Bab 15 : Tugas Pelayan Pribadi

Di rumah megah bak istana kerajaan, seorang wanita terus berjalan kesana kemari mengeluarkan sumpah serapah nya. Bahkan dia mengabsen satu persatu penghuni kebun binatang untuk melampiaskan amarahnya.

"Arrgghh... Dasar pria laknat, pria gila, untuk apa dia menahanku disini? Kenapa tidak langsung membunuhku saja. Itu lebih baik daripada menyiksa ku seperti ini. Membosankan." Kate terlihat frustasi. Dia ingin kabur, tapi itu percuma karena gelang sialan yang melingkar di pergelangan tangannya. Di tambah lagi, Steven menjadikan Ibunya target jika sampai dia kabur.

Dia masih belum mengerti, kenapa Steven memperlakukannya seperti itu, apa dia penasaran siapa dirinya?

Ini gawat. Jika sampai Steven tahu dia adalah pencuri yang selama ini menjadi buronan semua orang, Steven bisa saja melakukan hal yang lebih mengerikan padanya. Tapi itu tidak mungkin. Selama ini dia selalu menyamar saat menjalankan misinya. Jadi dia yakin tidak ada satupun yang tahu jika dia adalah si pencuri berlian.

Kate mencoba mencari kesibukan karena dia bukan tipe orang yang suka berdiam diri. Dia mendekati salah satu maid dan menawarkan bantuan. Tapi maid tersebut menolak dengan alasan yang tidak masuk akal.

"Hai, ada yang bisa ku bantu?" tanya nya pada maid yang sedang membersihkan dapur.

"Maaf nona. Tidak perlu, saya bisa mengerjakannya sendiri. Permisi." Maid itu pergi meninggalkan Kate yang masih mematung. "Bisa sendiri membersihkan dapur seluas ini? Gila!!" pikir Kate.

Kate pergi dan mendekati maid yang lain. Tapi jawaban mereka sama. Mereka bisa mengerjakan tugas mereka sendiri. Wow... Mereka memang strong woman . Tapi hal itu justru membuat Kate semakin frustasi.

"Astaga... Ada apa dengan kalian? Aku hanya ingin membantu. Tapi kenapa kalian menolak?" Kate menahan beberapa maid untuk meminta penjelasan. Baginya alasan yang mereka berikan sangat tidak masuk akal. Dia jadi penasaran dengan gaji yang mereka dapatkan.

"Maaf Nona, Ini memang sudah peraturannya. Kami mempunyai tugas sendiri-sendiri. Jadi kami harus bertanggungjawab atas pekerjaan kami. Seperti nona yang menjadi pelayan pribadi tuan. Itu artinya tugas anda hanya melayani tuan saat tuan ada di rumah atau saat anda di dekat Tuan. Selebihnya, itu bukan tugas anda."

Kate cengo mendengar penjelasan salah satu Maid. Peraturan macam apa itu? Dengan rumah yang sebesar ini, mereka di beri tugas berbeda dan tidak boleh saling membantu? Apa pria itu tidak tahu sebesar apa rumahnya? Sepertinya Kate harus membuat Steven membersihkan rumahnya sendiri agar dia tahu jika mengerjakan pekerjaan rumah tidaklah mudah.

"Apa tuan meminta nona untuk melakukan sesuatu setelah tuan pergi?" tanya maid.

Kate menggelengkan kepalanya karena memang Steven tidak mengatakan apapun saat dia pergi tadi. Dia hanya berpesan untuk tidak kabur atau nyawa ibu taruhannya.

"Jika begitu, Anda free, nona. Lebih baik anda istirahat saja. Nanti setelah tuan pulang, nona baru bisa mengerjakan pekerjaan nona."

"Seperti?"

"Menyiapkan makanan untuk Tuan, menyiapkan pakaian tuan, menyiapkan air untuk mandi tuan dan...

"STOP!!!"

Teriakan Kate membuat para maid diam dan menunduk. Mereka takut karena bagaimanapun pelayan pribadi adalah posisi tertinggi karena khusus melayani tuan mereka secara langsung. Selama ini belum ada yang mendapatkan posisi itu secara khusus. Dan Kate adalah orang pertama yang mendapatkan posisi itu.

"Itu tugas pelayan atau istri? Aku pelayannya, bukan istrinya."

"Maaf nona, tapi nona adalah pelayan pribadi tuan. Jadi anda harus menyiapkan semua keperluan pribadi tuan. Apa yang tuan butuhkan, anda harus menyiapkan nya. Jika nona bisa melayani tuan dengan baik, Tuan akan memberikan bonus untuk nona."

Kate memijat pangkal hidungnya. Dia tidak butuh bonus. Dia hanya ingin keluar dari neraka itu. Dan sekarang dia harus melayani pria laknat itu dengan menyiapkan apa yang dia butuhkan. Gila!!! Apa dia juga harus melayani nya di atas ranjang? Cih... Jangan harap. Seorang Kate tidak akan mau menuruti perintah orang lain kecuali ibunya.

Kate mendengus kesal dan pergi begitu saja. Tidak ada pekerjaan yang bisa dia lakukan. Mau istirahat pun dia tidak tahu kamarnya yang mana. Bertanya pada maid juga percuma. Mereka tinggal di satu atap tapi tidak saling mengenal. Hanya karena tugas mereka berbeda, tidak ada satupun yang menyapa. Gila bukan?

Akhirnya Kate memilih berkeliling untuk mengisi waktu luangnya. Dengan rumah yang begitu luas, membuat nya seperti sedang berjalan-jalan di safari kebun binatang. Banyak ruangan tertutup dan entah ada apa di dalamnya. Mungkin pria itu menyembunyikan hewan peliharaannya di dalam sana.

Sampai dia melihat kamera cctv yang ada di lorong tempat nya berdiri. Kate mendekati kamera tersebut dan menunjukkan jari tengahnya.

"Hei pria gila!! Sampai kapan kau akan mengurungku di sini, hah? Sebenarnya apa maumu? Kau ingin menghukumku seperti apa, kenapa kau justru mengurungku seperti hewan? Dasar pria gila. Awas saja, aku pasti akan membalasmu nanti." Kate kembali melangkah setelah puas memaki Steven. Dia yakin saat ini pria itu sedang memantaunya dari kamera cctv tersebut untuk melihat apakah dirinya melarikan diri atau tidak.

Ck.. mengingat dia tidak bisa melarikan diri membuatnya kehilangan akal. Sepertinya dia harus menyingkirkan gelang sialan ini terlebih dahulu sebelum kabur. Tapi bagaimana caranya? Gelang ini hanya bisa di buka dengan sidik jari Steven. Apa dia harus memotong jari pria itu agar bisa membuka gelang ini? Yang ada dia akan di tembak langsung di tempat.

Tunggu dulu!!! Robert? Kenapa dia bisa lupa? Dia yakin Robert bisa menolongnya. Dia mantan pencuri amatiran pasti dia mempunyai banyak koneksi untuk membantu nya.

"Astaga... Kau benar-benar pelupa Kate. Si bolam lampu pasti bisa membantumu keluar dari sini. Tapi kenapa dia tidak menolong ku saat aku tertangkap? Ck.. Dia pasti kabur. Dasar pengecut. Tidak masalah, aku akan menghubunginya dan memberitahu situasi saat ini." Kate mencari telepon rumah untuk menghubungi Robert. Dia mencari di setiap ruangan tapi tidak juga menemukannya.

"Astaga.. Dimana dia meletakkan telepon rumahnya? Aku sudah mencarinya kemana-mana tapi tidak menemukan nya." gerutu Kate.

"Hei, Kau..!!!" Kate memanggil salah satu Maid yang kebetulan lewat.

"Ada apa nona?"

"Dimana telepon rumah nya? Aku ingin menghubungi keluarga ku. Setidaknya mereka harus tahu jika aku baik-baik saja bukan."

"Maaf nona, tapi di sini tidak ada telepon rumah. Ada satu, tapi itu di ruang kerja tuan."

"Apa? Tidak ada telepon rumah? Apa tuan mu itu begitu miskin untuk memasang telepon rumah? Astaga..." Kate memijit pelipisnya. Ternyata pria itu bisa cepat kaya karena pelit. Lalu bagaimana sekarang dia menghubungi Robert?

Kate menyeringai, dia mendekati maid dan berbisik, "bisakah aku meminjam ponselmu sebentar? Please.. Aku harus menghubungi keluarga ku." seru Kate memelas.

"Maaf nona, aku tidak bisa." maid pergi begitu saja membuat Kate mendengus kesal. Dia meminta penjaga dan juga maid yang lain untuk meminjaminya ponsel. Tapi tidak ada satupun yang mau membantunya.

"Hei... Aku hanya ingin menghubungi keluarga ku. Apa kalian takut aku membawa lari ponsel kalian, Hah? Oh my God. Bisa-bisa aku punya tekanan darah tinggi jika berada di sini terus."

Para maid dan penjaga tidak ada yang bersuara. Mereka terlalu takut pada tuan mereka. Biarlah mereka di anggap orang jahat karena tidak mau membantu Kate, daripada nyawa mereka melayang.

Tapi mereka merasa terhibur dengan ocehan Kate. Selama ini, rumah ini terlalu sepi karena tidak ada yang berbicara, kecuali jika tuan mereka bertanya. Dan sekarang ada Kate di tengah-tengah mereka yang membuat rumah ini menjadi ramai.

Mereka berharap, Kate bisa merubah Tuan mereka seperti dulu. Karena bagaimanapun Kate mendapatkan perlakuan istimewa dari Tuan mereka.

Terpopuler

Comments

✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ

✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ

Baik hati dan tidak sombong 🤭🤭

2022-11-04

0

SenjaKala

SenjaKala

Emang dulu tuan nya gimana. jadi penasaran aku😍

2022-11-04

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Di Tolak
2 Bab 2 : Pelelangan
3 Bab 3 : Pencuri
4 Bab 4 : Pria Gila
5 Bab 5 : Target Baru
6 Bab 6 : Memulai Misi
7 Bab 7 : Penyamaran
8 Bab 8 : Penyamaran 2
9 Bab 9 : Menjalankan Misi
10 Bab 10 : Tertangkap
11 Bab 11 : Orang Yang Berbeda
12 Bab 12 : Pelayan Pribadi
13 Bab 13 : Pria Laknat
14 Bab 14 : Mencari Informasi
15 Bab 15 : Tugas Pelayan Pribadi
16 Bab 16 : Tanggung Jawab
17 Bab 17 : Benda Keramat
18 Bab 18 : Kembali
19 Bab 19 : Syukurlah Kau Masih Hidup
20 Bab 20 : Hukuman
21 Bab 21 : Berdebat
22 Bab 22 : Satu Pertanyaan Satu Permintaan
23 Bab 23 : Pulang
24 Bab 24 : Ke Perusahaan
25 Bab 25 : Dia Kekasih Ku
26 Bab 26 : Perasaan Apa Ini?
27 Bab 27 : Trending Topik
28 Bab 28 : Dilema
29 Bab 29 : Pria Misterius
30 Bab 30 : Saran Robert
31 Bab 31 : Annabelle
32 Bab 32 : Tanda Di Leher
33 Bab 33 : Cara
34 Bab 34 : Hukuman Lagi
35 Bab 35 : Rencana
36 Bab 36 : Tentang Kate Berley
37 Bab 37 : Gagal Bereksperimen
38 Bab 38 : Bebas??
39 Bab 39 : Leo Abraham
40 Bab 40 : Aku Tahu Semuanya
41 Bab 41 : Ungkapan Perasaan
42 Bab 42 : Tertangkap
43 Bab 43 : Melawan
44 Bab 44 : Menyelamatkan Kate
45 Bab 45 : Yang Pertama
46 Bab 46 : Rencana
47 Bab 47 : Jadi Itu Kau?
48 Bab 48 : Di Tangkap
49 Bab 49 : Rencana Penyelamatan
50 Bab 50 : Peta Harta Karun
51 Bab 51 : Meminta Bantuan Jack
52 Bab 52 : Jack Tertangkap
53 Misi Penyelamatan
54 Bab 54 : Misi Penyelamatan 2
55 Bab 55 : Misi Penyelamatan 3
56 Bab 56 : Misi Penyelamatan 4
57 Bab 57 : Akhir Yang Bahagia
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Bab 1 : Di Tolak
2
Bab 2 : Pelelangan
3
Bab 3 : Pencuri
4
Bab 4 : Pria Gila
5
Bab 5 : Target Baru
6
Bab 6 : Memulai Misi
7
Bab 7 : Penyamaran
8
Bab 8 : Penyamaran 2
9
Bab 9 : Menjalankan Misi
10
Bab 10 : Tertangkap
11
Bab 11 : Orang Yang Berbeda
12
Bab 12 : Pelayan Pribadi
13
Bab 13 : Pria Laknat
14
Bab 14 : Mencari Informasi
15
Bab 15 : Tugas Pelayan Pribadi
16
Bab 16 : Tanggung Jawab
17
Bab 17 : Benda Keramat
18
Bab 18 : Kembali
19
Bab 19 : Syukurlah Kau Masih Hidup
20
Bab 20 : Hukuman
21
Bab 21 : Berdebat
22
Bab 22 : Satu Pertanyaan Satu Permintaan
23
Bab 23 : Pulang
24
Bab 24 : Ke Perusahaan
25
Bab 25 : Dia Kekasih Ku
26
Bab 26 : Perasaan Apa Ini?
27
Bab 27 : Trending Topik
28
Bab 28 : Dilema
29
Bab 29 : Pria Misterius
30
Bab 30 : Saran Robert
31
Bab 31 : Annabelle
32
Bab 32 : Tanda Di Leher
33
Bab 33 : Cara
34
Bab 34 : Hukuman Lagi
35
Bab 35 : Rencana
36
Bab 36 : Tentang Kate Berley
37
Bab 37 : Gagal Bereksperimen
38
Bab 38 : Bebas??
39
Bab 39 : Leo Abraham
40
Bab 40 : Aku Tahu Semuanya
41
Bab 41 : Ungkapan Perasaan
42
Bab 42 : Tertangkap
43
Bab 43 : Melawan
44
Bab 44 : Menyelamatkan Kate
45
Bab 45 : Yang Pertama
46
Bab 46 : Rencana
47
Bab 47 : Jadi Itu Kau?
48
Bab 48 : Di Tangkap
49
Bab 49 : Rencana Penyelamatan
50
Bab 50 : Peta Harta Karun
51
Bab 51 : Meminta Bantuan Jack
52
Bab 52 : Jack Tertangkap
53
Misi Penyelamatan
54
Bab 54 : Misi Penyelamatan 2
55
Bab 55 : Misi Penyelamatan 3
56
Bab 56 : Misi Penyelamatan 4
57
Bab 57 : Akhir Yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!