjaan menjadi wanita pemuas.
Gadis itu terlihat memasuki club dengan hati-hati, sungguh dia sangat takut untuk melakukannya.
Namun, kesehatan sang ayah membuatnya tak bisa berpikir jernih untuk saat ini.
"Ini semua demi ayah! Misha rela lakukan apapun supaya ayah bisa cepat sadar dan pulih seperti dulu! Misha pengen banget ngobrol sama ayah lagi!" gumamnya.
"Eh Misha?" suara itu mengagetkan Misha.
"Syukurlah kamu sudah datang! Kamu bisa layani pelanggan saya di meja sana, dia sudah kasih saya uang besar loh!" sambungnya.
Misha mengarahkan matanya menuju meja yang ditunjuk oleh sang bos, ia terbelalak lebar menyadari terdapat tiga orang pria bertubuh besar tengah bersantai disana.
"Eee saya harus layani mereka bertiga sekaligus gitu bos?" tanya Misha agak ragu.
"Ya iya dong, uang yang mereka kasih sebanding kok sama kerja kamu nanti," jawab si bos.
"Tapi, boleh kan saya minta lebih dari janji yang sudah bos katakan?" tanya Misha.
"Maksudnya?" bosnya itu tampak tak mengerti.
"Ah iya, aku mau dapat uang hasil kerja aku sepenuhnya. Soalnya aku lagi butuh banget uang itu buat biaya pengobatan ayah aku, bisa kan bos?!" jelas Misha.
"Enak saja! Kamu kan kerja di tempat saya, yang cari orang juga saya, masa kamu mau ambil semua uangnya gitu aja?" ujar si bos.
"Saya mohon bos! Saya sangat-sangat butuh uang itu, saya gak mau ayah saya sakit terus!" rengek Misha.
"Gak ada, kamu cari saja uang di tempat lain sana kalau mau dapat seratus persen mah! Saya gak terima pekerja seperti kamu, sudah sana pergi!" kesal bosnya.
"Eh jangan bos, jangan usir saya! Saya mau kok layani mereka, walau bayarannya gak seratus persen untuk saya, yang penting saya bisa bantu ayah saya sembuh," ucap Misha memelas.
"Baiklah, ayo ikut saya!" pria itu langsung menarik paksa lengan Misha dan membawanya ke dekat meja berisi tiga lelaki kekar disana.
Misha tampak ketakutan, membayangkannya saja sudah membuat ia ngeri, apalagi jika itu benar terjadi.
"Semalam dengan satu orang saja aku sudah tidak kuat, apalagi tiga orang sekaligus?" batin Misha.
"Permisi tuan-tuan semua, maaf menunggu lama! Ini dia gadis yang kalian minta, silahkan kalian bisa melakukan apapun bersama dia!" ucap si bos menyerahkan Misha pada tiga lelaki itu.
"Nah ini dia yang ditunggu-tunggu, ayo neng kita ke kamar sekarang!" ucap lelaki yang langsung bangkit mendekat ke arah Misha itu.
"Umm.." Misha terlihat gugup dan ragu, tubuhnya sudah bergetar hebat saat lelaki itu menyentuh tangannya.
"Jangan sentuh aku!" Misha menepis tangan si pria dan membuat mereka terkejut.
"Hey! Apa-apaan lu ha?! Lo berani ngelawan gue? Gue udah bayar lu mahal, jadi terserah gue mau nyentuh lu atau apain lu!" geram si pria mabuk itu.
"Maaf tuan maaf! Biar saya beritahu pelayan saya ini dulu ya," ucap si bos.
Sang bos langsung menarik tubuh Misha menjauh dari orang-orang itu dan berbicara dengannya.
"Misha, kamu apa-apaan sih? Kamu katanya butuh uang, kenapa kamu malah berontak sewaktu orang itu sentuh kamu?" tanya si bos.
"Maaf bos! Aku kayaknya berubah pikiran deh, aku gak mau layanin mereka bertiga sekaligus. Aku takut tau bos!" jawab Misha.
"Kamu gak bisa gitu dong, nanti saya bisa diamuk sama mereka kalau kamu batalin gitu aja! Uangnya kan udah saya terima," ujar si bos.
"Tapi bos, aku—"
"Heh! Udah ayo, pokoknya lu harus ikut kita dan puasin kita malam ini!" potong si lelaki mabuk itu.
Misha terkejut saat tangannya tiba-tiba dicengkram kuat oleh lelaki itu, dia dipaksa untuk ikut bersamanya dan memuaskan mereka bertiga.
"Ih gak mau, aku gak mau puasin kalian!" ucap Misha mencoba berontak.
Namun, tenaga gadis itu tak sebanding dengan si lelaki yang bertubuh kekar tersebut. Ditambah saat ini kedua temannya juga ikut membantu memegangi tangan dan pinggang Misha.
"Ish, lepasin aku! Tolong!!" Misha terus teriak dan berusaha melepaskan diri.
"Sudahlah Misha, kamu layani saja mereka! Kamu butuh uang kan? Ingat loh, ayah kamu lagi koma di rumah sakit dan dia butuh biaya!" ujar si bos.
Misha terdiam sesaat, pikirannya kembali terarah pada sang ayah yang tengah terbaring koma di rumah sakit.
"Bagaimana ini??"
Disaat ia sedang berpikir, tiba-tiba tiga lelaki itu sudah memaksanya untuk pergi ke kamar yang tersedia disana.
"Ayo ikut kita!" ucap lelaki itu dengan kasar menarik lengan Misha.
"Awhh sakit akh pelan-pelan!" Misha terus berontak, tetapi usahanya selalu gagal.
Langkah ketiga lelaki itu tiba-tiba terhenti, saat seorang pria berdiri menghalangi jalan mereka dengan dua tangan terkepal.
"Lepasin dia!" pinta si pria.
Misha terkejut melihatnya, jelas dirinya sangat mengenali siapa pria itu.
"Tuan Fabian?" ucapnya disertai mulut terbuka lebar.
"Lo siapa? Gausah ikut campur urusan kita! Sana mending lu cari aja perempuan lain yang bisa lu sewa!" ujar lelaki yang memegangi tangan Misha.
"Cewek ini punya saya, kalian tidak berhak membawa dia apalagi memaksa dia untuk memuaskan kalian!" tegas Fabian.
"Hah? Main ngaku-ngaku aja lu! Kita bertiga udah bayar mahal, jadi nih cewek sekarang milik kita dan dia harus puasin kita!" ujar si lelaki.
"Lepasin dia dan jangan bikin saya emosi!" ucap Fabian dengan dingin.
"Ah enak aja! Hajar!" dua orang pria langsung maju menyerang Fabian.
Perkelahian antara mereka pun tak dapat terhindarkan, membuat seisi pengunjung yang hadir merasa ketakutan.
Bughh...
Fabian berhasil memukul dan menumbangkan kedua pria itu dengan mudah, kini tinggal tersisa satu orang lagi yang masih memegangi Misha.
"Cepat lepasin dia!" pinta Fabian.
"Main-main lu ya sama gue!" lelaki yang sudah mabuk berat itu maju sempoyongan untuk menyerang Fabian.
Namun, pukulannya meleset dan berhasil memudahkan Fabian untuk menghajarnya.
Bughh...
Fabian memukul, bahkan membenturkan kepala si pemabuk itu ke meja hingga tak berdaya.
Disaat Fabian hendak menambahkan pukulannya, Misha bergerak cepat menghalangi pria itu.
"Tuan cukup!" teriak Misha.
Entah mengapa Fabian menurut dengan perkataan Misha, dia tidak lagi melanjutkan pukulannya terhadap pria itu.
"Tuan, udah ya! Jangan diterusin!" pinta Misha.
"Okay! Kamu sekarang ikut saya, kita pergi dari tempat gak jelas ini!" ucap Fabian.
Misha merasa kaget saat Fabian tiba-tiba menggandeng tangannya.
"Eits, tunggu dulu! Mau kemana kalian? Misha ini karyawan gue, dan kalo lu mau bawa dia, lu harus bayar mahal dulu ke gue!" ucap si bos menghalangi jalan mereka.
Fabian mengambil tiga gepok uang bernilai ratusan juta dari balik jasnya dan menyerahkannya kepada si bos.
"Makan tuh uang!" Fabian langsung pergi begitu saja bersama Misha.
Sementara bos berkepala plontos itu tampak bahagia karena mendapatkan uang yang sangat banyak.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
☠︎︎⏤͟͟͞R°คɳ꒐ηძ𝐙⃝🦜
mata duitan maneh 😳😳
2022-10-26
1
ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠Hana Nurul Azizah🍩ᴬ∙ᴴ࿐
Greget sama Fabian ...Itu di sahkan dong 🤣
2022-10-25
1
🥰🥰 Si Zoy..Zoy..🤩🤩
Lanjut lagi Thor...
2022-10-25
1