02.

Kerinduan pada kekasih yang kini semakin bertambah..

Suaranya yang indah..

Membuat hati kian merasakan kehangatan..

Perhatiannya yang sahdu kini sebatas angan sahaja..

Kekasihku..

Dimanakah engkau berada?hati kini sangat merindu..

Rindu kehadiran mu di dalam hidupku..

Note:jangan lupa vote dan komen.

                 HAPPY READING 📖

               ****

Puja turun dengan sempoyongan dari mobil dan berakhir muntah begitu saja. Kepalanya sangat pusing setelah naik mobil bersama Kana. Wajahnya terlihat sangat pucat saat ini. Sementara Kana malah terlihat biasa saja seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

"Minum dulu, " Kana menyodorkan sebotol air mineral.

Tanpa basa-basi lagi, Puja langsung meneguk air di botol itu hingga tersisa separuh. Kana yang melihat Puja sudah mulai membaik langsung menariknya lagi.

"E-eh mau kemana?" tanya Puja heran.

Kana tidak menjawab dan terus menarik Puja naik ke pesawat. Puja masih tidak bisa menebak apa yang sedang terjadi saat ini.

"Pesawat? A-apa yang bakal kita lakuin?" heran Puja.

Kana menyuruh Puja duduk di kursi yang di siapkan dan kemudian pesawat langsung lepas landas.

                   ****

"Akang mau jus lemonnya satu, " pinta seorang gadis pada bartender.

Bartender itu dengan cekatan langsung menyiapkan pesanan yang di minta. Mata elangnya sangat menawan membuat setiap wanita akan terpikat dan jatuh hati padanya. Bibirnya yang merah seperti buah delima sangat menggoda setiap gadis yang menatapnya. Raka Athariz Mahendra, itu adalah namanya.

"Akang, udah punya pacar?" tanya gadis itu dengan malu-malu.

Raka yang mendengar hal itu hanya tersenyum tipis. Itu semua membuat si gadis tambah salah tingkah.Pipi gadis itu terlihat merona karena sikap Raka padanya.Wajar jika caffe ini sangat rame karena bartendernya yang sangat manis.

"Teteh jangan senyum mulu, " tegur Raka.

"Kenapa kang?"

"Nanti jusnya insecure sama senyumnya teteh karena kalah manis," goda Raka.

Gadis yang di goda oleh Raka menjerir karena salah tingkah sambil memukul temannya. Beberapa gadis lain yang berada di sana ikutan salah tingkah akibat di goda oleh Raka. Suasana di caffe ini tampak sangat berwarna karena Raka. Banyak gadis yang betah berlama-lama di sini hanya untuk melihat Raka dan mendengarkan godaan atau rayuan manis Raka.

Sementara Kanara kini telah sampai di Garut. Dia turun dari pesawat dengan angkuhnya.

"Aa Raka, i'm comeback!" teriak Kana dengan senang.

Puja menutup telinganya karena takut mendengarkan suara Kanara yang begitu melengking. Bisa-bisa gendang telinganya pecah jika mendengarkan teriakan Kana setiap saat.

Kana melompat-lompat kegirangan setelah turun dari pesawat. Dia kegirangan seperti seorang anak kecil yang baru dibelikan mainan baru. Puja hampir lupa bahwa Kana memanglah selalu menjadi anak kecil.

"Pujaaa!!" teriak Kana lagi.

"Jangan pake teriak bocil!" kesal Puja karena semua orang yang berada di bandara terus memperhatikan mereka.

Kana langsung menutup mulutnya dan berhenti berteriak. Puja sekarang terlihat seperti babysitter Kana daripada seorang sahabat.

Puja membawa Kana mencari taxi untuk pergi ke apartemen di sekitar sini. Setelah menemukan taxi, mereka berdua langsung pergi mencari apartemen atau hotel.

"Yeyy ketemuu aa Raka!" girang Kana sambil bertepuk tangan seperti anak kecil.

Kana terus melakukan itu karena saking senangnya akan kembali bertemu dengan Raka, sang pujaannya.

"Maaf atuh neng, temennya neng kenapa?" tanya sopir taxi.

Puja melihat sikap kekanak-kanakan dari Kana langsung memasang wajah datar dan berkata, "dia enggak waras, udah jangan di liat lagi. "

Kana langsung memanyunkan bibirnya saat mendengar bahwa Puja mengatainya tidak waras.

"Gua waras kok!" tegas Kana.

Puja yang malas meladeni Kana langsung memfokuskan dirinya pada ponsel miliknya. Dia tidak sempat membawa apapun karena Kana yang datang secara tiba-tiba dan membawanya ke Garut. Padahal dia belum melakukan persiapan apapun.

"Udah sampe, neng. " ujar supir taxi.

Mereka berhenti di hotel yang sebelumnya telah di sarankan oleh supir taxi. Menurutnya hotel ini berada tepat di pusat kota dan juga yang memiliki fasilitas yang terlengkap.

Tiba-tiba ponsel Kana berbunyi dan dia langsung melihatnya.

                          Pesan

083××××

Hai

Kamu Kana, ya?

                                            Kanara

                             Iya, ini siapa?

083××××

Tadi kamu ke kampus aku pake black Porche, ya? Sumpahh keren banget.

                            

                                        Kanara

                         Biasa aja kok,btw nama kamu siapa?

083××××

Pacar kamu gak marah kalau aku chat kamu?

  

                                        Kanara

                          Ya enggak lah

                     Nama kamu siapa? Biar lebih akrab gitu.

083××××

Panggil aja Rere.

         Anda telah memblokir ini

Kanara langsung bergidik ngeri usai chatingan dengan orang itu. Awalnya jika orang itu laki-laki, Kana berniat memberikannya kepada Puja karena Puja adalah pecinta nomor 1 cogan. Namun karena itu wanita dia langsung menjadi ngeri.

"Gua masih normal!gua masih suka cowok apalagi kalau cowoknya kayak aa Raka, " ucap Kana sambil tersenyum.

 Puja kini tengah sibuk berbicara dengan staff hotel. Uang untuk sewa hotel ini juga sudah di berikan oleh Kana kepadanya. Puja sangat lelah mengurusi sahabatnya yang suka membuat ulah ini. Kanan tidak pernah jera sama sekali apalagi ini berhubungan dengan Raka.

Jam sudah menunjukkan pukul 11:00 WIB. Kana pun tampak sudah berpenampilan berbeda dari sebelumnya karena tadi dia sempat menyuruh seseorang untuk membeli baju untuk dia dan Puja.

Kana kini berbaring di atas kasur hotel sambil menimang-nimang ponselnya. Dia berniat menelpon Raka dan memberitahukan kalau dia ada di sini. Namun hatinya masih ragu. Tangan Kana perlahan-lahan membolak-balik layar ponsel dan kini mulai menekan panggil pada nomor yang bernamakan aa Raka.

"Hallo.. "

'Deg..

Kana terdiam mematung saat suara perempuan memasuki indra pendengarannya.

Ia menjauhkan handphonenya dan melihat nama orang yang dia telpon saat ini, benar 'aa Raka'  lalu mengapa suara perempuan yang terdengar?

Senyuman yang di tunjukkan Kana tadi kini luntur dan berubah menjadi wajah kecewa. Mengapa dia kecewa? Padahal seharusnya Kana sudah tahu bahkan orang yang sangat dia sayangi kini telah berubah menjadi milik orang lain.

"H-halo ini siapa?" tanya Kana pelan.

"Say--"

"Sayang, ponsel aku dimana?"

'Deg..

Kali ini memang suara Raka yang terdengar. Namun mendengar perkataannya dunia Kana malah hancur seketika.

Air matanya jatuh dengan deras bersamaan dengan dadanya yang terasa sesak.

Apakah Raka sudah menikah? Gadis itu apakah sudah memiliki Raka seutuhnya? Apakah Raka benar-benar sudah tidak dapat dia miliki lagi? Mengapa? Mengapa secepat ini? Ada banyak pertanyaan yang terlintas di pikiran Kana.

"Elo kenapa?"tanya Puja dengan khawatir.

Puja yang baru saja selesai mandi langsung panik dan kaget melihat Kana yang tiba-tiba menangis. Apa yang terjadi?

Kana langsung berlari dan memeluk tubuh Puja serta menumpahkan segala air matanya di dalam dekapan Puja. Puja yang tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi tidak berbuat untuk bertanya dan berusaha menenangkan Kana.

"Tenang, Kan. Ada gua disini, " Puja menenangkannya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!