Kate keluar dari tempat pelelangan. Dia pergi ke toilet dan mencari informasi tentang pria yang berhasil mendapatkan berlian "The Heart Light".
"Leo Abraham? dia dapat dari mana uang untuk mendapatkan berlian itu? dilihat dari profil nya dia tidak mempunyai perusahaan besar tapi kenapa dia bisa sekaya ini?" batin Kate yang membaca informasi tentang Leo.
Kate tidak mau ambil pusing. Tujuan nya adalah mendapatkan berlian itu. Untuk itu dia mulai menjalankan misinya dengan mendekati orang-orang terdekat Leo. Siapa lagi jika bukan bodyguard nya.
Entah Kate yang beruntung atau Leo yang bodoh. Ternyata pria itu lebih suka merekrut bodyguard wanita daripada pria. Dan saat ini pun Leo di kawal oleh bodyguard wanita.
"Sepertinya Dewi Fortuna berpihak pada ku. Aku akan menyamar menjadi salah satu bodyguardnya." seringai Kate.
Kate keluar dari toilet. Dia akan mencari celah untuk mendekati salah satu bodyguard Leo dan menggantikan tugasnya sementara waktu.
Kate berjalan dengan anggun di lorong hotel. Tapi secara tidak sengaja dia berpapasan dengan gerombolan bodyguard Leo yang berjalan terburu-buru. Kate curiga dan mengikuti mereka diam-diam. Ternyata Leo baru saja keluar dari tempat pengambilan barang hasil pelelangan.
Leo berjabat tangan dengan pemilik berlian dan pergi dari sana. Sedangkan si pemilik kembali masuk ke dalam kamar. Ini gawat, Kate harus cepat menyamar agar bisa mengikuti Leo.
Kate masih mengintai. Dia melihat salah satu bodyguard Leo masuk ke kamar si pemilik berlian. "Ini kesempatan bagus." Kate mengendap-endap masuk ke kamar itu dan menutup pintunya. Bodyguard Leo terkejut dan menoleh. "siapa kau?"
Kate ikut terkejut dengan apa yang dia lihat. Ternyata setelah transaksi berhasil, bodyguard Leo masuk untuk membunuh si pemilik dan mengambil kembali uang nya.
"Oh maafkan aku, seperti nya aku salah masuk kamar." ucap Kate dengan wajah bersalah.
Bodyguard Leo nampak curiga. Dia yakin jika Kate sengaja masuk kemari. "Katakan!! Apa maumu?" tanyanya lantang.
Kate melipat kedua tangannya di depan dadanya. Dia melihat si pemilik berlian yang meringkuk ketakutan karena di todong pistol. "Kau sangat waspada ya. Padahal aku sudah bilang kalau aku salah masuk kamar."
"Apa kau pikir aku percaya?"
"Good. Sudah seharusnya kau tidak mempercayai orang asing." Kate mulai menyerang bodyguard Leo. Tapi wanita itu justru melepas tembakan kearah Kate.
Kate mengumpat dalam hati. Seharusnya dia juga membawa senjata tadi. Kate berguling dan bersembunyi di sisi tempat tidur. Dia melempar selimut, bantal dan sebagainya untuk melawan bodyguard Leo.
Dor
Dor
Dor
Wanita itu melepas tembakan asal. Dan disaat itu pula, Kate berguling dan melempar vas bunga kearah wanita itu.
Bugh
Pyaar
Tepat sasaran. Pistol wanita itu terjatuh dan Kate mengambil kesempatan itu untuk menyerangnya.
Terjadi pertarungan sengit antara keduanya. Si pemilik hanya meringkuk ketakutan dan berusaha keluar dari sana untuk meminta pertolongan. Tapi disaat dia membuka pintu, Kate menendang bodyguard Leo hingga menabrak si pemilik dan membuatnya pingsan.
Wanita itu terluka cukup parah dengan luka di wajahnya karena pukulan maut dari Kate.
"Maafkan aku Nona. Tapi aku harap kau tidak salah paham. Aku kesini bukan untuk menolong pria di belakang mu itu. Tapi...." Kate jongkok di depan wanita itu dan kembali berkata, "aku ingin meminjam bajumu."
Wanita itu melebarkan kedua matanya. Tapi kemudian Kate memukul wanita itu hingga pingsan. "Ekspresi wajah mu sungguh sangat menyebalkan. Apa kau pikir aku ingin bajumu karena bajumu bagus, hah?" sungut Kate, dia membuka cadarnya dan mulai menukar bajunya dengan baju wanita itu. Tidak lupa, Kate merubah dandannya mirip dengan wanita yang saat ini pingsan di depannya.
"Kau terlihat keren dengan baju ini Kate. Sekarang, Ayo kita selesaikan misi kita!" Kate mengambil koper berisi uang dan membawanya pergi menemui Leo.
Didepan hotel, Leo sudah menunggu Kate di dalam mobil. Kate mencoba untuk tenang dan mendekati Leo. Dia membungkuk hormat seperti bodyguard lain pada umumnya tapi Leo hanya melirik sekilas dan memberi kode pada Kate untuk masuk ke mobil.
Kate duduk di sebelah sopir dengan koper di pangkuannya. Jantungnya berdetak kencang karena tegang. Ini pertama kalinya untuk Kate berada didekat targetnya. Sebelumnya, dia hanya perlu menyamar dan mengamati tempat sebelum menjalankan misinya. Tapi sekarang, dia harus menyamar berkali-kali dan kini dia pergi bersama target nya entah kemana.
"Aku harap, aku tidak kehilangan nyawa ku kali ini." batin Kate.
Mobil yang mereka tumpangi berhenti di pelataran rumah yang cukup besar. Mereka masuk ke sana dan Kate berjalan tepat dibelakang Leo karena dia membawa koper berisi uang. Sesekali Kate melirik kesana kemari mencari apakah ada cctv atau sistem keamanan lainnya.
"Apa mereka tidak menggunakan cctv untuk keamanan mereka? Atau mungkin mereka menggunakan sistem lain? Aku tidak boleh lengah." batinnya
Mereka masuk ke ruangan dengan pencahayaan yang minim. Kate dapat melihat di depannya ada sebuah brankas yang berjarak -+ 5 meter dari tempatnya berdiri. Leo mengajak Kate untuk mendekat ke brankas tersebut dengan membawa kopernya. Bahkan Kate tidak mengalihkan matanya saat Leo memasukkan kode untuk membuka brankas tersebut. "Cukup mudah." batin Kate.
Setelah memasukkan berlian dan uangnya, mereka kembali ke tempat semula. Leo menekan sebuah tombol dan muncullah laser merah yang terbentang cukup banyak menghalangi jalan menuju brankas tersebut.
"Aku tarik kata-kata ku. Aku rasa ini akan sulit." batinnya lagi.
"Kalian harus menjaga tempat ini, jangan sampai wanita itu datang dan mencuri berlianku. Kalau sampai itu terjadi, maka kalian akan menerima akibatnya." ucap Leo pada bodyguardnya.
Leo tidak sadar jika wanita yang dia maksud kini berdiri di dekatnya dengan seringai diwajahnya. Dia menilai jika Leo adalah pria yang serakah dan hal itu membuatnya semakin ingin mencuri berlian itu agar dia tahu rasa.
Kate dan salah satu dari bodyguard Leo berjaga didepan pintu ruangan itu. Dia melirik sekilas dan mulai membidik wanita itu dengan jarum bius.
Wanita itu tersungkur. Kate mengangkat wanita itu dan mendudukkan nya dikursi dan menegakkan kepala wanita itu seolah sedang duduk biasa. Untungnya mereka memakai kacamata hitam. Jadi tidak ada yang akan tahu jika wanita itu pingsan. Setelah semua beres,Kate masuk kedalam ruangan itu dan menguncinya dari dalam.
"Oke. sekarang pikirkan bagaimana caranya aku bisa melewati laser sialan itu. Aku yakin itu bukan laser biasa." Kate melepas kacamata nya dan melemparnya.
Crass
Kacamata nya terbelah menjadi dua. "Good. Kau dalam bahaya Kate."
Kate menekan tombol yang digunakan Leo, tapi sayangnya tidak berfungsi. Mungkin dibutuhkan sidik jari leo untuk menekan tombol itu agar laser-laser sialan itu hilang. Ini sungguh hari yang sial untuk nya.
"Oke Kate, tidak ada cara lain. Semoga kau beruntung kali ini dan bisa keluar dengan keadaan hidup."
Kate mulai melewati laser itu dengan hati-hati, jika tidak dia akan terpotong seperti daging cincang. Ini sangat sulit karena laser itu berjarak sangat dekat antara satu dengan yang lainnya. Tapi dengan tubuh yang lentur dan lincah, Kate melompat bahkan bersalto untuk melewatinya dan berhasil.
"Aku beruntung." kate segera memasukan kode untuk membuka brankas tersebut dan mengambil berlian yang dia inginkan.
Sedangkan diluar, bodyguard Leo yang lain melewati ruangan itu dan melihat temannya yang duduk dengan santai. Dia mendekat dan menegurnya. Tapi tidak ada Jawaban dari temannya. karena penasaran, Dia mengguncang tubuh temannya tapi temannya justru terjatuh.
Bodyguard itu panik. Dia berteriak dan mencoba membuka pintu ruangan tersebut.
Bodyguard lain yang mendengar kegaduhan itu mulai berdatangan dan mencoba mendobrak pintu tersebut. Kate yang ada didalam mulai panik. Dia memasukkan berlian itu dengan terburu-buru hingga tidak sadar jika sebuah chip ikut masuk kedalam sakunya.
"Sial.. Aku harus segera keluar dari sini." umpat Kate. Dia mencari jalan keluar. Dia tidak mungkin lewat pintu itu karena pasti diluar sana sudah banyak bodyguard yang mengepungnya. Tidak ada jalan lain, Kate melihat keatas dan menyeringai.
Pintu berhasil di dobrak tapi sayang kondisi pintu brankas sudah terbuka. "Gawat!! Cepat lapor pada bos!!" ucap salah satu bodyguard Leo.
Sedangkan di atap langit-langit, Kate merangkak dengan hati-hati agar tidak menimbulkan suara. Dia membuka pelan salah satu atap langit-langit dan melihat Leo tengah bergumul dengan seorang wanita.
"Tsk.. menjijikkan." batin Kate
Tok Tok Tok
"Bos, gawat!"
Kate menutup kembali atap langit-langit saat mendengar ada yang mengetuk pintu. Sudah dipastikan mereka melapor tentang apa yang sudah terjadi.
Kate mengintip, Leo terdengar sangat marah. Pria itu keluar dari kamar disusul wanitanya.
"Huft.. untung mereka pergi.'' Kate turun dari langit-langit. Dan kabur melewati jendela kamar Leo.
"Kau sangat beruntung Kate." kate menggunakan salah satu mobil yang terparkir di pelataran rumah tersebut dan bergegas pergi dari sana.
Sedangkan didalam sana, Leo marah besar karena seseorang berhasil mencuri berliannya. Tidak hanya itu, pencuri itu juga mengambil barang penting miliknya. Sebuah Chip yang menyimpan data berharga miliknya.
"Ini rekaman Cctv brankas bos." ucap salah satu bodyguard Leo.
Sepertinya Kate sudah ceroboh karena tidak menyadari ada kamera tersembunyi yang di pasang didalam brankas.
Leo melihat rekaman cctv-nya. Ternyata yang mencuri berlian nya adalah bodyguardnya sendiri. Ah tidak, tapi seseorang yang menyamar menjadi bodyguard-nya.
"Sungguh penyamaran yang sempurna, tapi aku tidak akan melepaskan mu karena kau sudah mencuri milikku yang berharga. Mata ini!!! Akan aku ingat mata ini."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments