04.

"Sayang, kamu haus gak?"

Suara yang tiba-tiba masuk ke pendengaran Kana. Dia? Apa dia disini?

Kanan melihat ke sekitar dan benar saja dia ada di sini. Raka ada di sini bersama dengan seorang gadis dan Oji. Sepertinya gadis yang bersama Raka saat ini tengah ngambek dan Raka berusaha untuk membujuknya.

"Coba bayangkan, coba renungkanlah" nyanyi beberapa laki-laki yang berkumpul di sana.

"Diri mu tak lebih hanya boneka saja, " lanjut laki-laki yang lain.

Semua orang kini mulai berkumpul di dekat laki-laki yang sibuk bernyanyi begitupun Raka,gadis itu, dan Oji. Suasana pun menjadi sangat ramai.

"Lebih baik putuskan, putuskan sajalah, " ibu-ibu yang sedang menggendon anaknya ikut melanjutkan.

"Cari cinta lain yang bisa buat mu bahagia, "lanjut laki-laki dengan kulit kecoklatan.

"Woo-oo karena ku memang pilihan dan kau pun wajib untuk memilih ku, " Kanan melanjutkan lagunya.

Tatapan heran dan kaget menjadi satu saat Raka melihatnya. Raka masih tidak menyangka kalau itu benar-benar adalah Kana. Dia berjalan perlahan mendekati Kana dan melupakan bahwa dia kesini bersama kekasihnya.

"Woo-oo, karna ku memang pilihan dan coba pilih lah! Pilih lah aku!" Kana mengusap dada bidang milik Raka.

Hal ini tentu saja membakar api cemburu kekasih Raka yang memperhatikan. Siapa yang tidak akan cemburu jika kekasihnya yang di perlakuan seperti itu oleh wanita lain?

"Putuskan saja pacar mu itu!!" lanjut mereka dengan kompak.

"Pindahkan cintamu ke dalam hatiku!"

"Putuskan saja kekasih mu itu agar kau jadi pacar ku. "Nyanyi Kana tepat di telinga Raka.

Semua orang bertepuk tangan setelah nyanyian di selesaikan oleh Kana. Kana malah tersenyum girang dan kemudian berkata, " Nara balik buat aa. "

Kanara hendak pergi namun Raka menarik tangannya sehingga tanpa di sengaja bibirnya melekat pada bibir Raka. Mata Raka melotot dengan hal yang tidak di sengaja itu. Sementara Mobil menggertakkan giginya kesal melihat sikap berani Kana.

Kana melepaskan dirinya dari Raka dan kemudian pergi begitu saja.

"Sayang!kamu ngapain cium dia?!" bentak kekasih Raka tak terima.

Bagaimana bisa dia terima melihat kekasihnya mencium gadis lain?

"E-eh aku gak sengaja, sayang, " Raka membela diri.

Moji malah tidak mempedulikan pertengkaran sepasang kekasih ini. Dia lebih memilih untuk mengejar Kana.

Sebelumnya Kana dan Moji merupakan teman dekat. Namun setelah Kana putus dengan Raka, dia juga mulai menjaga jarak dari Moji yang juga merupakan sahabat Raka. Kana saat itu benar-benar mengasingkan diri dari semua orang apalagi dari orang-orang yang berhubungan dengan Raka.

"Kanara!" panggil Moji yang membuat Kana membalikkan diri.

Kana menatap Moji dengan tatapan yang sangat sulit di artikan. Entah itu benci, rindu, atau sayang.

"Kenapa kau kembali?" Moji langsung bertanya pada intinya.

Kana tersenyum tipis mendengar pertanyaan Moji. Moji bahkan tidak menanyakan kabarnya sama sekali. Inikah yang di namakan teman? Moji memang memihak Raka dari awal.

"Karena ingin merebut apa yang seharusnya menjadi milik gua!" tegas Kana.

Moji menatap wajah Kana dengan datar dan dalam. Sepertinya Moji sedang mencari sesuatu di matanya.

"Tolol! Dia bukan milik lu lagi!" sinis Moji.

Kana tersenyum masam, Moji memang tidak berubah. Selalu berkata-kata kasar untuk menyakitinya. Atau mungkin dia peduli? Tidak, jika dia peduli dia tidak akan berkata-kata kasar padanya.

"Milik gua akan tetap jadi milik gua!" tegas Kana sekali lagi.

"Hadeuh.. Lo masih mau balik ke dia setelah apa yang dia lakuin ke elo?" Moji mulai melembut.

Kana langsung terdiam dan mulai memikirkan kejadian itu. Hal itu juga yang menjadi sebab dia putus dengan Raka.

#flashback 3 bulan lalu#

Hari ini adalah tanggal 02 Januari tepat hari ulang tahun Raka yang ke-24. Kana sudah mempersiapkan kue untuk ulang tahun pacarnya itu. Meskipun dia dan Raka baru berpacaran 2 bulan, namun Kana lebih menyayangi Raka daripada Farel yang sudah 3 tahun bersamanya.

"Aa pasti seneng kalau tahu aku kasih kejutan!" ucap Kana dengan semangat.

Kana langsung memasuki rumah Raka yang kebetulan tidak di kunci sama sekali. Entah Raka lupa menguncinya atau kenapa Kana tidak tahu.

"Aa, Raa dateng.. " teriak Kana.

Kana terdiam saat melihat Raka dan seorang gadis di ruang tamu.

Baru kemarin rasanya Raka Athariz Mahendra berjanji untuk setia kepadanya. Berjanji untuk menjadikan dia satu-satunya wanita yang Raka punya. Namun sekarang? Ini semua di luar dugaan Kana.

Raka mematung begitu pula gadis di sampingnya. Beberapa menit keheningan menyelimuti ketiga orang itu.

Kana tersenyum dengan terpaksa lalu berkata, "happy birthday aa Raka.. "

Kana mengucapkan itu sambil menyodorkan kue ulang tahun kepada Raka tanpa mempedulikan gadis di sebelah Raka. Kana berusaha menahan tangisnya yang hampir pecah.

"Tiup dulu dong lilinnya... " pinta Kana.

Raka dengan kaku mengikuti perintah Kana.

"Wahhh, selamat ultah aa. Nih bolunya dan maaf ganggu, ya. " Kana menyodorkan kue ke tangan Raka.

Kana berbalik hendak pergi tapi kemudian dia berhenti saat tepat di depan pintu.

"Dan ya kita putus aja a. " ucap Kana lalu pergi meninggalkan tempat itu.

#flashback end#

Kana tidak akan pernah melupakan kejadian itu. Sakit memang saat tahu bahwa orang yang kamu sayangi mengkhianati mu. Namun sekarang semuanya telah berubah, Kana kembali untuk mendapatkan Raka lagi. Persetan dengan kejadian di masa lalu, dia akan tetap berusaha mendapatkan Raka.

"Gua yakin lo gak bakal sebodoh itu, Kana" desis Moji.

Kana terbuyar dari lamunannya dan kemudian menatap wajah Moji dengan seksama.

"Sayangnya keyakinan lo salah!"ucap Kana.

Moji mengernyitkan dahinya heran. Dia tidak mengerti jalan fikiran sama sekali.

"M-maksud lo?" heran Moji.

"Iya, gua bakal tetap perjuangin Raka apapun yang akan terjadi!" tegas Kana.

"Goblok lo!" cerca Moji.

Kana hanya diam tanpa berniat untuk berdebat lagi dengan Moji. Karena jika dia lanjutkan maka hari ini hanya akan habis dengan sia-sia.

Lagipula setidaknya Kana sudah dapat bertemu dan bahkan mencium Raka. Ternyata tuhan memang adil dan sangat menyayangi makhluknya hingga menciptakan alur yang seperti ini walaupun agak rumit.

"KANARA NAAVAILA ATHALIA!!"teriak Puja dari kejauhan.

Kana langsung menatap Puja yang berlari menujunya. Puja terlihat sangat berkeringat karena sinar matahari hari ini sangat terik dan sangat cukup untuk membakar kulit.

"K-kana gu-cogannn!!" Puja menjerit saat melihat Moji di sebelah Kana.

Moji juga masuk kategori cogan bagi Puja. Yah, memang benar bahwa wajah Moji tampan namun Kana tidak tertarik sama sekali. Ditambah lagi mulut Moji yang selalu berkata kasar padanya.

Moji tidak memperdulikan Puja sama sekali dan memilih untuk melanjutkan pembicaraan dengan Kana.

"Lo jangan goblok deh! Ngapain pake acara balik segala?setelah apa yang dia lakuin elo masih mau balik? Lo murahan banget sih, " ucap Moji tanpa berfikir panjang.

"Gua apa?coba lo ulang sekali lagi?"

"Murahan!apa lagi kalau bukan murahan? Cewek yang bego ngejar cinta kayak elo!" ucapan Moji dengan sangat menusuk.

'Plak..

Puja melayangkan tamparan ke wajah Moji. Ini tentu saja membuat Moji kaget.

"Apa-apaan ini?" Moji tak terima.

"Percuma lo ganteng tapi mulut lo kayak sampah!" maki Puja langsung menarik tangan Kana untuk meninggalkan tempat itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!