Hari itu Putra dan Ningsih pergi kerumah orangtuanya Ningsih, mereka menceritakan semuanya, dan lagi-lagi entah kenapa orang tua Ningsih tidak keberatan dengan hal itu, mereka merencanakan pernikahan sesuai agama Ningsih.
Semua sudah disiapkan dan mereka berkumpul pada malam itu, mereka tidak sadar akan bahaya dan akibat dari apa yang mereka lakukan.
Sesaat sebelum acara itu dimulai, keluarga Putra datang membatalkan acara itu, mereka membawa paksa Putra kembali kerumahnya, Ningsih hanya bisa menangis tidak bisa berbuat apa-apa lagi.
Malam yang dia harapkan menjadi malah yang indah itu harus berubah menjadi malam kelam baginya.
Karena kejadian itu kedua orang tua dari Putra mengurung anaknya di dalam kamar dan tidak mengizinkan pergi kemanapun dan ponselnya pun disita.
Para orang tua bertemu di sebuah restoran untuk membicarakan hal itu, terlihat tidak ada yang mau mengalah, keluarga Putra terus bertahan dan memaksa kalau Ningsih lah yang harus mengikuti kepercayaan keluarga mereka, begitu pun sebaliknya, orang tua Ningsih juga bertahan dan memaksa kalau Putra lah yang harus ikut kepercayaan keluarga mereka.
"Tidak bisa seperti itu, sekarang Ningsih sudah dirugikan, jadi mau tidak mau Putra harus bertanggung jawab" ujar mamanya Ningsih
"Mereka melakukannya atas dasar suka sama suka, jadi tidak ada yang dirugikan, kalau memang kalian butuh biaya, akan kami berikan untuk biaya lahiran anak mereka, tapi untuk anak kami mengikuti ajaran kepercayaan keluarga kalian, kami tidak akan sudi" jawab ayahnya Putra, pertemuan itu tidak membuahkan hasil, mereka tetap pada pendirian nya masing-masing.
Sesampainya orang tua Ningsih kembali dirumah, terdengar suara tangisan dari dalam kamar Ningsih, mama Ningsih langsung memeriksanya, terlihat Ningsih menangis di pojok ranjang tempat tidur nya dan terlihat juga kakaknya yang duduk di kursi meja belajar Ningsih.
"Ada apa ini Naina?"tanya mama mereka
"Kenapa mama dan Ningsih membohongiku? dari awal aku tidak mengizinkan dia berpacaran, tapi kenapa hal sebesar ini malah dirahasiakan? hanya karena Ningsih merasa disayangi keluarga mereka dan di manja mereka, itu membuat mama membiarkan nya terus berpacaran dengan orang yang tidak sejalan dengan kepercayaan kita, itu semua semu mama, aku sudah bilang dari awal" ujar Naina tidak bisa menahan kekesalannya.
"Kakak tolong aku, kakak bisa membujuk keluarga Putra supaya kami segera menikah" pinta Ningsih pada kakaknya
"Kamu sendiri yang memilih jalan ini, dari awal kakak sudah mengingatkan" jawab Naina pada Ningsih
"Ma, apa tadi ada hasil nya saat pertemuan dengan keluarga Putra?" tanya Naina pada mamanya, terlihat mamanya yang hanya menggeleng.
"Lihatlah, ini tidak akan berhasil, sudah sangat jelas di ajaran kepercayaan manapun tidak boleh keluar dari kepercayaan mereka masing-masing apapun alasan nya"ujar Naina, dia begitu kecewa setelah mendengar kabar bahwa adiknya telah hamil tapi calon suaminya tidak bisa bertanggung jawab.
"Bukan tidak mau Naina, tapi tidak bisa karena orang tua Putra tidak mengizinkan" jawab mamanya
"Terus bedanya apa ma? pada akhirnya tetap sama saja kan? sekarang nikmati saja apa yang sudah kamu lakukan Ningsih, aku sudah tidak tau lagi harus bagaimana, apa kamu tidak kasian pada mama dan papa?"Naina bingung harus berbuat apa untuk membantu adiknya, karena sudah jelas hal yang terjadi pada adiknya adalah buah dari apa yang dia tanam.
Naina pergi dari rumah kedua orang tuanya, setelah berpamitan, dia masih mengabaikan Ningsih, Naina menuju rumah nya sendiri, karena Naina sudah menikah, dia sudah hidup terpisah dari orang tuanya dan tinggal bersama suami dan anaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Chiisan kasih
ningsih aku kok gemes bnget ma kamu, pingin nyentil, terbutakan karena cinta gk pkai logika
Cinta ini kadang-kadang tak ada logika,eh malah nyanyi🤭
2023-01-30
3
mom_abyshaq
Kenapa kamu g nurut omongan kakak mu Ningsih?
2023-01-30
0
Laila antoniii
nyesek nya cinta beda agama
2023-01-23
0