3 Tahun kemudian
Di Gedung pencakar langit DeXaR Company.
BRAKH
"Sudah berapa lama kau bekerja, hah? kenapa membuat laporan seperti ini saja tidak becus?"
"Ma_maaf Tuan."
"Apa dengan minta maaf laporan ini akan menjadi lebih baik, hah? Aku tidak mau tahu. Cepat kau perbaiki hari ini juga!! Jika masih tidak ada perubahan, aku akan memecatmu. Apa kau mengerti?"
"I_iya Tuan."
Steven mengusap wajahnya kasar. Apa tidak ada yang bisa bekerja dengan baik? kenapa tidak ada yang bisa memberinya hasil yang memuaskan?
Tidak Steve, bukan mereka yang salah, tapi kau.
Semenjak penolakan yang dilakukan Jennifer tiga tahun yang lalu membuat Steven berubah. Dia menjadi pribadi yang dingin dan arogan. Tidak ada lagi toleransi bagi siapapun yang melakukan kesalahan. Tidak hanya itu, Steven menjadi gila bekerja. Dia terobsesi menjadi yang terbaik dan terus menduduki posisi paling atas. Dia melakukan hal itu hanya untuk membuktikan jika yang dilakukan Jennifer itu salah. Salah besar dia melepas orang hebat seperti Steven.
"Apa jadwal ku setelah ini Jams?" tanyanya pada asisten pribadinya.
"Tidak ada Tuan. Hari ini anda free. Tapi nanti malam ada undangan pesta dari Tuan Alfa."
"Aku tidak akan datang. Aku malas ke acara pesta."
"Baik Tuan. Ini beberapa berkas yang harus anda tandatangani."
"Hm. Kau boleh pergi."
James membungkuk dan pergi dari ruangan bosnya. Dia juga tidak menyangka penolakan yang Steven alami 3 tahun yang lalu berimbas sampai sekarang. Bahkan dirinya yang merupakan orang paling setia pada Steven tidak lolos dari semburan pedas amarah seorang Steven.
"Kapan kau akan seperti ini Bos? rasanya aku merindukan Steven yang dulu. Yang murah senyum dan baik." batin James.
Steven Dexon Archilles, sampai kapanpun tidak akan pernah bisa berubah sebelum Cinta nya kembali. Apakah dia memilih menunggu Jennifer? Jawabannya adalah, tidak. Tapi dia meminta anak buahnya untuk memata-matai Jennifer yang saat ini berada di Paris. Dia hanya ingin tahu perkembangan dari profesi mantan kekasihnya itu. Apakah dia mendapatkan apa yang dia inginkan atau tidak?
Yah, Steven akui, dia belum bisa melupakan Jenni. Bahkan dia tidak punya niatan untuk mencari pengganti wanita itu. Dia terlalu takut mereka akan mengkhianatinya. Seperti yang dilakukan Jennifer padanya. Baginya apa yang dilakukan Jennifer adalah sebuah pengkhianatan karena wanita itu lebih memilih karirnya daripada dirinya. Jadi jangan salahkan jika Steven berubah menjadi kejam karena pengkhianatan yang dilakukan orang-orang di dekatnya. Sungguh keterlaluan memang. Tapi dia seorang Steven, dan yang di lakukan Jennifer adalah sebuah penghinaan besar untuk nya.
****
Sementara itu di sebuah rumah kecil tak bertingkat dengan keadaan yang jauh dari kata mewah. Seorang wanita tua terlihat kesakitan karena penyakit yang dideritanya. Dia terbaring lemah dan mencoba meraih air yang ada di nakas. Tapi saat tangannya sampai, justru gelas itu jatuh dan pecah.
Pyar
"Mommy!!! apa yang kau lakukan? apa kau baik-baik saja?" seorang wanita muda datang dan membantu Ibunya duduk bersandar di headboard. Dia juga membersihkan pecahan gelas di lantai dan menyingkirkan nya.
"Jika Mommy membutuhkan sesuatu, kenapa tidak memanggil ku, Mom?" seru wanita itu yang tak lain adalah Kate Berley.
"Mommy hanya ingin minum Kate. Mommy pikir bisa mengambilnya sendiri tapi ternyata.....
"Sssttt... Kondisi mommy masih lemah. Mommy jangan terlalu banyak bergerak dulu. Ingat kata dokter!!" ucap Kate.
"Tapi Kate, mommy merasa tidak berguna. Harusnya mommy yang bekerja dan memenuhi kebutuhan kita, bukan kau. Mommy menyesal menerima lamaran Robert. Andai mommy tidak menikah dengannya kau tidak akan menderita seperti ini sayang."
Kate menghapus air mata Jully. Dia tahu ibunya merasa bersalah karena suaminya memaksa Kate untuk menjadi pencuri. Tapi mau bagaimana lagi, nasi sudah menjadi bubur. Menyesal pun percuma karena mereka sudah berada di genggaman Robert. Jully bisa saja menceraikan Robert. Tapi dengan keadaannya yang seperti ini, dia tidak akan mampu. Justru hukuman yang akan dia dapatkan.
Jully tidak ingin putri satu-satunya menantang bahaya di luar sana. Pekerjaan Kate bukan hanya pekerjaan kotor tapi juga sangat beresiko. Bagaimana jika Kate tertangkap? bagaimana jika Kate terluka? pikiran Jully selalu tidak tenang jika Robert meminta putrinya untuk mencuri.
"Mommy tenang saja. Aku baik-baik saja selama Mommy mau menjaga kesehatan mommy. Berjanjilah untuk cepat sembuh agar kita bisa keluar dari neraka ini." seru Kate.
Jully tidak kuasa menahan tangisnya. Dia memeluk putri semata wayangnya. Kate benar, dia harus sembuh agar bisa keluar dari sini. Dia tidak ingin pengorbanan putrinya sia-sia. Untuk itu dia akan bertahan demi Kate.
"Aku mencari mu kemana-mana ternyata kau disini." Robert masuk ke kamar istrinya dan berdiri di dekat Kate.
"Ada yang ingin aku katakan padamu." lanjutnya menatap Kate.
"Robert, aku mohon!! jangan meminta Kate untuk mencuri lagi. Dia bisa dalam bahaya. Bagaimana jika nanti dia tertangkap dan di masukkan penjara? dia bisa di hukum mati." Jully menangis memeluk Kate. Dia memohon pada pria bajingan itu walau dia tahu itu hanya sia-sia.
"Kau ingin aku bicara di sini atau ikut dengan ku!!" Robert terlalu malas membahas hal yang sama dengan Jully. Baginya Kate adalah pencetak uang. Jadi dia tidak mungkin membiarkan Kate berhenti mencuri.
"Baiklah, aku akan ikut denganmu."
Robert keluar terlebih dahulu. Kate menenangkan Jully. Dia meyakinkan Jully jika semua akan baik-baik saja.
"Tidak Kate!! jangan lagi."
"Mommy tenang saja, oke. Yang harus mommy lakukan adalah mendo'a kan ku agar aku tidak tertangkap. Aku percaya doa seorang ibu lebih manjur dari siapapun." Kate mencium kedua pipi Jully dan menyusul Robert.
Kate tahu pasti Robert ingin memberinya tugas untuk mencuri lagi. Dia berharap tugasnya tidak sulit dan targetnya mudah untuk di kelabui. Sebenarnya Kate sudah sangat lelah. Tapi mau bagaimana lagi. Jika dia menolak, Ibunya yang akan jadi sasaran kemarahan Robert.
"Katakan!!" seru Kate yang berdiri di belakang Robert.
"Target baru. Tapi ini akan sulit karena dia orang nomor satu di dunia. Aku sudah menyelidikinya. Dia hanya pengusaha biasa tapi mempunyai bodyguard yang cukup banyak."
Kate mengepalkan tangannya. Rasanya dia ingin memukul kepala plontos Ayah tirinya itu. Pengusaha biasa? Memangnya jika dia pengusaha biasa tidak menjamin Kate akan tertangkap? Dasar gila.
"Lalu?"
"Aku ingin kau mengambil berlian miliknya. Kau ingat, setahun yang lalu kau gagal mencuri berlian "Heaven's Light", berlian yang tak nilai harganya. Aku dengar berlian itu sekarang ada padanya."
Setahun yang lalu? Mana mungkin Kate lupa. Dia hampir saja kehilangan nyawanya saat mencuri berlian "Heaven's Light". Berlian itu di jaga ketat dan mereka mempunyai sistem keamanan yang mematikan. Jika saja Robert tidak datang tepat waktu sudah dipastikan Kate tinggal nama. Dan sekarang pria itu ingin dia mencuri lagi berlian yang hampir membunuh nya? Gila.
"Aku ingin informasi lengkap dari pemilik berlian itu. Jangan sampai ada yang tertinggal karena aku tidak ingin mati konyol." Kate pergi mengambilkan minum untuk Jully. Dia harus kembali menenangkan ibunya karena kali ini tugasnya akan sangat sulit.
"Aku tahu, kau tidak akan menolaknya Kate." seringai Robert.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
kalea rizuky
tolol ajak ibumu pergi lah ibunya mati aja nyusain
2025-01-03
0